Anda di halaman 1dari 54

Borang bedah

1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan kuku jempol kaki pecah setelah tertimpah kayu. Hal
tersebut terjadi saat pasien mengangkat kayu ditempat kerja. Jari kaki masih dapat digerakkan.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Status lokalis regio digiti 1 pedis dextra
Look : terdapat vulnus abrasi, kuku terbelah(+), deformitas (-),bleeding (-) hematome (-)
oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+) krepitasi (-) arteri radialis teraba
Move : rom tidak terbatas

A : contusion of finger with damage to nail (s60.1)

P : extraksi kuku
PO : asam mefenamat 3 x 500 mg’
Cefadroxyl 2 x 1
Kie kontrol kepoli bedah untuk evaluasi luka dan lanjutan terapi

2. S : Pasien datang ke IGD diantar temannya dengan keluhan nyeri pada bahu kanan kanan post
terjatuh sendiri saat membawa sepeda motor. Pasien memakai helm dan membawa seped motor
dengan kecepatan 100 km/jam. Pasien jatuh ke kanan dan mengeluhkan tangan kangan terasa
nyeri saat diangkat. Pasien masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (+), muntah (-),
pusing (+).
O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio clavicula dextra :
Look : terdapat deformitas (+),bleeding (-) hematome (-) oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (+)
Move : ROM terbatas (+)
Hasil rontgen clavicula dextra:
close fracture clavicula dextra 1/3 medial
A : close fracture clavicula dextra 1/3 medial
P : IVFD: RL 20tpm
Inj. Pantoprazole 2x1 vial
Inj. ketorolac 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Tetagram 1x1
Imobilisasi
pasang arm sling
konsul spesialis bedah orthopedi
rencana operasi ORIF, cek lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal, FAAl Hati
3. Pasien datang kontrol ke poli bedah post debridement atas indikasi ulkus pedis di kaki kanan
5 hari yll. Pasien mengeluhkan kaki terasa nyeri dan sakit kalau dibuat berjalan.
Pasien riwayat DM T2 namun tidak patuh kontrol
O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio dorsalis pedis dextra
Look : terdapat ulkus uk. 3 cm x 1,5cm bentuk irreguler, deformitas (-),bleeding (+) hematome
(+) oedema (-) pus (-) jaringan necrotic (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-) pulsasi arteri radialis (+)
Move : ROM terbatas (+)
A : Post op gangren et regio dorsalis pedis dextra
P : Rawat luka
Cefadroxyl 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Imobilisasi
Konsul SP.PD untuk DM T2

4. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada punggung tangan kiri sejak 15 menit yll.
Pasien mengeluhkan hal tersebut setelah terkena mesin pemotong kayu saat sedang bekerja.
Tangan pasien robek namun masih dapat digerakkan. Keluhan lain disangkal

O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %


Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio dorsalis manus sinistra :
Look : terdapat vulnus appertum dengan uk. 3 cm x 2 cm bentuk irregular, deformitas (-
),bleeding (-)oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-)
Move : ROM sedikit terbatas
Hasil rontgen:
Normal
A : vulnus appertum et regio dorsalis manus sinistra
P : rawat luka + Hecting
Inj. Tetagram 1x1
PO : Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Cefadroxyl tab 2 x 500 mg
KIE kontrol poli bedah untuk evaluasi luka dan lanjutlan terapi

5. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan lengan kiri bawah sulit digerakkan post jatuh dari
lantai 1 saat bertukang. Pasien mengeluhkan terdapat luka lecet pada lengan bawah kiri. Pasien
masih sadar saat kejadian berlangsung, mual (+), muntah (-), pusing (+).
O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio antebrachii sinistra :
Look : terdapat vulnus abrasi, deformitas (+),bleeding (-) hematome (-) oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (+)
Move : ROM terbatas (+)
Hasil rontgen antebrachii sinistra:
open fracture radius ulna sinistra 1/3 proximal
A : open fracture radius ulna sinistra 1/3 proximal
P : IVFD: RL 20tpm
Inj. Pantoprazole 2x1 vial
Inj. ketorolac 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Tetagram 1x1
Imobilisasi
Pasal spalk
konsul spesialis bedah orthopedi
rencana operasi ORIF, cek lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal, FAAl Hati
6. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan telapak tangan kanan terasa sakit setalah tertusuk
kayu yang tajam saat sedang menanam bunga 10 menit yll. Pasien mengaku tangan kanan
terasa panas namun masih dapat digerakkan.
O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio carpal dextra
Look : terdapat vulnus punctum, deformitas (-),bleeding (+)oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-)
Move : ROM tidak terbatas
A : vulnus punctum et regio carpal dextra
P : rawat luka
Inj. Tetagam 1x1
PO : Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Cefadroxyl tab 2 x 500 mg
KIE kontrol poli bedah untuk evaluasi lanjutlan terapi
7. S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada luka robek pada kepala bagian belakang
setelah terjatuh dari sepeda 20 menit yll. Pasien mengeluhkan keluar darah dari kepala bagian
belakang. Pasien jatuh dari sepeda setelah menabrak batu besar. Saat itu pasien tidak memakai
helm. Pasien masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (-), muntah (-), pusing (+).

O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %


Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio occipital dextra
Look : terdapat vulnus appertum, deformitas (-),bleeding (+)oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (-)
A : vulnus appertum et regio occipital dextra
P : rawat luka + hecting
Inj. Tetagram 1x1
PO : Analsix tab 2 x 1
Cefadroxyl tab 2 x 500 mg
KIE kontrol poli bedah untuk evaluasi lanjutlan terapi

8. S : Pasien post jatuh dari sepeda motor diantar oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri
pada betis kanan. Pasien jatuh kearah kanan dengan kecepatan 100 km/jam. Saat itu pasien
memakai helm. Terdapat luka robek pada bagian betis kanan dan sulit untuk digerakkan ..
Pasien masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (+), muntah (-), pusing (+).

O : TTV : TD : 120/80 mmhg, HR : 90x/mnt, RR : 22 x/mnt, T : 36,9 C, Spo2 : 98 %


Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jejas (-) vesikuler (+/+), RH(-/-) wh (-/-) BJ I & II reguler
Abd : BU (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat +/+, crt <2 detik
Status lokalis regio tibia dextra 1/3 proximal
Look : terdapat vulnus appertum uk. 3 cm x 2 cm, deformitas (+),bleeding (+) hematome (-)
oedema (-)
Feel : nyeri tekan (+),krepitasi (+)
Move : ROM terbatas (+)
Hasil rontgen :
fracture tibia dextra 1/3 proximal
A : open fracture tibia dextra 1/3 proximal
P : IVFD: RL 20tpm
Inj. Pantoprazole 2x1 vial
Inj. ketorolac 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Tetagram 1x1
Imobilisasi
Rawat luka + hecting situasional
pasang spalk
konsul spesialis bedah orthopedi
rencana operasi ORIF besok, cek lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal,
FAAl Hati
9. Pasien datang ke IGD dengan keluhan ada bisul di punggung tangan kiri sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengatakan bisul berwarna merah dan terdapat nanah. Nyeri (+). Pasien merasa sedikit
sakit saat berjalan.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Status lokalis regio dorsalis pedis dextra
Look : tampak abses (+)
Feel : fluktuasi (+) hematom (+)
Move : rom tidak terbatas
A : abses dorsalis manus sinistra
P : insisi abses + rawat luka
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Ciprofloxacin 2 x 1
Kie kontrol ke poli bedah apabila ada keluhan

10. Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan dipayudara kanan sejak 3 bulan ini. Benjolan
awalnya kecil dan membesar lambat sehingga baru diketahui ketika benjolan berukuran kurang
lebbih 1 cm. Benjolan tidak nyeri bila pasien beraktifitas dan dan ditekan. Tidak keuar cairan
dari payudara, tidak ada perubahan payudara dan menstruasi pasien teratur.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Regio mamae dextra
Inspeksi : ulkus (-), retraksi mamae (-), discharge (-), gambaran peau d’orange (-) tidak ada
skin dampling
Palpasi : teraba massa dengan konsistensi kenyal, ukuran 2 cm, padat, batas tegas, mobile, nyeri
tekan (-)

Regio mamae sinistra


Inspeksi : ulkus (-), retraksi mamae (-), discharge (-), gambaran peau d’orange (-) tidak ada
skin dampling
Palpasi : tidak teraba massa massa
A : FAM dextra
P : pro excisi FAM dextra
Konsul spesialis bedah

Borang IGD

1. S : Pasien datang ke RSUD Dr. Moh Saleh dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit, memberat sejak ± 1 jam SMRS. Sesak dirasakan terutama
saat beraktifitas dan tidak berkurang dengan istirahat. Sesak tidak dipengaruhi oleh
debu, maupun cuaca. Ketika sesak terjadi penderita sering berkeringat dingin dan
merasa seperti akan tenggelam, pasien akan merasa membaik jika dalam posisi duduk.
Riwayat terbangun dimalam hari karena sesak disangkal. Pasien juga mengeluh
kadang-kadang batuk dan tidak berdahak serta merasa mual. Muntah disangkal.
Keluhan BAB dan BAK tidak ada. Minum alkohol, merokok atau konsumsi obat-obat
terlarang disangkal.
O : : TD : 210/100 mmHg
nadi : 128 x/menit
nafas : 30 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-), JVP 5 + 3 cmh2
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
 Hemoglobin : 14,6 g/dl
 Leukosit : 9.710 / cmm
Neutrofil : 5.39 x 103/uL
 Trombosit : 286.000 / cmm
 Calcium : 1.1 mmol/L
 Kalium : 5,8 mmol/L
 Natrium : 141,9 mmol/L
 BUN : 20,5 mg/dl
 Creatinin : 1.0 mg/dl
 Gula Darah Stick :163 mg/dl
 SGOT : 39 IU
 SGPT : 29 IU
 Uric acid : 6 mg/dl
 Troponin : <0,04 ng/ml

A: Acute lung oedema + Heart Failure + Krisis HT


P : Pasien diletakkan dalam posisi duduk
O2 masker 10 lpm
IVFD Hydromal 7 tpm
Inj. Furosemide 2 x 1 amp
Inj. Pantoprazole 2 x 1 gr
Inj nitroglyserin 2 x 1 amp
Nifedipin tab 1 x 30 mg
Clopidogrel tab 1 x 75 mg
Aspilet tab 1 x 80 mg
Nebul ventolin 3 x 1 amp
Pasang DC
Rawat ICCU
2. S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah tembus ke pinggang yang
memberat sejak tadi pagi, mual (+), muntah (-), panas (-), BAB bercampur darah (-),
BAB bercampur pasir (+), pasien memiliki kebisaan jarang minum air putih. Riwayat
HT (-), riwayat DM (-).
O : TD : 120/80 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (+), nyeri ketok CVA sinistra(+), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
A : Kolik renal ec susp. Nefrolitiasis sinistra
P:
Pasang venflon :
Inj. santagesic 1 amp iv
Inj. Omeprazole iv
Observasi 2 jam  jika membaik besok pai control poli urologi
3. Pasien mengeluh digigit ular beberapa menit yang lalu di rumahnya, digigit pada jari
tangan ke-3 pada tangan kanan, nyeri (+), demam (-).

TD : 110/70 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Status lokalis : vulnus abrasi digiti III manus D
A : Snake bite
P : IVFD RL 20 tpm
Drip SABU dalam PZ 100 cc habis dalam 30 menit
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 iv
Inj. Tetagam 250 iu
Inj. Ranitidine 2 x 1 iv
4. S: Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu, setiap makan
dan minum selalu dimuntahkan sejak 4 hari yang lalu, pasien tidak bisa menelan
makanan dan minuman, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
TD : 120/80 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan penunjang : CT scan esophagus besok pagi
A : Disfagia ec suspek akalasia
P : IVFD RL : Futrolit = 2 :1
Inj. Omeprazole 2 x 1 iv
Infus neurosanbe dalam RL 1 x 1
Pasang NGT
5. S : Pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kanan tiba tiba
sejak tadi malam, bicara pelo (+), dan mulut mencong ke kiri, pingsan sebelumnya (-),
nyeri kepala hebat (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat HT (+).

O : TD : 150/80 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Hasil CT scan : stroke infark

A : stroke infark
P : IVFD NaCL 0,9 % 10 tpm
Inj. citicolin 2 x 1
Inj. Mecobalamin 2 x 1
Pasang DC

6. S : Anak mengeluhkan kejang 1 kali <5 menit, mata mendelik ke atas (+), pasien sadar
setelah kejang, demam (+) sejak 1 hari yang lalu, muntah (+) 2 kali berisi makanan.
A : Kejang Demam Sederhana
P:
IVFD KAEN 3B 1250 cc/24 jam
Diazepam 5 mg iv k/p
Paracetamol infus 250 cc/6 jam
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg

7. S : Pasien datang dengan keluhan sesak yang memberat sejak tadi pagi, sesak berkurang
dengan posisi duduk dan memberat jika posisi berbaring, nyeri dada (-), bengkak pada
kedua tungkai (+), BAB dan BAK normal, riwayat HT (+), riwayat penyakit janjtung
tidak diketahui.

O : TD :140/70 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 35 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Edema tungkai : +
A : Obs. Dyspnea ec susp. Heart Failure
P : O2 NRM 10 lpm
IVFD NS 10 tpm
Konsul dr. Ari Sp.PD
Furosemid 5 mg/jam (bila TD>100), drip dobutamin mulai 5 mcg/kg/menit dosis titrasi
naik s/d TD >100, spironolakton 1 x 25 mg, inj. Pantoprazole 2 x 1
Jika masih sesak  masuk ICU
8. S : Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan tembus ke punggung dan
menjalar ke lengan kanan sejak 40 menit yang lalu, sesak (-), mual (+), muntah (-),
nyeri kepala (-), panas (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat HT dan DM tidak
diketahui

O : TD : 130/80 mmHg
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
PP : EKG : ST elevasi V1-V6
A : Acute myocardial infarction
P : IVFD Hydromal 10 tpm
- O2 nasal 4 lpm
- ISDN 5 mg sublingual
- Loading aspirin 1 x 4 tab
- Loading CPG 1 x 4 tab
- Inj. Omeprazole 2 x 1
9. Penurunan kesadaran sejak ± 1 jam SMRS, pasien sering tampak lemas dan
mengeluhkan pusing sejak 2 hari yang lalu, pasien memiliki riwayat DM, biasanya
mengkonsumsi glimepiride 2 mg 1 kali sehari.
TD : 110/80 mmHg
nadi : 96 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 36,7
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : NT (-), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
GDA : 46 mg/dL
A :DM Hipoglikemi
P : IVFD : D40% 2 Flakon
IVFD D 10 % 20 tpm
10. Pasien datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu, panas mulai meningkat sore
hari hingga malam hari, mimisan (-), gusi berdarah (-), muncul bintik bintik merah di
badan (-), mual (+), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pasien sudah minum obat paracetamol, namun kleuhan tidak berkurang.
nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 37,9
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel (+), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
PP : Trombosit : 112.000 mg/dl
Leukosit : 5650
Hematokrit : 32 %
A : Dengue fever
P : IVFD Asering 1000 cc/1 jam IVFD Asering 20 tpm
Infus sanmol 3 x 1
Inj. Ranitidine 2 x 1 iv
Xanda syr 3 x cth I

11. S : Pasien datang dengan keluhan sesak yang semakin memberat sejak tadi pagi, batuk
pilek(+), panas (+) sejak 1 hari yang lalu, mual/muntah (-), BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
O : nadi : 86 x/menit
nafas : 20 x/menit
suhu : 37,9
Kepala : KA (-/-), SI (-/-)
Leher : Pembesaran KBG (-)
Thorax ; pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel (+), BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
PP : GDA, DL, foto thorax AP
A : susp. Bronkopneumonia
P : O2 nasal canul 4 lpm
IVFD KAEN 1 B 400 cc/24 jam
Sanmol infus 60 mg/6 jam
Nebul ventolin ½ cc + PZ 2 cc
Borang JIWA
1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan dada terasa sesak sejak 2 jam yang lalu. Sesak
tidak disertai dengan keluhan nyeri dada maupun nyeri punggung. keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien sedang dalam konflik hebat dengan suaminya. Keluhan mual
muntah disangkal.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : RC
P : observasi 1 jam
Keluhan membaik boleh pulang

2. Pasien datang ke IGD dengan keluhan berdebar-debar dan gelisah seperti melihat film
hantu. Keluhan tersebut dirasakan setelah dipukul temannya disekolah. Keluhan tsb
juga muncul saat pasien melewati gudang sekolah dimana tempat itu adalah tempat
kejadian pemukulan. Keluhan pusing dan bisikan suara abnormal disangkal.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : PTSD
P : Psikoterapi
Medikamentosa : sertralin 1 x 50 mg prn
Borang OBGYN
1. Pasien datang ke ke RS dengan keluhan mual muntah > 3x sejak 5 hari ini. Keluhan dirasakan
semakin hari semakin berat. Pasien baru saja melakukan test pack dan positif. Ini adalah hamil
pertama. BAK dan BAB dalam batas normal.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : G1 dengan hyperemesis gravidarum
P: Asam Folat 2x1
Vit B6 2x1
Metoclopramide 2x1
Cek DL, sifilis, HbsAG, HIV

2.Pasien datang untuk Kontrol kehamilan. Pasien sedang hamil anak ke 2 dan tidak
pernah keguguran. Hari pertama haid terakhir tgl 10 Juni 2019. Saat ini pasien sering
lemas. Pasien mempunyai kebiasaan suka beres2 hingga kecapean. Pasien mengatakan
tidak pernah menderita PMS hepatitis, tbc, jantung, asma, dan DM. Pasien pertama haid
usia 13 thn durasi 5 hari 2-3 pembalut/hari. Riw kb suntik 3 bulan.
Anak pertama lahir thn 2017, usia 2 thn, lahir normal cukup bulan ditolong oleh bidan
dengan BBL 3000 .

Pasien dtg kontrol tgl 21/11/2019


HPHT : 10/6/2019
TP : 17/3/2020
BB : 69 kg TB : 143 cm
Usia kehamilan : 23 minggu 3 hari
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (+/+), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Pemeriksaan obstetri :
Leopold I : TFU setinggi pusat, 16 cm, teraba lunak melenting kesan bokong
Leopold II : teraba bagian kecil kesan extremitas pada sisi kiri ibu
Teraba batas tegas memanjang pada sisi kiri ibu kesan punggung kiri
Leopold III : teraba batas tegas melenting kesan presentase kepala
Leopod IV : konvergen, belum masuk PAP

Pemeriksaan DL :
HB : 10, 1 gr/dl
Leu : 7.090
Trombo : 210.000
HCT : 39 %
A : G2P1A0 + Anemia
P : Fe tab 2 x1
Vit bc 2x1
Kie banyak makan sayur dan buah, kurangi aktifitas fisik berat
3. Pasien datang dengan keluhan keputihan. Keputihan berwarna hijau dan berbau busuk.
Pasien bekerja di tempat cuci mobil dan celana sering basah dan tidak diganti.

Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C


Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
inspekulo: vulva tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, OUE terbuka,
darah (-) dari OUE, discharge (+) berwarna putih kehijauan berbau busuk. Gambaran
strawberry cervix
A : Trikomoniasis
P : Metronidazol 2 x 500 mg
KIE untuk mengganti celana dalam yang basah
4. Pasien datang ke IGD dengan keluhan keluar banyak darah dari kemaluan sejak 1 jam
yang lalu. Darah yang keluar berbentuk seperti gumpalan yang menyerupai daging
bulat utuh. Pasien sedang hamil anak kedua dan bekerja sebagai buruh cuci. Keluhan
nyeri perut (+) lemas (+)
Hpht : 12 oktober 2019 : hpht 18 minggu 2 hari

Vital sign : TD : 90/60 mmhg, nadi : 100 x/menit, RR : 24 x/menit, T : 37 ◦C


Kepala : CA (+/+), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
pemerikaan dalam:
inspekulo: vulva tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, OUE terbuka,
darah (+) dari OUE, discharge (-)
VT: vulva tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio lunak, OUE terbuka, cavum
uteri sebesar telur bebek, darah (+), discharge (-)
HB : 7 gr/dl, leu : 14.000, tromb : 240.000, hct : 39 %
A: G2P1A0 + abortus komplit
P: nasal kanul 02 lpm
IVFD: RL guyur 1000 cc --? Maintenance 20 tpm
Inj. As. Traneksamat 3x500mg
Pro transfusi prc sampai HB hb >10 g/dl
Inj. Ceftriaxone 1x1gr
Konsul spesialis obgyn

5. Pasien datang ke RS dengan keluhan keputihan sejak 1 minggu. Keputihan berwarna


putih keabuan dan berbau amis. Pasien memiliki kebiasaan jarang mandi karena sibuk
bekerja. Pasien sudah menikah dan mempunyai anak 2
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
inspekulo: vulva tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, OUE terbuka,
darah (-) dari OUE, discharge (+) berwarna putih keabuan.
Whiff test : fishy like odor
A : bacterial vaginosis
P : Metronidazol 2 x 500 mg
KIE untuk sering mandi dan mengganti celana dalam

Borang medik

1. Pasien kontrol ke poli paru dengan keluhan batuk berdarah, batuk lama sekitar 1 bulan,
penurunan berat badan, nafsu makan menurun. Pasien sudah memeriksakan sputum
dengan hasil +2 dan dari foto thorax ditemukan infiltrat pada kedua lapangan paru kesan
tb paru aktif
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : TB paru
P : 4FDC--> 3 tablet/hari selama 8 minggu (56 hari)
Vit B6 2 x1
2. Pasien datang kepoli puskesmas dengan keluhan gatal dan muncul ruam seperti jerawat
pada sela-sela jari tangan dan kaki. terkadang kadang pada perut, sekitar kelamin,
ketiak, dan badan. pasien mengatakan gatal terutama pada malam hari. pasien tinggal
dipondok dan temannya mengeluhkan hal yang sama. riwayat alergi tidak ada.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
tampak vesikel et regio interdigiti manus dan pedis dextra et sinistra
A : skabies
P : - skabimete (Permethrin 5 %) dioleskan dari leher sampai telapak kaki
- chlorpheniramine maleate 2 x 4 mg
- kie untuk tidak memakai handuk atau pakaian yang sama dengan teman sekamar
3. pasien datang ke iGD dengan keluhan sesak napas sejak 1 jam smrs. Pasien tiba-tiba
sesak setelah menyapu rumah. Pasien memiliki riwayat asma. batuk (-) mual (-) muntah
(-), BAK dan BAB tidak ada keluhan
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (+/+)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : asma bronchial
P : Nebul ventolin + NACL 0,9 % = 3 cc
1Observasi 2 jam di IGD, apabila tidak ada keluhan boleh pulang
Kie kontrol ke poli paru
Obat pulang : berotec spray 2 dd puff
4.pasien datang kepoli internal untuk kontrol. Keluhan sekarang pasien sering
kesemutan, linu-linu, dan kadang terasa pusing. Pasien suka makan daging dan jeroan.
Keluhan mual muntah disangkal. Bab dan bak tidak ada keluhan.
Vital sign : TD : 160/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Hasil lab : kolesterol total 260, UA : 9
A : HT grade II + hiperlipidemia + neuropati
P : - simvastatin tab 20 mg, 0-0-1
- candesartan tab 8 mg, 1-0-0
- Amlodipin tab 10 mg, 0-0-1
- eperison hcl tab 50 mg, 2x1
- Allopurinol tab 100 mg, 0-0-1
- Gabapentin tab 300 mg, 0-0-1
5. pasien datang ke poli paru untuk kontrol. Keluhan pasien saat ini kadang merasa
sesak, batuk berdahak. Dahak kadang berwarna kehijauan. Pasien memiliki riwayat
merokok sudah lama dan pernah terdiagnosis PPOK. Keluhan mual muntah disangkal.
Bab dan bak tidak ada keluhan.
Vital sign : TD : 160/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Hasil lab : kolesterol total 260, UA : 9
A : PPOK + HT grade II
P : - Lactrin 150 mg
Teofilin 130 mg
Codein 10 mg
Ctm 2 mg
Mf pulv da in caps dtd XV
3 dd 1
6. Pasien datang ke PKM dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
tersebut disertai dengan panas. Mimisan dan gusi berdarah disangkal. Mual (-), muntah
(-)
Vital sign : TD : 160/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Faring : hiperemis. Tonsil : T1/T1
Thorax : ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Hasil lab : kolesterol total 260, UA : 9
A : faringitis
P : - Paracetamol 3 x 500 mg
Amoxicillin 3 x 500 mg
7. PAsien datang kontrol kepoli penyakit dalam dengan keluhan kadang pusing, kadang
gemetar dan sering berkeringat. Pasien menyukai udara dingin. Keluhan mual muntah
disangkal. Bab dan bak tidak ada keluhan.
RPD : Hipertiroid
pemeriksaan FT4 9,28, Ft3 3,55
Vital sign : TD : 140/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A: hipertiroid
P : - Thyrozole tab 1 x 10 mg
- Propanolol tab 2 x 20 mg

8. pasien datang kontrol kepoli penyakit dalam dengan keluhan telapak kaki terasa tebal,
kedua lutut nyeri, kadang perut terasa kembung, pusing, nyeri tengkuk, dan sering haus
dan sering BAK.
RPD : DM, OA
pemeriksaann GDA : 250
Vital sign : TD : 158/64 mmhg, nadi : 82 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : DM T2 + ht + OA genu d/s + dispepsia
P : - Inj lantus 0-0-12 sc
- metformin tab 3 x 500 mg
- Amlodipin tab 10 mg, 0-0-1/2
- Glucosamin tab 2 x 1
- Eperison HCL tab 2 x 1
- Lansoprazole caps 2 x 30 mg
- Natrium diclofenac 1 x 1
- pro fisioterapi
9. Pasien datang kepoli kulit dengan keluhan kaki kanan berwarna kehitaman sejak 4
bulan ini. Keluhan tersebut disertai terdapat putih2 seperti ketombe disekitarnya. Pasien
sudah mengoleskan balsem namun keluhan tidak membaik.
Vital sign : TD : 158/64 mmhg, nadi : 82 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
status lokalis regio lower limb dextra : terdapat makula hiperpigmentasi dengan
skuama kasar, ekskoriasi
A: Neurodermatitis
P: desoksimetason 0,25% dioleskan pada pagi dan sore hari
Cetirizine 1x10mg
10.Ibu pasien mengeluhkan kedua pergelangan kaki bayi nya bengkok kedalam semenjak
lahir hingga sekarang. Pergelangan kaki yang bengkok tersebut tidak disertai bengkak,
nyeri ketika disentuh dan kemerahan. Kedua kaki tidak dapat diluruskan. Pasien kontrol
kepoli orthopedi untuk dilakukan pemasangan gips ketiga kalinya. Ibu pasien merasa kaki
bayinya tidak sebengkok saat lahir dan sekarang bayinya sedang dalam proses belajar
berdiri.
Vital sign : TD : 158/64 mmhg, nadi : 82 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
Look : Tampak deformitas equinus (+), varus (+), warna sama dengan kulit
sekitar, luka (-), dan oedem (-)
Feel : Nyeri tekan (-), suhu sama dengan suhu tubuh, krepitasi (-),
pulsasi dorsalis pedis (+), dan crt < 2 dtk
Move : Gerakan terbatas
A : CTEV
P : pro gips
Konsul spesial orthopedi
11. Pasien datang kontrol kepoli penyakit dalam dengan keluhan sering mual dan
muntah. keluhan tersebut disertai dengan pusing, kaki bengkak dan kadang nyeri pada
dada. sulit ditunjuk. pasien riawayat sakit gula dan sakit ginjal
Vital sign : TD : 180/86 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT epigastric (+)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
+/+
A : DM T2 + CKD + ht
P : - Propanolol tab 3 x 10 mg
- Herbesser tab CD 1 x 100 mg
- Furosemid tab 40 mg, 1-0-0
- Glikuidon tab 30 mg, 1-0-0
- lansoprazole caps 2 x 30 mg
- Domperidone tab 3 x 10 mg

12. Pasien datang kontrol kepoli penyakit dalam dengan keluhan lemas, pusing, mual,
nafsu makan menurun, kedua kaki bengkak.
pasien riwayat sakit jantung
Vital sign : TD : 163/105 mmhg, nadi : 98 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
+/+
A: HHD + dispepsia + HF
P : - Lansoprazole caps 2 x 30 mg
- Spironolacton 1x 25 mg
- Ramipril tab 1x 2,5 mg
- Xanda syr 3 x cth 1
- analsix 2 x 1 prn
- sucralfat syr 4 x cth II
- furosemid 40 mg, 1-0-0

13. pasien post operasi adenotonsilektomi 1 minggu yll. pasien kadang masih
mengeluhkan nyeri, dan sekarang sudah bisa makan bubur.
pasien datang ke poli THT dengan keluhan penurunan pendengaran sekitar 7 bulan,
riwayat kemasukan air (+), riwayat dikorek (+), nyeri tekan (-) kadang masih
mengeluhkan batuk dan pilek.
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Telinga : dbn
faring dan tenggorokan : bleeding -/-
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : chronic disease of tonsil and adenoid
P : PO : cefixime 2 x 100 mg
kalium diklofenac 2 x 1

14. Pasien datang kontrol kepoli THT dengan keluhan telinga kiri keluar cairan
benng, bau (+), pendengaran menurun.

Vital sign : TD : 110/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 36, 8 ◦C


Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,

pemeriksaan AS : MT perforasi, secret (+)


A : OMSK
P : - ciprofloxacin 2 x 1
- kalium diclofenac 2 x 1
- lansoprazole 2 x 1
- H2O2 3 % cuci telinga
- rontgen mastoid schuller
15. pasien datang kepoli THT dibawa ibunya dengan keluhan telinga kiri sakit sejak 3
hari. keluar cairan dan berbau disangkal. pasien mengeluhkan ada seperti jerawat
ditelinga kiri dan bernanah. riwayattelinga dikorek (+), bapil disangkal, penurunan
pendengaran (+), mendengkur (-), hidung buntu (-)
Vital sign : TD : 110/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 36, 8 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,

pemeriksaan AS : 1/3 telinga luar ditemukan furunkel


A : OE
P : - insisi abses
cefixime 1 x 100 mg
sanmol tab 3 x 500 mg
16. pasien dibawa orangtuanya kontrol kepoli THT dengan keluhan telinga kiri sudah
tidak mengeluarkan cairan. batuk pilek disagkal.
RPD : OMA
Vital sign : nadi : 102 x/menit, RR : 32 x/menit, T : 36, 8 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,

pemeriksaan AS : MT hiperemis, sekret (+)


A: nonsupurative otitis media
P : - amoxan drop 3 x gtt 0,7 ml
- h2o2 1 % tetes telinga 3 x gtt II
- sanmol 3 x cth 1
17. Pasien mengelukan pinggang kanan dan kiri terasa sakit saat jongkok dan
beraktifitas berat. setiap hari keluar ingus dari hidung berbau amis. pasien riwayat
operasi syringomyelia lumbal pada tahun 2003 dan 2016. pasien masih dapat berjalan
dengan baik.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/i, RR : 20 x/i, T : 37,1 C
Kepala : CA (-/-) SI (-/-)
Thorax : ves (+/+), Rh (-/-) WH (-/-)
S1 S2 single murmur (-) Gallop (-)
Abd : Bu (+) Nyeri tekan regio iliaka dextra et sinistra (-)
Extremitas : akral hangat, crt <2detik
A : injury of nerves and lumbal of spinal cord at abdoment, lower back and pelvis level.
(syringomyelia lumbal ) +Rhinitis allergic
P: - Trifed tab 3 x 1
- asam mefenamat tab 3 x 500 mg
- myonep tab 2 x 50 mg
18. pasien datang kontrol kepoli THT dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri,
berbau, dan pendengaran terasa menurun. riwayat dikorek (+)
Vital sign : TD : 110/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 36, 8 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Thorax : ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,

pemeriksaan AS : MT perforasi
A : omsk
P : - H2O2 3 % 2 x gtt II AS
- Tarivid Otic 2 x gtt I AS
- kalium diclofenac 2 x 1
- cefadroxyl 2 x 1
- lactrin 3 x 1
19. pasaien datang kepoli paru dengan keluhan nyeri pada perut, nafsu makan menurun,
kadang disertai mual. pasien dengan riwayat peritonitis TB
vital sign : TD : 120/80 mmg, nadi 86 x/menit RR : 20 x/menit, T : 20x/menit
kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-)
thorax : ves (-/-) rh (+/+) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-) gallop (-)
Abdomen : BU (+), NT (+)
extremitas : akral hangat (-/-) crt <2 detik
A: peritonitis TB
P : - asam tranexamat 3 x 500 mg
- cefixime 2 x 100 mg
- omeprazole 2 x 1
- sucralfate syr 3 x cth 1
- FDC kategori 1

20. pasien datang dengan keluhan BAB cair 4 x hari ini. lendir darah (-). pasien juga
mengeluhkan nyeri pada tenggorokan dan terasa sakit kalau menelan sudan 3 hari ini.
mual muntah disangkal.
Vital sign : TD : 120/80 mmhg, nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, T : 37 ◦C
Kepala : CA (-/-), Skera Ikterik (-/-)
Faring hiperemis (+)
Thorax : ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
S1 S2 single murmur (-), Gallop (-/-)
Abdomen : Bu (+), NT (-/-)
Extremitas : akral hangat, crt < 2 detik,
edema -/-
-/-
A : Gea tanpa dehidrasi + faringitis
P : - attalpugite tab 3 x 1
- paracetamol tab 3 x 500 mg
- amoxicillin tab 3 x 500 mg

KASUS IGD
1. Tn. H. Usman, 72 thn

S : pasien datang dengan keluhan sesak kurang lebih 1 minggu, yang semakin memberat 3 hari
SMRS. Sesak dirasakan hilang-timbul, timbul terutama saat malam hari. keluhan disertai dengan
batuk berdahak.Pasien juga mengatakan ada nyeri di bagian dada tengah yang tidak menjalar 3 hari
terakhir SMRS. Sudah minum obat namun tidak ada perubahan. Demam (-), mual (-) muntah (-), BAK
dan BAB tidak ada keluhan, nafsu makan berkurang. Pasien pernah mengalami hal ini sebelumnya
dan sudah menjadi pasien kontrol dr.Supriyadi,SpP.

riwayat PPOK (+) HT (-), DM (-),

O : Rh +/+, PCH (+), Retraksi (+)

A : PPOK Eksersebasi

P : Masker O2 5 Lpm, Nebul Ventolin 3x2 amp/24 jam, ambroxol syr 3 x 2 cth (PO)

2. Tn. M,70thn

S: pasien datang dengan nyeri ulu hati 2 hari SMRS. nyeri tidak dirasakan menjalar, tidak disertai
nyeri dada, mual (-) muntah (-). BAB & BAK dalam batas normal.
riwayat anemis dan esofagitis tahun 2018 dengan dr.Ketut SpPD

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 200/115mmHg

HR: 96x/mnt

RR:25x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (+/+)

thoraks : vesikuler (+/+), BJ I & II reguler

abdomen NTE (+), BU (+), supel (+)

eks : CRT melambat, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

HB : 8,0, LEU:28.870, TROMB: 157.000

A: susp. perforasi gaster

P: IVFD : NACL 20 tpm

Inj. Pantoprazole 2x1 amp

inj. Santagesik 3x1 amp

pro transfusi 1bg perhari sampai hb >8mg/dl

3. An. M, 1 thn, BB:10 kg

S: pasien datang dengan batuk berdahak 5 hari SMRS. batuk muncul setiap harinya dan memberat 1
jam SMRS. keluhan disertai dengan demam (+) dan sesak, dan pasien sudah mengeluh pilek 1
minggu yll. nafsu makan berkurang, muntah (-). BAB & BAK dalam batas normal.

riwayat kejang disangkal.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

HR: 70x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+)


eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Leu: 13.430

A: Bronchopneumonia

P: nasal kanul O2 1lpm

IVFD : D5 1/2 NS 1000cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x10 mg

inj. Paracetamol 3x100mg

Inj. Ceftriaxone 2x500mg

4. An. ,5thn BB 16kg

S: pasien datang dengan BAB cair 5 hari SMRS. BAB cair tidak disertai darah (-), lendir (-) ampas (-)
namun berbau busuk. nafsu makan berkurang dan setiap makan pasien BAB cair, pasien juga
mengeluh mual (+) muntah (-), pasien mulai demam (+) 1 hari SMRS. terakhir BAK 10 menit SMRS.
pasien masih mau minum dan rasa haus tidak meningkat.

riwayat jajan sembarangan sebelum keluhan timbul disangkal.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

HR: 70x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NT (-)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Leu: 12.330

A: GEA dengan dehidrasi ringan

P: IVFD : KAEN 3B 1300cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x16 mg


inj. Paracetamol 3x200mg

PO:

oralit 200cc/diare

zinc 1x10mg

5. An.A, 12thn BB:32kg

S: pasien datang dengan demam sejak 4 hari SMRS. demam paling dirasakan saat sore hari hingga
malam lalu turun saat pagi hari, pasien mengaku tidak ada hari bebas demam, keluhan juga disertai
dengan badan lemas, rasa pegal di otot-otot tubuh, nafsu makan berkurang, mual (+) muntah (-),
terakhir BAK dalam batas normal. pasien belum mengalami menstruasi/menarche.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 38.0C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Leu: 4300, Tr:140.000, Hb:12,0, PVC:37%

A: DF

P: IVFD : Asering 1560cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x30 mg

inj. Paracetamol 3x350mg

6. An. H, 16thn BB: 28kg

S: pasien datang mata berwarna kuning yang baru disadari 1 hari SMRS. pasien awalnya merasa
badan lemas 1 minggu yll, namun karena masih dapat beraktivtas pasien tetap melakukan aktivitas
biasanya, 2 hari yll pasien saat sore hari hingga malam lalu turun saat pagi hari, nafsu makan
berkurang, mual (+) muntah (+) 1x berisi cairan, terakhir pasien pernah mengalami BAB seperti
dempul namun hanya 1 kali, 2 hari terakhir pasien belum BAB. BAK berwarna seperti teh pekat.

Riwayat jajan sembarangan disangkal

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 38.0C

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (+/+), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Hb:10.0, Leu: 4300, Tr:158.000.000, Hb:12,0, SGOT:40 SGPT:38

A: hepatitis A akut

P: IVFD : Asering 1520cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x30 mg

inj. Paracetamol 3x350mg

PO: curcuma 3x1

7. An.J, 15thn, BB:45kg

S: pasien datang dengan demam sejak 1 hari SMRS. demam paling dirasakan saat sore hari hingga
malam lalu turun saat pagi hari, keluhan juga disertai dengan badan lemas, nafsu makan berkurang,
mual (+) muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (-), menstruasi di luar siklus (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 37.8C
kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: obs. Febris H+1

P: Inj. Ranitidine 2x1 amp

inj. santagesik 3x1 amp

observasi 2 jam

8. Ny.R,52thn

S: pasien datang dengan keluhan payudara sebelah kanan bengkak sejak 2 bulan SMRS. pasien
mengatakan benjolan awalnya kecil sebesar biji jagung selama 1 tahun tahun yang lalu, lama-
kelamaan benjolan membesar dan 2 bulan terakhir membesar hingga sebesar bola tenis dan keluar
nanah sejak 3 hari SMRS. benjolan terasa nyeri dan kemerahan disertai nyeri dada kanan dirasakan
menjalar, sesak (-), mual (+) muntah (+) 2x berisi cairan. 3 bulan terakhir BB pasien menurun hingga
10kg, nafsu makan berkurang. BAB & BAK dalam batas normal.

riwayat penyakit hal yang sama sebelumnya disangkal, riwayat hipertensi (+) kontrol dengan obat
candesartan 1x8mg.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 138/95mmHg

HR: 96x/mnt

RR:25x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (-/-)

thoraks : vesikuler (+/+), BJ I & II reguler,

status lokalis mammae dextra : tumor hiperemis (+) quadran atas lateral, pus (+), oedem (+), nyeri
tekan (+), bau (+), bleeding (-)

abdomen NTE (+), BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

HB : 9,8, LEU:18.000, TROMB: 257.000

A: susp. Ca Mammae Dextra


P: IVFD: NS 20tpm

Inj. Pantoprazole 2x1 amp

Inj. Ondansentron 2x1 amp

Inj. ketorolac 3x30mg

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

konsul spesialis bedah

rencana anjuran berupa biopsi dan debridement

9. Tn. J, 32 thn (BEDAH)

S: pasien datang post KLL 15mnt SMRS. pasien mengendarai sepeda motor memakai helm saat mau
menghindari mobil depan pasien mengerem mendadak dan menabrak motor di depanya yang
sedang berjalan berlawanan arah dari pasien. pasien terjatuh dari motor dan tertindih motornya
pada kaki sebelah kanan. Pasien masih sadar saat kecelakaan berlangsung, mual (+), muntah (-),
pusing (+).

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 130/95mmHg

HR: 96x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 36,8C

SpO2: 97%

kepala : CA (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)

thoraks : jejas (-) vesikuler (+/+), BJ I & II reguler

abdomen jejas (-) NT (-), BU (+), supel (+)

status lokalis :

regio Humerus dextra :terdapat deformitas berupa angulasi (+), hematom (+), oedem (+), bleeding (-
), krepitasi (-), nyeri tekan (+), ROM aktif dan pasif terbatas (+)

regio femur dextra : terdapat Vulnus appertum regio 1/3 medial femur bagian posterior ukuran
3x4cm dasar otot, disertai deformitas berupa angulasi (+), hematom (+), oedem (+), bleeding (+),
krepitasi (-), nyeri tekan (+), ROM aktif dan pasif terbatas (+)

eks : CRT melambat di regio pedis dextra bagian distal tampak pucat , AH (+/+/-/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

HB : 9,8, LEU:12.130
HASIL FOTO THORAX:

open fracture femur dextra 1/3 medial + closed fracture trochanter humerus dextra

A: OF 1/3 femur proksimal dextra + CF humerus dextra

P: Nasal kanul O2 2lpm

IVFD: RL 20tpm

Inj. Pantoprazole 2x1 amp

Inj. ketorolac 3x30mg

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

Inj. Tetagram 1x1

Imobilisasi

head up 30 derajat

pasang spalk

pasang DC

konsul spesialis bedah

rencana anjuran berupa operasi ORIF, lab lengkap HbAg, B24, PTT/APTT, SE, FAAL Ginjal, FAAl Hati

10. An. J, 13thn

S: pasien datang dengan demam sejak 3 hari SMRS. demam paling dirasakan saat sore hari hingga
malam lalu turun saat pagi hari, 10 mnt SMRS sudah minum obat demam. keluhan juga disertai
dengan badan lemas, nafsu makan berkurang, mual (+) muntah (+) 2x berisi cairan sedikit, BAB dan
BAK dalam batas normal.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (-), menstruasi di luar siklus (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)


HASIL LAB :

Hb: 12,0 Tr: 200.000, Leukosit: 4500

A: obs febris H+3 + nausea + vomiting tanpa dehidrasi

P: Inj. Ranitidine 20mg/IV

Inj. Ondansentron 2mg/IV

inj. santagesik 20mg/IV

PO: Xanda syrup 3 x cth I, neurodex 1x1

observasi 2 jam --> KU baik, hasil lab baik boleh pulang

11. Ny.H, 65thn

S: pasien datang dengan nyeri pinggang sebelah kiri sejak 3 hari SMRS. nyeri dirasakan secara
mendadak dan hilang timbul dan menjalar ke perut bagian depan dan terkadang menjalar hingga
kaki. keluhan juga disertai dengan mual (+) muntah (-) demam (-), BAB dalam batas normal dan ssaat
BAK pasien merasa tidak lampias dan terkadang anyang-anyangan.

riwayat sering menahan BAK (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 140/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (-), nyeri tekan suprapubic (-) hepar dan lien tidak teraba membesar,

nyeri ketok CVA sinistra (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: kolik renal sinistra

P: Inj. Gitas 1 amp/IV

Inj. Omeprazole 1 amp/IV

inj. santagesik 1 amp/IV

observasi 2 jam --> keluhan berkurang boleh pulang, beri obat pulang, KIE untuk kontrol ke poli
urologi bila nyeri masih dirasakan.
12. Tn. M,24thn (BEDAH)

S: pasien datang post KLL 30 mnt SMRS. pasien mengendarai sepeda motor memakai helm saat mau
menghindari pohon yang tumbang, pasien hilang keseimbangan dan terjatuh dari motor. Pasien
terjatuh ke sebelah kanan dan lengan kanan terkena batu. Pasien masih sadar saat kecelakaan
berlangsung, mual (+), muntah (-), pusing (+).

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 130/95mmHg

HR: 80x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 36,2C

SpO2: 97%

kepala : CA (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)

thoraks : jejas (-) vesikuler (+/+), BJ I & II reguler

abdomen jejas (-) NT (-), BU (+), supel (+)

status lokalis :

regio antebrachii dextra : terdapat vulnus laceratum ukuran 1cm x 1cm, hematom (+), oedem (-),
bleeding (-), krepitasi (-), nyeri tekan (+), ROM aktif dan pasif tidak terbatas

eks : CRT melambat di regio pedis dextra bagian distal tampak pucat , AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: vulnus laceratum antebrachii dextra

P: pro hecting

Rawat luka

PO: asam mefenamat 3x500mg, amoxicillin 3x500mg

Inj. Tetagram 1x1

13. Ny. H, 65thn

S: pasien datang tidak sadarkan diri 5 jam SMRS. pasien awalnya merasa badan lemas 1 hari SMRS,
saat pagi hari ini pasien ditemukan tidak sadarkan diri di ranjang, menurut keluarga nafsu makan
pasien berkurang, mual (+) muntah (+) 1x berisi cairan 1 minggu terakhir, BAK & BAB dalam batas
normal.
Riwayat DM 1 tahun terakhir minum obat metformin 3x500mg tidak kontrol rutin, HT(+) tidak
pernah kontrol

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 160/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 38.0C

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Hb:12.2, Leu: 4300, Tr:330.000.,SGOT:32 SGPT:30, GDA:458mg/dl

A: DM hiperglikemi susp. KAD

P: IVFD : NS 20 tpm

Inj. Omeprazole 2x1 amp

inj. Paracetamol 3x1gr

RCI 3x4unit --> evaluasi GDA/jam

PO: curcuma 3x1, candesartan 1x8mg

Rencana anjuran : cek UL

14. Ny. J, 67thn

S: pasien datang dengan tidak bisa kencing 1 hari SMRS. keluhan timbul secara mendadak, 2hari
SMRS pasien mengeluh nyeri perut bawah dan susah untuk BAK, kencing keluar sedikit dan sering
merasa anyang-anyangan pasien juga mengeluh nyeri pinggang yang terkadang menjalar hingga
kaki. keluhan juga disertai dengan mual (+) muntah (-) demam (-), BAB dalam batas normal

riwayat sering menahan BAK (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 140/70mmHg

HR: 80x/mnt
RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)

thoraks : vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (-), nyeri tekan suprapubic (+) hepar dan lien tidak teraba membesar,

nyeri ketok CVA sinistra (+), pekak di regio suprapubic (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: Retention urine

P: pasang DC

Inj. Gitas 1 amp/IV

Inj. Omeprazole 1 amp/IV

inj. santagesik 1 amp/IV

observasi 2 jam --> keluhan berkurang boleh pulang, beri obat pulang, KIE untuk kontrol ke poli
urologi untuk kateter dan bila nyeri masih dirasakan.

15. Tn. R, 70thn

S: pasien datang dengan tidak bisa kencing 5 jam SMRS. keluhan timbul secara mendadak sejak tadi
siang, 1 hari SMRS pasien mengeluh nyeri perut bawah dan susah untuk BAK, kencing keluar sedikit
dan sering merasa anyang-anyangan pasien mulai tidak bisa kencing mulai tadi siang. keluhan juga
disertai dengan mual (+) muntah (-) demam (-), BAB dalam batas normal

riwayat sering menahan BAK (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 130/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)

thoraks : vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (-), nyeri tekan suprapubic (+) hepar dan lien tidak teraba membesar,

pekak di regio suprapubic (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)


A: BPH + retensio urine

P: pasang DC

PO : Na diklofenak 2x25mg

KIE untuk kontrol ke poli urologi untuk kateter dan cek prostat.

16. Tn.KL,52thn

S : pasien datang dengan keluhan batuk berdahak kurang lebih 1 bulan SMRS, dahak berwarna
kuning dan keluhan semakin memberat disertai rasa sedikit sesak 3 hari SMRS. Sesak dirasakan
hilang-timbul, timbul terutama saat malam hari. nyeri dada (-). Sudah minum obat batuk namun
tidak ada perubahan. Demam (+) dirasakan malam hari demam tidak terlalu tinggi, mual (+) muntah
(-), BAK dan BAB tidak ada keluhan, nafsu makan berkurang. 1 bulan terakhir pasien merasa BB turun
dan keringat malam (+)

riwayat HT (-), DM (-),

O : PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 125/85mmHg

HR: 96x/mnt

RR:25x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (-/-) PCH (-)

thoraks : retraksi sela iga (-) vesikuler (+/+), Rh +/+, wheezing (-/-) BJ I & II reguler

abdomen NTE (+), BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

HB : 12,0, LEU:11.170, TROMB: 357.000

HASIL FOTO THORAX : TB PARU BILATERAL AKTIF

A: TB PARU BILATERAL

P: PO: Ambroxol 3x1, Xanda Syr 3 x cth I, Neurodex 1x1

17. Tn.KM, 52thn

S : pasien datang nyeri perut sejak 2 minggu SMRS, Sudah minum obat nyeri namun tidak ada
perubahan. Demam (+) dirasakan malam hari demam tidak terlalu tinggi, mual (+) muntah (-), BAK
tidak ada keluhan dan susah BAB sejak 5 hari SMRS, nafsu makan berkurang. 1 bulan terakhir pasien
merasa BB turun dan keringat malam (+), pasien juga mengeluh batuk kering 1 minggu SMRS
riwayat TB paru sudah selesai pengobatan 6 bulan yang lalu dinyatakan sembuh oleh pihak
puskesmas tempat pasien berobat.

O : PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 125/85mmHg

HR: 96x/mnt

RR:25x/mnt

Suhu: 37.8C

kepala : CA (-/-) PCH (-)

thoraks : retraksi sela iga (-) vesikuler (+/+), Rh +/+, wheezing (-/-) BJ I & II reguler

abdomen NT (+) regio umbilikus, hipokondria sinistra, BU (+) 3x/mnt, supel (+) defense muscular (-)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

HB : 12,0, LEU:13.170, TROMB: 357.000

HASIL FOTO THORAX : TB PARU non aktif

A: suspek TB peritonitis

P: IVFD: RL 20tpm

Inj. Omeprazole 2x1 amp

Inj. santagesik 3x1 amp

Inj. Glibotik 2x250mg

konsul spesialis penyakit dalam

rencana anjuran dilakukan USG abdomen

18. Ny. M,30thn

S : pasien datang dengan keluhan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan SMRS, dahak berwarna
kuning kehijauan dan keluhan semakin memberat disertai rasa sesak 3 hari SMRS. Sesak dirasakan
setiap batuk, nyeri dada (-). Sudah minum obat batuk namun tidak ada perubahan. Demam (+)
dirasakan malam hari demam tidak terlalu tinggi, mual (+) muntah (-), BAK dan BAB tidak ada
keluhan, nafsu makan berkurang sehingga pasien jarang mau makan. 1 bulan terakhir pasien merasa
BB turun dan keringat malam (+)

riwayat HT (-), DM (-), batuk yang sama di lingkungan rumah atau keluarga (+)

O : PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:
TD: 135/95mmHg

HR: 86x/mnt

RR:26x/mnt

Suhu: 38,0C

kepala : CA (-/-) PCH (+)

thoraks : retraksi sela iga (+) vesikuler (+/+), Rh +/+ bagian apeks, wheezing (-/-) BJ I & II reguler

abdomen NTE (+), BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL FOTO THORAX: TB MILIER BILATERAL

HASIL LAB:

Hb:11,3 LEU: 12.000, Tr: 300.000

A: TB milier Bilateral

P: IVFD: RL 20tpm

Inj. Omeprazole 2x1 amp

Inj. santagesik 3x1 amp

Inj. Glibotik 2x250mg

Inj. Metilprednisolon 3x62,5mg

nebul ventolin 3x1 resp

konsul spesialis paru

cek Gen X-pert di ruangan

19. An.I, 10thn BB 25kg

S : pasien datang dengan keluhansesak 3 jam SMRS, keluhan dirasakan mendadak setelah
beraktivitas main dengan temannya, batuk (-) mual (-) muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan,
nafsu makan baik.

riwayat asthma dari usia 2 tahun, kontrol obat dengan salbutamol spray namun obat sudah habis
dan tidak ada persediaan selama 1 minggu terakhir. riwayat alergi debu (+), riwayat asthma pada ibu
(+)

O : PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 115/75mmHg

HR: 65x/mnt
RR:26x/mnt

Suhu: 36,0C

kepala : CA (-/-) PCH (+)

thoraks : retraksi sela iga (+) vesikuler (+/+), Rh -/-, wheezing (++/-) BJ I & II reguler

abdomen NTE (-), BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: Asthma Bronkial

P: Nebul ventolin 2,5cc + pz 0,5cc

observasi 2 jam --> keluhan membaik boleh pulang, KIE kontrol ke spesialis paru, bila keluhan masih
menetap nebul 1x lagi lalu evaluasi kembali

20. Ny.O,65thn

S: pasien datang dengan nyeri ulu hati 3 hari SMRS. keluhan hilang-timbul, keluhan juga disertai
dengan mual (+) muntah (-) demam (-), rasa begah (+), rasa panas di bagian dada hingga leher (-),
BAB dan BAK dalam batas normal

riwayat HT (+) candesartan 1x8mg

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 130/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)

thoraks : vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: Dispepsia + HT stage I

P: PO : sucfralfat syr 4 dd cth II, Omeprazole 2x1tab, domperidone 2x1tab

KIE untuk menjaga pola makan dengan meningkatkan frekuensi makan namun dalam porsi yang
sedikit, minum obat lambung 30 menit sebelum makan dan menghindari makanan asam, pedas, dan
soda, dan kelola stress.

21. Tn.F,65thn
S: pasien datang dengan nyeri ulu hati 1 minggu SMRS. keluhan hilang-timbul, keluhan juga disertai
dengan mual (+) muntah (+) 1x berisi cairan demam (-), rasa begah (-), rasa panas di bagian dada
hingga leher (-), BAB dan BAK dalam batas normal.

riwayat HT (+) candesartan 1x8mg

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 120/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)

thoraks : vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: Dispepsia

P: PO : sucfralfat syr 4 dd cth II, Omeprazole 2x1tab, dompridone 2x1tab

KIE untuk menjaga pola makan dengan meningkatkan frekuensi makan namun dalam porsi yang
sedikit, minum obat lambung 30 menit sebelum makan dan menghindari makanan asam, pedas, dan
soda, dan kelola stress.

21. Tn.G,55thn

S: pasien datang dengan nyeri ulu hati 1 minggu SMRS. keluhan hilang-timbul, keluhan juga disertai
dengan mual (+) muntah (+) 1x berisi cairan demam (-), rasa begah (+), rasa panas di bagian dada
hingga leher (+), nyeri ulu hati tidak membaik walaupun sehabis makan, pasien juga mengaku
langsung berbaring sehabis makan. BAB dan BAK dalam batas normal.

riwayat HT (-), makan makanan pedas (+).

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 140/70mmHg

HR: 70x/mnt

RR:20x/mnt

Suhu: 37.0C

kepala : CA (-/-)
thoraks : vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: GERD

P: Inj. Omeprazole 1 amp

Inj. Santagesik amp

PO: sucfralfat syr 4 dd cth II, Omeprazole 2x1tab

KIE untuk menjaga pola makan dengan meningkatkan frekuensi makan namun dalam porsi yang
sedikit, minum obat lambung 30 menit sebelum makan dan menghindari makanan asam, pedas, dan
soda, sehabis makan jangan berbaring atau tidur selama 1 jam dan kelola stress.

22. Ny.D,34thn (BEDAH)

S: pasien datang post terkena air panas 20 mnt SMRS. pasien sedang berada di dapur dan terkena air
panas ketika ibu pasien sedang memasak air panas di panci, panci air panas tersenggol dan
mengenai kedua tangan pasien. Kemerahan pada kedua tangan pasien (+), dan sakit saat digerakkan.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 120/95mmHg

HR: 86x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 36,8C

SpO2: 97%

kepala : CA (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)

thoraks : jejas (-) vesikuler (+/+), BJ I & II reguler

abdomen jejas (-) NT (-), BU (+), supel (+)

status lokalis :

regio brachii-manus dextra et sinistra : hiperemis (+) oedem (-), nyeri (+), bula (-), 11%

total body surface 11%

eks : CRT <2s , AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: combutio grade 1

P: kompres NACL 0,9%

Rawat luka dengan burnazin


23. Ny.L,32thn, BB:65thn

S: pasien datang post terkena air panas 10 mnt SMRS. Pasien disiram air panas oleh suaminya, dan
sakit saat digerakkan.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 130/95mmHg

HR: 86x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 36,8C

SpO2: 97%

GCS: E4V5M6

kepala : jejas (+) luka bakar 9%, CA (-/-), pupil isokor, RCL/RCTL (+/+)

thoraks : jejas (+) luka bakar 18%, vesikuler (+/+), BJ I & II reguler

abdomen jejas (-) NT (-), BU (+), supel (+)

status lokalis :

regio skull : hiperemis (+) bula (-) 9%

thorax anterior : hiperemis (+) oedem (-), nyeri (+), bula (-), 18%

regio antebrachii-brachii dex et sinistra : hiperemis (+) oedem (+), nyeri (+), bula (+), 18%

total body surface 48%

eks : CRT <2s , AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: combutio grade 2

P:IVFD: RL 780cc/jam dalam 8 jam pertama, 1040cc/jam dalam 6 jam berikutnya

Inj. Ketorolac 3x30mg

Inj. Pantoprazole 2x1amp

kompres NACL 0,9%

Rawat luka dengan burnazin

Konsul spesialis bedah

Rencana anjuran : cek DL lengkap + SE

24. Tn. H,60thn


S: pasien datang sesak 3 jam SMRS. pasien sudah merasa sesak sejak 1 minggu SMRS, namun sesak
masih dirasakan hilang-timbul. Pasien saat tidur harus menggunakan 3 bantal, sering terbangun
karena sesak. Sesak juga disertai dengan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang, pasien juga
mengeluh nyeri ulu hati dan mudah lelah saat melakukan aktivitas ringan. nafsu makan berkurang,
mual (+) muntah (-), BAK & BAB dalam batas normal.

Riwayat HT(+) tidak pernah kontrol

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 150/70mmHg

HR: 96x/mnt

RR:30x/mnt

Suhu: 37.8C

SpO2: 86%

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-), PCH (+), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (+), vesikuler (+/+), Rh (+/+) kedua lapang paru, Wh (+/+) kedua lapang
paru, BJ I & II reguler

abdomen: asisten (-), BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT 2s, Akral dingin (+/+/+/+), OE : (-/-/+/+)

HASIL LAB :

Hb:12.2, Leu: 4500, Tr:330.000, GDA:130mg/dl, Troponin (+)

A: ALO + STEMI

P: masker O2 10 lpm

IVFD : Hydromal 7 tpm

Inj. Furosemide 1x2amp

CPG 1x4 tab

Aspilet 1x4 tab

ISDN 1x5mg

Inj. Omeprazole 2x1 amp

inj. Paracetamol 3x1gr (k/p)

pasang DC

PO: bisoprolol 1x5mg

Konsul Spesialis jantung

Rencana pindah ke ICCU


25. Tn. H,60thn

S: pasien datang sesak 1 hari SMRS. Keluhan muncul ketika pasien beraktivitas. Pasien saat tidur
harus menggunakan 2 bantal, sering terbangun karena sesak. Sesak juga disertai dengan nyeri dada
sebelah kiri menjalar ke belakang, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan mudah lelah saat
melakukan aktivitas ringan. nafsu makan berkurang, mual (+) muntah (-), BAK & BAB dalam batas
normal.

Riwayat HT(+) 2 bulan tidak control, PJK (+), merokok (+)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 150/70mmHg

HR: 96x/mnt

RR:26x/mnt

Suhu: 37.0C

SpO2: 95%

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-), PCH (+), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (+/+) kedua lapang paru, Wh (+/+) kedua lapang
paru, BJ I & II reguler

abdomen: asistes (-), BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Hb:12.2, Leu: 4500, Tr:330.000, GDA:100mg/dl, Troponin (-)

A: ALO

P: nasal kanul 3 lpm

IVFD : Hydromal 7 tpm

Inj. Furosemide 2x1amp

ISDN 1x5mg

Inj. Omeprazole 2x1 amp

pasang DC

PO: bisoprolol 1x5mg

Konsul Spesialis jantung

26. Tn.GO,67thn
S: pasien datang sesak 1 minggu SMRS. Keluhan dirasakan hilang-timbul. Pasien juga mengeluh kaki
bengkak di kedua kakinya. Pasien saat tidur harus menggunakan 2 bantal, sering terbangun karena
sesak. Sesak juga disertai dengan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang, pasien juga
mengeluh nyeri ulu hati dan mudah lelah saat melakukan aktivitas ringan. nafsu makan berkurang,
mual (+) muntah (-), BAK dalam batas normal & sulit BAB 3 hari.

Riwayat HT(+) candesartan 1x8mg, PJK (+), merokok (-) 3 bulan

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 140/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 37.0C

SpO2: 95%

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-), PCH (-), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (+/+) kedua lapang paru, Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: asistes (-), BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/+/+)

HASIL LAB :

Hb:12.2, Leu: 5000, Tr:350.000, GDA:110mg/dl, Troponin (-)

A: heart failure +HT stage I

P: nasal kanul 2 lpm

IVFD : Hydromal 7 tpm

Inj. Furosemide 2x1amp

Inj. Omeprazole 2x1 amp

ISDN 1x5mg

pasang DC

PO: candesartan 1x8mg

Konsul Spesialis jantung

27. Tn.JK, 65thn

S: pasien datang dengan bengkak pada kedua kakinya sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai dengan
rasa kesemutan pada kedua kaki dan sesak yang dirasakan hilang-timbul paling berat saat melakukan
aktivitas. Pasien saat tidur harus menggunakan 2 bantal, sering terbangun karena sesak. Sesak juga
tidak disertai dengan nyeri dada, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan mudah lelah saat
melakukan aktivitas ringan. nafsu makan berkurang, mual (+) muntah (-), BAK dan BAB dalam batas
normal

Riwayat HT(+) amlodipine 1x5mg, DM (+) metformin 3x500mg, PJK (+), merokok (-), riwayat penyakit
ginjal disangkal.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 140/70mmHg

HR: 70x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 36.0C

SpO2: 95%

kepala : CA (-/-), sklera ikterik (-/-), PCH (-), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: asistes (-), BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/+/+)

HASIL LAB :

Hb:12.2, Leu: 5000, Tr:350.000, GDA:310mg/dl, Troponin (-)

A: Heart Failure + DMT2

P: nasal kanul 3 lpm

IVFD : Hydromal 7 tpm

Inj. Furosemide 2x1amp

Inj. Omeprazole 2x1 amp

RCI 2x1 unit  cek GDA/jam

pasang DC

PO: amlodipine 1x5mg

Konsul Spesialis jantung dan spesialis penyakit dalam

28. An.H,3,5thn, BB: 15kg

S: pasien datang dengan kejang sejak 1 jam SMRS. Kejang terjadi saat di rumah sebanyak 1x selama
kurang dari 3 menit berupa badan gelonjotan dan mata mendilik ke atas. Sebelum kejang pasien
demam tinggi, diukur suhu 39C lalu pasien kejang. Pasien juga batuk sejak 1 minggu SMRS. batuk
muncul setiap harinya dan memberat 3 hari SMRS. Nafsu makan berkurang, muntah (-). BAB & BAK
dalam batas normal. Pasien sudah berobat ke bidan dan belum ada perbaikan. Pasien sudah minum
obat penurun demam 5 menit SMRS.

riwayat kejang sebelumnya disangkal.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

HR: 68x/mnt

RR:24x/mnt

Suhu: 38.4C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Hb: 11.5, Leu: 13.430, Tr:344.000

A: Bronchopneumonia + Kejang demam sederhana

P: nasal kanul O2 1lpm

IVFD : D5 1/4 NS 1250cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x15mg

inj. Paracetamol 3x150mg

Inj. Ceftriaxone 2x750mg

Inj. Diazepam 0,3cc/kgBB  4,5cc bolus pelan

Konsultasi ke spesialis Anak

Rencana anjuran : Foto thorax,CRP

29. An. B, 4thn, BB: 16kg

S: pasien datang dengan kejang sejak 15 menit SMRS. Kejang terjadi saat di rumah sebanyak 2x
selama kurang dari 2 menit berupa badan gelonjotan dan mata mendilik ke atas. Sebelum kejang
pasien demam tinggi, suhu tidak diukur. Pasien juga batuk-pilek sejak 1 minggu SMRS. Nafsu makan
berkurang, muntah (-). BAB & BAK dalam batas normal. Pasien sudah berobat ke bidan dan belum
ada perbaikan. Pasien belum minum obat penurun demam SMRS.

riwayat kejang sebelumnya disangkal.

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:
HR: 65x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 38.4C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-)

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (+/+), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Hb: 11.5, Leu: 10.030, Tr:344.000

A: Kejang demam kompleks

P: nasal kanul O2 1lpm

IVFD : D5 1/4 NS 1300cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x15mg

inj. Paracetamol 3x160mg

Inj. Diazepam 0,3cc/kgBB  4,5cc bolus pelan

Konsultasi ke spesialis Anak

Rencana anjuran : Foto thorax,CRP,UL

30. An.M, 15thn, BB: 24kg

S: pasien datang dengan demam sejak 4 hari SMRS. demam paling dirasakan saat sore hari hingga
malam lalu turun saat pagi hari, pasien mengaku tidak ada hari bebas demam, keluhan juga disertai
dengan badan lemas, rasa pegal di otot-otot tubuh, nafsu makan berkurang, mual (+) 2x berisi cairan
muntah (-), terakhir BAK dalam batas normal, BAB (-) 2 hari.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (+)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/70mmHg

HR: 78x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 38.2C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler
abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), hepar dan lien tidak teraba membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-), petechie ++

HASIL LAB :

Leu: 5000, Tr:98.000, Hb:12,0, PVC:43%

A: DHF grade 2

P: IVFD : Asering 168cc/ jam->120cc/jam->72cc/jam  maintenance 1512cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x24 mg

inj. Paracetamol 3x360mg

konsultasi spesialis anak

31. An.G,10thn, BB: 20kg

S: pasien datang dengan demam sejak 3 hari SMRS. demam naik-turun, keluhan juga disertai dengan
badan lemas, nafsu makan berkurang, mual (+) muntah (-), pasien sedikit nyeri saat BAK (+), anyang-
anyangan (-) dan BAB dalam batas normal.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (-), menstruasi di luar siklus (-)

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 100/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 38.3C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), nyeri tekan suprapubic (+), hepar dan lien tidak teraba
membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Leu: 9500

A: obs. Febris H+3 susp ISK

P: IVFD: D5 ¼ NS 1500cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x20mg

inj. Paracetamol 3x200mg


konsultasi spesialis anak

rencana anjuran : cek UL

32. An.O, 10thn, BB:20kg

S: pasien datang dengan demam sejak 5 hari SMRS. demam dirasakan paling tinggi menjelang sore
hari ke malam dan turun saat pagi hari, keluhan juga disertai dengan badan lemas, nafsu makan
berkurang, mual (+) muntah (-), pasien sedikit nyeri saat BAK (+), anyang-anyangan (+) dan sulit BAB
2 hari SMRS. pasien belum menstruasi/menarche.

riwayat perdarahan gusi (-), mimisan (-),

O: PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 100/70mmHg

HR: 80x/mnt

RR:22x/mnt

Suhu: 38.3C

kepala : CA (-/-), PCH (-), sianosis (-) mata tidak cekung

thoraks : retraksi sela iga (-), vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I & II reguler

abdomen: BU (+), supel (+) NTE (+), nyeri tekan suprapubic (+), hepar dan lien tidak teraba
membesar

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

HASIL LAB :

Leu: 12.800

A: obs. Febris H+5 susp ISK dd/typhoid fever

P: IVFD: D5 ¼ NS 1500cc/24 jam

Inj. Ranitidine 2x20mg

inj. Paracetamol 3x200mg

Inj. Ceftriaxone 1x1000mg

konsultasi spesialis anak

rencana anjuran : cek UL, widal test

33. Ny.R, 30thn

S : pasien datang dengan keluhan sesak 3 jam SMRS, keluhan dirasakan mendadak setelah
beraktivitas . batuk (-) mual (-) muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan, nafsu makan baik.
riwayat asthma sejak usia 5 tahun, kontrol obat dengan salbutamol spray namun obat sudah habis
dan tidak ada persediaan selama 1 minggu terakhir. riwayat alergi debu (+), riwayat asthma pada ibu
(+)

O : PEMERIKSAAN FISIK :

TTV:

TD: 110/75mmHg

HR: 65x/mnt

RR:26x/mnt

Suhu: 36,0C

kepala : CA (-/-) PCH (+)

thoraks : retraksi sela iga (+) vesikuler (+/+), Rh -/-, wheezing (++/+) BJ I & II reguler

abdomen NTE (-), BU (+), supel (+)

eks : CRT <2s, AH (+/+/+/+), OE : (-/-/-/-)

A: asthma

P: Nebul ventolin 2x1 resp

Inj. Methylprednisolon 1x62,5mg

observasi 2 jam --> keluhan membaik boleh pulang, KIE kontrol ke spesialis paru, bila keluhan masih
menetap nebul 1x lagi lalu evaluasi kembali

Anda mungkin juga menyukai