Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 deformitas pada regio humerus sinistra, krepitasi (+), keterbatasan ROM, nyeri
pada penekanan.
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, Tampak deformitas pada hemurus sinistra
status lokalis :
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pad lengan kiri atas yang dirasakan 30 menir SMRS,
pasien terjatuh saat jalan menuju toilet. Pasien jatuh dengan tangan kiri tertindih, setelah
tertindih pasien mengtakan nyeri pada tangan serta tidak bisa digerakan. Mual(-), muntah (-),
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 101x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
pasang spalk.
LAB : (-)
Pasien : BPJS
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+), tampak cefal hematom regio ocipital 3cm x 0.5 cm
disekitarnya disertai vulnus excoriatum regio ocipital
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
status lokalis :
pada tampak regio ocipital sinistra tampak cefal hematom regio ocipital 3cm x 0.5 cm
disekitarnya disertai vulnus excoriatum regio ocipital
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kepala bagian belakang setelah jatuh dari tangga 15
menit SMRS, nyeri kepala diarasakan daerah kepala dibagian belakang. Pasien jatuh dari
tangga dengan kepala terbentur batu, jatuh dari tangga +/- 3 meter. Pasien pingsan selama 15
menit lalu dibawa ke IGD. Mual (-), muntah (-), pasien mengigat kejadiannya.
TTV :
TD : 100/80 mmHg
N : 90/mnt
SpO2 96%
T : 36.7
RR : 20x/mnt
A:
CKR
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
rawat luka
LAB : (-)
Penunjang : (-)
Selamat malam dok, saya aflis dok, mohom maaf menganggu waktunya. izin konsul pasien
baru di IGD KSH tayu
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.5 deformitas pada regio humerus sinistra, krepitasi (-), keterbatasan ROM (+), nyeri
pada penekanan. VL pada regio ocipetal, VL pada regio dorsum pedis dextra
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, Tampak deformitas pada hemurus sinistra
status lokalis :
status lokalis
humerus sinistra : L : deformitas -, F : krepitasi -, arteri radialis teraba kuat , M : ROM baik,
NT +
genu dextra : L : jejas +, deformitas -, F : NT +, krepitasi - M: ROM baik
digiti V pedis dextra : VL ukuran 5x 0.5x0.5 cm perdarahan +, dasara jaringan dibawah kulit
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pad lengan kiri atas yang dirasakan 30 menir SMRS,
pasien terjatuh saat jalan menuju toilet. Pasien jatuh dengan tangan kiri tertindih, setelah
tertindih pasien mengtakan nyeri pada tangan serta tidak bisa digerakan. Mual(-), muntah (-),
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 101x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
VL regio parietal,
P:
head up 30 derajat
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
heating luka
tetagam IM
LAB : (-)
Pasien : BPJS
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, Tampak deformitas pada regio antebracii
distal sinistra
status lokalis :
pada regio antebracii sinistra terdapat deformitas (+),edema serat vulnus excoriatum
disekitarnya, nyeri pada penekanan (+), krepitasi (+), ROM terbatas
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pad lengan kiri bawah yang dirasakan 10 menit SMRS,
pasien terjatuh dari motor saat menghindari motor didepannya. Terjatuh dengan posisi
pungung tangan menahan berat badan. Pasien pasien mengtakan nyeri pada tangan serta tidak
bisa digerakan. Mual(-), muntah (-), riwayat pingsan (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 101x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
P:
resusitasi
Head up 30 derajat
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
pasang spalk.
LAB : (-)
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 deformitas pada regio gastrocnemeus dextra, krepitasi (-), keterbatasan ROM (+),
nyeri pada penekanan (+)
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio gastrocnemeus dextra,
krepitasi (-), keterbatasan ROM (+), nyeri pada penekanan (+)
status lokalis :
pada regio gastrocnemeus dextra tampak luka terbuka tepi tidak rata, dengan dasar luka otot,
perdarah (+), nyeri saat ditekan serta digerakan, keterbatasan ROM (+)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan sejak 30 menit SMRS. pasien
mengatakan kaki jika idgerakan terasa nyeri. pasien juga mengatakan. nyeri setelah jatuh dari
motor.pasien mengatakan jatuh dari motor saat dibonceng oleh suami karna jalannya licin.
pasien mengatakan tidak ada benturan kepala, tidak pingsan serta mengigat semua kejadian.
HT (-)
DM (-)
CKD (-)
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 80xx/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
VL regiogastrocnemeus dextra
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
lab : (-)
Pasien : umum
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E3M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E3M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+), VL pada regio fontotemporal sinistra dengan luka terbuka
tepi tidak rata, jembatan jaringan (+), perdarahan aktif (+), dasar luka tulang, AVN (+)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, vulnus excoriatum regio cruris sinistra
status lokalis :
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kepala kiri setelah terjatuh dari motor, pasien
dikatakan menabrak mobil tosa yang berjalan sendiri tanpa kemudi. Pasien menagatakan
nyeri kepala serta mual (+), muntah (+), sebanyak 3x setalh terjatuh saat pejalan ke RS.
Pasien tidak dapat mengiat semua kejadian, pasien mengatakan riwayat pingsan tidak
mengigat. Lucit interval tidak jelas. Pasien mengatakan jatuh tidak mengunakan helem. Dan
tidak mengigat apa yang terjadi
TTV :
TD : 100/80 mmHg
N : 87x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
P:
Head up 30 derajat
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
pasang spalk.
LAB : CBC,
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E3M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E3M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+), VL pada regio fontotemporal sinistra dengan luka terbuka
tepi tidak rata, jembatan jaringan (-), perdarahan aktif (+), dasar luka otot
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, vulnus excoriatum regio humerus sinistra ,
deformitas pada genu sinistra
status lokalis :
VL pada regio fontotemporal sinistra dengan luka terbuka tepi tidak rata, jembatan jaringan
(-), perdarahan aktif (+), dasar luka otot
Vulnus excoriatum regio humerus sinistra, nyeri pada penekanan, keterbatasan ro (+),
krepitasi (-)
Pada regio genu sinistra terdapat vulnus exoriatum dengandaerah sekitar edema, keterbatasan
ROM (+).
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kepala kiri setelah terjatuh dari motor, pasien
dikatakan dibonceng dan menabrak mobil tosa yang berjalan sendiri tanpa kemudi. Pasien
menagatakan nyeri kepala serta mual (+), muntah (-),pasien tidak mengigat kejadinya,
riwayat pingsan (-)
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 101x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
P:
Head up 30 derajat
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
LAB : (-)
Pasien : umum
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Mata : conjuntiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pada regio infra orbita sinistra terdapart vl
dengan dasar otot daerah sekitar mata edema
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, pada regio infra orbita sinistra terdapart vl
dengan dasar otot daerah sekitar mata edema
status lokalis :
pada regio infra orbita sinistra terdapart vl dengan dasar otot daerah sekitar mata edema
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri yang diraskan 5 menit SMRS. Pasien
mengatakan nyeri diraskan terjadi setelah kecelakaan motor, pasien juga mengatakan
padangan kabur dan buram pada mata kiri. Pasien dikatakan menabrak warung yang sedang
jualan dijalan.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 89x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
VL infraorbital sinistra
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
LAB : (-)
Penunjang : (-)
Selamat siang dok, saya aflis dok, mohom maaf menganggu waktunya. izin konsul pasien
baru di IGD KSH tayu
Pasien : BPJS
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 pada regio parietal terdapat hematom (+), vulnus excoriatum pada regio frontal
dextra, deformitas pada (+) pada regio cruris dextra
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+) pada regio parietal dextra dengan ukuran 15 cm x 8 cm,
vulnus excoriatum pada regio frontal dextra
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada (+) pada regio cruris dextra
status lokalis :
pada regio parietal dextra dengan ukuran 15 cm x 8 cm, nyeri pada penekanan, krepitasi (-)
pada regio cruris dextra terdapat deformitas (+), edema (+), ROM bebas (+), krepitasi (-)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kepala sebelah kanan, nyeri dirasakan juga dikepala
bagian belakang yang dirasakan ada benjolan yang makin lama makin membesar. pasien
mengatakan nyeri kepala muncul setelah jatuh dari motor. Pasien mengatakan tidak mengigat
kejadian dan sempta pingsan selama +/- 5 menit,
pasien jatuh dari motor ditabrak oleh motor lain. pasien juga mengatakan nyeri pada kaki
kanan dan terasa bengkak namun masih bisa digerakan.
pasien selama 3 minggu ini mengalami demam dirumah dan batuk sejak 2 minggu yang lalu.
TD : 100/70 mmHg
N : 93x/mnt
SpO2 96%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A : COR
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
pasang spalk.
LAB : (-)
Pasien : renjana JR
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Pada regigu cruris sinistra terdapat luka terbuka dasar luka otot.
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Pada regigu cruris sinistra terdapat luka terbuka dasar luka otot
Status lokalis :
pada regio cubiti dextra terdapat luka lecet (+), bengkak pada sekiter luka dan ROM terbatas.
Pada regio genu dextra terdapat luka lecet, ROM bebas, krepitasi (-).
Pada regio pedis dextra terdapat edema seluas 10 cm x 10 cm, nyeri pada penekanan (+)
Pada regigu cruris sinistra terdapat luka terbuka dasar luka otot, perdarahan (+), nyeri pada
penekanan, ROM bebeas.
GDS : 109 mg/dl
RPS :
pasien datang diantar oleh polis dalam keadaan sadar mengelun nyeri pada tangan kanan
yang dirasakan +/- 20 menit SMRS. Nyeri dirasakan setelah pasien kecelakaan lalulintas
menabrak motor dari arah berlawanan. Pasien mengatakan tangan kanan terasa sakit dan
nyeri jika digerakan. Pasien juga mengatakan pungung kaki kanan terasa sakit dan nyeri jika
digerakan. Pasien juga mengatakan nyeri dirasakan pada lutut kanan serta pada kaki kiri.
Pasien dikatakan menabrak pengendarah motor lain tanpa mengunakan helem lalu jatuh dari
motor ke kali dengan tinggi kali +/- 4 meter. Pasien mengatakan tidak mengigat kejadian dan
baru sadar setelah diangkat oleh warga pasien dikatakan sadar. Nyeri kepala (-), muntah (-).
TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 72x/mnt
SpO2 99%
T : 36.9
RR : 20x/mnt
A : COR
P:
Resusitasi
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
rawat luka
heating luka
RO genus dextra
Tx
02 3lpm
RPS : pasien mengendarai motor tidak memakai helm menjemput anaknya. Pasien
menghindari anak yg bersepeda. Kemudian jatuh tertiban motor. Pingsan -, muntah -, nyeri
kepala -,
O:
Primary survey
Status lokalis :
Pedis dextra : luka terbuka ukuran 10x 7x1 cm, dasar otot, perdarahan +, NT +, disertai
vulnus amputatum digiti V pedis dextra
Secondary survey
Mata CA-/- SI
Traumatic amputatum
Terapi IGD
Inj. Ketoroloc 1A
Inj. Ranitidin 1A
Rawat luka
Tindakan Debridement
Orif
lab : cbc, hbsAg, Antibodi HIV, waktu perdarahan, waktu pembekuan, rapide antigen
Pasien : umum
Anamnesis :
KU : nyeri perut
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 38 pada regio maxila dextra terdapat luka lecet, daerah disekitar luka edema, Pada
regio cruris dextra teradpat luka lecet.
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+)pada regio maxila dextra terdapat luka lecet dan edema
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Bising Usus (-) tidak ada, defans muskular (+), nyeri tekan seluruh lapang perut
(+).
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, pada regio maxila dextra terdapat luka lecet,
daerah disekitar luka edema, Pada regio cruris dextra teradpat luka lecet
Status lokalis :
pada regio maxila dextra terdapat luka lecet, daerah disekitar luka edema, nyeri jika berbicara
serta tidak bisa membuka mulut lebar-lebar.
Pada regio cruris dextra teradpat luka lecet (+), disekitar luka terdapat pasir serta luka terlihat
mengering.
RPS :
pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan. Nyeri pada perut, pasien mengatakan
nyeri dirasakan diseluruh perut, pasien mengatakan nyeri memberat jika awal kencing dan
kencing. Nyeri dirasakan sejak 1 hari terakhir setelah kecelakaan lalu lintas jatuh dari motor
menghindari lubang. pasien mengatakan setelah pulang dari RS budi agung pasien mual (+)
muntah per2/jam setelah pulang (+). Pasien juga mengatakan belum BAB sejak kemarin
hingga hari ini, kentut (-). Pasien mengatakan demam sejak 1 hari terakhir.
Pasien juga mengatakan nyeri yang dirasakan diseluruh kepala. Nyeri dirasakan sejak 1 hari
yang lalu hingga sekarang.
Pasien juga mengatakan nyeri pada kaki kiri, hingga membuat pasien tidak bisa mengerakan
kaki kiri.
TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 120x/mnt
SpO2 97%
T : 38
RR : 24x/mnt
A : COR
P:
Resusitasi
Head up 30 derajat
02 nasal canul 4 lpm
Infus parasetamol 1 gr iv
inj. ketorolak 30 mg iv
inj.omeprazol 40 mg iv
inj. Ondansentron 4 mg iv
rawat luka
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,
E: T : 36.5 tampak jejas (+) VL diregio frontal sinistra, perdarahan aktif (+),
Secondary survey :
GCS : E2M5V1
Kepala : normosefali, jejas (+) pada regio frontal sinistra terdapat luka terbuka (+),
perdarahan aktif (+)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral dingin +/+, CRT >2 Detik, pada regio frontal sinistra terdapat luka
terbuka (+), perdarahan aktif (+)
Status lokalis :
pada regio frontal sinistra terdapat luka terbuka (+), perdarahan aktif (+), dasar luka otot,
terapat pasir didaerah sekitar luka.
RPS :
pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan Penurunan kesadaran yang dirasakan
sejak 15 menit yang lalu. Setelah kecelakaan lalu lintas tabrakan dengan motor berlawanan
arah. Pasien dikatakan sadar kemudian pingsan dijalan. BAB dan BAK.
TTV :
TD : 90/60 mmHg
N : 120x/mnt
SpO2 97%
T : 36.5
RR : 24x/mnt
A : syok hipovolemik
CKB
P:
Resusitasi
Head up 30 derajat
02 NRM 15 lpm
inj. ketorolak 30 mg iv
inj.ranitidin 50 mg iv
rawat luka
heating luka
rencana intubasi
Pasien : BPJS
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.5 tampak jejas (+) kombusi pada regio scapula dextra, gluteus dextra, femur dexra
dan cruris dextra
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, kombusi pada regio scapula dextra, gluteus
dextra, femur dexra dan cruris dextra
Status lokalis :
Luka bakar 8 % di regio infrascapular dan suprascapular dextra, kulit ari terkelupas, bula (-)
luka bakar 1 % regio gluteal hingga krista iliaka dextra, luka kemerahan, bula (-), kulit ari
terkelupas (-)
Luka nakar 1% regio femoralis dextra , luka kemerahan, bula (-), kulit ari terkelupas (-)
Luka bakar 1 % regio cruris D , luka kemerahan, bula (-), kulit ari terkelupas (-)
RPS :
Pasien datang dnegan keluhan nyeri punggung atas sebelah kanan,. Nyeri dirasakaan setelah
terkena air panas. Pasien terkena air panas sekitar 1 jam SMRS. Pasien juga mengatakan
nyeri dirasakan pada daerah diatas pantat serta pada kaki kanan.
TD : 110/80 mmHg
N : 92x/mnt
SpO2 : 100%
T : 36.7
RR : 20x/mnt
A : COMBUSIO Grad 2B 11 %
P:
Pasien : BPJS
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.5 tampak jejas (+) pada regio mandibula, tampak deformitas pada regio humerus
sinistra (+)
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Mulut : mukosa basah, mada mandibula terdapat luka terbuka (+), ukuran 3cm (+)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, tampak deformitas pada regio humerus sinistra
(+)
Status lokalis :
Pada regio mandibula terdapat luka terbuka (+), perdarahan aktif (+), dasar luka otot, nyeri
pada penekanan (+), krepitasi (-).
Pada regio humerus sinistra : terdapat deformitas (+), edema (+), nyeri pada penekanan (+),
krepitasi (+), ROM terbatas.
RPS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kiri setelah jatuh dari kamar mandi 3 jam
SMRS. nyeri dikatakan pada tangan kiri muncul ketika digerakan, tangan terasa bengkak.
Pasien juga mengtakan nyeri dirasakan pada dagu, dagu dikatakan terbentur lantai kamar
mandi. Pasien masih bisa membuka mulut dan tidak ada ganguan saat membuka mulut. BAB
dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 92x/mnt
SpO2 : 98%
T : 36.3
RR : 20x/mnt
P:
Selamat siang dok izin melaporkan pasien rencana operasi jam 15 : 00 dengan dr. Mario :
dengan diagnosis post fraktur os mandibula dan maxila + post pasang arch barr Pro removal
implant atas nama :
tn. Samudi usia : 55 tahun
Pasien : umum
S : pasien datang dengan keluhan ingin melepas implan digigi yang dipasang 22 hari yang
lalu disolo. pasien dikatakan kecelakaan lalu lintas 22 hari yang lalu. keluhan lain (-)\
T : 36.4
Staus general :
murmur(-), gallop(-)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
P : igd :
IVFD rl 20 tpm
Cek lab Hb, leuko trombo HbsAg anti HIV saja Swab antigen sdh dibawa
Pasien : umum
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Status lokalis :
tampak jejas (+) pada regio pedis dextra : luka terbuka dengan ukuran 3 cm, perdarahan aktif
(+), nyeri pada penekanan, ROM bebas (+).
RPS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan yang dirasakan sejak 1 jam SMRS.
Nyeri dirasakan pada kaki setelah terbentur aspal jatuh dari motor. Pasien tidak pingsan, mual
(-), muntah (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 92x/mnt
SpO2 : 98%
T : 36.3
RR : 20x/mnt
A : VL regio pedis dextra
P:
Pasien : umum
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.5 hematom regio ocipital dextra (+), tampak jejas (+) VE pada infrascapula dextra,
jejas VE pada regio humerus dextra, VL pada regio antebracii dextra. VE pada regio cruris
sinistra
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, hematom regio ocipital dextra (+), tampak
jejas (+) VE pada infrascapula dextra, jejas VE pada regio humerus dextra, VL pada regio
antebracii dextra. VE pada regio cruris sinistra
Status lokalis :
Pada regi occipital dextra : terdapat hematom (+), nyeri pada penekanan (+), ukuran 8cm x 6
cm. Krepitasi (-).
Pada regio infra scapula dextra : terdapat jejas (+), daerah sekitar eritema (+), edema (+),
serta ekimosis (+).
pada regio humerus dextra, terdapat VE dengan luas luka 5 cm x 4 cm, eritema (+), nyeri
pada penekanan, krepitasi (-), ROM bebas (+)
pada regio antebracii dextra terdapat VL tepi tidak rata dengan luas luka 9 cm x 1 cm dasar
luka subcutis, edema (+), krepitasi (-), ROM terbatas (+)
pada regio cruris sinistra terdapat VE, dengan luas luka 2 cm x 1 cm, ROM bebas
RPS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak 4 jam SMRS, nyeri
dirasakan pada kepala bagian belakang dan terasa nyeri menjalar ke leher. Pasien mengatakan
nyeri dirasakan setelah jatuh saat memperbaiki kabel internet, dengan ketinggin +/- 6 meter.
Pasien jatuh ke selokan dan dikatakan sempat pingsan selama +/- 15 menit kemudian bagun
dan mengigat kejadin. Pasien dikatakan keluar darah dari telinga kanan. Mual (-), muntah (-).
Pasien juga dikatakan mengalami nyeri pada tangan kanan, serta nyeri dipungung bagian
belakang dikatakan sempat terbentur selokan. BAK belum sejak jatuh.
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 96x/mnt
SpO2 : 99%
T : 36.4
RR : 20x/mnt
A : COR
P:
Rerusitasi
Pasang C-spain proteck
Lab : CBC
Pasien : umum
Anamnesis :
KU : nyeri perut
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.5 tampak jejas (+) pada regio abdomen quadran kanan bawah terdapat vulnus
excoriatum, sekitar luka terlihat bekas ban dan terlihat pasir, nyeri pada penekanan (+).
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Abdomen : distensi (-) jejas (+),VE regio kuadran kanan bawah (+)
Bising Usus (+) , NT (+) pada regio kuadran kanan bawah, Timpani (+)
Status lokalis :
Pada regio antebracii dextra terdapat vulnus excoriatum, dengan ukuran 2cm x 2 cm,
krepitasi (-), ROM bebas (+),
Pada regio lumbal posterior sinistra terdapat excoriatum daerah sekitar luka edema (+), nyeri
pada penekanan (+).
Pada regio fumoralis dextra terdapat vulnus excoriatum dengan ukuran 8 cm x 1 cm, krepitasi
(-), ROM bebas (+),
Pada regio genu dextra terdapat vulnus excoriatum, krepitasi (-), ROM bebas (+)
Pada regio pedis dextra terdapat vulnus excoriatum, dengan ukuran 3 cm x 1 cm, krepitasi (-),
ROM bebas (+).
RPS :
Pasien datang diantar oleh ambulance desa dengan keluhan nyeri pada perut, nyeri dirasakan
didaerah perut kanan bawah dan nyeri dirasakan di lumbal sinistra. Nyeri muncul setelah
terlindas ban motor setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien juga mengatakan nafas terasa sesak
dan susah, pasien jika bernafas juga terasa nyeri. Nyeri juga dirasakan pada daerah tanga
kanan, lutut kiri, serta daerah pingagn bagian belakang sebelah kiri. Pasien jatuh mengunakan
helem, pasien jatuh dari motor lalu terlintas oleh motor yang dibelakang. Kejadian 15 menit
setelah kecelakaan baru dibawa ke IGD. BAK (-). BAB (-)
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 92x/mnt
SpO2 : 90%
T : 36.3
RR : 25x/mnt
A : CKR
P:
Pasien : umum
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 tampak jejas (+)jejas pada pedis dextra vulnus laseratum (+)
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : gerakan dinding dada kanan kiri simetris
SDV +/ +,
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, jejas pada pedis dextra vulnus laseratum (+)
Status lokalis :
Pada regio pedis dextra tampak jejas (+), luka terbuka (+), perdarahan aktif (+), disekitar luka
tampak kotor terdapat pasir (+), dasar luka ototo (+), nyeri pada penekanan (+), krepitasi (-),
ROM terbatas (+)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan yang dirasakan sejak 30 menit SMRS.
nyeri dirasakan setelah kecelakaan lalu lintas, pasien dikatakan ditabrak dari belakang oleh
pengendara lain. setelah ditabrak dikataan pasien terjatuh mengunakan helem dan dirasakan
tulang kaki menonjol keluar kaki terasa sakit dan nyeri jika digerakan luka terkena stang besi
motor. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 93x/mnt
SpO2 : 97%
T : 36.7
RR : 22x/mnt
P:
Resusitasi
Mohon advice
Selamat siang dok, saya aflis dok, mohom maaf menganggu waktunya. izin konsul pasien
baru di IGD KSH tayu
Pasien : umum
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.4 tampak jejas (+) pada regio mandibula dan maxila serta, VL regio labia inferior,
serta tampak afuli pada gigi.
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Mulut : mukosa basah, laserasi pada labia inferior, avulsi gigi (+)
Pulmo : gerakan dinding dada kanan kiri simetris, jejas (+) pada dinding dada (+), eritema
(+), nyeri tekan (+), krepitasi (-)
SDV +/ +
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, jejas pada pedis dextra vulnus laseratum (+)
Status lokalis :
Pada regio mandibula dan maksila terdapat jejas (+), dengan avulsi gigi (+) dan asimetris
gigi, ROM terbatas
Pada regio labia inferior terdapat vulnus laseratum dengan dasar luka otot (+), perdarahan
aktif (+).
Pada regio thorax dextra : terdapat jejas (+), eritema daerah dada, nyeri tekan (+), krepitasi (-)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyei pada kepala, nyeri dirasakan diseluruh kepala dan terasa
paling nyeri daerah mulut dan bibir. Pasien mengatakan terjatuh saat bekerja memanjat pohon
randu setinggi 5 meter, dengan posisi kepala terbentur duluan, pasien dikatakan pingsan +/-
10 menit. Pasien jatuh +/- 1 jam SMRS. Pasien juga mual (+), muntah (-). Pasien juga
mengatakan nyeri pada daerah dada, nyeri dirasakan jika bernafas. Dan nyeri dirasakan pada
daerah kaki. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 89x/mnt
SpO2 : 98%
T : 36.4
RR : 22x/mnt
P:
Resusitasi
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 deformitas pada regio tibia dextra krepitasi (+), keterbatasan (+), nyeri pada
penekanan (+)
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+), VE pada regio zygomaticum sinistra, VE pada regio frontalis
sinistra
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, Tampak deformitas pada regio tibia dextra
status lokalis :
pada regio tibia dextra tampak deformitas (+), tampak pembengkakan krepitasi (+),
keterbatasan ROM (+).
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan yang dirasaksn sejak 15 mnt setelah
ditabrak oleh motor. Pasien dikatakan sedang menyebrang dijalan namun dikatakan tiba-tiba
ditabrak. Pasien dikatakan merasakasn nyeri hebat dikaki sebelah kanan. Pasien dikatakan
sempat pingsan, lalu kembali sadar +/- 10 menit. Pasien mengigat kejadiannya.pasien juga
mengatakan nyeri dirasakan pada paha kanan, paha kanan terasa nyeri jika digerakan. Pasien
juga mengeluh nyeri pada kepala, dikatakan kepala sempat terbentur aspal akibat ditabrak
dari motor. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TD : 160/100 mmHg
N : 101x/mnt
SpO2 96%
T : 36.7
RR : 20x/mnt
A:
COR
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
pasang spalk.
LAB : cbc
Pasien : BPJS
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 37.1 deformitas pada regio antebracii distal sinistra (+), VE pada regio femur dextra,
VE pada regio gluteus
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio antebracii distal sinistra
(+), VE pada regio femur dextra, VE pada regio gluteus
status lokalis :
pada regio antebracii distal sinistra tampak VE (+), tampak pe krepitasi (-), nyeri pada
penekanan (+), keterbatasan ROM (+).
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada lengan kiri yang dirasakan 15 menit setelah
kecelakaan lalu lintas. Pasien dikataan dibonceng oleh temannya menabrak orang yang
sedang menyebrang. Pasien jatuh dengan posisi tangan kiri menahan beban badan. Pasien
mengunakan helem. Pingsan (-), nyeri pada kepala (-), mual (-), muntah (-). Pasien juga
mengatakan nyeri pada daerah pantat dan daerah lutut dirasakan perih. Keluhan lain tidak
ada.
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/mnt
SpO2 99%
T : 37.1
RR : 20x/mnt
A:
VE regio gluteus
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
LAB : -
Penunjang : -
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio ankel sinistra, vulnus
excoriatum pedis dextra
status lokalis :
pada regio ankel sinistra : terdapat deformitas (+), vulnus excoriatum (+), edema (+), nyeri
pada pergerakan, keterbasan ROM (+)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki yang dirasakan sejak 30 menit
SMRS. nyeri dirasakan memberat jika mengerakan kaki. pasien mengeluh nyeri pada
pergelangan kaki setelah terjadi kecelakaan lalu lintas, pasien menagatakan jatuh
mengunakan helem tidak ada benturan kepala, mual (-), muntah (-)
TTV :
TD : 117/76 mmHg
N : 82x/mnt
SpO2 98%
T : 37.3
RR : 20x/mnt
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
LAB : -
Pasien : umum
Primari survey :
A: gargling
E: T : 36.7 deformitas pada regio antebracii sinistra, krepitasi (+), pada regio frontal sinistra
tedapat hematom dengan ukuran 6 cm x 3 cm.
Secondary survey :
GCS : E1M1V1
Kepala : normosefali, jejas (+),pada regio frontal sinistra tedapat hematom dengan ukuran 6
cm x 3 cm.
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio antebracii distal sinistra,
krepitasi (+), pada regio frontal sinistra tedapat hematom dengan ukuran 6 cm x 3 cm. Pada
regio cruris dextra terdapat vulnus excoriasi.
status lokalis :
pada regio frontal sinistra tedapat hematom dengan ukuran 6 cm x 3 cm. Krepitasi (-),
disekitar luka terdapat vulnus excoriatum.
deformitas pada regio antebracii distal sinistra, krepitasi (+), perdaraha (+), disekitar tedapat
vulnus leseratum +/- 1 cm.
Pada regio cruris dextra terdapat vulnus excoriasi dengan ukuran 7 cm x 05 cm,
RPS :pasien datang keluhan tidak sadarkan diri sejak 10 menit SMRS. pasien dikatakan tidak
sadarakan diri akibat jatuh dari ketinggi +/- 5 meter. pasie dikatakan jatuh tidak sadarkan diri
kemudia kembali sadar lalu muntah-muntah kemudian pasien tidak sadarkan diri kembali.
Riwayat penyakit dahulu :
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 83x/mnt
SpO2 95%
T : 36.9
RR : 24x/mnt
A:
CKB
P:
Resusistasi
Suction
C-spain protec
02 NRM 15 lpm
Inj. Ranitidin 50 mg iv
inj. Ketorolak 30 mg iv
intubasi
Tn risky Usia : 16 th
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio femur dextra (+)
status lokalis :
pada regio femur dextra terdapat deformitas (+), nyeri pada penenakanan (+), krepitasi (+),
ROM terbatas (+).
RPS :
pasien datang dengan keluhan pada paha kanan yang dirasakan sejak 10 menit SMRS. pasien
mengeluh nyeri pada paha kanan setelah kecelakaan lalulintas, pasien dikatakan di tabrak
oleh truk trontong. pasien tidak bisa menegrakan kaki kanan. pasien empat pingsan dan tidak
mengigat kejadian.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/mnt
SpO2 99%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
rawat luka
pasang splak
LAB : CBC
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio manus dextra dan pedis
dextra
St. Lokalis
M : ROM aktif
RPS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri di tangan kanan dan kaki kanan post KLL terjatuh dari
motor. Pasien mengendarai motor berboncengan berdua dengan temannya, pasien di depan,
hendak menyelip tapi ditabrak mobil dari depan. Pasien tidak memakai helm. Pasien
mengaku kaki kanan terlindas ban mobil. Nyeri di pergelangan kaki kanan. Terdapat luka di
bahu kanan. Pingsan (-), muntah (-), pusing (-), pasien ingat kejadian.
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 103x/mnt
SpO2 99%
T : 36.2
RR : 20x/mnt
A:
multiple VE
P:
inj. ketorolak 30 mg iv
inj. ranitidin 50 mg iv
rawat luka
pasang splak
LAB : (-)
Pasien : BPJS
Anamnesis :
KU : nyeri kepala
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
C: Nadi : 110x
D: GCS : E4M6V5 : CM
E: T : 36.7 deformitas pada regio frontal terdapat cefalhematom dengan ukuran 9 cmx 8 cm
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
Kepala : normosefali, jejas (+),deformitas pada regio frontal terdapat cefalhematom dengan
ukuran 9 cmx 8 cm
murmur(-), gallop(-)
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT <2 Detik, deformitas pada regio frontal terdapat
cefalhematom dengan ukuran 9 cmx 8 cm
status lokalis :
deformitas pada regio frontal terdapat cefalhematom dengan ukuran 9 cmx 8 cm, nyeri pada
penekanan. Krepitasi (-), disekitarnyer terdapat vulnus excoriatum
Pada regio ocipital terdapat cefal hematom dengan ukuran 12 cm x 10 cm, nyeri pada
penekanan. Krepitasi (-)
RPS :
Pasien datang diantar oleh orangtua dengan keluhan nyeri pada kepala, nyeri dirasakan pada
kepala sejak 15 menit SMRS. Nyeri dirasakan setelah terbentur pintu truk yang ingin dibuka.
Pasien dikatakan nyeri kepala dan terasa mual 9+), namun tidak muntah. Pasien mengigat
kejadian dan tidak pingsan.
TTV :
N : 110x/mnt
SpO2 96%
T : 36.7
RR : 24x/mnt
A:
CKR
P:
Head up 30 derajat
inj. ranitidin 30 mg iv
LAB : (-)
Anamnesis :
Primari survey :
A: paten,bicara lancar
C: Nadi : 93x
D: GCS : E4M6V5 : CM
Secondary survey :
GCS : E4M6V5
murmur(-), gallop(-)
thorax : jejas (+), edema pada regio infraclavicula, gerak dinding dada kiri tertinggal
Pulmo : SDV +/+
Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Timpani (+)
status loaklis :
pada regio infra orbita : tampak jejas (+), edema (+) disekitarnya tampak eritema (+) dan
kuntusio (+)
pada regio infraclavicula : tampak edema (+), nyeri pada penekanan, ROM terbatas (+),
krepitasi (+)
RPS :
pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahuyang dirasakan sejak jam 3 jam yang lalu,
nyeri dirasakan memberat 1 jam SMRS. pasien mengatakan nyeri setelah terjatuh dari
ketinggian 4 meter. pasien juga mengatakan nyeri dirasakan bertambah jika menerakan bahu
dan saat bernafas . pasien terjatuh terbentur dada dan kepala. mual (-), muntah (-), pingsan
(-).
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 93x/mnt
SpO2 100%
T : 36.5
RR : 24x/mnt
P:
head up 30 derajat
inj. ketorolak 30 mg iv
ranitidin 150 mg po
LAB : (-)