Anda di halaman 1dari 30

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU


DENGAN KECENDERUNGAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF DI DESA LEUPUNG KECAMATAN
ACEH BESAR TAHUN 2011
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai syarat melakukan penelitian
untuk menyusun skripsi
Oleh:
AULYA IDA ANDRIANI
NIM: 0807101050025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH
2
2011
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik pada awal usia kehidupan bayi.
ASI diibaratkan seperti emas yang diberikan gratis oleh Tuhan karena ASI adalah
cairan hidup yang dapat menyesuaikan kandungan zatnya yang dapat memenuhi
kebutuhan gizi dari seorang bayi (Hasrimayana, !!").
#ebutuhan bayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
kehidupannya. #ebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI
secara eksklusi$ pada bayi selama enam bulan pertama se%ak lahir karena ASI
merupakan makanan yang sangat ideal untuk bayi dan mengandung semua zat
gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan
(&epkes 'I, !!().
)at*zat gizi ASI ber$ungsi membangun dan menyediakan energi dalam
%umlah yang diperlukan bayi serta menghasilkan pertumbuhan $isik yang
optimum. &isamping itu, ASI mengandung zat anti in$eksi yang mampu
meningkatkan daya tahan tubuh dari tertularnya penyakit. )at kekebalan ini dapat
mencukupi kebutuhan bayi sampai umur +,( bulan (Soet%iningsih dalam Sarbini
dan -istiani, !!.).
/enurut United Nations Childrens Found (01I234), pemberian ASI
eksklusi$ akan berdampak pada sistem endokrin yakni pelepasan hormon
prolaktin dan oksitosin yang akan mempengaruhi sikap dan pola asuh ibu
terhadap perkembangan emosional dan otak anak, sehingga anak*anak yang tidak
mendapatkan ASI cenderung lebih beresiko terkena depresi dan masalah
emosional lainnya (Hasrimayana, !!").
Selain itu, pemberian ASI secara eksklusi$ dapat menekan angka kematian
bayi hingga 5.6 sehingga dengan dasar asumsi %umlah penduduk 5" %uta, angka
kelahiran total 75!!! kelahiran hidup, angka kematian balita +(75!!! kelahiran
hidup maka %umlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak .! ribu. 1amun yang
patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusi$ di tanah air hingga saat
4
ini masih sangat rendah yakni antara ."6 hingga +!6 dari %umlah ibu yang
melahirkan (&epkes 'I, !!().
Angka kematian bayi di seluruh dunia setiap tahun mencapai empat %uta. &i
/alaysia angka kematian hanya +5 per 5!! ribu, Singapura ( per 5!! ribu,
Thailand ++ per 5!! ribu, dan 4iliphina 58! per 5!! ribu. /enurut Sur9ei
&emogra$i #esehatan Indonesia !!,!!., angka kematian bayi (A#:) tercatat
.; per 5.!!! kelahiran hidup. &ata di badan pusat statistik menun%ukan angka
kematian ibu dan bayi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, mendominasi lebih
dari 8;6 total kematian anak dibawah ; tahun. Hal itu men%adi kegiatan prioritas
&epartemen #esehatan (&epkes) pada periode !!;*!!". &epkes menargetkan
penurunan angka kematian ibu dari (," 6 men%adi ( 6 per 5!!! kelahiran
hidup dan angka kematian bayi berkurang dari +< men%adi !( per 5!!.!!!
kelahiran yang dicapai pada tahun !!". Sementara angka harapan hidup berkisar
rata*rata 8!,( tahun (Hasrimayana, !!").
/enurut hasil penelitian pusat studi kebi%akan pangan dan gizi Institut
=ertanian :ogor (I=:) terhadap pemberian ASI di Indonesia baik dari segi
pelaksanaan, kebi%akan dan program diketahui bahwa pencapaian ASI eksklusi$
sampai dengan ( bulan adalah ;6 . /eskipun lebih tinggi dari hasil pencapaian
S&#I tahun 5""+ yaitu +8,.6 tetapi lebih rendah dari tahun 5""5 yaitu ;,;6.
Sementara itu pencapaian pemberian ASI eksklusi$ sampai dengan ( bulan adalah
+,.6. =encapaian ini menurut kriteria World Health Organization (>H?)
masuk dalam kategori tidak mencukupi (Ikhwandi, !!!).
2akupan pemberian ASI eksklusi$ ( bulan di Aceh yaitu di kota :anda Aceh
pada tahun !5! masih sangat rendah yaitu 5!,+!6 atau 8( bayi dari +.8"+ bayi
yang lahir. Angka ini memang sangat %auh lebih rendah dari pada target
pencapaian yang diharapkan adalah <!6 (Suseno, !!<).
4enomena kurangnya pemberian ASI eksklusi$ disebabkan oleh beberapa
$aktor, antara lain@ pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusi$,
beredarya mitos yang kurang baik, serta kesibukan ibu beker%a dan singkatnya cuti
melahirkan, merupakan alasan yang diungkapkan oleh ibu yang tidak menyusui
secara eksklusi$ dan sangat sulit dilaksanakan sesuai harapan ('oesli, !!+).
5
=romosi pemberian ASI %uga masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan
ibu tentang man$aat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan
konseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu
yang beker%a, persepsi sosial budaya dan keagresi$an produsen susu $ormula
memromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan. =adahal
ASI merupakan makanan sempurna yang dapat melindungi bayi dari berbagai
%enis penyakit termasuk In$eksi Saluran =erna$asan Atas (IS=A), diare, gangguan
pencernaan kronis, kegemukan, alergi, diabetes dan tekanan darah tinggi (&epkes
'I, !!;).
Sedangkan untuk masalah pemberian ASI terkait dengan masih rendahnya
pemahaman ibu, keluarga dan masyarakat tentang ASI. Tidak sedikit ibu yang
masih membuang kolostrum karena dianggap kotor sehingga perlu dibuang.
Selain itu, kebiasaan memberikan makanan dan atau minuman secara dini pada
sebagian masyarakat %uga men%adi pemicu dari kekurang berhasilan pemberian
ASI eksklusi$. &itambah lagi dengan kurangnya rasa percaya diri pada sebagian
ibu untuk dapat menyusui bayinya. Hal ini mendorong ibu untuk lebih mudah
menghentikan pemberian ASI dan menggantinya dengan susu $ormula (Azwar,
!!.).
Seiring dengan perkembangan zaman, ter%adi pula peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Ironisnya pengetahuan lama yang
mendasar seperti menyusui kadang terlupakan ('oesli, !!+).
=adahal kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan besar,
karena menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama ber%uta*%uta tahun
mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. :agi
ibu hal ini berarti kehilangan kepercayaan diri untuk dapat memberikan perawatan
terbaik pada bayinya dan bagi bayi berarti bukan sa%a kehilangan sumber makanan
yang 9ital, tetapi %uga kehilangan cara perawatan yang optimal ('oesli, !!+).
:erdasarkan uraian di atas, maka peneliti berencana melakukan penelitian
yang ber%udul hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kecenderungan
pemberian ASI ekslusi$ di &esa -eupung #abupaten Aceh :esar tahun !55.
6
1.2 Rumusan Masalah
:erdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
kecenderungan pemberian ASI ekslusi$ di desa -eupung #abupaten Aceh :esar
tahun !55A
1.3 Tujuan Peneltan
1.3.1 Tujuan Umum
Tu%uan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kecenderungan pemberian ASI
eksklusi$ di desa -eupung #abupaten Aceh :esar tahun !55.
1.3.2 Tujuan !husus
a. 0ntuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusi$
di &esa -eupung #abupaten Aceh :esar Tahun !55.
b. 0ntuk mengidenti$ikasi %umlah ibu yang memberikan ASI eksklusi$ di &esa
-eupung #abupaten Aceh :esar Tahun !55.
I." Man#aat Peneltan
a. :agi =uskesmas
/emberikan in$ormasi tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan
pemberian ASI eksklusi$ di &esa -eupung sebagai bahan perbaikan dalam
memberikan in$ormasi atau penyuluhan khususnya di bidang gizi.
b. :agi =eneliti
&apat mengembangkan wawasan peneliti dan menambah pengetahuan serta
merupakan pengalaman berharga dalam melatih kemampuan melakukan
penelitian.
7
c. :agi =eneliti lain
Sebagai bahan acuan atau data dasar untuk melakukan penelitian selan%utnya
yang berhubungan dengan ASI eksklusi$ dan $aktor*$aktor terkait pemberian ASI.
I.$ H%&tesa
Ho@ Tidak adanya hubungan yang signi$ikan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan kecenderungan pemberian ASI ekslusi$ di desa -eupung #abupaten
Aceh :esar tahun !55.
Ha@ Adanya hubungan yang signi$ikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
kecenderungan pemberian ASI ekslusi$ di desa -eupung #abupaten Aceh
:esar tahun !55.
8
BAB II
TIN'AUAN !EPU(TA!AAN
2.1 Ar (usu I)u *A(I+ Eksklus#
2.1.1 De#ns A(I
ASI eksklusi$ atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusi$ adalah bayi
hanya diberi ASI sa%a tanpa tambahan cairan lain seperti susu $ormula, %eruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim. ASI adalah makanan berstandar emas
yang tak bisa dibandingkan dengan susu $ormula atau makanan buatan apapun. &i
dalamnya terdapat zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit. #arena itu, penting sekali agar bayi mendapatkan ASI ekslusi$.
=emberian ASI secara eksklusi$ ini dian%urkan untuk %angka waktu sampai (
bulan, %ika usia bayi sudah lebih dari ( bulan, maka harus mulai diperkenalkan
dengan makanan padat. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia tahun atau
bahkan lebih dari tahun ('oesli, !!+).
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun
makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan
yang meliputi tiga aspek yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek ke%iwaan
berupa %alinan kasih sayang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan
anak (&epkes 'I, !!!).
2.1.2 !&m%&ss A(I
ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain zat putih telur,
lemak, karbohidrat, 9itamin, mineral, $aktor pertumbuhan hormon, enzim, dan zat
kekebalan. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan
lainnya. ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan bayi,
sehingga tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia. Telah dibuktikan pula, bahwa
komposisi ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (ASI
prematur) berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi
cukup bulan (ASI matur). &emikian pula komposisi ASI yang keluar pada hari*
hari pertama sampai hari ke .*; (kolostrum) berbeda dengan ASI yang diproduksi
9
hari .*; sampai hari ke <*55 (ASI transisi) dan ASI selan%utnya (ASI matur).
#andungan nutrisi dalam kolostrum, ASI dan susu sapi memiliki komposisi yang
berbeda, bahkan komposisi dan %umlah kandungan antara kolostrum dan ASI akan
terprogram secara otomatis dari menit ke menit, dari %am ke %am, hari demi hari
untuk dapat memenuhi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang kebutuhan
untuk tiap zat serta %umlahnya berbeda. &ari tabel .5 diketahui bahwa di dalam
ASI terdapat lebih banyak unsur zat yang masing*masing ber$ungsi untuk
membentuk dan mengembangkan berbagai sel tubuh yang tidak dapat dipenuhi
oleh susu sapi. &engan tidak memberikan ASI berarti kita memberi bahan yang
sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi dan dapat membuat beban pada sistem
pencernaan bayi.
Tabel .5 Sumber@ #onsep =enerapan ASI 3ksklusi$ (=urwanti, !!+)
2.1.3 Man#aat A(I
0ntuk mendapatkan man$aat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus
diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat .! menit
setelah lahir, karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang
produksi ASI selan%utnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan
disebut kolostrum (&epkes 'I, !!().
1o 0nsur Bizi #olostrum ASI Susu Sapi
5 Air (g) * << <<
-aktosa (g) ;,. (,< .
. =rotein (g) ,8 5, .,.
+ -emak (g) ," .,< .
; -aktobulin * 5, .,5
( Asam -inoleat (g) * <,. 5,(
8 1atrium (mg) " 5; 5,(
< #alium (g) ;; ;; 5.<
" #lorida (g) 558 +. 5!.
5! #alsium (g) .5 .. 5;
55 /agnesium (g) + + 5
5 4os$or (g) 5+ 5; 5!!
5. )at besi (g) !,!" !,5; !,5
5+ Citamin A <" ;. .+
5; Citamin & * !.!. !,!(
5( Tiamin 5; 5( +
58 'ibo$la9in .! +. 5;8
5< Asam nikotinat 8; 58 <;
5" Asam askorbat +,+ +,. 5,(
! 4olasin * * *
5 -akto$erin * * *
-isozim * * *
. Taurin * +! *
10
#euntungan menyusui meningkat seiring lamanya menyusui eksklusi$ hingga
enam bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia
enam bulan, keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama
pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih ('oesli, !!+).
Terdapat berbagai macam keuntungan dari ASI Adapun keuntungan atau
man$aat yang terkandung dalam ASI adalah sebagai berikut@
A. 1utrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
5. -emak
-emak dibutuhkan sebagai sumber energi (/oody et al., !!(). Sumber
kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar ;!6 kalori ASI berasal dari lemak.
#adar lemak dalam ASI antara .,;*+,+;6. >alaupun kadar lemak dalam ASI
tinggi tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigeliserida dalam ASI lebih dulu
dipecah men%adi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam
ASI. Asam lemak esensial yang terkandung dalam ASI yaitu asam linoleat
(?mega () dan asam linolenat (?mega .). #edua asam lemak tersebut adalah
precursor asam lemak tidak %enuh rantai pan%ang disebut docosahexaenoic acid
(&HA) berasal dari omega . dan arachidonik acid (AA) berasal dari omega (,
yang $ungsinya sangat penting untuk pertumbuhan otak anak. #adar lemak ASI
matur dapat berbeda menurut lama menyusui. =ada permulaan menyusu (; menit
pertama) disebut $oremilk dimana kadar lemak ASI rendah (5* g7dl) dan tinggi
pada hindmilk (ASI yang dihasilkan pada akhir menyusu, setelah 5;*! menit).
#adar kolesterol pada ASI lebih tinggi daripada susu sapi, sehingga bayi yang
mendapat ASI seharusnya mendapat kolesterol darah yang lebih tinggi, tetapi
ternyata penelitian membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih
banyak menderita penyakit %antung koroner pada usia muda. &iperkirakan bahwa
pada masa bayi diperlukan kolesterol pada kadar tertentu untuk merangsang
pembentukan enzim protekti$ yang membuat metabolisme kolesterol men%adi
e$ekti$ pada usia dewasa (Sidi et al., !!8).
. #arbohidrat
#arbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya paling tinggi
dibanding susu mamalia lain (8g6). -aktosa mudah diurai men%adi glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran
11
cerna bayi se%ak lahir. -aktosa %uga merangsang pertumbuhan laktobasilus bi$idus
(Sidi et al., !!8). -aktosa %uga sangat penting untuk perkembangan otak bayi
(/oody et al., !!().
.. =rotein
=rotein dalam susu adalah kasein dan whey. #adar protein ASI (!6 adalah
whey, yang lebih mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi).
#ecuali mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang tidak
terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk
pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak (Sidi et al.,
!!8).
+. Baram dan /ineral
Bin%al neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik,
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan meineral yang rendah. ASI
mengandung garam dan mineral yang rendah. ASI mengandung zat besi dalam
%umlah yang sedikit, namun mudah diserap dibandingkan zat besi dalam susu sapi.
:ayi yang mendapat susu sapi atau susu $ormula yang tidak dimodi$ikasi dapat
menderita tetani (otot ke%ang) karena hipokalsemia (Sidi et al., !!8). /enurut
/oody et al (!!() zat besi dalam ASI ! kali lebih m%udah diserap bayi dari
pada susu lainnya.
;. Citamin
ASI mengandung 9itamin yang diperlukan bayi. Citamin # yang ber$unsi
sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan
%umlah cukup dan mudah diserap. &alam ASI %uga terdapat banyak 9itamin 3,
terutama di kolostrum. &alam ASI %uga terdapat 9itamin & (Sidi et al., !!8).
:. /engandung zat protekti$
1. akto!asilus !i"idus
akto!asilus !i"idus ber$ungsi mengubah laktosa men%adi asam laktat dan asam
asetat. #edua asam ini men%adikan saluran pencernaan bersi$at asam sehingga
menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri #. coli yang sering
12
menyebabkan diare pada bayi. akto!asilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi
yang mendapat ASI. Susu sapi tidak mengandung $aktor ini (Sidi et al., !!8).
$. akto"erin
akto"erin adalah protein yang berikatan dengan zat besi.konsentrasinya dalam
ASI adalah 5!! mg75!! ml tertinggi diantara semua cairan biologis akto"erin
berman$aat untuk menghambat pertumbuhan #. coli dan %amur kandida(Sidi et
al., !!8).
%. isozi&
isozi& adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan merupakan
antiin$lamantori, #onsentrasinya dalam ASI sangat banyak (+!!Dg7ml).
/eningkat pada ( bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan
karena setelah ( bulan bayi mulai mendapat makanan tambahan dan lisozi&
merupakan $aktor pelindung terhadap kemungkinan serangan bakteri dan penyakit
diare pada periode ini (Sidi et al., !!8).
2. /empunyai e$ek psikologis yang menguntungkan
>aktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kuli ibu. #ontak kulit yang
dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak.
>alaupun seorang ibu dapat memberikan kasih sayang yang besar dengan
memberikan susu $ormula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan e$ek
psikologis yang besar. &engan $oto in$ramerah payudara ibu menyusui lebih
hangat disbanding payudara ibu yang tidak menyusui(Sidi et al., !!8).

&. /enyebabkan pertumbuhan yang baik
:ayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi
kemungkinan obesitas. Ibu*ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan laktasi,
turunnya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu*
ibu yang tidak diberi penyuluhan. Alasannya ialah bahwa kelompok ibu*ibu
tersebut segera memberikan ASInya setelah melahirkan (Sidi et al., !!8).
=ada tabel berikut dapat dilihat ringkasan perbedaan antara ASI, susu sapi dan
susu $ormula.
13

Tabel . =erbedaan ASI, susu sapi dan susu $ormula (>H?, !!.).
Pr&%ert A(I (usu (a% (usu ,&rmula
#ontaminan
bakteri
* /ungkin ada /ungkin ada
bila
dicampurkan
4aktor anti
in$eksi
ada * *
4aktor
pertumbuhan
ada * *
=rotein Eumlah sesuai dan
mudah dicerna
Terlalu banyak dan sukar
dicerna
Sebagian
diperbaiki
#asein@whey
+!@(!
#asein@whey <!@! &isesuaikan
dengan ASI
>hey@Al$a >hey@:etalaktoglobulin
-emak /engandung
asam lemak
esensial (A-3),
&HA dan AA
/engandung
-ipase
#urang A-3
Tidak ada lipase
#urang A-3
Tidak ada lipase
)at besi #ecil tapi mudah
dicerna
:anyak tapi tidak diserap
dengan baik
&itambahkan
ekstra tapi tidak
diserap dengan
baik
Citamin 2ukup Tidak cukup 9itamin A
dan 2
Citamin
ditambahkan
Air 2ukup =erlu tambahan =erlu tambahan
2.1." Man#aat A(I untuk )u
Ada beberapa man$aat yang akan diperoleh oleh ibu apabila dia menyusui
bayinya, antara lain ('oesli, !!+)@
a) /engurangi perdarahan setelah melahirkan
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan ter%adinya
perdarahan setelah melahirkan akan berkurang. Ini karena pada ibu menyusui
ter%adi peningkatan oksitosin yang berguna %uga untuk konstriksi7penutupan
14
pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan
menurunkan angka kematian ibu.
b) /engurangi ter%adinya anemia
/engurangi kemungkinan ter%adinya kekurangan darah atau anemia karena
kekurangan zat besi. /enyusui mengurangi perdarahan.
c) /en%arangkan kehamilan
/enyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusi$ dan belum haid, "<6 tidak akan hamil pada (
bulan pertama setelah melahirkan dan "(6 tidak akan hamil sampai bayi berusia
5 bulan.
d) /engecilkan rahim
#adar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim
kembali ke ukuran sebelum hamil. =roses pengecilan ini akan lebih cepat
dibanding pada ibu yang tidak menyusui .
e) -ebih cepat langsing kembali
?leh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya
dari lemak yang tertimbun selama hamil. &engan demikian berat badan ibu yang
menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
$) /engurangi kemungkinan menderita kanker
=ada ibu yang memberikan ASI eksklusi$, umumnya kemungkinan menderita
kanker payudara dan indung telur berkurang. :eberapa penelitian menun%ukan
bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan ter%adinya kanker payudara.
=ada umumnya bila semua wanita dapat melan%utkan menyusui sampai bayi
berumur tahun atau lebih, diduga angka ke%adian kanker payudara akan
berkurang sampai sekitar ;6. Sedangkan resiko terkena kanker indung telur
pada ibu menyusui berkurang sampai !*;6.
g) -ebih ekonomis7 murah
&engan memberikan ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu
$ormula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum susu $ormula.
Selain itu, pemberian ASI %uga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi,
misalnya biaya %asa dokter, beli obat, bahkan biaya perawatan rumah sakit.
h) Tidak merepotkan dan hemat waktu
15
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak
air, %uga tanpa harus mencuci botol dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu
panas. =emberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari.
Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot
mencarinya.
i) =ortabel dan praktis
/udah dibawa kemana*mana ('orta!le) sehingga saat bepergian tidak perlu
membawa alat untuk minum susu $ormula serta alat listrik untuk memasak atau
menghangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan dimana sa%a dan kapan sa%a
dalam keadaan siap diminum, serta dalam suhu yang selalu tepat.
%) /emberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusi$ akan merasakan kepuasan,
kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam.
Sedangkan menurut Sidi et al.,( !!8) adapun man$aat poemberian ASI bagi
ibu meliputi . aspek yaitu aspek kesehatan ibu, aspek keluarga berencana dan
aspek psikologis.
5. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh
kelen%ar hipo$isis. ?ksitosin membantu in9olusi uterus dan mencegah ter%adinya
perdarahan pasca persalinan. =enundaan haid dan berkurangnya peerdarahan
pasca persalinan mengurangi pre9alensi anemia de$isiensi besi.
. Aspek keluarga berencana
/enyusui secara murni dapat men%arangkan kegamilan. &itemukan rerata
%arak kelahiran ibu yang menyusui adalah + bulan, sedangkan yang tidak
menyusui 55 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi beker%a menekan
hormon untuk o9ulasi sehingga dapat menunda kembali kesuburan.
.. Aspek psikologis
#euntungan menyusui bukan hanya berman$aat untuk bayi, tetapi %uga untuk
ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua
manusia.
2.1.$ P&la %em)eran A(I
16
Agar pemberian ASI eksklusi$ dapat berhasil, selain tidak memberikan
makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu
tidak di%adwal, ASI diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam
hari. Ibu menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali
menyusui. &isamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana
tenang dan santai. :ayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi
pada puting susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar
puting) masuk kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum
mengisap secara e$ekti$, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan
yang bersih (&epkes 'I, !!;).
#eadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan
psikologi selama kehamilan akan menun%ang keberhasilan menyusui. Seorang ibu
yang menyusui harus men%aga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan,
membuang rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASInya
mencukupi untuk kebutuhan bayi (&epkes 'I, !!;).

2.1.- ,akt&r.#akt&r /ang mem%engaruh %r&0uks A(I
Terdapat beberapa $aktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain
adalah (Siregar, !!+)@
5) /akanan ibu
/akanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak
secara langsung mempengaruhi mutu ataupun %umlah air susu yang dihasilkan.
&alam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila
sewaktu*waktu diperlukan. Akan tetapi %ika makanan ibu terus menerus tidak
mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelen%ar*kelen%ar
pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat beker%a dengan sempurna,
dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI. 0nsur gizi dalam 5 liter
ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam piring nasi ditambah 5 butir
telur. Eadi diperlukan kalori yang setara dengan %umlah kalori yang diberikan 5
piring nasi untuk membuat 5 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 5 liter ASI
diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu
setara dengan . piring nasi dan 5 butir telur. Apabila ibu yang sedang menyusui
17
bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan ter%adi kemunduran
dalam pembuatan ASI. Terlebih %ika pada masa kehamilan ibu %uga mengalami
kekurangan gizi. #arena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang
menyusui anaknya mutlak diperlukan. >alaupun tidak %elas pengaruh %umlah air
minum dalam %umlah yang cukup. &ian%urkan disamping bahan makanan sumber
protein seperti ikan, telur dan kacang*kacangan, bahan makanan sumber 9itamin
%uga diperlukan untuk men%amin kadar berbagai 9itamin dalam ASI.
) #etentraman %iwa dan pikiran
=embuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh $aktor ke%iwaan. Ibu yang
selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai
bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.
=ada ibu ada macam, re$lek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui
bayinya, re$lek tersebut adalah@
a) 'e$lek prolaktin
'e$lek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. >aktu bayi menghisap
payudara ibu, ter%adi rangsangan neorohormonal pada puting susu dan areola ibu.
'angsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui ner9us 9agus, lalu kelobus
anterior. &ari lobus ini akan mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran
darah dan sampai pada kelen%ar,kelen%ar pembuat ASI. #elen%ar ini akan
terangsang untuk menghasilkan ASI.
b) et(down re"leks )*e"leks +ilk #,ection-
'e$lek ini membuat memancarkan ASI keluar. :ila bayi didekatkan pada
payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. 'e$lek
memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut @ rooting re"lex (re$leF menoleh).
:ayi secara otomatis menghisap puting susu ibu dengan bantuan lidahnya. et(
down re"lex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami
goncangan emosi, tekanan %iwa dan gangguan pikiran. Bangguan terhadap let(
down re"lex mengakibatkan ASI tidak keluar. :ayi tidak cukup mendapat ASI dan
akan menangis. Tangisan bayi ini %ustru membuat ibu lebih gelisah dan semakin
mengganggu let down re"lex.
.) =engaruh persalinan dan klinik bersalin
18
:anyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap
kebiasaan memberikan ASI pada ibu*ibu yang melahirkan di rumah sakit atau
klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung
dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. /asalah
pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang
diberikan %ustru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak
mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI.
=engaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang
gambar*gambar atau poster yang memu%i penggunaan susu buatan.
+) =enggunaan alat kontrasepsi yang mengandung hormon
:agi ibu yang dalam masa menyusui tidak dian%urkan menggunakan
kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat
mengurangi %umlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI
secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan
adalah alat kontrasepsi dalam rahim (A#&') yaitu I0& atau spiral. #arena
A#&' dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat
meningkatkan kadar hormon oFitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang
produksi ASI.
;) =erawatan payudara
=erawatan $isik payudara men%elang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu
dengan mengurut payudara selama ( minggu terakhir masa kehamilan.
=engurutan tersebut diharapkan apabila terdapat penyumbatan pada duktus
lakti$erus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan
lancar.
2.1.1 Teknk men/usu /ang )enar
Adapun langkah*langkah menyusui yang benar adalah (Sidi et al.,!!8)@
5. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting
susu dan areola sekitarnya. 2ara ini mempunyai man$aat sebagai desin$ektan
dan men%aga kelembaban puting susu.
. :ayi diletakkan menghadap perut ibu7payudara.
.. Ibu duduk atau berbaring santai.
19
+. :ayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku
ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.
;. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan satunya didepan.
(. =erut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
<. =ayudara dipegang dengan ibu %ari di atas dan %ari yang lain menopang
dibawah. Eangan menekan putting susu atau areolanya sa%a.
". :ayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting re"lex) dengan
menyentuh sisi mulut bayi.
5!. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
55. Setelah bayi mulai mengisap payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
2.2 !&nse% Pengetahuan
2.2.1 Pengertan %engetahuan
=engetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap ob%ek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). &engan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap ob%ek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran dan penglihatan. =engetahuan seseorang terhadap ob%ek mempunyai
intensitas yang berbeda*beda (1otoatmod%o, !!;).
=engetahuan kesehatan adalah pengetahuan seseorang terhadap cara
memelihara kesehatan meliputi tentang pengetahuan tentang penyakit, tentang
$aktor $aktor yang mempngaruhi kesehatan dan cara untuk menghindari
kecelakaan di lingkungan sekitar (1otoatmod%o, !!;).
2.2.2 Tngkatan %engetahuan
/enurut 1otoatmod%o (!!;) secara garis besar pengetahuan mempunyai (
tingkatan, yaitu@
a. Tahu (know)
20
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 0ntuk mengetahui atau mengukur bahwa
orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan*pertanyaan.
b. /emahami (co&'rehension)
/emahami suatu ob%ek bukan sekedar tahu terhadap ob%ek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang ob%ek yang diketahui tersebut.
c. Aplikasi (a''lication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami ob%ek yang dimaksud
dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk men%abarkan dan7atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen*komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau ob%ek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang itu sudah sampai tingkat analisis adalah apabila orang
tersebut telah membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat
diagram terhadap pengetahuan atas ob%ek tersebut.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menun%ukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen*komponen
pengetahuan yang dimiliki. &engan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun $ormulasi baru dari $ormulasi*$ormulasi yang telah ada.
$. 39aluasi (e.aluation)
39aluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan %usti$ikasi
atau penilaian terhadap suatu ob%ek tertentu. =enilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma*norma yang
berlaku di masyarakat.
2.2.3 Pengukuran %engetahuan
21
=engukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari sub%ek penelitian atau
responden. >awancara dilakukan dengan bercakap*cakap secara langsung
(berhadapan muka) dengan responden atau tidak berhadapan langsung dengan
responden (misalnya melalui telepon). Angket berupa $ormulir yang berisi
pernyataan dan dia%ukan secara tertulis pada sekumpulan orang untuk
mendapatkan keterangan (1otoatmod%o, !!;).
2.2." !erangka Te&r
/enurut 'oesli (!!+) tentang $aktor yang berpengaruh terhadap pemberian
ASI serta didukung oleh man$aat ASI oleh /oody (!!() dan Sidi et al., (!!8),
Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusi$ di desa -eupung
#abupaten Aceh :esar tahun !55 diperlihatkan pada Bambar .5@
HUBUN2AN PEN2ETAHUAN IBU DEN2AN
PEMBERIAN A(I E!(!LU(I, DI DE(A
LEUPUN2 !ABUPATEN A3EH BE(AR
TAHUN 2411
22
Bambar .5 #erangka Teoritis
BAB III
MET5D5L52I PENELITIAN
3.1 Desan Peneltan
4aktor*$aktor yang
mempengaruhi
('oesli, !!+)@
* =engetahuan yang
kurang
* :eredar mitos yang
tidak benar
* >anita karir
* 2uti melahirkan
yang singkat
/an$aat pemberian ASI
(/oody, !!( G Sidi et al.,
!!8)@
* )at gizi bagi bayi
(lemak, karbohidrat,
protein, garam dan
mineral dan 9itamin)
* /engandung zat
protekti$ (lakto!asilus
!i"idus, lakto"erin,
lisozi&)
* /empunyai e$ek
psikologis
menguntungkan
* /enyebabkan
pertumbuhan yang baik
23
Eenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah deskripti$ analitik
dengan pendekatan cross sectional. Cariabel dependen (terikat) dan 9ariabel
independen (bebas) yang ada pada sub%ek penelitian diukur atau dikumpulkan
melalui pendekatan suatu saat ('oint ti&e a''roach).
3.2 !erangka !&nse%
#onsep merupakan abstraksi yang terbentuk dari generalisasi hal*hal yang
khusus. #onsep hanya dapat diukur atau diteliti melalui suatu konstruk atau
9ariabel. Sedangkan kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep*
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian (1otoatmod%o, !!;).
Cariabel dalam penelitian ini terdiri dari , yaitu@
5. Cariabel bebas (independen), yaitu pengetahuan .
. Cariabel terikat (dependen), yaitu pemberian ASI eksklusi$.
Cariabel Independen Cariabel &ependen
Bambar ..5. #erangka #onsep
3.3 De#ns 5%eras&nal
0ntuk lebih memudahkan memahami pengertian dari 9ariabel*9ariabel dalam
penelitian ini, maka 9ariabel*9ariabel tersebut akan di%elaskan dalam de$inisi
operasional sebagai berikut @
Tabel ..5 &e$inisi ?perasional Cariabel &ependen
1o Cariabel
&ependen
&e$inisi
?perasional
Alat
0kur
2ara
0kur
Hasil
0kur
Skala
0kur
Pengetahuan
(ka%
Dukungan keluarga
Pem)eran A(I
eksklus# %a0a )a/
24
5. =emberian
ASI eksklusi$
'espon ibu
terhadap
pemberian
ASI ekslusi$
sa%a tanpa
penambahan
cairan dan
makanan
padat lain
sampai
umur (
bulan pada
bayi
#uesioner Angket *3kslusi$
*Tidak
ekslusi$
?rdinal
Tabel .. &e$inisi ?perasional Cariabel Independen
1o Cariabel
Independen
&e$inisi
?perasional
Alat
0kur
2ara
0kur
Hasil
0kur
Skala
0kur
5. =engetahuan =emahaman
responden
tentang
#uesioner Angket *:aik
*#urang
?rdinal
=emberian
ASI eksklusi$
3." 3ara Pengukuran 6ara)el
25
0ntuk mempermudah dalam mengukur 9ariabel yang akan diteliti, maka dapat
dibuat pengukuran 9ariabel. &ikutip dari /aulizar (!55) maka hasil pengukuran
di kategorikan sebagai berikut@
5. ASI eksklusi$
=engukuran 9ariabel pemberian ASI ekslusi$ didasarkan pada skala ordinal
dengan kategori
* ASI eksklusi$ apabila diberikan ASI sa%a pada usia !*( bulan tanpa
penambahan makanan lainnya
* Tidak ASI ekslusi$, apabila diberikan makanan tambahan pada usia !*(
bulan.
. =engetahuan
=engukuran 9ariabel pengetahuan ibu didasarkan pada skala ordinal dari 5+
pertanyaan, kemudian dikelompokkan ke dalam . kategori yaitu@
* :aik, apabila responden men%awab 8(6*5!!6 %awaban benar.
* 2ukup, apabila responden men%awab ;!6*8(6 %awaban benar.
* #urang, apabila responden men%awab H;!6 %awaban benar.
3.$ Tem%at 0an 7aktu Peneltan
3.$.1 Tem%at Peneltan
=enelitian ini direncanakan akan dilakukan di desa -eupung kabupaten Aceh
:esar.
3.$.2 7aktu Peneltan
=enelitian ini akan dilakukan dari bulan Euli !55 sampai bulan 4ebruari !5
yaitu dimulai dari penga%uan %udul penelitian dan studi kepustakaan sampai
dengan sidang skripsi.
26
Tabel ... Eadwal =enelitian
1o. #egiatan
:ulan
Eul Ags Sep ?kt 1o9 &es Ean 4eb
5. Studi #epustakaan
. Seminar =roposal
.. =engambilan &ata
+. =engolahan &ata
;. =embuatan Skripsi
(. Sidang Skripsi
3.- P&%ulas 0an (am%el
3.-.1 P&%ulas
=opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu*ibu yang menyusui yang
mempunyai bayi di desa -eupung #abupaten Aceh :esar tahun !55.
3.-.2 (am%el
=ada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan metode total sa&'ling
dimana seluruh ibu*ibu yang menyusui dan mempunyai bayi di desa -eupung
men%adi responden penelitian. Eumlah responden dalam penelitian ini adalah
3.1 Alat Pengum%ulan Data
=eneliti menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian /aulizar (!5!)
sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yang diberikan
kepada ibu*ibu yang menyusui dan mempunyai bayi di desa -eupung kabupaten
Aceh :esar tahun !55.
3.8 Teknk Pengum%ulan Data
&ata dikumpulkan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner. =rosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah@
5. Tahap persiapan pengumpulan data
27
=ada tahap ini peneliti meminta izin kepada kepala desa setempat untuk
melakukan penelitian di desa leupung.
. Tahap melakukan pengumpulan data
Setelah mendapat izin dari kepala desa, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan melakukan penyebaran kuesioner.
3.9 Uj !ues&ner
Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul selesai disusun, perlu
dilakukan u%i 9aliditas dan reliabilitas.
5. Caliditas
Caliditas adalah suatu indeks yang menun%ukkan alat ukur itu benar*benar
mengukur apa yang diukur. 0ntuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun
dapat mengukur apa yang hendak diukur, maka kuesioner akan diu%ikan
dengan u%i korelasi antara skor (nilai) tiap*tiap item pertanyaan dengan skor
total kuesioner tersebut. :ila semua pertanyaan mempunyai korelasi yang
bermakna (construct .alidity), maka kuesioner tersebut sudah memiliki
9aliditas konstruk yang berarti dapat mengukur konsep yang kita ukur.
. 'eliabilitas
'eliabilitas adalah indeks yang menun%ukkan se%auh mana suatu alat
pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menun%ukkan se%auh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap ge%ala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama.
3.14 Peng&lahan Data
&ata yang telah diperoleh melalui alat bantu kuesioner kemudian dilakukan
pengolahan data dengan langkah*langkah sebagai berikut (Arikunto, !!)@
1. #diting
#diting adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun
data di lapangan.
$. Coding
28
Coding adalah suatu tahap pengklasi$ikasian data yang telah diedit kemudian
diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
%. /a!ulating
/a!ulating adalah memasukan data pada tabel*tabel tertentu dan mengatur
angka*angka serta menghitungnya.
3.11 Analsa Data
Analisa data dalam penelitian ini terdiri dari analisa unicariat dan analisa
bi9ariat.
5. Analisa uni9ariat@ untuk melihat gambaran distribusi $rekuensi dan persentase
dari masing*masing 9ariabel. &ata yang sudah diolah, disa%ikan dalam tabel.
. Analisa bi9ariat@ untuk melihat hubungan atau perbedaan data distribusi atau
data proporsi antara pengetahuan (9ariabel independen) dan pemberian ASI
ekslusi$ (9ariabel dependen) digunakan u%i chi(s0uare, dengan menggunakan
dera%at kepercayan ";6.
/enurut :udiarto (!!5), chi(s0uare, dengan notasinya I

yang perumusannya
adalah sebagai berikut@
I

J K
dimana@
? (O!ser.ed) J

nilai hasil pengamatan
3 (#x'ected) J nilai ekspektasi
/enurut /artono (!5!), nilai p 9alue yang nantinya akan dibandingkan dengan
nilai L J !,!;, bila@
5. 1ilai p 9alue M !,!;, maka hubungan kedua 9ariabel adalah signi$ikan.
. 1ilai p 9alue N !,!;, maka hubungan kedua 9ariabel adalah tidak
signi$ikan.
DA,TAR PU(TA!A
29
Arikunto S, !!. Pr&se0ur Peneltan (uatu Pen0ekatan Praktk. 3disi 'e9isi
CI. 'ineka 2ipta. Eakarta.
Azwar, !!.. 1elaksanaan 1e&!erian 234 #kslusi" di 4ndonesia. >arta
#esehatan /asyarakat. 3disi (, Eakarta.
&epkes 'I, !!!. +enda'atkan 234 Hak 2zasi 5ayi +e&!erikan 234 Hak 2zasi
4!u. A9ailable 4rom@ www.depkes.go.id Odiakses pada 5 Agustus !55P.
&epkes 'I, !!;. 1aradig&a 3ehat +enu,u 4ndonesia 3ehat $616. A9ailable
4rom@ www.depkes.go.id Odiakses pada 5 Agustus !55P.
&epkes 'I, !!(. Hanya %,78 5ayi 9ang +e&'eroleh 234. A9ailable 4rom@
www.depkes.go.id Odiakses pada 5 Agustus !55P.
Hasrimayana, !!". Hubungan Antara Sikap Ibu &engan =emberian ASI 3kslusi$
di >ilayah #er%a =uskesmas #edawung II Sragen. 3kri'si. =rogram Studi
Ilmu #eperawatan 0ni9ersitas /uhammadiyah Surakarta.
Ikhwandi, !!!. 1e&!erian +akanan /a&!ahan 1e&ulihan :ala& 1elaksanaan
1rogra& ;13(5<. >arta #esehatan /asyarakat, 5 (5), <*.!
/aulizar &, !5! Analisis =erilaku Ibu Terhadap pemberian ASI 3ksklusi$ =ada
:ayi di #ecamatan #uta Alam Tahun !5!. 3kri'si. 4akultas #edokteran
0ni9ersitas Syiah #uala. :anda Aceh.
/oody, dkk. !!(. Men/usu. Arca. Eakarta.
1otoatmod%o S. !!;. Met&0&l&g Peneltan !esehatan. Terbitan ke*.. 'ineka
2ipta. Eakarta.
1otoatmod%o S. !!8. Pr&m&s !esehatan 0an Ilmu Perlaku. 3disi ke*5.
'ineka 2ipta. Eakarta.
30
=urwanti, Sri Hubertini. !!+. !&nse% Penera%an A(I Eksklus#. 3B2. Eakarta.
'oesli 0, !!+. Mengenal A(I Ekslus#. 2etakan ke II. Trubus Agrwidya.
Eakarta.
Sidi, I=S, Suradi ', /asowara S, :oedihar%o S&, /arnoto >, !!8. Manajemen
Laktas. 2etakan ke III. 'ineka 2ipta. Eakarta.
Siregar A, !!+. 1e&!erian 234 #kslusi" dan Faktor("aktor yang
+e&'engaruhinya. :agian Bizi #esehatan /asyarakat. 4akultas #esehatan
/asyarakat Sumatera 0tara.
Suseno 0. !!<. 1ro"il <esehatan *e'u!lik 4ndonesia. A9ailable 4rom@
www.depkes.go.id Odiakses pada 5+ Agustus !55P.
>H?, !!.. <onseling +enyusui= 1elatihan untuk tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai