Disusun oleh :
Nama Anggota : Hafiz Aria A. (1918019)
Fadhil Nughroho S. (1918033)
Aghisna Riziq G. (1918037)
Prodi : Teknik Informatika S-1
Kelas :A
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk merancang Smart Garden yang berbasis Sistem Embedded.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari Sensor dan Aktuator yang ada pada Smart Graden
yang berbasis Sistem Embedded.
3. Untuk mengetahui akurasi dari Sensor Hujan, Sensor Kelembapan Tanah, Servo, dan
Buzzer.
PERANCANGAN DESAIN
GND Ground
Signal Pin 7
3. Relay
Tabel 2.3 Wiring relay
Relay Arduino Uno
GND Ground
Signal Pin 6
4. Water Pump
Tabel 2.4 Water Pump
Arduino
Pompa
GND
Hitam
b. Sensor
1. Sensor Kelembapan Tanah
Tabel 2.5 Wiring Kelembapan Tanah
Kelembapan Tanah Arduino Uno
GND Ground
Signal Pin A0
2. Sensor Hujan (YL-83)
Tabel 2.6 Wiring Sensor Hujan
Sensor Hujan (YL-83) Arduino Uno
GND Ground
Signal Pin 8
2.2 Penjelasan Rangkaian
Pada rangkaian diatas terdapat 2 buah sensor dan 4 buah aktuator yang terbagi
dalam 2 sistem yaitu sistem penyiram otomatis dan penutupan otomatis ketika hujan.
Pada Servo motor pin GND akan dihubungkan dengan Ground pada arduino, pin
VCC akan dihubungkan dengan pin 5V pada arduino dan pin signal akan dihubungkan
pada pin 10 pada arduino.
Pada buzzer untuk pin GND akan dihubungkan dengan Ground pada arduino,
sedangkan pin VCC akan terhubung dengan pin 7 pada arduino.
Pada relay pin GND akan terhubung dengan Ground pada arduino, pin VCC akan
terhubung dengan pin 5V pada arduino dan untuk pin sinyal akan terhubung dengan pin 6
pada arduino.
Pada Water pump pin sinyal akan terhubung deng NO pada Relay , pin GND akan
terhubung dengan Ground pada arduino
Pada Sensor Kelembapan tanah (YL – 63 ) pin VCC akan terhubung dengan pin
5V pada arduino , pin GND akan terhubung dengan pin Ground di Arduino , pin sinyal
akan terhubung dengan pin A0 arduino.
Pada Sensor Hujan (YL – 83) pin GND akan terhubung dengan pin Ground pada
arduino, pin VCC akan terhubung dengan pin 5V pada arduino, pin sinyal akan terhubung
dengan pin 8 pada arduino.
2.3 Cara Kerja Sensor dan Aktuator
1. Sensor
a. Sensor Hujan (YL – 83)
Cara kerjanya yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka
akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan .
b. Sensor Kelembapan Tanah (YL-69)
Cara kerjanya yaitu memberikan luaran berupa besaran listrik sebagai akibat
adanya air yang berada di antara lempeng kapasitor silinder.
2. Akuator
a. Servo Motor
Cara kerja dari servo motor yaitu lebar sinyal dengan waktu 1,5 ms (mili second)
akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila sinyal lebih pendek dari
1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah
jarum jam), sedangkan bila sinyal yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka
poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum
jam).
b. Buzzer
Cara kerjanya yaitu Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi
elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke
luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan
dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma
tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
c. Relay
Cara kerjanya yaitu memotong arus listrik yang kemudian arus listrik tersebut
akan menyambung kembali arus listrik yang sudah dipotong yang akan komponen
elektronika yang terhubung menyala.
d. Water Pump
Cara Kerja alat ini akan bergerak dengan adanya fasilitas daya listrik pada pompa.
Fungsinya untuk menarik air agar masuk pada mesin filter, dan air hanya akan
berputar-putar di sana
BAB III
IMPLEMENTASI
void loop() {
timer.tick();
}
// ---------------> rain
int readRain(){
int inRain = digitalRead(pinRain);
return inRain;
}
void getRain(){
if(readRain()==0){
MyServo.write(90);
Serial.println("HUJAN");
}
else if(readRain()==1){
MyServo.write(0);
Serial.println("CERAH");
}
}
// ---------------> soil
int readSoil(){
int inSoil = analogRead(pinSoil);
int persen = map(inSoil, 0, 1023, 100, 0);
return persen;
}
void getSoil(){
if(readSoil()<50){
digitalWrite(pinRelay, LOW);
Serial.println("MENYIRAM");
delay(500);
tone(pinBuzzer, 1500);
noTone(pinBuzzer);
delay(500);
}
else if(readSoil()>70){
digitalWrite(pinRelay, HIGH);
Serial.println("BERHENTI MENYIRAM");
}
}
Penjelasan program :
Program diatas merupakan penerapan dari Smart Garden. Pertama
mendeklarasikan library dari servo terlebih dahulu kemudian dilanjut dari library timer.
Kedua mendefinisikan sensor hujan pada pin 5, sensor kelembapan tanah pada pin A0,
Relay pada pin 6, Servo pada pin 10 dan yang terakhir Buzzer pada pin 9. Setelah
didefinisikan pin-pin dari alat-alat tersebut lanjut mendefinisikan variabel servo yaitu
MyServo dan mengkondisikan timer dalam keadaan default.
Pada void setup terdapat serial begin yang difungsikan untuk menampilkan data ke
serial monitor dan memiliki baudrate sebesar 9600, selanjutnya pada setiap 1 detik sensor
kelembapan tanah dan hujan akan mengirimkan sinyal ke Arduino, kemudian
menempatkan servo pada kondisi awal yaitu pada kondisi 0°. Sedangkan pada void loop
memanggil method dari timer.
Selanjutnya sensor kelembapan tanah adalah mengecek atau memonitoring
keadaan tanah pada tanaman hias tersebut apabila kondisi tanah pada tanaman hias dalam
kondisi kering maka sensor kelembapan tanah akan mengirimkan data ke Arduino
“MENYIRAM” yang akan ditampilkan pada serial monitor dan akan memerintahkan
Water Pump untuk menyala yang gunanya untuk menyedot air dari bak penampungan dan
akan menyiram air ke tanaman hias selama Water Pump menyala maka Buzzer akan ikut
menyala yang akan menandakan proses penyiraman masih berlangsung. Apabila kondisi
tanah pada tanaman hias masih lembab atau basah maka Water Pump dan Buzzer tidak
akan menyala dan mengirimkan notifikasi ke Arduino “BERHENTI MENYIRAM” dan
akan ditampilkan pada serial monitor.
Selanjutnya untuk sensor hujan adalah untuk mendeteksi keadaan pada wilayah
tanaman hias itu dalam kondisi hujan atau tidak. Bilamana keadaan dalam kondisi hujan
maka sensor akan mengirimkan data ke Arduino “HUJAN” dan akan ditampilkan pada
serial monitor kemudian memerintahkan ke Servo untuk bergerak sebesar 90° atau
bergerak menutupi tanaman agar tidak terkena hujan. Jika dalam wilayah tersebut tidak
dalam kondisi hujan atau hujannya sudah selesai maka servo akan bergerak ke 0° atau
bergerak ke posisi semula dan akan membuka penutup dari tanaman hias tersebut.
3.4.Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian Smart Garden untuk tanaman hias terdapat kelemahan
pada daya, yang dimana daya Arduino saja tidak mampu menjalankan buzzer dan relay
secara bersamaan. Maka dari iru kami telah mencari jalan keluar dengan menambahkan
satu Arduino lagi untuk daya ke watterpump.
Kemudian dari pengujian alat kami dapat diketahui ketika suatu kondisi tanah tidak
lembab yang dibaca oleh sensor kelembaban tanah maka Arduino akan menjalankan
perintah ke relay agar dapat menjalankan waterpump agar dapat menaikan lagi kelembaban
tanah pada tanaman dengan memberikan peringatan penyiraman menggunakan pieszo
buzzer. Selanjutnya jika terdeteksi hujan yang dibaca dengan sensor hujan makan Arduino
akan memberikan perintah kepada servo untuk menutupi tanaman..