BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang makalah tersebut, penyusun
merumuskan masalah sebagai berikut :
Apa pengertian robot line follower?
Apa saja bagian-bagian robot line follower?
Bagaimana robot line follower dapat bekerja?
Bagaimana cara membuat robot line follower?
Bagaimana mengembangkan cara kerja robot line follower dalam kehidupan sehari-hari?
BAB II
ROBOT LINE FOLLOWER
2.2.4 Dioda
Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p
akan menjadi sisi anoda sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Diode yang terbuat dari
bahan germanium memiliki tegangan halang (barrier voltage) kira-kira 0,3V. Sedangkan dioda
yang terbuat dari bahan silikon memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.
AK
PN
AK
Transistor dapat dipergunakan antara lain sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC),
sebagai penyearah, sebagai mixer, sebagai osilator, dan sebagai switch.
2.2.9 IC (integrated circuit)
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu
kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan
dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan
komponen. Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC,
jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya.
2.2.10 IC 74HCT14
IC ini merupakan IC yang didalamnya merupakan gerbang not yang berfungsi sebagai inverter
atau pembalik.
2.2.11 IC L293D
IC L293D untuk mengendalikan motor. Di dalam IC ini terdapat 2 buah rangkaian H bridge yang
terdiri dari transistor transistor. Prinsip kerja dari rangkaian H bridge ini terlihat pada gambar
di bawah ini :
2.2.12 Mikrokontroler
mikrokontroler dapat dianalogikan dengan sebuah sistem computer yang dikemas dalam sebuah
chip. Artinya bahwa didalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya sudah terdapat kebutuhan
minimal agar mikroprosesor dapat bekerja, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang
dimilik oleh sebuah komputer PC.
Deskripsi Masalah
Pengertian Robot Line Follower
Robot line follower merupakan salah satu bentuk robot yang bergerak mengikuti garis pemandu
secara otomatis. Robot pengikut garis terdiri perangkat keras yang meliputi perangkat elektronik
dan mekanik, dan perangkat lunak berupa bahasa pemrograman dengan menggunakan bahasa C.
Robot ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan, yaitu sensor, pengkondisi
sinyal, mikrokontroler ATMEGA 8535, dan driver motor.
Bagian-Bagian Robot Line Follower
Robot line follower ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian elektronik, bagian mekanik, dan
bagian pemrograman.
Bagian Elektronik
Bagian elektronik terdiri dari lima bagian yaitu sensor, pengkondisi sinyal, main kontrol, driver
motor, dan power supply.
Sensor
Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light
Dependent Resistor), photodioda, dan phototransistor.
Pada robot line follower ini digunakakan photodioda sebagai sensor cahaya. Untuk membuat
sensor pada robot line follower digunakan 6 buah pasang led dan photo dioda. Prinsip kerjanya
sederhana, hanya memanfaatkan sifat cahaya yang akan dipantulkan jika mengenai benda
berwarna terang dan akan diserap jika mengenai benda berwarna gelap. Sebagai sumber cahaya
kita gunakan LED (Light Emiting Diode) yang akan memancarkan cahaya merah. Dan untuk
menangkap pantulan cahaya LED, digunakan photodioda. Jika sensor berada diatas area hijau
maka photodioda akan menerima sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi jika sensor berada diatas
garis putih maka photodioda akan menerima banyak cahaya pantulan.
Pengkondisi Sinyal
Bagian ini menghubungkan sensor dengan otak robot yaitu mikrokontroler. Karena data dari
sensor berbentuk analog, maka tidak dapat dibaca oleh mikrokontroler, artinya besarnya
tegangan sinyal dari sensor tidak bisa dibedakan apakah logika 1 atau 0. Oleh karena itu bagian
ini berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, atau yang lebih dikenal
dengan ADC (analog digital converter). Komponen utamanya menggunakan IC 74HCT14.
Untuk mengatur sensitivitas sinyal dari sensor maka digunakan trimpot.
IC 74HCT14 terdiri dari enam buah inverter. Karena memerlukan sinyal yang halus, maka untuk
satu pasang sensor digunakan dua buah inverter. Sehingga dibutuhkan dua buah IC 74HCT14.
Sesuia karakteristik 74HCT14, tegangan input akan dianggap logika 1 apabila mendapat
tegangan 2 V. Artinya hanya membutuhkan paling kecil 2 V untuk logika 1. Sedangkan tagangan
kurang dari 2 V akan dianggap logika 0.
Karena output dari IC logika 0, maka LED indikator akan menyala karena katoda mendapat bias
negatif daripada anoda.
Jika basis transistor tidak mendapatkan bias, maka transistor tidak bekerja atau off. Arus dari Vcc
malewati R1k terhubung ke input logika pada 74HCT14. Maka output logika pertama 0,
kemudian pada output logika ke-2 akan 1 karena mendapat input 0. Lampu indikator tidak akan
menyala karena katoda mendapat tegangan yang sama pada anodanya.
Main Kontrol
Main control ialah perangkat elektronik yang menerima data input dari lingkungan melalui
sensor kemudian mengolahnya dan memutuskan tindakan yang harus dilakukan oleh motor.
Komponen utama pada main kontrol ialah mikrokontroler, mikrokontroler dapat dianalogikan
dengan sebuah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah chip.
Sebagai pusat pengendali, robot ini menggunakan mikrokontroler ATMega 8535 yang bekerja
untuk memproses data dari sensor, kemudian memutuskan harus ke mana arah robot bergerak.
Port yang digunakan pada sistem, yaitu port A (PA0..PA5) digunakan untuk input dari sensor,
Port D (PD0..PD5) digunakan untuk mengambil keluaran ke driver motor penggerak, dan Port C
(PC0 dan PC1) digunakan untuk keluaran ke driver motor pengangkat. Dan Port D (PD7)
digunakan untuk tombol start.
Sinyal masukan dari pengkondisi sinyal kemudian terhubung pada Port A0-A5, berurutan posisi
sensor dari kanan ke kiri. Data ini kemudian akan diproses pada mikrokontroler untuk
menghasilkan data keluaran. Data keluaran ini kemudian terhubung dengan IC driver motor yang
bertugas memberikan arus ke motor. Keluran PWM (Pulse Width Modulation) dari Port D.4 dan
D.5 terhubung pada pin enable sehingga kecepatan putaran motor dapat diatur.
Driver Motor
Untuk menggerakan motor, diperlukan sebuah komponen perantara dari mikrokontroler ke motor
sehingga digunakan IC L293 untuk meggerakan motor penggerak. Dengan drive motor tegangan
masukan 12 V dapat dikendalikan. Pengaturan PWM motor dikendalikan oleh mikro pada pin
enable pada motor driver. IC L293D terdiri dari 16 pin, yang terdiri dari dua chip port enable,
VCC, Vmotor, empat input, empat output dan empat ground.
Gambar Rangkaian Driver Motor Penggerak
Selain untuk penggerak arah robot, kami memakai sebuah motor untuk mengangkat benda.
Sebagai driver motornya kami menggunakan transisor D313. Transistor ini kami fungsikan
sebagai saklar. Rangkaian ini mendapat sinyal input dari Port C.6 dan Port C.7.
Jika In 1 mendapat logika 1 dari Port C.6 dan In 2 mendapat logika 0 dari Port C.7, maka
transistor Q1 dan Q4 akan mendapat bias pada basisnya. Sehingga arus dari kolektor akan
mengalir sangat besar ke emitor. Karena arusnya sangat besar maka antara kolektor dan emitor
dianggap short circuit. Arus akan mengalir ke motor melalui transistor Q1 dan Q4. Karena Q2
dan Q3 tidak mendapat bias, maka transistor tidak dapat bekerja. Maka motor akan bergerak
mengangkat.
Sebaliknya jika In 1 mendapat logika 0 dari Port C.6 dan In 2 mendapat logika 1 dari Port C.7,
maka transistor Q2 dan Q3 akan mendapat bias pada basisnya. Sehingga arus dari kolektor akan
mengalir sangat besar ke emitor. Arus akan mengalir ke motor melalui transistor Q2 dan Q3.
Karena Q1 dan Q4 tidak mendapat bias, maka transistor off. Maka motor akan bergerak turun.
Power Supply
Inti dari rangkaian ini adalah rangkaian dasar regulator 5 volt dengan 7805. Pada rangkaian ini
ditambahkan rangkaian pass transistor yang terdiri dari transistor Q1 serta 1 buah resistor.
Transistor yang digunakan adalah transistor PNP yaitu TIP42. Rangkaian pass transistor berperan
penting untuk mengalirkan arus selebihnya ke beban RL.
Sesuai sifat kapasitor, C1 dan C2 dipasang untuk menyimpan muatan. Karena sumber tegangan
yang digunakan baterai kering, C1 fungsinya bukan untuk membuang tegangan riple yang biasa
digunakan dalam rangkaian penyearah. Karena tegangan yang dihasilkan dari baterai sudah DC
murni. Tetapi dipasang sebagai pengaman apabila terjadi pemutusan tegangan beberapa saat dari
sumber tegangan, yaitu baterai. Sehingga apabila sumber tegangan terputus beberapa saat maka
rangkaian main kontrol tidak akan langsung me-Reset.
IC 7805 berfungsi sebagai regulator atau penurun tegangan, sehingga tegangan keluaran stabil
+5V. Karena IC 7805 memiliki kapasitas melewatkan arus terbatas, yaitu hanya bisa mencatu
arus sampai 1 A saja. Oleh karena itu, transistor TIP42 dipasang sebagai penala arus yang
dialirkan. Sehingga beban arus pada 7805 akan dibantu oleh transistor ini. Sebagai indikator
bahwa IC 7805 mengeluarkan output tegangan sebesar +5V maka dipasang LED.
Bagian Mekanik
Mekanik robot terdiri dari sebuah fungsi gerak/ aktuator dan body robot. Struktur robot sebagian
besar dibangun berdasarkan konstruksi mekanik. Jenis aktuator yang digunakan pada robot
pengikut garis ini yaitu motor DC, yaitu sistem mekanik yang dapat menggerakkan robot untuk
berpindah posisi. Terdiri dari dua buah roda, roda kiri dan kanan. Hal yang mendasar yang perlu
diperhatikan dalam desain mekanik robot adalah perhitungan kebutuhan torsi untuk
menggerakkan roda motor, sebagai penggerak utama yang akan bekerja optimal. Pada putaran
yang relatif tinggi yang hal ini tidak sesuai bila porosnya dihubungkan langsung ke roda. Sebab
gerakan yang diperlukan pada sisi anggota badan robot adalah relatif pelan namun bertenaga.
Untuk ini diperlukan metode dengan menggunakan sistem gear.
Gambar 2
Bila kumparan jangkar berputar dalam medan magnet, akan dibangkitkan tegangan (ggl) yang
berubah-ubah arah setiap setengan putaran, sehingga m,erupakan tegangan bolak balik.
e E T maks = sin v (1)
untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut komutator, dan sikat.
Bagian Pemrograman
Algorima Pergerakan Robot
Sebelum membuat program, terlebih dahulu perlu didefinisikan seluruh kemungkinan
pembacaan sensor proximity untuk menentukan pergerakan robot yang tujuannya adalah
menjaga agar robot selalu berada tepat diatas garis.
Berikut adalah kemungkinan pembacaan garis oleh sensor pada saat nge-line.
Posisi
Sensor Respon Robot Program
1 Serong kiri 35 rpwm=255; lpwm=55;
2 Serong kiri 28 rpwm=255; lpwm=105;
3 Serong kiri 21 rpwm=255; lpwm=130;
4 Serong kiri 14 rpwm=255; lpwm=155;
5 Serong kiri 7 rpwm=255; lpwm=205;
6 Maju lurus rpwm=255; lpwm=255;
7 Serong kanan 7 rpwm=205; lpwm=255;
8 Serong kanan 14 rpwm=155; lpwm=255;
9 Serong kanan 21 rpwm=130; lpwm=255;
10 Serong kanan 28 rpwm=105; lpwm=255;
11 Serong kanan 35 rpwm=55; lpwm=255;
Tabel Respon robot dari setiap kondisi
(motor kanan)/lpwm (motor kiri) semakin cepat putaran motor (maksimal 255).
Port masukan yang di gunakan dalam pemrograman robot ini ialah :PA0, PA1, PA2, PA3, PA4,
dan PA5. Bernilai 1 ketika tidak membaca garis. Bernilai 0 ketika membaca garis. PA0 adalah
sensor paling kiri, PA5 adalah sensor paling kanan.
0b0011100111
Sedangkan untuk keluaran, digunakan PC2, PC3 : Sebagai pengatur arah motor kanan. PC4 :
Sebagai pengatur kecepatan motor kanan. PC6, PC7 : Sebagai pengatur arah motor kiri. PC5 :
Sebagai pengatur kecepatan motor kiri.
Tabel Tabel Kebenaran Arah Putaran Motor
INPUT NILAI MOTOR KIRI INPUT NILAI MOTOR KANAN
PC4 PC2 PC3 GERAKAN MOTOR PC5 PC6 PC7 GERAKAN MOTOR
1 0 1 MAJU 1 0 1 MAJU
1 1 0 MUNDUR 1 1 0 MUNDUR
1 1 1 BERHENTI 1 1 1 BERHENTI
0 x X BERHENTI 0 x x BERHENTI
PD7 : Sebagai saklar untuk menjalankan robot sekaligus pemilihan strategi. Bernilai 0 ketika di
tekan.
Proses Kerja
Bagian Badan Robot
Mengukur akrilik dengan menggunakan mistar
Menandai hasil ukuran
Memotong akrilik sesuai ukuran dengan gergaji
Melubangi akrilik yang telah diberi tanda sebagai tempat baut untuk menyatukan dengan bagian
lain
Memasang baut dan mur pada akrilik yang telah dilubangi
Bagian Lengan Robot
Mengukur profil dan pelat dengan menggunakan mistar
Menandai hasil ukuran
Memotong profil dan pelat sesuai ukuran dengan gergaji
Melubangi profil dan pelat dengan bor sesuai dengan yang telah ditandai
Menyambung profil dan pelat dengan menggunakan rivet
Bagian Penyangga Lengan Robot
Mengukur akrilik dengan menggunakan mistar
Menandai hasil ukuran
Membengkokan akrilik dengan cara dipanaskan
Melubangi akrilik yang telah ditandai
Merangkai Bagian Lengan dan Badan Robot
Memasang penyangga lengan dan badan lengan dengan menggunakan baut dan mur pada lubang
yang telah disediakan
Memasang begaian lengan dan penyangga lengan dengan menggunakan baut dan mur
Bagian Motor Robot
Menyusun gir sesuai dengan kebutuhan
Memasang motor pada bagian bawah dari badan motor sebagai penggerak badan roda robot
Memasang motor pada badan motor sebagai penggerak lengan robot
Bagian Hardware
Persiapan
Mempersiapkanan mental dan phisik secara baik
Menggunakan sistem keselamatan kerja yang benar
Menyiapkan segala bahan dan perlengkapan yang diperlukan
Meletakkan peralatan pada posisi yang aman pada meja praktikum.
Mengamati alat-alat dan bahan tersebut
Bekerja secara kelompok untuk pekerjaan yang komplek
Melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam mempraktikan materi modul
dengan instruktur.
Gambar 2.22 Layout Pengkondisi Sinyal, power supply dan Main Cntrol
Gambar 2.29 Kit Pengkondisi Sinyal, Minimum Sistem ATMega8535, dan Power Supply
Gambar 3.12 Pilih generae, save, and exi sesuai dengan gambar diatas
Ketik source program
Driver Motor
Adapun masalah yang kami temukan ketika membuat rangkaian driver motor diantaranya :
Motor tidak berputar walaupun ada sinyal.
Kesulitan dalam perancangan driver motor pengangkat.
Motor pengangkat tidak bisa berputar dua arah. Hanya bisa naik saja. Masalahnya karena
kesalahan jalur PCB.
Dari temuan yang kami dapatkan, pemecahan masalah yang kami lakukan sebagai berikut :
Konektornya tidak terhubung dengan baik. Sehingga kami mamperbaiki konektor agar bisa
terhubung dengan baik.
Kami konsultasi dengan pengurus Kompor untuk mendapatkan rangkaian yang akan digunakan.
Membuat jumper untuk membalikan output agar dapa berputar dua arah.
Power Supply
Masalah yang kami temukan dalam pembuatan bagian power supply yaitu pada IC regulator
timbul panas. Apabila dibiarkan terus menerus, maka IC ini akan rusak. Oleh karena itu
pemecahan masalah yang kami lakukan yaitu memasang pendingin atau heatsing. Sehingga efek
panasnya dapa dikurangi oleh pendingin ini.
3.1.5 Mengembangkan Cara Kerja Robot Line Follower Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sistem robot seperti ini sering digunakan sebagai sistem dasar dalam pembuatan robot untuk
kontes-kontes robot. Seperti KRI (Kontes Robot Indonesia), robot-robot yang digunakan
memakai sistem robot pengikut garis. Hanya dengan penambahan perangkat-perangkat yang lain,
seperti pengangkat atau penarik.
Selain sebagai ajang kontes robot, dalam kehidupan sehari-hari robot ini dapat digunakan baik
dalam industri ataupun di rumah. Mengangkat suatu barang atau benda pada suatu tempat ke
tempat yang lain. Misalnya, dengan memodifikasi konstruksi robot ini, maka sistem robot ini
bisa digunakan dalam industri. Bekerja mengangkat barang di dalam line produksi. Dengan
catatan robot ini tetap mengikuti garis dan beban benda yang diangkat tidak terlalu berat.
Tergantung kekuatan robot yang digunakan. Oleh karena itu, robot pengikut garis merupakan
salah satu kemajuan teknologi yang berperan banyak dalam kehidupan.
BERITAKU
Membuat Robot Line Follower Sederhana
Apa itu Robot Line Follower..?, Robot Line Follower adalah robot yang dapat bergerak
mengikuti garis secara OTOMATIS! tanpa remot yang mengaturnya...
Di bawah ini contoh robot line follower:
Nah..terlihat bukan di gambar ada sebuah benda dengan roda yang dapat bergerak
mengikuti garis / jalur berwarna hitam yang berbelok-belok. Benda tersebut
mengikuti garis dengan otomatis loh. Prinsip dasarnya, sama seperti manusia, mata
digunakan untuk melihat, kaki/roda digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan
untuk berpikir. 3 Komponen utama pada setiap robot : mata, kaki, dan otak.
Kemudian, setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu
rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :
Nah, untuk 4 pasang sensor..kita perlu membuat 4 rangkaian seperti di atas ini. Cara
kerjanya cukup sederhana, hanya berdasarkan pembagi tegangan.Lambang LED yang
berwarna hitam adalah transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya
infrared terus menerus jika disusun seperti rangkaian di samping. Lambang LED yang
kanan adalah receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang
ada di dekatnya. INGAT masang photo dioda-nya HARUS terbalik, seperti gambar
rangkaian di samping. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator,
A/D converter, dll) yang ditunjukkan oleh gambar di samping.
Sensor (Cara Kerja)
Berikut cara kerja sensornya :
Ketika transmitter
(infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan
hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter
memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan
banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver
tinggal sedikit. Perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan menyebabkan
hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver (photo dioda) tersebut. Ilustrasinya
seperti gambar di bawah ini.
Kalau cahaya yang dipancarkan ke bidang putih, sensor akan :
Sebaliknya, kalau
cahaya yang dipantulkan oleh bidang hitam, maka sensor akan :
Processor (Pendahuluan)
Processor yang kita gunakan di sini bukanlah processor canggih Bahkan, kita sama
sekali TIDAK menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup
rumit untuk ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit)
saja, yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Di bawah ini
gambar kedua IC tersebut :
Kemudian, lihat
ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kiri.
Nah..Ketika robot
bergerak lurus, motor akan menyala duanya.
Processor (Transistor)
Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak
salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor
ke baterai untuk menggerakkannya.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off. Motor tidak menyala terus
menerus bukan? Sudah saya jelaskan di bab sebelumnya, pada jalur tertentu motor
akan mati dan menyala. Nah,, nyala mati motor tersebut diatur oleh transistor.
Transistor yang digunakan di sini adalah NPN. Pada dunia elektronika, transistor
terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Berikut ilustrasi gampangnya terkait dengan
motor.
Mekanik
Hmm..
sebenarnya, saya juga kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang
mesin..hehe.. Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu buat gear yang besar agar torsi-nya
besar. Jadi, robotnya bisa berbelok dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit
untuk berbelok.
PCB Layout
Berikut ini pcb layout dari sensor robot line follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB
ini dibuat dengan menggunakan software eagle.
Sekian dulu ya tentang Membuat Robot Line Follower Sederhana. Pasti kalian bisa
membuatnya
Good Luck :)
Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya
Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Transistor merupakan salah satu Komponen
Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian
Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks.
Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan
Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2 kelompok Jenis yaitu
Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET).
Fungsi Transistor
Fungsi-fungsi Transistor diantaranya adalah :
sebagai Penyearah,
sebagai Mixer,
sebagai Osilator
NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP adalah singkatan dari
Positif-Negatif-Positif.
Berikut ini adalah gambar tipe Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor yang
membentuknya beserta simbol Transistor NPN dan PNP.
Berikut ini adalah Cara untuk menguji atau mengukur Transistor dengan Mengunakan
Multimeter Analog dan Multimeter Digital.
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal
Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan
menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal
Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan
menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter
Analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau Open.
B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital
Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm)
dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian Multimeter adalah
terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog.
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal
Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter nilai
Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal
Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter
menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Display Multimeter
Digital harus tidak akan menunjukan Nilai Voltage atau Open
Random Post
10/04/2015
01/11/2015
Pengertian Desibel dan Cara Menghitungnya Desibel merupakan satuan yang sering
digunakan sebagai skala penguatan dalam rangkaian Elektronika seperti rangkaian pada
[...]
08/12/2014
Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya Light Emitting Diode atau
sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan [...]
Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu
bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial,
nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan
mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip,
nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm
Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm ().
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai
tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor
yang bersangkutan.
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%.
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.
Merah, Merah, Merah, Emas 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)
Contoh :
Keterangan :
Ohm =
Kilo Ohm = K
Mega Ohm = M
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 K )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 M)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 M)
Elektronika Dasar
Komponen Elektronika
Resistor
Previous article
Next article
Related Articles
Cara Mengukur Potensiometer dengan Multimeter
Terimakasih banyak gan , saya jurusan elektronika , website ini banyak membantu sy
Artikel yang mantap, makasih gan Sya kbetulan hobby dgn elektronik dan artikel ini
sangat membantu.
Leave a comment
Name *
Email *
Website
Comment
Artikel Terbaru
Kategori
Equipment
Ilmu Statistika
Komponen Elektronika
Pengujian Komponen
Produksi
Teori Elektronika
Artikel Terpopuler
Cara Menggunakan Multimeter / Multitester
Archives
Archives
Random Post
18/11/2014
Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip kerjanya Hampir setiap rumah di Kota
maupun Desa dialiri listrik yang berarus 220V di Indonesia. Dengan adanya arus 220V
[...]
08/06/2015
Menghitung Nilai Resistor untuk LED LED (Light Emitting Diode) adalah jenis
Dioda yang dapat memancarkan cahaya saat dialiri arus listrik. Salah satu kegunaan LED
[...]
Home
Daftar Isi
Teknik Elektronika
Bagaimana cara mengetahui kutub positif dan kutub negatif LED? Jawabanya Sangat mudah.
Resistor merupakan dioda semikonduktor yang dapat menghasilkan cahaya ketika dialiri arus
dan tegangan dengan besar tertentu. Karena dasarnya dioda, LED mempunyai kutub yang
berbeda (tidak seperti Resistor). Untuk mengetahu kutub-kutubnya, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan tergantung kondisi LED (biasanya LED yang sudah dipakai atau di potong kakiknya,
agak sulit mengetahui kutubnya):
1. Dengan multimeter
Posisikan jarum atau switch pemilih pada nilai hambatan paling kecil. Cobalai probe
positif (merah) dan negatif (hitam) simpan di kedua kaki LED, jika posisi benar, maka
LED akan menyala. Jika LED menyala maka kaki yang disentuh oleh probe positif
adalah kaki positif dan yang satunya lagi adalah negatif.
2. Melihat kakinya
Pada Gambar 1 sudah jelas, bahwa kaki LED yang panjang adalah positif, sedangkan
kaki yang pendek adalah negatif.
3. Melihat dalamnya
Amati dalamnya dari atas, jika positif, maka garis - akan pendek, sedangkan yang
panjang adalah negatif. Kita juga bisa cek dari samping, positif dan negatifnya seperti
pada Gambar 1.