Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fajar Kuncoro (3231911006)

DIODA PENYEARAH
PERCOBAAN 5 :
PENYEARAH DIODA SETENGAH GELOMBANG

1. Tujuan :
 Membangun rangkaian penyearah setengah gelombang
 Mengukur tegangan searah ( DC ) dengan CRO pada masing-masing penyearah
 Menggambarkan gelombang keluaran pada masing-masing penyearah.
 Mengukur tegangan ripple dengan CRO pada masing-masing penyearah
 Menghitung tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah.
2. Alat/Bahan :

Alat Alat:
 CRO 1 buah
 Bread Board 1 buah
 Kabel penghubung secukupnya
Bahan:
 Transformator 220 V/2 x 9 V 500 mA 1 buah
 Resistor R1 = 220 ohm/5 W 1 buah
 Resistor R2 = 47 ohm/5 W 1 buah
 Dioda 1N4002 1 buah
 Kapasitor 470 F/25 V 1 buah

2. Materi
Penyearah gelombang berfungsi untuk merubah gelombang listrik arus AC (bolak
balik) ke arus DC (searah). Penyearah merupakan rangkaian elektronik yang sangat
penting dan banyak sekali penggunaannya saat ini, yaitu untuk mensuplai segala
peralatan listrik yang membutuhkan daya DC, misalkan laptop, charger HP, komputer,
televisi dsb.
Gambar 1 berikut ini merupakan bentuk gelombang AC dan gelombang DC.
Perbedaan yang signifikan diantara keduanya adalah pada gelombang DC, voltasenya
selalu bernilai positif. Sedangkan untuk gelombang AC, polaritasnya bergantian terus
menerus, positif dan negative, dengan kecepatan pergantian polaritas yang bergantung
pada besar kecilnya frekuensinya.

Halaman:

5-1
Gambar 1. Gelombang arus AC dan DC
Penyearah gelombang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu penyearah setengah
gelombang dan penyearah gelombang penuh. Komponen utama dalam penyearah
gelombang adalah diode. Dioda bisa digunakan sebagai penyearah yaitu dengan
memanfaatkan sifatnya yang mengalirkan arus listrik saat forward bias dan menahan arus
listrik di saat reverse bias.

Gambar 2. Rangkaian penyearah setengah gelombang


Gambar rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuah
tegangan Sinusoidal. Bila Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal, maka pada
Siklus Positif / Putaran Setengah positif, Dioda akan menjadi sebuah Dioda dengan Bias
Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar tertutup seperti yang terlihat
pada gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian dengan saklar tertutup


Pada Siklus Negatif / Putaran Setengah Negatif, Dioda akan menjadi sebuah
Dioda dengan Bias Balik, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar terbuka
seperti yang terlihat pada gambar 4.

Halaman:

5-2
Gambar 4. Rangkaian dengan saklar terbuka
Keadaan yang demikian akan menghasilkan pola gelombang seperti pada
gambar 5. Setengah gelombang yang negatif hilang karena arusnya terputus pada saat
dioda berlaku sebagai reverse bias.

Gambar 5. Gelombang Hasil penyearah setengah gelombang


Penyearah dengan filter kapasitor
Gelombang output hasil rangkaian penyearah setengah gelombang masih jelek,
karena bentuknya yang masih bergelombang dan hanya setengah gelombang.
Gelombang tersebut jika digunakan untuk mensuplai power peralatan elektrik, maka akan
membuat peralatan tersebut tidak stabil dan akhirnya akan memperpendek umur
peralatan. Oleh sebab itu diperlukan suatu filter agar gelombangnya lebih bagus. Artian
bagus disini adalah, semakin rata gelombangnya, maka semakin bagus.
Untuk memfilter gelombangnya digunakan kapasitor, yang memiliki sifat bisa
menyimpan muatan listrik. Gambar 6 berikut ini merupakan rangkaian penyearah
setengah gelombang menggunakan filter kapasitor.

Gambar 6. rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan filter kapasitor

Halaman:

5-3
Gambar hasil dari multisim

Gambar 7 berikut ini merupakan perbandingan hasil output penyearah sebelum


memakai kapasitor sebagai filter dan ketika sudah memakai kapasitor. Ketika dioda
berlaku sebagai forward bias, maka terjadi aliran arus, pada saat ini kapasitor akan
mengisi muatan ke dalam dirinya. Ketika dioda berlaku sebagai reverse bias, maka aliran
arus akan terhenti, pada saat itu kapasitor melepaskan muatannya, sehingga arus listrik
mengalir menuju terminal output dari rangkaian penyearah. Hal itulah yang menyebabkan
kapasitor bisa memfilter bentuk gelombangnya agar menjadi lebih bagus. Semakin besar
kapasitansinya, maka semakin bagus bentuk gelombangnya.

Gambar 7. Perbandingan output penyearah sebelum dan sesudah difilter


Tegangan Ripple
Tegangan output yang dihasilkan penyearah setelah menggunakan kapasitor
sebagai filter disebut dengan tegangan ripple. Bentuk tegangan ripple ini bisa dilihat pada
gambar 8. Pada gambar tersebut ada 3 voltase, yaitu V 1 (tegangan puncak), V2 (tegangan
jatuh dari kapasitor) dan Vdc (tegangan DC ketika diukur menggunakan voltmeter).
Tegangan ripple merupakan selisih antara V 1 dan V2. Besar tegangan ripple dipengaruhi
oleh resistor dan kapitor yang digunakan dalam rangkaian.

Halaman:

5-4
Gambar 8. Tegangan ripple
Untuk mengetahui besarnya tegangan ripple, bisa menggunakan rumus di bawah
ini:
Vm  T
Vrpp 
RC

Dengan:
Vrpp = tegangan ripple (volt)
Vm = tegangan puncak sumber (volt)
T = Periode gelombang sumber (sekon)
R = resistor yang digunakan (ohm)
C = kapasitor yang digunakan (Farad)
Sedangkan untuk tegangan DC bisa dicari dengan menggunakan rumus:
Vrpp
Vdc  Vm 
2

Dengan:
Vrpp = tegangan ripple (volt)
Vm = tegangan puncak sumber (volt)
Vdc = tegangan output DC (volt)

3. Langkah Kerja
1. Hubungkan lilitan primer transformator dengan sumber 220 VAC.
2. Amati bentuk gelombang U1 dengan CRO.
3. Gambar bentuk gelombang di kertas yang telah tersedia.
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.2.
5. Amati bentuk gelombang U2 dengan CRO.
6. Gambar bentuk gelombang di kertas yang telah tersedia.
7. Ulangi langkah 4 s/d 6 unuk gambar 1.3 dan 1.4.
8. Buatlah kesimpulan atas pengamatan tersebut.

Halaman:

5-5
U 1 (V )
15

10

5
2 2 0 V E ff 6 V E ff
U1
t
0

-5

-1 0

G a m b a r 1 .1
-1 5
CRO AC 5V / Cm . 5 m S / C m

Gambar hasil multisim :

Gambar hasil praktek :

Halaman:

5-6
U 2 (V )
1N4002 15
+
10
220
6 V E ff U2
5W
5

t
_
0
CR O DC 5V / C m . 5 m S / Cm
G a m b a r 1 .2

Gambar hasil multisim :

Gambar hasil praktek :

Halaman:

5-7
U 2 (V )
15
1N4002
10

4 7 0 F 220 5
6 V E ff U2
25V 5W
t
0
CR O DC 5V / C m . 5 m S / Cm

U R ip p le ( V )
G a m b a r 1 .3

t
0

-1

CR O AC 1V / C m . 5 m S / C m

Gambar multisim DC :

Halaman:

5-8
Gambar multisim AC :

Gambar hasil praktek :

Halaman:

5-9
U 2 (V )
15
1N4002
10

4 7 0 F 47 5
6 V E ff U2
25V 5W
t
0
CR O DC 5V / C m . 5 m S / Cm

U R ip p le ( V )
G a m b a r 1 .4

t
0

-2

CR O AC 2V / C m . 5 m S / C m

Gambar multisim DC :

Halaman:

5-10
Gambar multisim AC :

Gambar hasil praktek :

Halaman:

5-11
PERTANYAAN I
a). Perhatikan hasil pengamatan gb. 1.1. dan 1.2.
Jelaskan bagaimana terjadinya perubahan bentuk gelombang U1 menjadi U2.
Jawab :
Perubahan bentuk gelombang diakibatkan adanya dioda yang berfungsi
memotong/menyearahkan sewaktu gelombang positif dilewatkan dan saat negatif tidak
dilewatkan.

b).Apakah pengaruh pemasangan Kapasitor ( CL ) terhadap bentuk gelombang U2 dan jelaskan


hal tersebut terjadi ?
Jawab :
Pengaruh pemasangan kapasitor (c) terhadap bentuk gelombang agar bentuk gelombang
menjadi lebih rata / stabil.

c). Pada gambar 1.3, lakukan pengukuran berikut :


a. Besarnya tegangan searah ( U2 ) = 8 V
b. Besarnya tegangan ripple ( Ur ) = 0,8 V

Halaman:

5-12

Anda mungkin juga menyukai