Anda di halaman 1dari 21

BAB II

DASAR TEORI

A. Sensor HCHO
HCHO Sensor adalah sensor gas VOC semikonduktor. Desainnya didasarkan
pada WSP2110 yang konduktivitasnya berubah dengan konsentrasi gas VOC di
udara. Melalui rangkaian tersebut, konduktivitas dapat diubah menjadi sinyal
keluaran yang sesuai dengan konsentrasi gas. Sensor ini dapat mendeteksi gas
yang konsentrasinya mencapai 1ppm. Cocok untuk mendeteksi formaldehida,
benzena, toluena, dan komponen mudah menguap lainnya. Produk ini dapat
digunakan untuk mendeteksi gas berbahaya di lingkungan rumah.

Tabel 1 Spesifikasi HCHO

Operating Voltage 5.0V ± 0.3V


Target Gases HCHO, Benzene,Toluene,Alcohol
Concentration Range 1~50 ppm
Sensor Resistance Value(Rs) 10KΩ-100KΩ(in 10ppm HCHO)
Sensitivity Rs(in air)/Rs(10ppm HCHO)≥5

Gambar 2. 1 Sensor HCHO

B. Arduino Uno
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis
chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa
ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM
antara

1
2

lain pin 0 sampai 13), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz antara lain pin A0
sampai A5, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah
semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler.Spesifikasi
arduino uno R3 dapat dilihat pada tabel 1.2 dan arduino uno R3 dapat dilihat pada gambar 2.

Tabel 2 pesifikasi Arduino

Mikrokontroler ATmega328
Operasi Tegangan 5 Volt
Input Tegangan 7-12 Volt
Pin I/O Digital 14
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50 mA
Arus DC ketika 3.3V 50 mA
Memori flash 32 KB
SRAM 2 KB

Gambar 2. 2 Arduino Uno R3

C. LCD (Liquid Crystal Display)


Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan
efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar
LCD diperlukan beberapa rangakaian tambahan. Adapun bentuk fisik LCD 16x2
seperti pada dibawah ini. Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan
fasilitas backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol
dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat
3

digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh


mikrokontroler.

Gambar 2. 3 Modul LCD 2 x 16

D. LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.

Gambar 2. 4 . Lampu LED

E. Push Button
Push Button merupakan saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai
pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.
Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan
saklar tekan untuk emergency.
4

Gambar 2. 5 Push Button

F. Baterai kotak 9 volt (Baterai Alkaline)


Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang
lebih mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya
adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga
namanya juga disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang
menggunakan Alkalline sebagai Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan
aktif lainnya sebagai Elektrodanya.

Gambar 2. 6 baterai 9 volt


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

A. Perancangan Skematik Alat dan Diagram Blok


1. Skematik
a. Skema Sensor HCHO

Gambar 3. 1 Skema Rangkaian Sensor HCHO

Skema tersebut menjelaskan rangkaian dari modul sensor HCHO.


Terdapat beberapa komponen yang terpasang pada modul sesnor diantaranya
VOC Gas Sensor model WSP2110, potensio 10k, capasitor, dan resistor. Pada
modul tersebut terpasang potensio 10k yang berfungsi untuk mengatur
kalibrasi dari sesnsor tersebut.

b. Skema Alat

Gambar 3. 2 Skema Alat Pendeteksi Formalin

5
6

Pada skematik memperlihatkan mengenai susunan rangkaian beserta


hubungan antar pin sensor dengan arduino. Dalam gambar skematik juga
memperlihatkan tegangan input yang digunakan oleh sistem. Untuk
memperjalas penjelas hubungan antar pin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3 Hubungan Pin Sensor HCHO dengan Arduino Uno

Pin Sensor HCHO Pin Arduino Uno


VCC 5V
GND GND
NC -
SIG A0

Tabel 4 Hubungan Pin LCD 2x16 dengan Arduino Uno

Pin LCD 16x2 Pin Arduino Uno


VSS GND
VDD 5V
V0 -
RS 13
RW GND
E 12
D0 -
D1 -
D2 -
D3 -
D4 11
D5 10
D6 9
D7 8
A 5V
K GND

2. Diagram Blok
Sistem yang akan dirancang memiliki digram blok seperti berikut :

Gambar 3. 3 Diagram Blok Sistem


7

Dalam diagram blok tersebut memiliki 3 komponen penting yaitu Input,


Proses, dan Output. Pada bagian input hanya terdapat satu sensor yaitu sensor
HCHO yang akan mengambil data kemudian akan dilanjutkan pada bagian proses,
bagian ini yang berperan penting ialah Arduino Uno karena dia akan memproses
data sedemikian rupa sesuai program yang dibuat, kemudian selanjutnya akan di
tampilkan pada LCD untuk bagian output.

B. Perancangan Perangkat Keras


1. Desain Alat
Dalam desain alat ini merupakan tahap perancanagn sistem dari bentuk alat,
peletakkan komponen, serta dimensi alat.
Berikut merupakan rancangan desain dari alat pendeteksi formalin

Gambar 3. 4 desain Alat tampak atas dan samping

Gambar 3. 5 desain alat tampak depan


8

Gambar 3. 6 desain alat tampak belakang

2. Implementasi Sistem
Implementasi perangkat keras ini mengacu pada desain perangkat keras yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Dimana pada implementasi perangkat keras ini akan
menjelaskan tata letak sensor yang dipakai, input output yang dipakai, dan bentuk
dari perangkat keras. bentuk perangkat keras berupa kotak memanjang. Peletakan
sensor ditelatakkan pada bagian bawah serta LCD diletakkan pada bagian atas
agar dapat memaksimalkan akurasi dan kemudahan dalam pembacaan. Posisi.
Peletakan mikrokontroler Arduino Uno diletakkan diantara LCD dan Sensor di
dalam box. Untuk push button diletakkan pada bagian pojok untuk memudahkan
dalam pengecekan.

Gambar 3. 7 alat tampak atas

Gambar menunjukkan tampilan alat dari atas. Di bagian atas alat terdapat LCD
dan dua lampu LED biru dan merah
9

Gambar 3. 8 alat tampak bawah

Gambar menunjukkan tampilan alat dari tampak bawah. Pada bagian bawah
alat hanya terletak sensor serta trimpot untuk mengkalibrasi. Dibagian sensor
dipasang semacam corong untuk meminimalisir pembacaan gangguan gas lain
atau data agar bisa terbaca akurat.

Gambar 3. 9 alat tampak depan

Gambar menunjukkan tampilan alat dari tampak depan. Pada bagan depan alat
hanya terletak lubang untuk mengakses downloader arduino.
10

Gambar 3. 10 alat tampak belakang

Gambar menunjukkan tampilan alat dari belakang, pada bagian belakang


hanya terdapat kotak untuk peletakkan baterai dan pada bagian pojok samping kiri
terdapat tombol push button untuk scanning data.

Gambar 3. 11 alat tampak samping

Gambar tersebut menunjukkan alat dari tampak samping. Pada tampak


samping alat ini hanya terdapat saklar power untuk menghidupkan alat.

C. Perancangan Perangkat Lunak (Software)


1. Perancangan Program IDE Arduino
Pada perancangan program Arduino ini terdapat pemrogaman algoritma dan
pemrogaman dalam mengakses input output diantaranya program mengakses
tombol input, program mengakses menghidupkan LED, program mengakses LCD
display, dan program mengakses sensor HCHO. Dalam mengakses sensor HCHO
hanya menggunakan data ADC kemudian data tersebut diolah dengan perhitungan
secara matematika untuk dikonversi ke data ppm.
11

Gambar 3. 12 Program Bagian 1

Gambar 3. 13 Program Bagian 2


12

Gambar 3. 14 Program Bagian 3

Gambar 3. 15 Program Bagian 4

2. Perancangan Flowchart
Diagram alir atau flowchart adalah sebuah jenis diagram yang mewakili
algoritme, alir kerja atau proses, yang menampilkan langkah-langkah dalam
bentuk simbol-simbol grafis, dan urutannya dihubungkan dengan panah. Diagram
ini mewakili ilustrasi atau penggambaran penyelesaian masalah.

Berikut merupakan flowchart dari Alat Pendeteksi Formalin :


13

Gambar 3. 16 Flowchart Kerja Sistem


14

BAB IV

PENGUJIAN

A. Pengujian Alat
Pengujian pada alat ini yang pertama yaitu dengan menghidupkan saklar
power terlebih dahulu maka pada tampilan LCD 16x2 akan tertampil sesuai.
Berikut merupakan tampilan awal LCD pada alat :

Gambar 4. 1 Tampilan Awal

Pada 4.1 gambar tersebut merupakan tampilan awal dari sistem setelah saklar
dihidupkan. Tampilan tersebut hanya tertampil selama 3 detik setelah saklar
dihidupkan.

Gambar 4. 2 Tampilan Kalibrasi


15

Gambar 4.2 tersebut menunjukkan tampilan kalibrasi. Pengaturan kalibrasi


dapat diatur pada trimpot yang terletak di dekat sensor menggunakan obeng kecil.
Selama tombol Scan belum ditekan maka aalat akan tertampil seperti ini.

Gambar 4. 3 Tampilan Scanning

Gambar 4.3 menunjukkan tampilan LCD pada bagian tampilan scanning.


Tampilan ini akan tertampil ketika tombol Scan ditekan kemudian dilepas maka
akan tertampil seperti ini. Tampilan ini dapat disebut tampilan untuk siap proses
uji formalin.

Gambar 4. 4 Proses pengujian bahan tanpa formalin


16

Gambar 4.4 Menunjukkan kondisi alat saat pengetesan kadar dibawah 3 ppn
atau kadar yang masih aman dikonsumsi. Nilai dibawah 3 ppm merupakan kadar
pengetesan yang belum tentu menggunakan formalin.

Gambar 4. 5 Tampilan pengujian bahan kadar formalin rendah

Gambar 4.5 menunjukkan hasil pengetesan kadar formlain yang masih rendah
yaitu antara 4-9 ppm. Pada kondisi ini atau sesnsor ketika mendeteksi kadar
tersebut maka lampu indikator warna biru akan menyala.

Gambar 4. 6 Tampilan pengujian bahan kadar formalin tinggi


17

Gambar 4.6 menunjukkan tampilan alat saat untuk pengetesan kadar formalin
yang sangat tinggi. Ketika alat ini mendeteksi kadar formalin lebih dari 10 ppm
maka lampu led merah menyala.

B. Hasil Pengujian

Tabel 5 Pengujian Kadar Formalin pada Tempe

No Jumlah Tetesan Hasil Lampu Indikator


Formalin (yang hidup)
1 - 1,75 -
2 1 5,79 Biru
3 2 16,57 Merah
4 3 28,62 Merah
5 4 43,27 Merah

Dilihat dari tabel pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin


banyak tetesan formalin yang diteteskan pada bahan makanan maka kadar
formlain akan semakain tinggi. Dari beberapa percobaan berdasarkan data
tersebut bahwa kandungan formalin yang dapat dikatakan masih sedang hanya
ketika diteteskan satu tetes, ketika lebih dari satu tetes maka kadar formalin
sangat berbahaya
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pengujian pada alat yang dibuat untuk tugas
akhir ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil pengujian dan penelitan
tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pengujian butuh tempat atau
ruangan yang kadar gasnya tidak mudah untuk berubah-ubah.
2. Dalam alat ini pengujian membutuhkan waktu yang singkat hanya saja untuk
mendapat uap gasnya agak lama karena harus dipanasi terlebih dahulu.

B. Saran
Alat yang dibuat dalam tugas akhir ini masih terdapat kekurangannya, untuk itu
penulis memberikan saran bagi yang akan mengembangkan tugas akhir ini. Adapun
saran dari penulis adalah sebagai berikut :
1. Alat ini perlu di tambahkan pemanas dan ruangan sehingga pengujian makanan
tidak memerlukan alat bantu
2. Perlu dikembangkan dengan menambah fitur lain, seperti berbasis android.
3. Dapat ditambahkan dengan pendeteksi kadar kandungan pada makanan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kuswandi, Bambang. 2008. Sensor Kimia. Jawa Timur:PS Farmasi Universitas Jember.
Anonymous. (2015). Grove-HCHO Sensor https://wiki.seeedstudio.com/Grove-
HCHO_Sensor/ (diakses pada tanggal 16 Januari 2021).
Anonymous. (2015). Pengertian Formalin. http://www.mystupidtheory.com/2014/14/
10/memahami-pengertian-formalinkegunaan.html (diakses pada tanggal 16 Januari
2021).
Kho, Dickson. (2016). Pengertian LED dan Cara kerjanya.
https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/ (diakses
pada tanggal 16 Januari 2021).
Anonymous. (2018). Push Button. https://www.sensorhaus.id/article. (diakses pada tanggal
16 Januari 2021).
Mochamadri. (2015). Arduino. http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/96/jb ptpolban.gdl-
mochamadri-4787-3-bab2-8.pdf (diakses pada tanggal 16 Januari 2021).
Anonymous. (2020). LCD (Liquid Crystal Display). https://elektronika-dasar.web.id/lcd-
liquid-cristal-display/ (diakses pada tanggal 16 januari 2021).
Bil, A, M., Sri, S., & Teguh, P, Negara. 2017. Rancang Bangun Alat Pendeteksi Formalin
Pada Daging Ayam Berbasis Arduino. pp. 4-9

19
LAMPIRAN

Tabel RAB pembelian bahan


No Bahan Jumlah Harga
1 LCD 2 x 16 1 Rp. 18.000
2 Sensor HCHO 1 Rp. 282.500
3 Tombol Push Button 1 Rp. 5000
4 Saklar Geser 1 Rp. 1500
5 Arduino Uno 1 Rp. 100.000
6 Downloader Arduino 1 Rp. 10.000
7 Baterai 9 Volt 1 Rp 16.000
8 Socket Baterai 9 Volt 1 Rp. 2000
9 Lampu LED merah 1 Rp. 1000
10 Lampu Led Biru 1 Rp. 1000
11 Resistor ½ watt 5 Rp. 1000
12 Ribbon kabel isi 8 30 cm Rp. 10.000
13 Pin sisir male 1 Rp. 2000
14 Pin sisir fimale 1 Rp. 4000
15 Conector socket 2 pin 1 Rp. 2000
16 Conector socket 4 pin 1 Rp. 4000
Formalin 1 liter Rp. 20.000
17 Cutting Akrilik Rp. 50.000
Total Rp.

Proses pembuatan

Anda mungkin juga menyukai