Tn.

M ; 54 th

S/

Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak + 8 jam sebelum masuk rumah sakit. Muntah
sebanyak + 20 kali, sekali muntah sebanyak ¼ gelas, bewarna biru, darah (-).

Pasien sebelumnya terminum pestisida Gramasone, namun langsung dimuntahkan.

Pusing (+), Nyeri ulu hati (+), keringat dingin (+)

BAB BAK normal

O/

Kesadaran : Compos mentis E4M6V5

TD : 128 / 74

HR: 62x/i

RR: 21x/i

T : 36,7 C

SpO2 : 97%

Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil bulat isokor RC (+/+), mata cekung (-)

Pulmo : Simetris, SN vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, teraba supel, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak terabaa, BU (+)
normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

A/ Intoksikasi Gramasone

P/

Pasang NGT

IVFD RL 20 tpm

Inj. Omeprazole vial 1 x 40 mg

Inj. Ondansentron ampul 2 x 4mg

Rawat bangsal penyakit dalam

Tn. F ; 40th

S/

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada bahu kiri menjalar sampai ke dada. Os post
kecelakaan kerja + 2 jam yang lalu terkena benturan dalam mobil saat mobil jatuh terbalik.
Kepala, dada, perut tidak terbentur. Pingsan (-), sesak (-), nyeri perut (-).

Terdapat luka robek di tungkai kanan terkena bagian dalam mobil, darah mengalir terus menerus.

O/

Kesadaran : compos mentis E4 V5 M6

TD : 125/75

HR : 84

T : 36,6

RR : 20

SpO2 : 98

Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil bulat isokor RC (+/+)

Pulmo : Simetris, Jejas (-), nyeri tekan (-), SN vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, teraba supel, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak terabaa, BU (+)
normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status Lokalis Regio Deltoidea:

L = deformitas (+), jejas (-)

F = nyeri tekan (-), krepitasi (-), akral hangat, CRT < 2 detik

M = gerakan aktif dan pasif terbatas, ROM dbn

Status Lokalis Regio Cruris Dextra

L = deformitas (-), perdarahan aktif (+), vulnus laseratum (+) 5 cm x 2 cm x 1 cm

F = krepitasi (-), akral hangat, CRT < 2 detik

M = gerakan aktif dan pasif terbatas, ROM terbatas

Pemeriksaan penunjang rontgen : Tidak ada kelainan

A/ Vulnus laceratum cruris dextra

P/ Wound Toilet

Hecting regio cruris dextra

IVFD RL 20tpm

Inj. Ketorolac amp 1 x 30mg

Inj. Ceftriaxon vial 1 x 1gr

Inj. Ranitidine 1 x 50mg

Ny. A ; 22 th

S/

Pasien hamil 39 - 40 minggu datang dengan nyeri perut menjalar sejak + 4 jam sebelum masuk
rumah sakit.

Lendir darah (+), air-air (-)

Terakhir USG tanggal 10 Agustus : tidak ada kelainan

Riw. Hipertensi (-), Riw. DM (-)

HPHT : 30/11/19

UK : 39 – 40 minggu

TP : 2/9/20

O/

TD : 119/74

HR : 74

T : 36,3

RR: 20

SpO2 : 98

Mata : CA -/-, SI -/-

Pulmo : Simetris, SN vesikuler, Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1S2 reguler, gallop (-), mur-mur (-)

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2"

Abdomen:

Palpasi

L1 : TFU 35 cm, Bagian atas janin teraba bagian besar bulat dan lunak (bokong)

L2: puka

L3 : Bagian terendah teraba bulat keras dan melenting dan sulit digerakkan ( teraba kepala )

L4 : konvergen

DJJ : 140 x/i

HIS : 4x10’40”

VT pembukaan 2-3 teraba tebal lunak ketuban (+)

A/

G1P0A0 Hamil 39 minggu inpartu kala I fase laten, Janin tunggal hidup intrauterin presentasi
kepala

P/

Observasi kemajuan persalinan

Rawat kebidanan

Ny.E ; 29th

S/

Pasien hamil 21 – 22 minggu datang dengan keluhan nyeri perut menjalar ke pinggang sejak + 3
hari sebelum masuk rumah sakit, setelah terjatuh di rumah.

Lendir darah (+), air-air (-), demam (+)

2 hari sebelum masuk rumah sakit perut pasien diurut.

Pasien tidak pernah USG kehamilan

Riw. Hipertensi (-), Riw. DM (-)

HPHT : 3/4/20

UK : 21 – 22 minggu

TP : 10/1/21

O/

TD : 96/60

HR : 74

T : 37,3

RR: 21

SpO2 : 97

Mata : CA -/-, SI -/-

Pulmo : Simetris, SN vesikuler, Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1S2 reguler, gallop (-), mur-mur (-)

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2"

Abdomen:

Palpasi

L1 : TFU 22 cm

L2: -

L3 : -

L4 : -

DJJ : 140 x/i

HIS : 4x10’40”

VT pembukaan 2-3 teraba tebal lunak ketuban (+)

A/

G1P0A0 Hamil 21-22 minggu inpartu kala I fase laten dengan PPI, Janin tunggal hidup intrauterin

P/

O2 nasal kanul 3 L/i

IVFD RL 20 tpm
Ny.E ; 51 th

S/

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat di telinga kiri sejak + 1 hari sebelum masuk RS.
Telinga mengeluarkan cairan (+) bewarna putih seperti nanah dan berbau.

Telinga berdenging (+), penurnan pendengaran (+), demam (+)

Mual (+) muntah (-). BAK BAB normal

Riw. Mengkorek telinga (+)

Riw. DM (+) menggunakan obat insulin, tidak rutin kontrol.

Riw. Hipertensi (+) menggunakan obat candesartan.

O/

Kesadaran : Compos mentis E4M6V5

TD : 146 / 74

HR: 92x/i

RR: 24x/i

T : 38 C

SpO2 : 97%

Mata : CA (-/-), SI (-/-)

Telinga : Nyeri tarik aurikula (+), nyeri tekan tragus (+), sekret purulen berbau (+)

Pulmo : Simetris, SN vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Cembung, teraba supel, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak terabaa, BU
(+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Lab:

GDS 312

A/ Otitis media/maligna? + DM tipe 2

P/

IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm

Inj. Insulin 3x 24 U

Inj. Lantus 1 x 20 U (0-0-1)

PO Paracetamol tab 3 x 500 mg

PO Sukralfat syr 3 x 1C