Anda di halaman 1dari 59

MORNING REPORT

LAPORAN JAGA 16 SEPTEMBER 2019


MRS
• Ny. D, 77 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 11.30 WIB 16/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 12.15 WIB 16/09/19 • B: RR: 22x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD:124/79 mmHg ; N:
MOI : Saat sedang menyebrang pasien 96x/menit reguler kuat angkat;
diserempet seseorang. Pasien sempat CRT <2 dtk , akral hangat kering
pingsan dan tidak ingat bagaimana merah
kejadiannya. Pasien hanya ingat saat dia di • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat isokor,
diameter 3mm Ι 3mm; reflex
mobil ambulance ketika akan dibawa ke cahaya +Ι+
Rs. Mual dan muntah disangkal.
• E: regio ocipital
Secondary survey
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 09.00 WIB 16/09/2019
• Environment : pasien terserempet seseorang

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Extr : AHKM (+), edema (-)
Status Lokalis : regio ocipital
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio ocipital. Ukuran luka
5x3cm, tepi luka tumpul, jembatan jaringan (+), dasar luka subcutis,
perdarahan aktif (+), edema (+)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum regio ocipital + COR

• Pemeriksaan penunjang:
- CT-Scan
• Planning Terapi :

- Wound toilet
- Hecting
MRS
• An. S, 15th

KU : Nyeri perut kanan bawah


KT : Demam, muntah
RPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah
sejak 7 hari yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan 1 hari yang
lalu nyeri semakin memberat. Pasien juga mengeluh demam, dan
muntah sebanyak 3x.
RPD : -
RPK : -
Ralergi : -
Rpsikososial : pasien suka jajan sembarangan
Pemeriksaan Fisik
• KU : tampak sakit berat
• Kesadaran : compos mentis
GCS : 4-5-6
• TTV : Nadi : 110x/menit, RR : 22x/menit, T : 38,6⁰C

• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh -|-
• Abdomen :
I : flat
A : BU (+) menurun
P : Nyeri tekan Mcburney (+) Regio lumbar, umbilical,inguinal, hipogastric
Psoas sign (-)
Obturator sign (+)
Defans muskular (+)
P : Redup seluruh lapangan abdomen
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
Status Lokalis : Abdomen
I : flat
A : BU (+) menurun
P : Nyeri tekan Mcburney (+) Regio lumbar, umbilical, inguinal,
hipogastric
Psoas sign (-)
Obturator sign (+)
Defans muskular (+)
P : Redup seluruh lapangan abdomen
Diagnosa Klinis :
Suspect appendicitis perforasi

Planning diagnosa :
- Darah lengkap
- foto polos BOF Supine & LLD
Darah Lengkap :
Hb 10,7 (L)
Hematokrit 33,4 (L)
Leukosit 18,43 (H)
Diagnosa :
Peritonitis ec appendicitis perforasi

Planning Terapi :
- Inf. RL 1000cc/24jam
- Inj. Paracetamol
- Pasang NGT, pasien di puasakan
- Pro CITO Laparotomy per appendictomy
MRS
• An. A 13 thn • Primary Survey
• Jam kejadian : 14.20 WIB 16/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• B: RR: 20x/menit; simetris;
• Jam datang : 15.00 WIB 16/09/19
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: N: 95x/menit reguler kuat
KU: Luka pada pelipis kanan angkat; CRT <2 dtk , akral hangat
kering merah
• D: GCS 4-5-6; Pupil bulat isokor,
MOI : Pelipis pasien terkena sayatan diameter 3mm Ι 3mm; reflex
kotak pensil dari besi saat sedang cahaya +Ι+
bermain dikelas bersama • E: Regio manus digiti 2
temannya
Secondary survey
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 9.00 WIB 16/09/2019
• Environment : Pasien terkena sayatan di ruang kelas

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Extr : AHKM (+), edema (-)
Status Lokalis : regio orbita dextra
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio orbita dextra sinistra. arah
luka horizontal dengan ukuran luka 7 x 1cm, tepi luka tajam, jembatan
jaringan (-), dasar luka subcutis, perdarahan aktif (-), edema (-)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum Orbita dextra

• Planning Terapi :
- Wound toilet
- Hecting
MRS
• Tn. S, 41th

KU : Lemas
KT : pusing, benjolan pada anus, bab berdarah
RPS : Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 6 hari yang lalu, dan
disertai pusing berputar, sebelumnnya pasien mengeluhkan adanya
benjolan pada anus pasien sejak 7 hari yang lalu, benjolan dirasakan saat
pasien bab dan menghilang setelah bab, pasien juga mengeluhkan bab
berdarah segar sejak 7 hari lalu, nyeri (-) demam sejak 2 hari lalu
RPD : -
RPK : -
Ralergi : -
Rpsikososial : pasien tidak suka makan sayur
Pemeriksaan Fisik
• KU : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
GCS : 4-5-6
• TTV : TD : 137/90 Nadi : 101x/menit, RR : 20x/menit, T : 37,6⁰C

• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d +/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh -|-
• Abdomen : flat , BU (+)normal
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
• RT : - tonus spinter ani baik
- mukosa licin
- ampula recti terbuka
- handscone : feses (-), darah (-), lendir(-)
Diagnosa Klinis
Anemia + Hemoroid interna grade II dengan perdarahan

Planning diagnosa
DL

Planning Terapi
Inf. PZ
Inj. Asam traneksamat
Edukasi pasien mengenai diet rendah serat
• LAB DL:
- HB : 7,0 g/dl (L)
- Eritrosit : 3,75 10^6/ul (L)
- Hematokrit : 25,7%
- Leukosit : 17,95 10^3/ ul (H)
KRS

• Ny. S, 50 thn • Primary Survey


• Jam kejadian : 20.00 WIB 16/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• B: RR: 24x/menit; simetris;
• Jam datang : 20.45 WIB 16/09/19 retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD: 130/90 mmHg N:
105x/menit reguler kuat angkat;
MOI : Kaki kanan pasien terlindas CRT <2 dtk , akral hangat kering
kereta api saat hendak merah
menyebrang. Pasien tidak • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat isokor,
melihat ada kereta yang datang diameter 3mm Ι 3mm; reflex
karena pasien sedang melamun. cahaya +Ι+
Pingsan disangkal. • E: Regio pedis dextra
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 17.00 WIB 16/09/2019
• Environment : Kaki pasien terlindas kereta api

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : Akral hangat pada pedis dextra sde
Status Lokalis Regio pedis dextra
• Look : Terdapat vulnus appertum pada digiti I-V hingga ke
metatarsal membentuk flap dengan bentuk tidak beraturan, dengan
ukuran 7x8cm, disertai tendon exposure (+), perdarahan aktif (+)
• Feel : Nyeri (+)
• Movement: gerak pasif terbatas nyeri
Diagnosa Klinis
Crush Injury Pedis dextra

Planning diagnosa
Foto polos pedis AP/LAT
Diagnosa Radiologi
Crush injury pedis dextra setinggi metatarsal

Planning Terapi
Pro amputasi setinggi metatarsal

Pasien dirujuk ke Rs. Dr. Soetomo karena tidak mendapat ruangan


KRS
• Tn. H, 50th
• KU : kaku pada seluruh badan
• KT : nafsu makan menurun, gelisah, tampak luka pada telapak kaki kiri
• RPS : Pasien post tertusuk paku berkarat pada telapak kaki kiri pada hari rabu
minggu lalu saat ikut merenovasi rumahnya. Pasien sudah berobat ke
puskesmas, namun hanya rawat luka. Kemudian pada saat hari jumat pasien
mendadak kaku pada seluruh badan dan mulut susah dibuka. Pasien juga
gelisah dan bila makan harus disuapi.
• RPD : -
• RPK : -
Pemeriksaan Fisik
• KU : tampak sakit berat
• Kesadaran : compos mentis
GCS : 4-5-6
• TTV : TD : 155/91 Nadi : 105x/menit, RR : 22x/menit, T : 37,4⁰C

• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh
-|-
• Abdomen : flat , BU (+)normal
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
Status Lokalis Regio pedis dextra
• Look : Terdapat vulnus laceratum pada pedis dextra dengan
sudut lancip, jembatan jaringan (-), tepi rata dengan ukuran 6x1cm
yang menembus hingga ke dorsum pedis diantara digiti I dan digiti II
dengan tepi tidak beraturan dengan ukuran 2x2cm, hiperemia (+),
edema (+), perdarahan aktif (-)
• Feel : Nyeri tekan (+)
• Movement: aktif bebas
Diagnosa Klinis
Suspect Tetanus

Planning diagnosa
DL

Planning Terapi
- Cross insisi ( debridemant)
- ATS
- Diazepam bila kejang (0,2-0,5 mg/kgbb)

Pasien dirujuk ke Rs. Dr. Soetomo karena ketidaktersediaan ruangan khusus


tetanus
MORNING REPORT
LAPORAN JAGA 17 SEPTEMBER 2019
KRS
• An, R 11 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 9.30 WIB 17/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 10.00 WIB 17/09/19 • B: RR: 22x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
MOI : Saat sedang bermain gendong • C: N: 90x/menit reguler kuat
gendongan dengan temannya, teman angkat; CRT <2 dtk , akral
pasien kehilangan keseimbangan hangat kering merah
kemudian kepala bagian belakang pasien • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat
terbentur kesudut tembok. Pingsan (-), isokor, diameter 3mm Ι 3mm;
mual dan muntah (-) reflex cahaya +Ι+
• E: regio parietal
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 7.00 WIB 17/09/2019
• Environment : Kepala terbentur tembok di sekolah

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio ocipital
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio ocipital. Ukuran luka 3x1
cm, tepi luka tumpul, jembatan jaringan (+), dasar luka subcutis,
perdarahan aktif (-), edema (+)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum regio ocipital

• Planning Terapi :
- Wound toilet
- Hecting
MRS
• Ny, T, 68 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 16.00 WIB 11/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 15.00 WIB 17/09/19 • B: RR: 22x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD : 135/90 mmHg, N:
KU : Pasien tidak bisa berjalan 100x/menit reguler kuat
MOI : Saat akan berangkat beribadah pasien angkat; CRT <2 dtk , akral
terpeleset di halaman depan rumahnya hangat kering merah
dengan posisi miring ke samping kiri. • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat
Setelah itu pasien tidak dapat berdiri. isokor, diameter 3mm Ι 3mm;
Keesokan harinya pasien dibawa ke tukang reflex cahaya +Ι+
pijat (sangkal putung), tapi kondisi kaki • E: regio femur sinistra
pasien tidak membaik.
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 09.00 WIB 17/09/2019
• Environment : halaman rumah

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio femur sinistra
• Look : deformitas (-), edema (+), hiperemia (+) sisi medial femur
sinistra, shortening (+), eksorotasi (+)
• Feel : nyeri tekan (+) avn distal dbn
• Movement : ROM pasif terbatas nyeri
• Diagnosis klinis
Suspect close fraktur femur sinistra proksimal

• Pemeriksaan penunjang:
- Foto polos pelvis AP/LAT
- Foto polos femur sinistra AP/LAT
• Diagnosa radiologi:
Negleted close fraktur intertrochanter femur sinistra

• Planning Terapi :
- Skintraksi
- Pro PHR (Partial Hip Replacement)
MRS
• Ny, R, 21 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 22.50 WIB 17/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 23.20 WIB 17/09/19 • B: RR: 20x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD : 120/90 mmHg, N:
KU: luka pada lutut kiri 105x/menit reguler kuat
MOI : Pasien jatuh dari sepeda saat angkat; CRT <2 dtk , akral
menghindari genangan air, lalu pasien hangat kering merah
terjatuh ke posisi kiri dengan lutut • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat
menyentuh aspal terlebih dahulu, setelah isokor, diameter 3mm Ι 3mm;
terjatuh pasien susah untuk berjalan, kaki reflex cahaya +Ι+
kiri pasien tidak dapat di tekuk • E: regio genu sinistra
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 22.00 WIB 17/09/2019
• Environment : Pasien terjatuh dengan kaki kiri menyentuh aspal terlebih
dahulu

Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio genu sinistra
• Look : terdapat vulnus laceratum dengan bentuk luka tidak beraturan
dengan ukuran 3 x 6 cm, dengan dasar luka facia. Terdapat jembatan
jaringan (+), edema (+) pendarahan aktif (-)
• Feel : nyeri tekan (+) avn distal dbn
• Movement : ROM aktif terbatas nyeri
• Diagnosa klinis
Suspect fraktur patella sinistra

Planning diagnosa
Foto polos genu sinistra AP/LAT
• Diagnosa : suspect ruptur tendon patella sinistra
• Terapi : repair tendon

Anda mungkin juga menyukai