PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
PROYEK KIPAS OTOMATIS MENGGUNAKAN
Teknologi semakin berkembang dengan pesat, dan dalam era yang serba otomatis ini,
proyek ini membawa kontribusi yang berarti. Kipas otomatis yang menggunakan sensor
DHT11 dan Arduino Uno akan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan efisien
dalam mengatur suhu ruangan. Dengan adanya sensor DHT11, kipas akan secara otomatis
berfungsi untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil dan nyaman, serta memastikan
kelembaban yang sesuai.
Proyek ini merupakan contoh sempurna dari kombinasi antara kecerdasan buatan dan
penggunaan sensor yang canggih untuk menciptakan sistem yang otomatis dan efisien.
Melalui penggunaan Arduino Uno, sebuah platform yang populer untuk proyek
elektronika, proyek ini dapat diimplementasikan dengan mudah bahkan oleh pemula
sekalipun.
Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai otak proyek ini, Anda memiliki kebebasan
untuk mengembangkan dan menyesuaikan sistem ini sesuai dengan preferensi dan
kebutuhan Anda. Platform Arduino Uno yang terbuka dan ramah pengguna
memungkinkan eksplorasi kreatif dalam menghubungkan komponen elektronik lainnya
dan memperluas fungsionalitas proyek ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................i
RINGKASAN......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................
1.3 Rangkain Bab.....................................................................................................
No Komponen Deskripsi
1 Arduino Uno Mikrokontroler utama
2 Sensor Suhu DHT11 Untuk mendeteksi Suhu
3 Relay 1 Channel Untuk mengendalikan Daya Listrik
4 LCD 1602 dengan I2C Protokol komunikasi
5 Kipas Mini 12v Sebagai penanda proyek berjalan
6 Bread Board Untuk merakit kabel
7 Kabel Jumper Female & Male Menghubungkan komponen
8 Adaptor 12v 2A Konektifitas
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Ditahun 2021 ini suhu udara semakin panas hal itu disebabkan karena
mengurangnya jumlah pepohonan di setiap wilayah terutama di perkotaan yang rata-rata
jarang sekali ditemukan pepohonan. Maka dari itu kipas angin sangat dibutuhkan untuk
meminimalisir suhu panas yang tidak diinginkan. Dan juga dapat membantu orang orang
untuk mempernyaman tempat kerja, dan yangmenjadi nilai plus dari kipas angin otomatis
ini yaitu kipas nya bisa disimpan dimana saja, bahkan ditempat yang sulit dijangkau karna
walaupun sulit di jangkau kipas akan otomatis nyala apabila suhu ruangan panas sehingga
tidak mengganggu pekerjaan yang dimana kalau kipasnya tidak otomatis kita harus gerak
untuk menyalakan kipas tersebut.
Oleh karena itu, prototipe pengendali otomatis berbasis Arduino pada kipas angin
ini nantinya akan di berikan konfigurasi menggunkan bahasa pemograman untuk
memberikan perintah agar sistem yang terhubung dengan sensor DHT11 akan
memberikan respon ketika mendeteksi suhu ruangan mulai panas
Jika suhu ruangan tersebut rendah makan motor kipas akan mati, jika suhu didalam
ruangan panas maka motor kipas akan hidup. Dan untuk mencegah terjadi nya error kita
harus menjauhkan alat dari jangkauan manusia, salah satu cara nya yaitu simpan motor
kipas di tempat yang tinggi atau di atap ruangan
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Flowchart ini menjelaskan tentang cara kerja pada kipas angin otomatis, yang
dimulai dari Arduino Uno sebagai mesin utama yang telah di masukan program perintah,
lalu ke sensor suhu DHT11 untuk mendeteksi panas di dalam ruangan, sehingga nilai suhu
yang terdeteksi akan ditampilkan melalui Smartphone dan kipas tersebut dikendalikan
menggunakan relay sebagai penghubung kipas tersebut dan jika sensor DHT11 mendeteksi
suhu di atas 30°C maka kipas otomatis akan hidup
Rumusan masalah dalam proyek lampu lalulintas berbasis Arduino Uno dapat meliputi
pertanyaan- pertanyaan berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab 2: Tinjauan Pustaka
Bab 3: Tujuan dan Manfaat Proyek
Bab 4: Metode Penelitian
Bab 5: Hasil dan Pembahasaan
Bab 6: Kesimpulan dan Saran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan dari proyek pembuatan kipas 12V dengan menggunakan sensor DHT11 berbasis
Arduino dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifik pengguna.
Beberapa tujuan umum yang dapat diidentifikasi termasuk:
1. Monitoring dan Pengaturan Suhu: Tujuan utama proyek ini adalah untuk memantau
suhu ruangan atau suhu sekitar komponen elektronik dan mengatur kipas secara
otomatis untuk mendinginkan ruangan atau komponen saat suhu melebihi ambang
batas yang ditentukan. Tujuan ini membantu menjaga suhu yang aman dan optimal
untuk menjaga kinerja dan keandalan sistem.
5. Pembelajaran dan Eksperimen: Proyek ini juga bisa bertujuan sebagai sarana
pembelajaran dan eksperimen dalam pengembangan perangkat berbasis Arduino.
Dengan menggabungkan sensor suhu DHT11 dan kipas 12V, proyek ini
memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang penggunaan sensor,
kendali mikrokontroler, dan pengaturan perangkat keras dalam konteks praktis.
Melalui kombinasi sensor DHT11, kipas 12V, dan Arduino, proyek ini bertujuan untuk
mencapai pengaturan suhu yang otomatis, melindungi komponen elektronik, meningkatkan
efisiensi energi, dan menyediakan sarana pembelajaran dalam pengembangan perangkat
elektronik.
5. Proyek DIY (Do-It-Yourself) dan Inovasi: Arduino telah menjadi tulang punggung
dalam komunitas DIY dan inovasi.
Berikut ini adalah contoh logika program untuk kipas otomatis berbasis Arduino yang
dikendalikan oleh sensor suhu DHT11:
1. Mulai dengan menginisialisasi sensor DHT11 dan pin output untuk kipas pada
Arduino.
2. Baca suhu dari sensor DHT11 menggunakan fungsi yang disediakan oleh library
DHT11. Simpan nilai suhu dalam variabel.
3. Tentukan ambang batas suhu di mana kipas harus diaktifkan atau dinonaktifkan.
Misalnya, jika suhu melebihi ambang batas tertentu, kipas harus dihidupkan. Jika
suhu turun di bawah ambang batas tersebut, kipas harus dimatikan.
4. Gunakan struktur pengkondisian (if-else) untuk memeriksa kondisi suhu dan
mengatur kipas berdasarkan nilai suhu yang terbaca.
5. Jika suhu melebihi ambang batas yang ditentukan, aktifkan kipas dengan mengatur
pin output kipas menjadi HIGH. Jika suhu berada di bawah ambang batas, matikan
kipas dengan mengatur pin output kipas menjadi LOW.
6. Tambahkan penundaan (delay) antara pembacaan suhu dan pengaturan kipas. Ini
akan membantu dalam memperbarui status kipas setiap beberapa detik atau sesuai
dengan kebutuhan aplikasi.
7. Ulangi langkah-langkah 2 hingga 6 secara terus-menerus untuk memantau dan
mengontrol suhu dengan kipas otomatis.
Ada beberapa jenis sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi suhu dalam proyek
berbasis Arduino. Beberapa sensor pendeteksi suhu yang umum digunakan adalah:
1. Sensor Suhu Digital DS18B20: Sensor ini menggunakan antarmuka OneWire dan
dapat memberikan pembacaan suhu dengan akurasi tinggi. Sensor ini juga dapat
bekerja dalam jangkauan suhu yang luas.
2. Sensor Suhu Analog LM35: Sensor ini memberikan keluaran tegangan analog yang
proporsional terhadap suhu. Sensor LM35 mudah digunakan dan memiliki akurasi
yang baik.
3. Sensor Suhu Digital DHT11/DHT22: Sensor ini tidak hanya dapat mendeteksi
suhu, tetapi juga kelembaban. DHT11 adalah versi yang lebih murah dan memiliki
akurasi yang lebih rendah, sedangkan DHT22 memiliki akurasi yang lebih tinggi.
4. Sensor Suhu Thermistor: Thermistor adalah resistor semikonduktor yang
resistansinya berubah seiring perubahan suhu. Ada dua jenis thermistor yang umum
digunakan: thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) yang
resistansinya menurun seiring kenaikan suhu, dan thermistor tipe PTC (Positive
Temperature Coefficient) yang resistansinya meningkat seiring kenaikan suhu.
Pilihan sensor suhu yang tepat tergantung pada kebutuhan dan tujuan aplikasi Anda.
Pertimbangkan faktor seperti rentang suhu yang dibutuhkan, akurasi yang diinginkan, dan
kemudahan penggunaan dalam memilih sensor yang sesuai untuk proyek Anda.
Meskipun kipas otomatis berbasis Arduino Uno memiliki sejumlah keuntungan, ada juga
beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Keterbatasan Daya: Arduino Uno memiliki keterbatasan daya terbatas. Ini berarti
bahwa kipas yang dapat dioperasikan secara langsung oleh Arduino Uno mungkin
memiliki batasan daya tertentu. Jika kipas yang digunakan membutuhkan daya
yang lebih tinggi, Anda mungkin perlu menggunakan relay atau transistor
tambahan untuk mengendalikan kipas secara efektif.
2. Tegangan Operasional: Arduino Uno biasanya beroperasi pada tegangan 5V.
Namun, beberapa kipas mini 12V memerlukan tegangan operasional yang lebih
tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk menggunakan
komponen tambahan seperti relay atau transistor untuk mengubah tegangan atau
mengendalikan kipas dengan tegangan yang sesuai.
3. Kapasitas Kontrol Terbatas: Arduino Uno memiliki jumlah pin I/O yang terbatas.
Jika Anda menggunakan banyak sensor tambahan atau komponen lainnya dalam
proyek kipas otomatis, Anda mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal pin yang
tersedia untuk mengendalikan kipas dan menghubungkan komponen lainnya.
Dalam hal ini, Anda mungkin perlu mempertimbangkan penggunaan Arduino
dengan lebih banyak pin I/O atau menggunakan multiplexer untuk memperluas
kapasitas kontrol.
4. Keterbatasan Perangkat Keras: Arduino Uno memiliki sumber daya perangkat
keras yang terbatas, seperti jumlah memori dan kecepatan pemrosesan. Jika proyek
Anda melibatkan pemrosesan data yang rumit atau memerlukan penyimpanan data
yang besar, Anda mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal kinerja dan
kapasitas penyimpanan.
5. Ketergantungan terhadap Sumber Daya Eksternal: Kipas otomatis berbasis Arduino
Uno memerlukan pasokan daya eksternal. Anda perlu memastikan ketersediaan
sumber daya listrik yang stabil untuk menjaga kipas otomatis berfungsi dengan
baik. Jika pasokan daya terputus atau tidak stabil, kinerja dan fungsionalitas kipas
otomatis dapat terpengaruh.
6. Keterampilan Pemrograman yang Diperlukan: Membangun dan memprogram kipas
otomatis berbasis Arduino Uno memerlukan pengetahuan dan keterampilan dasar
dalam pemrograman dan elektronika. Jika Anda tidak memiliki pengalaman
sebelumnya, mungkin diperlukan waktu dan upaya tambahan untuk belajar dan
memahami konsep-konsep yang terlibat.
7. Keterbatasan Lingkungan: Kipas otomatis berbasis Arduino Uno mungkin memiliki
keterbatasan dalam hal lingkungan operasionalnya. Misalnya, suhu ekstrem,
kelembaban tinggi, atau kondisi lingkungan yang kasar dapat mempengaruhi
kinerja dan keandalan kipas otomatis. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu
mempertimbangkan penggunaan kipas atau sensor yang tahan terhadap kondisi
lingkungan tersebut.
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari proyek kipas angin otomatis berbasis Arduino Uno dapat bervariasi
tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Namun, berikut adalah beberapa
tujuan umum yang dapat dijadikan acuan:
1. Pengendalian Suhu: Salah satu tujuan utama dari proyek kipas angin otomatis
adalah untuk menjaga suhu ruangan atau suhu komponen elektronik dalam kisaran
yang diinginkan. Kipas akan diaktifkan ketika suhu melebihi ambang batas tertentu
dan dimatikan ketika suhu turun di bawah ambang batas tersebut. Tujuan ini
membantu mencegah overheating dan menjaga suhu yang optimal untuk
kenyamanan atau keamanan peralatan elektronik.
2. Otomatisasi: Tujuan proyek ini adalah untuk memberikan kontrol otomatis
terhadap kipas angin, sehingga tidak memerlukan intervensi manusia secara
konstan. Kipas akan secara otomatis beroperasi berdasarkan pembacaan suhu dari
sensor yang terhubung dengan Arduino Uno. Tujuan ini memberikan kemudahan
dan kenyamanan bagi pengguna, menghemat waktu dan usaha dalam mengontrol
kipas secara manual.
3. Efisiensi Energi: Proyek kipas angin otomatis berbasis Arduino Uno juga bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi energi. Kipas hanya akan diaktifkan ketika suhu
melebihi ambang batas tertentu, sehingga mengurangi konsumsi energi
dibandingkan dengan menjalankan kipas secara terus-menerus. Tujuan ini
membantu mengurangi biaya energi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
4. Perlindungan Komponen Elektronik: Proyek ini bertujuan untuk melindungi
komponen elektronik dari kerusakan akibat panas berlebih. Dengan mengaktifkan
kipas saat suhu meningkat, proyek ini membantu mendinginkan komponen
elektronik dan menjaga keandalan serta umur pakai peralatan elektronik.
5. Pembelajaran: Tujuan tambahan dari proyek ini adalah memberikan kesempatan
bagi pengguna untuk belajar dan memahami konsep dasar elektronika,
pemrograman Arduino, serta penggunaan sensor dan komponen lainnya. Proyek ini
dapat menjadi peluang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan pemahaman
tentang pengendalian suhu otomatis.
Setiap tujuan proyek dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu.
Penting untuk mengidentifikasi tujuan proyek sebelum memulai, sehingga desain dan
implementasi kipas angin otomatis berbasis Arduino Uno dapat diarahkan dengan baik.
3.2 Manfaat Proyek Kipas Angin Otomatis Berbasis Arduino Uno
Proyek kipas angin otomatis berbasis Arduino Uno menawarkan sejumlah manfaat yang
signifikan, antara lain:
Kombinasi manfaat-manfaat ini menjadikan proyek kipas angin otomatis berbasis Arduino
Uno sebagai solusi yang efisien, ramah lingkungan, dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan individu. Selain memberikan keuntungan praktis, proyek ini juga memberikan
kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis
BAB 4
METODE PENELITIAN