Anda di halaman 1dari 10

1.

Mengenal Arduino Uno dan komponen (pin digital, pin analog, LED, resistor, potensiometer, dll,
adaptor). Lambang komponen pada gambar elektronika. Komponen elektronika pasif dan
aktif
2. Cara menginstall Arduino Uno dan cara menguji Arduino berfungsi dengan baik. Apa aja yang
harus dihindari ketika menggunakan arduino.
3. Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi dalam Arduino maupun rangkaian
4. Rangkaian listrik seri dan paralel. Termasuk Ground. TX dan RX
5. Arus dan tegangan, serta arus berapa yang boleh diberikan pada …, tegangan berapa yang
boleh diberikan pada …. Tahunya gimana. Kalau kelebihan efeknya bakal gimana. Kalau
sudah terjadi, harus bagaimana. Juga, cara mengukur arus dan tegangan
- Arus AC dan DC.
6. Pemrograman dasar Arduino, seperti struktur program (void loop void setup), variabel
(masukin dalam void setup), tipe data (int), operator, percabangan, perulangan, fungsi
7. Serial monitor untuk menampilkan data yang dibaca dan dibuat oleh sensor dan aktuator
8. Membuat program sederhana, seperti mengeontrol kecerahan LED dengan potensiomere,
membaca nilai sensor suhu, membuat lampu lalu lintas
9. Konsep lanjutan pemrograman Arduino, seperti Array, pointer, string, struct, enum, class, dll,
penggunaan library
10. Membuat jam digital dengan LCD, mengendalikan servo motor dengan joystick, membuat
robot line follower
11. IoT, mengintegrasikan Arduino dengna internet, smartphone, atau perangkat lainnya. Smart
home system, drone kontroller, game console, wearable device
Komponen Papan PCB Arduino Uno

Arduino merupakan sebuah platform prototyping elektronik yang memudahkan pengguna baru untuk
membangun proyek hebat yang menyenangkan dan bermanfaat, belajar mengenao elektronika dan dengan
cepat menguji ide-ide baru yang sangat luar biasa. Pada artikel kali ini kita akan belajar secara mendalam
setiap bagian dari papan PCB Arduino Uno untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana papan Arduino dapat bekerja di tingkat perangkat keras.

Mikrokontroler ATMEGA328

Jantung Arduino atau perangkat utama adalah cip mikrokontroler yang disebut dengan ATMEGA328.
ATMEGA328 pada awalnya ditujukan pada sistem otomatisasi industri dan bekerja secara langsung
dengan perangkat tersebut membutuhkan keterampilan teknik dan keterampilan pemrograman listrik
tingkat lanjut. Arduino dirancang untuk dapat membuat pemrograman dan menghubungkan perangkat
keras ke mikrokontroler ATMEGA328 menjadi lebih mudah dan efisien.

Mikrokontroler ATMEGA328 terpasang pada papan PCB dengan soket pin female sehingga Anda dapat
melepasnya dari papan PCB:

Pin GPIO

Pin GPIO pada bagian atas dan bawah papan adalah pin input dan output tujuan umum (GPIO). Pin GPIO
dapat digunakan untuk menghubungkan sirkuit eksternal, sensor dan perangkat keras lain ke Arduino:

Pin Digital
Pin digital memungkinkan papan arduno untuk dapat memasok sinyal tinggi (5V) atau rendah (0V) ke
komponen dan perangkat eksternal lainnya. Beberapa pin digital juga memiliki fungsi khusus yang akan
dijelaskan di bagian bawah ini. Pin digital diberi label 0 hingga 13:

Pin Analog

Pin analog memungkinkan untuk dapat menghasilkan atau mendeteksi tegangan antara 0V dan 5V. Pin
analog dapat mendeteksi tegangan, tetapi tidak menghasilkannya. Mereka diberi label A0 hingga A5:

Pin Daya dan Ground

Pin daya dan pin arde (gnd) dapat memasok 5 volt atau 3,3 volt ke perangkat dan sirkuit eksternal:

Pin SDA dan SCL

Pin SDA dan pin SCL dapat digunakan untuk komunikasi I2C:
Pin TX dan RX

Pin TX dan pin RX dapat digunakan untuk komunikasi UART:

Pin Modulasi Lebar Pulsa

Pin yang diberi label dengan garis berlekuk-lekuk di samping pin tersebut adalah pin modulasi lebar
pulsa:

Tombol Atur Ulang

Tombol reset atau atur ulang berfungsi untuk melakukan perintah memulai kembali Arduino dan
membuat sketsa dimulai dari awal:

Osilator Kristal

Osilator kristal memberikan kepada Arduino kemampuan untuk melacak waktu dan menghasilkan
modulasi lebar pulsa dan sinyal komunikasi serial. Osilator kristal adalah 16 Mhz, yang berarti Arduino
dapat mengeksekusi instruksi biner pada 16 Mhz, atau 16 juta kali per detik:
Sumber Daya Listrik

Konektor catu daya ada pada bagian sisi kiri bawah PCB Arduino:

Jack Masukan Daya

Papan arduino dapat ditenagai dengan daya 5V yang disediakan oleh kabel USB. Tetapi untuk
menjalankan Arduino jauh dari komputer, Arduino dapat ditenagai oleh adaptor catu daya 7V hingga 12V
AC ke DC. Adaptor daya terhubung ke Arduino melalui jack input daya:

Kapasitor Pemisah Catu Daya

Kapasitor decoupling atau pemisah catu daya menyaring catu daya yang masuk untuk mengurangi
lonjakan tegangan yang dapat merusak papan:
Regulator Tegangan

Regulator tegangan dapat menurunkan daya input 7 volt DC hingga 12 volt DC menjadi 5 volt DC, yang
merupakan tegangan operasi pada Arduino:

Konektor USB

Program dapat diunggah dari komputer Anda ke Arduino menggunakan komunikasi USB. Data serial
yang dihasilkan oleh Arduino juga dikirim melalui USB ke komputer Anda ketika ditampilkan di monitor
serial. Kabel USB juga dapat memberi daya pada Arduino saat terhubung ke komputer Anda. Ini adalah
konektor untuk kabel USB:

Chip Kontrol USB


Chip kontrol USB merupakan mikrokontroler ATMEGA16U2. Ini mengontrol semua komunikasi USB
antara Arduino dan komputer Anda:

Pin Pemrograman Chip Kontrol USB

Kelompok pin ini adalah header pemrograman serial dalam rangkaian (header ICSP) dapat digunakan
untuk pengontrol USB. Pin ini juga digunakan untuk memprogram dan mem-flash ulang firmware pada
ATMEGA16U2:

Pin Pemrograman ATMEGA328

Pin ini merupakan pin ICSP untuk ATMEGA328. Pin ini dapat digunakan untuk memprogram dan mem-
flash ulang firmware pada ATMEGA328:
Pin 13 LED

Pin ini merupakan LED yang dipasang di permukaan yang terhubung ke pin digital 13. Setiap kali pin 13
dalam keadaan tegangan tinggi, LED akan menyala:

TX dan RX LED

LED TX dan RX menyala setiap kali data ditransfer antara Arduino dan komputer Anda:

LED Daya

LED daya menyala saat Arduino dinyalakan:


Resistor: penghambat
Adalah komponen elektronik pasif,
Resistasi sebuah resistor ditentukan oleh bahan, bentuk, dan ukuran resistor. R = rho x l / A. resistansi
juga memiliki tolerasni, yaitu variasi maksimum dari resistansi yang diizinkan oleh produsen.
Bentuk: silinder, kubus, cincin, spiral, dll
Simbol:
Resistor:
- Tetap
- Variabel. Bisa diubah dengan cara memutar, menggeser, atau menekan bagian tertentu dari
resistor.
 Potensiometer, rheostat, termistor, fotodioda, dll

Anda mungkin juga menyukai