LANDASAN TEORI
Pada sitem tenaga listrik 3 phasa, ideal-nya daya listrik yang dibangkitkan,
pemakaian dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang
terdiri dari teangan 1 phasa yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama
tetapi antara 1 phasa dengan lainnya mempunyai beda phasa sebesar 120,
Gambar 2.a menunjukkan fasor diagram dari tegangan 3 phasa. Bila fasor-fasor
tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah yang
berlawanan jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari phasa
terjadi berturut-turut untuk phasa V1, V2 dan V3. Sistem 3 phasa ini dikenal
sebagai sitem yang mempunyai urutan phasa a-b-c. Sistem tegangan 3 phasa
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap phasa dihubungkan menjadi
satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari
tiga terminal a-b-c mempunyai besar magnitude dan beda phasa yang berbeda
dengan tegangan tiap terminal terhadap titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua phasa mempunyai nilai yang
sama,
I line = I phasa
Ia = Ib = Ic
phasa.
phasa , karena tegangan saluran dan tegangan phasa mempunyai besar magnitude
Vline = Vphasa
Tetapi arus saluran dan arus phassa tidak sama dan hubungan anatara kedua arus
Daya adalah energy yang dikleuarkan untuk melakukan usaha. Dalam sitem
tenaga listrik, day amerupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
usaha atau kerja. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau
dengan 746 watt atau 1 bft/second. Sedangkan watt merupakan unit daya listrik
dimana 1 watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian
Faktor daya listrik adalah perbandingan antara daya aktif dengan daya semu.
Umumnya factor daya listrik ini disebut juga dengan coshinus phi (cos ).
Beberapa istilah listrik yang perlu diketahui yang erat kaitannya dengan factor
mellaui hambatan/ resistor seperti lampu pijar, elemen pemanas atau heater. Daya
ini dipergunakan untuk melakukan kerja atau dengan kata lain daya yang benar-
benar digunakan sesuai dengan kebutuhan tenaga listrik. Satuan dari daya aktif ini
misalnya medan magnet yang dibangkitkan oleh daya reaktif dikumparan stator
berfungsi untuk menginduksi rotor sehingga tercipta medan magnet induksi pada
medan magnet pada kumparan primer, sehingga medan magnet primer tersebut
Daya reaktif induktif adalah daya yang timbul akibat mengalirnya arus listrik
Daya reaktif kapasitif adalah daya yang timbul akibat mengalirnya Arus listrik
pada sebuah kapasitor. Satuan dari daya reaktif ini adalah volt ampere reaktf
beban. Hal ini dapat pula dinyatakan sebagai penjumlahan secara victoris antara
Salah satu karakteristik sistem 3 phasa adalah bila sistem 3 phasa tersebut
mempunyai beban yang seimbang, maka besaran arus phasa di penghantar R-S-T
akan sama sehingga In (arus netral) = 0 Ampere. Daya pada sistem 3 phasa
Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 phasa atau daya yang
diserap oleh beban 3 phasa, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap
phasa. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan 3x ( tiga kali)
Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa
besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya
pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi
Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari
ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari
arus pada ketiga phasa juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga
phasa tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan
nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidak seimbangan beban ini dapat saja
Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan
teraliri arus listrik. Ketidak seimbangan beban pada sistem 3 phasa dapat
diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salah satu phasa dengan tidak wajar,
arus pada tiap phasa mempunyai perbedaan yang cukup significant, dan hal ini
diusahakan agar beban yang terbagi dalam ketiga phasa seimbang. Namun dalam
jangka waktu tertentu tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga
Menurut Zuhal, 1988. Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya yang
dimana:
Gambar 2.7 (a) menunjukkan vector diagram arus dalam keadaan seimbang.
Disini terlihat bahwa penjumlahan ke tiga vektor arusnya (IR, IS, IT) adalah sama
dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (IN). Sedangkan pada gambar 2.7
(b) menunjukkan vektor diagram arus yang tidak seimbang. Disini terlihat bahwa
penjumlahan ke tiga vektor arusnya (IR, IS, IT) tidak sama dengan nol, sehingga
muncul sebuah besaran yaitu arus netral (IN) yang besarnya bergantung dari
Pada sistem tiga phasa, kondisi seimbang diperoleh bila arus yang mengalir
pada kawat netral nol, keadaan ini hanya berlaku bila impedansi impedansinya
memadai anjtara phasa-phasa dari sistem tiga phasa umumnya yang dikehendaki.
phasa banyak cukup simetris atau seimbang dan tegangan ini dipakai pada beban
seimbang, makan akan mengalir arus yang simetris. Akan tetapi tegangan juga
tidak simetris karena diakibatkan oleh arus-arus phasa yang tidak seimbang.
Daya yang disalurkan akan terjadi penyusutan dalam saluran atau rugi-rugi
daya pada saluran. Jika I adalah besaran arus phasa dalam penyaluran daya
sebesar P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama tetapi
[IR] = a [ I ]
[IS] = b [ I ]
[IT] = c [ I ]
Dengan IR, IS dan IT berturut turut adalah arus di phasa R, S dan T. Bila faktor daya
Untuk arus tiga phasa dari suatu sitem yang tidak seimbang dapat juga
menggunakan notasi-notasi yang sama seperti pada tegangan dan akan didapatkan
Disini terlihat bahwa arus urutan nol (I0) adalah merupakan sepertiga dari
arus netral atau sebaliknya akan menjadi nol jika dalam sistem tiga phasa empat
kawat. Dalam sitem 3 phasa 4 kawat ini jumlah arus saluran sama dengan arus
dengan arus netral yang kembali lewat kawat netral. Jika arus-arus phasanya
seimbang maka arus netralnya akan bernilai nol, tetapi jika arus-arus phasanya
tidak seimbang, maka aka ada arus yang mengalir ke kawat netral sitem (arus
Rugi-rugi daya adalah besarnya daya yang hilang pada suatu jaringan, yang
besarnya sama dengan daya yang disalurkan dari sumber dikurangi besarnya daya
Besar rugi-rugi daya pada jaringan tergantung pada besarnya tahanan dan arus
beban pada jaringan tersebut. Untuk mengetahui besar rugi-rugi daya pada
P = 3 x I² x R………………………………………………………………..2.2 [7]
Dimana:
penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai dengan hokum Ohm
yang berbunyi, Bila suatu penghantar dengan panjang L, dan diameter penampang
1. Panjang penghantar
3. Jenis penghnatar
4. Temperature
Penghantar listrik atau kabel menurut KBBI tahun 1997 Penghantar listrik atau
kabel adalah kawat penghantar arus listrik berbungkus karet atau plastic dan
merupakan media untuk menyalurkan energi listrik. Untuk sebagai isolator disini
adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastic,
umum pengetian kabel adalah media penghantar tenaga listrik dari sumber
kabel ini beraneka ragam, khusus sebagai penghanatar arus listrik, umumnya
terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga,
ada juga kabel yang terbuat dari serat optic, yang disebut dengan fiber optic cable.
Dalam penyaluran tenaga listrik, ada banyak faktor yang mempengaruhi baik atau
1. Konduktor
mudah. Penghantar dalam teknik elektro adlah zat yang dapat menghantarkan arus
listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka
disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang
aluminium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis yang semakin besar.
Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
digunakan.
2. Semikonduktor
listrik. Semakin tinggi level konduktivity maka semakin rendah level resistance.
resistance material. Resistivity suatu material diukur dalam satuan -m atau -
cm. Jadi, bahan semikonduktor maupun menghantarkan listrik lebih baik dari
3. Isolator
Isolator adalah suatu zat atau bahan yang tidak bisa menghantarkan panas
maupun listrik. Dalam istilah elektronika, Isolator listrik adalah sesuatu benada
yang merupakan bukan benda penghantar listrik yang berguna untuk menahan
penghantar listrik. Isolator dapat berupa karet, kayu, kertas dan biasanya adalah
benda-benda selain golongan logam. Isolator contohnya dapat kita lihat pada
setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna untuk melapisi tembaga (logam) agar
arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain berguna untuk melindungi
kita dari sengatan listrik. Oleh sebab itu isolator merupakan penghantar listrik
karakteristiklebih lunak dari pada logam namun tidak ber-air, karena sebagus
apapun suatu isolator jika terkena air maka arus listrik akan dapat mengalir.
Isolator memiliki daya resistanse yang tinggi terhadap arus listrik. Karena sifatnya
yang resistant / menghambat aliran arus listrik maka benda-benda tersebut disebut
isolator.
arus beban maka salah satu phasa akan menampung beban yang lebih besar
Dengan beban yang terlalu besar pada salah satu phasa tertentu akan
mengakibatkan panas yang berlebihan, panas ini akan lebih cepat membuat rusak
cara konvensional yaitu menghitung total arus beban pada suatu panel hubung
atau rugi-rugi (losses) teknis dan non teknis. Susut teknis dapat terjadi pada
adanya tahanan dari penghantar tersebut yang dialiri besaran arus tertentu.
sambungan antara kawat tidak rapat sehingga terdapat celah udara yang
4. Umur alat yang terlalu tua dapat menurunkan kinerja alat tersebut.
5. Arus yang terlalu besar dapat menimbulkan panas sehingga dapat merusak alat
sambungan pelayanan.
7. Bila arus listrik yang mengalir R, S, T tidak seimbang, maka yang terjadi arus
8. Adanya arus yang mengalir di penghantar netral, ideal-nya arus yang mengalir
disepanjang penghantar netral adalah nol, tetapi karena pengaruh dari beban
yang tidak seimbang, maka hantaran netral akan terus berarus sehingga arus
yang melalui penghantar ini sebagian berubah menjadi panas yang disisipkan
antara lain memilih ukuran penghantar, jenis penghantar yang sesuai untuk
beban sehingga jatuh tegangan pada titik-titik percabangan ke beban mash dalm
batas yang diijinkan (untuk sistem 20KV, batas tegangan jatuh yang diijinkan
pada kondisi beban penuh sebesar 4% untuk jaringan tegangan rendah) (SPLN
distribusi pada suatu lokasi beban, biasanya berdasarkan beassr beban yang akan
yang bersangkutan.
harus lebih besar dari kapasitas beban yang dilayani, sedangkan pemilihan lokasi
beban yang terpasang pada GTT tersebut sehingga tegangan yang jatuh pada
kehilangan daya listrik sebelum sampai pada konsumen, hal ini dikarenakan
rumah pada satu tiang JTR yang dapat mempengaruhi drop tegangan, jumlah
memperbaiki saluran tenaga listrik dengan cara memindahkan beban dari phasa
yang lebih besar arusnya ke phasa yang lebih kecil, memperpendek jarak antara
konduktor yang memiliki tahanan yang lebih kecil, memperpendek jaringan serta
Alat yang terlalu tua dapat menurunkan kinerja kerja . Agar alat dapat
digunakan lebih lama dan tanpa adanya penurunan kinerja alat yang bisa
yang teratur, sehingga dapat diketahui dengan cepat adanya kerusakan dan dapat
dilakukan dengan cara memindahkan beban (sambungan rumah) dari phasa yang
berat (pada JTR) ke phasa yang lebih ringan. Arus yang mengalir dari tiap phasa
akan melalui hantaran netral dengan melalui peralatan pelanggan terlebih dahulu
(menjadi arus netral). Ketika beban menjadi seimbang, maka arus netral ini akan
memiliki nilai yang relative kecil, karena arus dari tiap phasa akan saling
meniadakan. Proses saling meniadakan terjadi karena arus tiap phasa akan
memiliki beda phasa kurang lebih sebesar 120 derajat (tergantung dari besar
penambahan transformator.
sambungan.
5. Toleransi tegangan -10% sampai dengan +5% tegangan paling tinggi 231
Jika suatau arus mengalir pada suatu penghantar, maka pada penghantar
tersebut akan terjadi rugi-rugi energy menjadi panas karena pada penghanatr
mengalir arus pada penghantar netral. Jika hantaran pentanahan netral terdapat
nilai tahanan dan dialiri arus, maka kawat netral akan bertegangan yang
sepanjang kawat netral akan menyebabkan rugi daya disepanjang kawat netral.
R R
a) Sambungan JTR tidak bercabang b) Sambungan JTR bercabang
7. Penyambungan puntiran kawat padat dengan memuntir dan memakai las dop.
adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban, berbanding terbalik
Yaitu cara penyambungan kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi.
Ini digunakan untuk mencabangkan atau menyambungkan dua atau lebih kabel.
2. Sambungan punter
Yaitu menyambung dua kabel yang berbentuk garis lurus. Ada dua
macam pada sambungan ini yakni bell hangers dan western union.
Yaitu sambungan dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana
kuat.
Gambar 2.12 Sambungan Kabel Turn Back [9]
bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.
sebagai berikut :
1. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar / kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relative
murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai
kabel tipe ini, harus dipasang dalam pipa / conduit jenis PVC atau saluran
tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada
2. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu),
ada yang berinti 2, 3 dan 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA. Kabel ini dapat
diperguakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Gambar 2.16 Kabel NYM [8]
3. Kabel NYAF
4. Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada
yang berinti 2,3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
Panel ini merupakan bentuk dari perlengkapan hubung bagi pada tempat
kabel, rel dan lain-lain. Perlengkapan tersebut yang dibatasi dan dibagi-bagi
dengan baik yang disusun sedemikian rupa disebut satu panel hubung bagi.
Gambar 2.20 Panel Free Standing Type [3]
Konstruksi panel tipe ini terbuat dari bahan besi plat dan besi siku, dimana
besi plat dan besi siku befungsi sebagai kerangkanya. Panel Free Standing Type
ini digunakan untuk menampung dan membagi daya listrik yang relative lebih
Konstruksi panel ini terbuat dari bahan besi plat saja, panel ini dibuat
dalam ukuran lebih kecil yang panel ini digunakan untuk menampung dan
pembagian daya listrik dalam ukuran kecil atau sedang serta dipasang pada
dinding.
baja tuang. Didalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk
5. Dipasang dirak.
Kemampuan menahan arus hubung singkat pada PHB adalah arus hubung
singkat propektif yang ,engalir pada instalasi antara saluran masuk menuju PHB
intuk atau PHB distribusi dan kabel menuju kebeban, tidak boleh melebihi
kemampuan menahan arus hubung singkat dari peralatan yang terpasang di PHB.
1. Konstruksi Terbuka
Pada jenis PHB dengan konstruksi terbuka pada bagian yang aktif atau
bertegangan seperti rel, beberapa peralatan terminal dan penghantar dapat terlihat
2. Konstruksi Semi-tertutup
PHB jenis ini berupa yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat
Pengaman ini pada umumnya dipasang pada bagian sakelar atau tombol operasi
3. Konstruksi Lemari
PHB jenis konstruksi cublice ini adalah tertutup pada semua sisinya
sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama
PHB jenis ini tidak harus ditempat yang tertutup dan terkunci atau dengan kata
Proses ini sangat diperlukan untuk mengetahui total arus semua beban
terpasang pada saat beban maksimum suatu panel hubung bagi (PHB) agar dapat
listrik pada bangunan atau gedung. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
Tang Ampere atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut dengan Clam Meter
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada senuah kabel
konduktor yang dialiri arus listrik dengan menggunakan dua rahang jepitnya.
Untuk mengukur besarnya arus listrik, ada berbagai macam alat yang digunakan,
tapi alat yang paling mudah digunakan yaitu menggunakan tang ampere atau
Clamp ampere karena tidak perlu melakukan penggkabelan dan fleksibel bisa
(Tang Ampere) :
a. Posisikan switch pada posisi ampere (A), karena selain untuk mengukur arus,
tang ampere juga bisa dipakai untuk pengukuran tahanan dan tegangan.
b. Adjust tang ampere sehingga menunjukkan angka nol. Pilih sakala yang paling
besar terlebih dahulu, bila hasil pengukuran lebih kecil, maka pindahkan ke
skala yang lebih kesil untuk hasil pengukuran yang lebih akurat.
c. Pilihlah jenin pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC ataupun arus DC.
Tapi ada juga tang ampere yang hanya untuk mengukur AC saja, biasanya tang
d. Kalungkan tang ampere ke salah satu kabel, hasil pengukuran akan segerea
terlihat.