Anda di halaman 1dari 20

Pemeliharaan Prediktif

Oleh Kelompok 5
Pemeliharaan Prediktif

Pengkuran Titik
Panas dengan Infra
red thermovision

Pengukuran Partal Pemeliharaan


discharge Prediktif

Pemeliharann
darurat (emergency)
Pengertian
Perawatan prediktif merupakan perawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan dengan cara
menganalisa trend perilaku yang diketahui berdasarkan kondisi
(Condition Based) pada perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik
maupun fungsi dari sistem peralatan. maka perawatan metode
predictive berdasarkan hasil dari pengukuran.
Pemeliharaan prediktif
perawatan prediktif dilakukan dengan:
• bantuan panca indra
• alat-alat monitor

Contoh alat bantu ukur yaitu :


• Tachometer, untuk mengukur putaran
• Thermometer, untuk mengukur suhu
• Vibrameter, untuk mengukur getaran pada bearing motor
• Desiblemeter, untuk mengukur suara, dll
• infra red thermovision, untuk memonitor suhu
Contoh Pemeliharaan prediktif
• Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran
isolasi pada permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi
dapat mengakibatkan kerusakan isolasi.
• Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan
untuk memonitor suhu pada sambungan atau klem – klem peralatan
jika terlalu tinggi (overheathing) akan merusak peralatan.
Langkah – Langkah Yang Dibuat /
Dikerjakan pada Perawatan Predictive
• Kumpulkan dokumentasi system,
• Klarifikasikan jenis pemeliharaan,
• Perioritaskan pemeliharaan prediktif
• Menyusun jadwal pemeriksaaan,
• Membuat form perintah kerja,
• Membuat jurnal pemeliharaan,
• Membuat survey berkala
Pengukuran partal discharge
Pengertian
• IEC Standard, IEC 60270 menyatakan Partial discharge adalah merupakan
peluahan listrik secara lokal yang menghubungkan secara parsial atau
sebagian dari isolasi diantara konduktor yang terjadi baik dipermukaan
maupun didalam.
• Partial discharge merupakan peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik
(spark) yang terjadi pada suatu bagian isolasi baik pada rongga dalam atau
pada permukaan bahan isolasi tersebut sebagai akibat adanya beda
potensial yang sangat tinggi dalam isolasi tersebut. Partial discharge juga
dapat didefinisikan sebagai akibat dari konsentrasi electrical stress pada
suatu lokasi didalam atau pada permukaan isolasi. Secara umum discharge
terlihat sebagai pulsa atau signal dengan durasi jauh lebih kecil dari 1µs.
Partial discharge
• Partial discharge terjadi pada bahan isolasi yang waktu pemakaiannya sudah lama,
isolasi yang cacat atau kualitas yang buruk dari isolasi dan kegagalan isolasi ini akan
terus merambat dan berkembang hingga isolasi tidak mampu lagi menahan
tegangan listrik sehingga berakibat terjadinya flashover dan kegagalan isolasi total.
• Fenomena Partial discharge apabila terjadi secara terus menerus maka akan
menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak
bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya kegagalan system
• Pengukuran partial discharge pada peralatan tegangan tinggi merupakan hal yang
penting karena dari pengukuran akan didapatkan data yang dapat
menginterpretasikan dan menentukan reability (kehandalan) suatu peralatan yang
disebabkan oleh ageing (penuaan) dan resiko kegagalan yang selanjutnya dapat
dianalisa.
Parameter Kuantitas Partial Discharge
Kuantitas dari partial discharge menunjukkan seberapa besar kegagalan tersebut terjadi. Ada
beberapa parameter kuantitas partial discharge yang dapat dilihat dari sebuah pendeteksian :
1. Magnitude partial disharge, dengan satuan milivolt (mV) atau picocoulumb (pC) yaitu ukuran
atau volume kegagalan. Berdasarkan magnitude partial discharge, ada beberapa bentuk
kegagalan yang dapat terjadi, yaitu :
a) 10 – 50 pC belum terjadi kegagalan isolasi,
b) <300 – 500 pC awal terjadinya penurunan kualitas isolasi
c) 1000 – 3000 pC perkembangan kegagalan, pada isolasi kertas sudah terjadi kegagalan
sempurna
d) 10.000 – 100.000 pC terjadinya kerusakan tahanan isolasi minyak.
2. Pulse count, dengan satuan pulse per second (pps) menunjukkan jumlah atau pertumbuhan
kegagalan
3. Intensitas atau daya partial discharge, dengan satuan miliwatt (mW) yaitu sejumlah daya perusak
yang dihasilkan oleh kegiatan partial discharge
4. Partial discharge signature, yaitu menunjukkan fasa dan tipe dari kegagalan.
• Partial discharge dapat dijadikan indikator awal terjadinya kegagalan
isolasi. Kecatatan ini kemudian terus berkembang sehingga dapat
mengakibatkan kegagalan isolasi secara keseluruhan. Semakin
tinggi tegangan yang diterapkan akan semakin tinggi pula resiko
kegagalan yang akan didapat. Fenomena partial discharge hanya
terjadi pada tegangan bolakbalik (alternating current) dengan
tegangan diatas 2000 V atau lebih.
Pengukuran titik panas dengan infra red
thermovision
Pengertian
• Thermovision adalah instrument untuk memvisualisasikan dan
mendeteksi suhu pada suatu objek yang di tangkap dan di tampilkan
ke sebuah display dengan teknologi inframerah
• Alat ini menggunakan sinar Inframerah yang dipancarkan oleh
Thermovisi sehingga akan terlihat besaran suhu beserta letak titik
panasnya
Prinsip Kerja
• Prinsip kerja pengukuran alat ini adalah dengan cara mengukur nilai
perbandingan energi yang telah diradiasikan oleh objek (gelombang
elektromagnet) terhadap energi yang telah diradiasikan oleh benda
hitam pada suhu dan gelombang yang sama
Parameter & Rekomendasi themovisi pada
klem dan konduktor
Contoh Pengukuran dengan thermovision
Pemeliharaan Darurat
(Emergency)
Pengertian
Pemeliharaan atau maintenance adalah kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu aset dan
memperbaikinya agar selalu dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan
standar (fungsional dan kualitas). Dalam prakteknya, pemeliharaan
dapat diartikan sebagai tindakan merawat suatu barang atau peralatan
dengan memperbarui usia peralatan tersebut.
Tujuan Maintenance
• PemeliharaanMemperpanjang kegunaan asset
• Menjamin kesiapan operasional dari seluruh aset yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu
• Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak
terganggu
• Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien
• Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan
Jenis-Jenis Pemeliharaan
• Preventive Maintenance, Pemeliharaan yang dilakukan dalam periode waktu yang tetap
atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi
• Scheduled Maintenance, Pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan
dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu
• Predictive Maintenance, Pemeliharaan dimana pelaksanaanya didasarkan kondisi aset.
Pemeliharaan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi
• Emergency Maintenance, Pemeliharaan aset yang memerlukan penanggulangan yang
bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah
• Breakdown Maintenance, Pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika aset
mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
• Corrective Maintenance, Pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk
(barang setengah jadi maupun barang jadi) yang tidak sesuai dengan rencana

Anda mungkin juga menyukai