Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Extr : AHKM (+), edema (-)
Status Lokalis : regio ocipital
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio ocipital. Ukuran luka
5x3cm, tepi luka tumpul, jembatan jaringan (+), dasar luka subcutis,
perdarahan aktif (+), edema (+)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum regio ocipital + COR
• Pemeriksaan penunjang:
- CT-Scan
• Planning Terapi :
- Wound toilet
- Hecting
MRS
• An. S, 15th
• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh -|-
• Abdomen :
I : flat
A : BU (+) menurun
P : Nyeri tekan Mcburney (+) Regio lumbar, umbilical,inguinal, hipogastric
Psoas sign (-)
Obturator sign (+)
Defans muskular (+)
P : Redup seluruh lapangan abdomen
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
Status Lokalis : Abdomen
I : flat
A : BU (+) menurun
P : Nyeri tekan Mcburney (+) Regio lumbar, umbilical, inguinal,
hipogastric
Psoas sign (-)
Obturator sign (+)
Defans muskular (+)
P : Redup seluruh lapangan abdomen
Diagnosa Klinis :
Suspect appendicitis perforasi
Planning diagnosa :
- Darah lengkap
- foto polos BOF Supine & LLD
Darah Lengkap :
Hb 10,7 (L)
Hematokrit 33,4 (L)
Leukosit 18,43 (H)
Diagnosa :
Peritonitis ec appendicitis perforasi
Planning Terapi :
- Inf. RL 1000cc/24jam
- Inj. Paracetamol
- Pasang NGT, pasien di puasakan
- Pro CITO Laparotomy per appendictomy
MRS
• An. A 13 thn • Primary Survey
• Jam kejadian : 14.20 WIB 16/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• B: RR: 20x/menit; simetris;
• Jam datang : 15.00 WIB 16/09/19
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: N: 95x/menit reguler kuat
KU: Luka pada pelipis kanan angkat; CRT <2 dtk , akral hangat
kering merah
• D: GCS 4-5-6; Pupil bulat isokor,
MOI : Pelipis pasien terkena sayatan diameter 3mm Ι 3mm; reflex
kotak pensil dari besi saat sedang cahaya +Ι+
bermain dikelas bersama • E: Regio manus digiti 2
temannya
Secondary survey
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 9.00 WIB 16/09/2019
• Environment : Pasien terkena sayatan di ruang kelas
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Extr : AHKM (+), edema (-)
Status Lokalis : regio orbita dextra
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio orbita dextra sinistra. arah
luka horizontal dengan ukuran luka 7 x 1cm, tepi luka tajam, jembatan
jaringan (-), dasar luka subcutis, perdarahan aktif (-), edema (-)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum Orbita dextra
• Planning Terapi :
- Wound toilet
- Hecting
MRS
• Tn. S, 41th
KU : Lemas
KT : pusing, benjolan pada anus, bab berdarah
RPS : Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 6 hari yang lalu, dan
disertai pusing berputar, sebelumnnya pasien mengeluhkan adanya
benjolan pada anus pasien sejak 7 hari yang lalu, benjolan dirasakan saat
pasien bab dan menghilang setelah bab, pasien juga mengeluhkan bab
berdarah segar sejak 7 hari lalu, nyeri (-) demam sejak 2 hari lalu
RPD : -
RPK : -
Ralergi : -
Rpsikososial : pasien tidak suka makan sayur
Pemeriksaan Fisik
• KU : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
GCS : 4-5-6
• TTV : TD : 137/90 Nadi : 101x/menit, RR : 20x/menit, T : 37,6⁰C
• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d +/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh -|-
• Abdomen : flat , BU (+)normal
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
• RT : - tonus spinter ani baik
- mukosa licin
- ampula recti terbuka
- handscone : feses (-), darah (-), lendir(-)
Diagnosa Klinis
Anemia + Hemoroid interna grade II dengan perdarahan
Planning diagnosa
DL
Planning Terapi
Inf. PZ
Inj. Asam traneksamat
Edukasi pasien mengenai diet rendah serat
• LAB DL:
- HB : 7,0 g/dl (L)
- Eritrosit : 3,75 10^6/ul (L)
- Hematokrit : 25,7%
- Leukosit : 17,95 10^3/ ul (H)
KRS
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : Akral hangat pada pedis dextra sde
Status Lokalis Regio pedis dextra
• Look : Terdapat vulnus appertum pada digiti I-V hingga ke
metatarsal membentuk flap dengan bentuk tidak beraturan, dengan
ukuran 7x8cm, disertai tendon exposure (+), perdarahan aktif (+)
• Feel : Nyeri (+)
• Movement: gerak pasif terbatas nyeri
Diagnosa Klinis
Crush Injury Pedis dextra
Planning diagnosa
Foto polos pedis AP/LAT
Diagnosa Radiologi
Crush injury pedis dextra setinggi metatarsal
Planning Terapi
Pro amputasi setinggi metatarsal
• Status Generalis
• K/L: a/i/c/d -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
• Thorax : Cor: S1 S2 tunggal, g(-), m(-) ; Pulmo: ves/ves, rh -|-, wh
-|-
• Abdomen : flat , BU (+)normal
• Ekstremitas : AKHM (+) edema (-)
Status Lokalis Regio pedis dextra
• Look : Terdapat vulnus laceratum pada pedis dextra dengan
sudut lancip, jembatan jaringan (-), tepi rata dengan ukuran 6x1cm
yang menembus hingga ke dorsum pedis diantara digiti I dan digiti II
dengan tepi tidak beraturan dengan ukuran 2x2cm, hiperemia (+),
edema (+), perdarahan aktif (-)
• Feel : Nyeri tekan (+)
• Movement: aktif bebas
Diagnosa Klinis
Suspect Tetanus
Planning diagnosa
DL
Planning Terapi
- Cross insisi ( debridemant)
- ATS
- Diazepam bila kejang (0,2-0,5 mg/kgbb)
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio ocipital
• Look : Tampak vulnus laceratum pada regio ocipital. Ukuran luka 3x1
cm, tepi luka tumpul, jembatan jaringan (+), dasar luka subcutis,
perdarahan aktif (-), edema (+)
• Feel : nyeri tekan (+)
• Diagnosis klinis
Vulnus laceratum regio ocipital
• Planning Terapi :
- Wound toilet
- Hecting
MRS
• Ny, T, 68 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 16.00 WIB 11/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 15.00 WIB 17/09/19 • B: RR: 22x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD : 135/90 mmHg, N:
KU : Pasien tidak bisa berjalan 100x/menit reguler kuat
MOI : Saat akan berangkat beribadah pasien angkat; CRT <2 dtk , akral
terpeleset di halaman depan rumahnya hangat kering merah
dengan posisi miring ke samping kiri. • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat
Setelah itu pasien tidak dapat berdiri. isokor, diameter 3mm Ι 3mm;
Keesokan harinya pasien dibawa ke tukang reflex cahaya +Ι+
pijat (sangkal putung), tapi kondisi kaki • E: regio femur sinistra
pasien tidak membaik.
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 09.00 WIB 17/09/2019
• Environment : halaman rumah
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio femur sinistra
• Look : deformitas (-), edema (+), hiperemia (+) sisi medial femur
sinistra, shortening (+), eksorotasi (+)
• Feel : nyeri tekan (+) avn distal dbn
• Movement : ROM pasif terbatas nyeri
• Diagnosis klinis
Suspect close fraktur femur sinistra proksimal
• Pemeriksaan penunjang:
- Foto polos pelvis AP/LAT
- Foto polos femur sinistra AP/LAT
• Diagnosa radiologi:
Negleted close fraktur intertrochanter femur sinistra
• Planning Terapi :
- Skintraksi
- Pro PHR (Partial Hip Replacement)
MRS
• Ny, R, 21 th • Primary Survey
• Jam Kejadian : 22.50 WIB 17/09/19 • A: paten, C-spine stabil
• Jam Datang : 23.20 WIB 17/09/19 • B: RR: 20x/menit; simetris;
retraksi (-) ves+Ι+, rh-Ι-; wh -Ι-
• C: TD : 120/90 mmHg, N:
KU: luka pada lutut kiri 105x/menit reguler kuat
MOI : Pasien jatuh dari sepeda saat angkat; CRT <2 dtk , akral
menghindari genangan air, lalu pasien hangat kering merah
terjatuh ke posisi kiri dengan lutut • D: GCS 4-5-6; Pupil bulat
menyentuh aspal terlebih dahulu, setelah isokor, diameter 3mm Ι 3mm;
terjatuh pasien susah untuk berjalan, kaki reflex cahaya +Ι+
kiri pasien tidak dapat di tekuk • E: regio genu sinistra
Secondary survey :
• Alergi :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last meal : 22.00 WIB 17/09/2019
• Environment : Pasien terjatuh dengan kaki kiri menyentuh aspal terlebih
dahulu
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis:
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : C :s1s2 tunggal, m(-), g(-), P: ves/ves, rh (-), whz(-)
Abd : soepel, nyeri tekan (-), BU(+) N
Ekstremitas : AKHM(+) edem(-)
Status Lokalis : regio genu sinistra
• Look : terdapat vulnus laceratum dengan bentuk luka tidak beraturan
dengan ukuran 3 x 6 cm, dengan dasar luka facia. Terdapat jembatan
jaringan (+), edema (+) pendarahan aktif (-)
• Feel : nyeri tekan (+) avn distal dbn
• Movement : ROM aktif terbatas nyeri
• Diagnosa klinis
Suspect fraktur patella sinistra
Planning diagnosa
Foto polos genu sinistra AP/LAT
• Diagnosa : suspect ruptur tendon patella sinistra
• Terapi : repair tendon