Anda di halaman 1dari 5

ASMA BRONKHIAL

No. Dokumen : SOP/PSKr/


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 08-06-2018
Halaman : 1/5
UPTD. PUSKESMAS MAHDI, SKM, M. Kes
PEUSANGAN NIP. 19661018 198803 1 013
SIBLAH KRUENG
Asma Bronkhial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang
melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator. Inflamasi kronik
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap
bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang
1. Pengertian
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari.
Derajat penyempitan bervariasi yang dapat membaik secara spontan
dengan pengobatan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
2. Tujuan pasien asma bronkhial yang datang ke Puskesmas Peusangan Siblah
Krueng.
Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Peusangan Siblah Krueng
3. Kebijakan Nomor 036/KAPUS/2018 tentang Kebijakan Layanan Klinis Yang
Menjamin Kesinambungan Layanan
Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
4. Referensi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer.
5. Prosedur / 1. Persiapan alat dan bahan :
Langkah - a. Tensi Meter
langkah b. Stetoskop
c. Termometer
d. Timbangan
e. Microtoise
f. Rekam medik pasien
g. Buku pencatatan pasien rawat jalan
h. Lembaran resep
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas medis menyapa pasien dengan ramah dan sopan.
b. Petugas medis mencuci tangan.
c. Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik seperti pengukuran
berat badan, tinggi badan, tekanan darah, nadi, suhu badan dan
mencatat dalam rekam medik pasien.
d. Petugas medis melakukan anamnesa keluhan yang dirasakan
pasien saat ini dan riwayat penyakit terdahulu.
e. Petugas medis melakukan pemeriksaan keadaan umum pasien
seperti sesak napas, mengi pada auskultasi, pada serangan berat
digunakan otot bantu napas (retraksi supraclavikula, intercostal,
dan epigastrium).
f. Petugas medis menentukan diagnosa untuk keluhan yang
dirasakan pasien yaitu Asma Bronkhial.
g. Melakukan rujukan bila memenuhi kriteria rujukan seperti:
a. Bila sering terjadi eksaserbasi.
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat.
c. Asma dengan komplikasi.
h. Petugas medis memberikan terapi sesuai acuan penatalaksanaan
terapi.
Petugas medis menetapkan diagnosis klinis dengan berdasar
pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
yaitu terdapat kenaikan ≥ 15% rasio APE sebelum dan sesudah
pemberian inhalasi salbutamol.
Klasifikasi derajat asma :
Derajat Gejala Penataksanaan
Asma
Inter mitten Bulanan
- Gejala < 1x/minggu Tidak perlu
- Tanpa gejala diluar penggobatan
serangan, dan
serangan
berlangsung singkat
- Gejala pada malam
hari ≤ 2x sebulan.
Persisten Mingguan
ringan - Gejala >1x/minggu Glukokortikosteroid
- Serangan dapat inhalasi (200-400µg
mengganggu BB/hr) contoh
aktivitas dan tidur pulmicort,
- Gejala pada malam beclametason
hari >2x sebulan dipropionate,
flunisodine
Persisten Harian
sedang - Gejala setiap hari Glukokortikosteroid
- Serangan inhalasi (200-400µg
mengggangu BB/hr ditambah
aktivitas dan tidur agonis beta-2
- Membutuhkan (salbutamol)
bronkodilator tiap
hari
- Gejala pada malam
hari >1x/seminggu
Persisten berat Kontinyu
- Gejala terus menerus Glukokortikosteroid
- Sering kambuh inhalasi (200-400µg
- Aktivitas fisik BB/hr ditambah
terbatas agonis beta-2, dan
- Gejala pada malam ditambah ≥ 1obat
hari sering seperti
teofilin/aminopliline
lepas lambat,
glikokortikosteroid
Alternatif pilihan
glikortikosteroid
sistemik
prednisolon/metil
prednisolon/dexameta
shone oral selang
sehari di tambah
agonis beta-2, dan
ditambah ≥ 1obat
seperti teofilin lepas
lambat
i. Petugas medis memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
seperti menjaga kebersihan diri dan menghindari makanan yang
beresiko alergi.
j. Petugas medis mencatat dalam rekam medik pasien.
k. Petugas medis mencuci tangan kembali.

Petugas menyapa
Petugas medis
pasien Petugas medis melakukan
mencuci tangan pemeriksaan fisik

Petugas medis
Petugas medis
melakukan
melakukan anamnesa
pemeriksaan
keadaan
umum pasien
Petugas medis
menegakan
diagnosa

Jika tidak dapat


ASMA ditangani
BRONKHIAL

6. Bagan Alir
Petugas medis Melakukan rujukan
memberikan jika memenuhi
terapi kriteria rujukan

Konseling dan RUJUKAN


Edukasi

Petugas medis
mencatat dalam
rekam medik pasien

Petugas medis mencuci


tangan kembali

7. Hal – hal yang


perlu -
diperhatikan
1. Poli Umum
2. Poli Anak / MTBS
8. Unit terkait
3. Apotik
4. Rujukan
9. Dokumen 1. Rekam medik pasien di Puskesmas Peusangan Siblah Krueng
Terkait 2. Lembaran resep
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai