Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

IC AMPLIFER

DISUSUN OLEH:

CHISNALDES MANTO PURBA(20030018)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

BATAM

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen

Elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan

Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu

Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya

IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai

komponen utama yang kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki

ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian Elektronika

yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor dalam jumlah

yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun

berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).

Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah

Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling

sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam

bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi

Sirkuit Terpadu.
Tanpa adanya Teknologi IC (Integrated Circuit) mungkin saat ini kita

tidak dapat menikmati peralatan Elektronika Portable seperti Handphone,

Laptop, MP3 Player, Tablet PC, Konsol Game Portable, Kamera Digital dan

peralatan Elektronika yang bentuknya kecil dan dapat dibawa bepergian

kemana-mana. Mengenai IC yang sangat bermanfaat dan penting bagi

kehidupan manusia, maka penulis mencoba menyajikan makalah dengan judul

“Intregated Circuit (IC)”.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Integrated Circuit (IC) ?

2.      Apa saja jenis-jenis Integrated Circuit (IC) ?

3.      Bagaimana cara kerja Integrated Circuit (IC) ?

4.      Apa kelebihan Integrated Circuit (IC) dibandingkan dengan komponen

elektronika lain?

5.      Apa kelemahan Integrated circuit (IC) ?


C.    Tujuan dan Manfaat

1.      Mengetahui pengertian Integrated Circuit (IC).

2.      Mengetahui jenis-jenis Integrated Circuit (IC).

3.      Mengetahui cara kerja Integrated Circuit (IC).

4.      Mengetahui kelebihan Integrated Circuit (IC) dibandingkan dengan

komponen elektronika lain.

5.      Mengetahui kelemahan Integrated circuit (IC).

BAB II
LANDASAN TEORI

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen

Elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan

Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu

Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya

IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai

komponen utama yang kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki

ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian Elektronika
yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor dalam jumlah

yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun

berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).

Teknologi Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu ini pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja untuk Texas

Instrument, setengah tahun kemudian Robert Noyce berhasil melakukan

fabrikasi IC dengan sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon. Integrated

Circuit (IC) merupakan salah satu perkembangan Teknologi yang paling

signifikan pada abad ke 20.

Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya

memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan

oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai

sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan

komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat

Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk

dapat dibawa berpergian (portable).


Teknologi IC (Integrated Circuit) memungkinkan seorang perancang

Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah peralatan Elektronika yang lebih

kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih terjangkau. Konsumsi daya listrik

sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan Transistor. Oleh karena itu, IC

(Integrated Circuit) telah menjadi komponen Utama pada hampir semua

peralatan Elektronika yang kita gunakan saat ini.

Tanpa adanya Teknologi IC (Integrated Circuit) mungkin saat ini kita

tidak dapat menikmati peralatan Elektronika Portable seperti Handphone,

Laptop, MP3 Player, Tablet PC, Konsol Game Portable, Kamera Digital dan

peralatan Elektronika yang bentuknya kecil dan dapat dibawa bepergian

kemana-mana.

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Intregated Circuit (IC)

Kita dapat mendefiniskan Rangkain Terintregasi (Integrated Circuit-IC)

sebagai komponen atau elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu

membentuk rangkaian yang terpadu. Komponen atau elemen tersebut dapat


berupa diode, transistor, resistor, kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas wafer

silicon atau bahan semikonduktor yang lain. Setelah melalui proses pabrikasi

yang kompleks akhirnya IC digunakan dalam rangkaian yang terbungkus rapi

dan mudah digunakan seperti gambar 1.

Gambar IC

Definisi lain dari Integrated Circuit (IC) adalah Komponen

Elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan

Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu

Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya

IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai

komponen utama yang kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki

ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian Elektronika

yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor dalam jumlah


yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun

berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).

B.     Jenis Integrated Circuit (IC)

Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat

dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.

1.      IC Linear

IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada

umumnya berfungsi sebagai :

a)      Penguat Daya (Power Amplifier)

b)      Penguat Sinyal (Signal Amplifier)

c)      Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)

d)     Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)

e)      Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)

f)       Voltage Comparator

g)      Multiplier

h)      Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)

i)        Regulator Tegangan (Voltage Regulator)


IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian (linier) dan

beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.

Macam- macam IC analog (linier) :

a.       IC Op-Amp

Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah satu jenis IC

analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat. IC Op- Amp, s dibedakan

menjadi dua macam/jenis yaitu:

1)      Op- Am Inverting

Op-amp inverting merupakan rangkaian penguat yang tegangan

keluarannyaberbanding terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk ke

op-amp inverting melalui input inverting dan menghasilkan keluaran dengan

sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan. Besarnya


penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai

berikut:

Vout = -(R2/R1)Vin

dengan:

Vout  : tegangan keluaran penguatan operasional (output)

Vin    : tegangan masukan (input)

R1     : hambatan ke-1 (ohm)

R2     : hambatan ke-2 (ohm)

2)      Op-Amp Non-Inverting

Penguat operasional non inverting termasuk dalam sistem analog linier,

yaitu sitem yang menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan tegangan

masukan yang diberikan. Penguat operasional non inverting adalah penguat

yang sinyal masukannya diberikan pada input non-inverting dan menghasilkan


output dengan sudut fase sama dengan sudut fase tegangan input. Besarnya

penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:

Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin

dengan

Vout   : tegangan keluaran penguatan operasional (output)

Vin     : tegangan masukan (input)

R1      : hambatan ke-1 (ohm)

R2      : hambatan ke-2 (ohm)

3)      IC timer 555

IC timer 555 merupakan IC linier yang berfungsi sebagai rangkaian

pewaktu monostable dan osilator estable. IC 555 merupakan jenis IC yang

terkenal didalam dunia elektronika analog/linier. Pada penggunaannya , IC 555

dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai

berikut:
a)      Rangkaian Monostable

Pada rangkaian monostable , IC 555 berfungsi sebagai penghasil pulsa

diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima siyal pemicu. Lebar

pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor).

Pulsa akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya.  Lebar

pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C)

sesuai dengan rumus berikut:


t=1,1(RxC)

dengan:

t  : tegangan pulsa (detik)

R : nilai resistor (ohm)

C    : nilai kapasitor (farad)

B)      Rangkaian Astable
Pada rangkaian astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak

(pulsa) dengan frekuensi tertentu secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc

dan pin7 (pin discharge), R2 menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6

(threshold), dan pin 2 (trigger). Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2,

serta hanya melakukan pengosongan pada R2. PO ada rangkaian estable,

frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi

pada rangkaian estable sebagai berikut:

f = 1/(In(2)xC(R1+R2))

Lebar pulsa high dirumuskan sebagai berikut :

high = In(2)x(R1+2R2)C

Lebar pulsa low dirumuskan sebagai berikut :

low = In(2)xCxR2
dengan:

R    : nilai resistor (ohm)

C    : nilai kapasitor (C)

4)      IC Power

IC Power merupakan jenis IC yang beroperasi pada catu daya . Umumnya

, IC power digunakan pada rangkaian regulator, adaptor dan power supply.

2.      IC Digital 

Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital ialah fungsinya, dimana

IC digital beroperasi dengan menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya

ada dua kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai switch/saklar, sedangkan

IC linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai

amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-


TTL maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier didesain untuik

dikerjakan sebagai penguat tegangan.

Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian linier, dimana kerja

rangkaiannya akan bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang

sebanding dengan inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis Op-

Amp. IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input

dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau

dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.

IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :

1. Flip-flop

2. Gerbang Logika (Logic Gates)

3. Timer

4. Counter

5. Multiplexer

6. Calculator

7. Memory

8. Clock
9. Microprocessor (Mikroprosesor)

10.Microcontroller

Berbeda dengan IC analog (linier) , IC digital beroperasi pada tegangan 0

volt (low) dan 5 volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian logika

AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR). IC digital sering digunakan sebagai

aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang

paling banyak digunakan dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya

kecil dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.

Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan

Komponen Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic

Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah

terjadinya kerusakan pada IC tersebut.


a.       TTL(Transistor transistor Logic)

IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital

yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol


elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner

Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off).

Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL

dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan

fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan

Transistor.

Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate (gerbang)

yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic

seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti

Decoder, Encoder, Multiflexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya

banyak dan bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40. Pada gambar diperlihatkan

IC dengan gerbang NAND yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung

kondisi kedua inputnya.

IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5 Volt.


Microprocessor

Microprocessor adalah alat pemroses data yang merupakan

pengembangan dari teknologi pembuatan  Integrated Circuit (IC), Ada beberapa

peristilahan yang dipakai untuk menunjukan tingkat kepadatan  (density) dari

suatu chip IC, yaitu Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh

transistor), Medium Scale Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus

transistor), dan sekarang yang sedang berkembang adalah Very Large Scale

Integration (VLSImengemas puluhan ribu sampai jutaan transistor).

Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut

menjadi jutaan. Kemampuan untuk  memasang sedemikian banyak komponen


dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong

turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya

kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada

tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen

dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan

kendali  input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC

dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.

Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian

diprogram untuk memenuhi seluruh  kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama

kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan

mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.

Contoh tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086

mengandung 40.000 buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor,

80386 memuat 250.000 transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586

(Pentium) 3 juta buah transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai

271 juta transistor dan Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti
prosesor. Pengembangan lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung

sendiri kandungan transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.

Apabila terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya

dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1.      IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber detak

(Oscilator). Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC NE 555.

Untuk memeriksa keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari IC NE 555,

sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.

2.      Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang. Kaki

masukan yang tidak  terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika '1' oleh

chip IC TTL.

b.      IC- CMOS

Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-MOS (Complementary with

MOSFET) yang berisi rangkaian yang merupakan gabungan dari

beberapa komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate dengan fungsi logic

seperti halnya IC-TTL. Dalam satu kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa
macam gate(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic

seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti

Decoders, Encoders, Multiflexer dan Memory.

Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang NOR yang mengeluarkan

output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua inputnya. IC C-MOS dapat bekerja

dengan tegangan 12 Volt.

Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu

antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12

Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu  dilakukan untuk

menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam

rangkaian. Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi

proteksi berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum

menjamin seratus prosen. Tindakantindakan untuk menyelamatkan IC jenis

CMOS.

 IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam

foil plastik menghantar, bukan pada busa atau polistrin yang dikembangkan atau
dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari

dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.

Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum

dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat

merubah dan menambah muatan oksidasi. IC CMOS harus merupakan

komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan  dimasukan

atau ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan. Gunakan

pemegang atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan

muatan dalam IC CMOS.

Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan

langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta

solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki kekebalan

sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan hanyalah

ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika

memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui

semua akan berjalan biasa-biasa saja.


Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan

harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan

tidak terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung, biasanya

IC CMOS akan cepat rusak. IC merupakan salah satu komponen

elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat  disolder

maupun pada saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena panas

pada saat disolder maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas

kaki soketnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada

saat IC bekerja, maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari

aluminium atau tembaga yang biasanya disebut heatsink.

C.    Keunggulan IC  

IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang

industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin

ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis

pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat

dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran


motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam

mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon seluler(ponsel) yang

bentuknya relatif kecil.

Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar

mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin, dan hal itu

dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.

Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan

keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang

banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya

mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih

sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system).

D.    Kelemahan IC
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna

dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada sesuatu

komponen yang tidak memiliki kelemahan.

Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi

kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat

menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti

IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.

Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar,

dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di

dalam IC Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara

komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat

rusak dan menjadi tidak berguna.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Komponen atau elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu

membentuk rangkaian yang terpadu. Komponen atau elemen tersebut dapat

berupa diode, transistor, resistor, kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas wafer

silicon atau bahan semikonduktor yang lain. Jenis IC secara garis besar ada dua

yaitu IC Linear (Analog) dan IC Digital.Kelebihan IC yaitu Selain ukuran dan

berat IC yang kecil dan ringan dan mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan

tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan

(cooling system). Kelemahan IC antara lain keterbatasannya di dalam

menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan

dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil

seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan

B.     Saran

1.      Sebaiknya mahasiswa memahami mengenai IC dan fungsinya.

2.      Sebaiknya mahasiswa mengetahui cara kerja IC.


3.      Sebaiknya mahasiswa mengetahui kelebihan dan kelemahan IC.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.chogwang.com 
http://teknikelektronika.com
http://nie-ic.blogspot.com 

Anda mungkin juga menyukai