Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA ASMA BRONKIAL

S0P No.Dokumen
No.Revisi
: / VII/SOP/ / /
:1
Tanggal terbit : 4 Juni 2020
Halaman : 3/3
UPTD Puskesmas Rahmat Massi,SKM,MAP
Talise NIP:19770429199703100

1. Pengertian Asma bronkial adalah gangguan inflamasikronik saluran napas yang


melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan asma bronkial.
3. Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Talise NO.440.03.01/PT-TU/VI/2020
tentang pelayanan klinis

4. Referensi 1.Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan


primer.Kementerian Kesehatan RI tahun 2014.
2.Pedoman pelayanan klinik UPTD Puskesmas talise tahun 2020

5. Langkah- 1. Dokter melakukan hand hygiene dan memakai APD sesuai standar sebelum
langkah/ melakukan pemeriksaan,
Prosedur
2. Dokter melakukan identifikasi pasien.
3. Dokter melakukan anamnesis terhadap pasien atau keluarga pasien.
Hasil anamnesis dapat ditemukan keluhan antara lain: Sesak napas yang
episodic. batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada malam dan pagi
hari menjelang subuh. Batuk biasanya terjadi kronik. Serta terdapat bunyi
napas mengi.
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
5.Dokter memberikan rujukan pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi
6. Dokter menerima hasil pemeriksaan laboratorium pasien.
7. Dokter menegakkan diagnosis penyakit pasien.
8. Dokter memberikan terapi asma bronkial,yakni :
a. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan faktor
pencetusnya.
b. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang
serta menetapkan pengobatan pada serangan akut sesuai tabel di bawah ini.
Penatalaksanaan asma berdasarkan beratnya keluhan
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk
pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari
Berat Medikasi Alternatif / Pilihan lain
pengontrol harian

Asma
Alternati Asma Persisten -
f lain Sedang
Asma Glukokortikosterod • Teofilin lepas lambat
Persisten inhalasi (200-400 • Kromolin agonis beta-2
Ringan µg BB/hari atau • Leukotriene modifiers
ekuivalennya)
Asma Kombinasi inhalasi • Glukokortikosteroid
Persisten glukokortikosteroi inhalasi (400-800 µg
Sedang d (400-800 µg BB atau ekuivalennya)
BB/hari atau
ditambah Teofilin lepas
ekuivalennya) dan
agonis beta-2 kerja lambat, atau
lama • Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 µg
BB/hari atau
ekuivalennya)
ditambah agonis beta-2
kerja lama oral, atau
• Glukokortikosteroid
inhalasi dosis tinggi
(>800 µg BB atau
ekuivalennya) atau
• Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 µg
BB atau ekuivalennya)
ditambah

Berat Asma Berat Asma Alternatif / Alternatif lain


Medikasi Medikasi Pilihan lain
pengontrol pengontrol harian
harian
leukotriene
modifiers
Asma Persisten Kombinasi inhalasi Prednisolon/
Berat glukokortikosteroid metilprednisolon
(> 800 µg BB atau oral selang sehari
ekuivalennya) dan 10 mg ditambah
agonis beta-2 kerja agonis beta-2
lama. Diambah ≥ 1 kerja lama oral,
di bawah ini : ditambah teofilin
• teofilin lepas lambat
lepas
lambat
• leukotriene
modifiers
• glukokortik
osteroid
oral

Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling


tidak 3 bulan, kemudian turunkan bertahap sampai mencapai terapi
seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol

\6. Unit R.Pemeriksaan umum


Terkait R.Pemeriksaan lansia

7. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
1 Kebijakan layanan klinis 1 juni 2020

Anda mungkin juga menyukai