Anda di halaman 1dari 3

ASMA BRONKIAL

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
: 00
:
:1 dari 2

PUSKESMAS
LHOK
BENGKUANG

1. Pengertian

2. Tujuan

Irvandi Anasruddin
NIP: 19760323 200003 1 001
Adalah gangguan inflamasikronik saluran napas yang melibatkan banyak sel inflamasi dan
mediator. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap
bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama
pada malam dan atau dini hari

Sebagai panduan dan tatalaksana Asma Bronkial di Puskesmas

3. Kebijakan
4. Referensi

Panduan Praktik Klinik 2014

5. Alat dan
Bahan

Alat tulis, Stetoskop, Nebule, Tensimeter dan Rekam Medik

1. Petugas melakukan anamnesis pasien dengan keluhan


a. Sesak napas yang episodik.
b. Batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada malamdan pagi hari
menjelang subuh. Batuk biasanya terjadi kronik.
c. Mengi.
2. Pemeriksaan Fisik didapatkan:
Tanda Patognomonis
a. Sesak napas.
b. Mengi pada auskultasi.

6. Langkahlangkah

c. Pada
serangan
berat digunakan
otot bantu napas (retraksi
supraklavikula, interkostal, dan epigastrium).
3. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, ditegakkan diagnosis Asma
Bronkial
4. Penatalaksanaan:
a. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan faktor
pencetusnya.
b. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang
serta menetapkan pengobatan pada serangan akut sesuai tabel di bawah ini.
Penatalaksanaan asma berdasarkan beratnya keluhan
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega
bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari
Berat Asma

Medikasi pengontrol Alternatif / Pilihan Alternatif lain


harian
lain
Tidak perlu
-------

Asma
Intermiten
Asma Persisten Glukokortikosteroid
Ringan
inhalasi (200-400 g
BB/hari
atau
ekuivalennya)

Teofilin
lambat

lepas

Kromolin

Leukotriene
modifiers

----

Asma Persisten Kombinasi


inhalasi
Sedang
glukokortikosteroid
(400-800 g BB/hari
atau ekuivalennya) dan
agonis beta-2 kerja
lama

Glukokortikost
eroid inhalasi (400800 g BB atau
ekuivalennya)
ditambah
Teofilin
lepas lambat, atau

Glukokortikost
eroid inhalasi (400800 g BB/hari atau
ekuivalennya)
ditambah
agonis
beta-2 kerja lama
oral, atau

Ditambah
agonis
beta-2
kerja lama oral,
atau

Ditambah
teofilin
lepas
lambat

Glukokortikost
eroid inhalasi dosis
tinggi (>800 g BB
atau ekuivalennya)
atau

Glukokortikost
eroid inhalasi (400800 g BB atau
ekuivalennya)
ditambah
Alternatif / Pilihan Alternatif lain
lain
leukotriene
modifiers
Prednisolon/
metilprednisolon oral
selang sehari 10 mg
ditambah agonis beta2 kerja lama oral,
ditambah teofilin lepas
lambat

Berat Asma

Asma
Berat

Medikasi pengontrol
harian

Persisten Kombinasi
inhalasi
glukokortikosteroid (>
800 g BB atau
ekuivalennya)
dan
agonis beta-2 kerja
lama. Diambah 1 di
bawah ini :
-

teofilin
lepas lambat

leukotriene
modifiers
-

glukokortikoste
roid oral
Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3
bulan, kemudian turunkan bertahap sampai mencapai terapi seminimal mungkin
dengan kondisi asma tetap terkontrol
-

5. Bagan
Alir

Pasien Datang
Petugas melakukan anamnesis
Petugas mencuci tangan sebelum dan
setelah memegang pasien
Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan


fisik, ditegakkan diagnosis Asma
Bronkial
Penatalaksanaan
Terapi simptomatik dengan obat
obatan Inhalasi

Selesai
6. Hal-hal
yang
perlu
diperhati
kan
7. Unit
Terkait
8. Dokumen
terkait
9. Rekaman
Historis
perubaha
n

Petugas paramedis
1. Rekam medis
2. Catatan tindakan
No.

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai