Anda di halaman 1dari 44

Dermati

tis
Seboroi
Periode 26 April – 29 Mei 2021

k Preseptor :
dr. Yola Fadilla, Sp.DV
Latar belakang

Pada populasi umum di Amerika Serikat prevalensi dermatitis seboroik berkisar 1-3%.

Dalam suatu penelitian yang pernah dilakukan secara acak pada anak usia 12 tahun sampai 20 tahun

di beberapa negara yaitu Malaysia dan Indonesia diperkirakan angka kejadian dermatitis seboroik

sebesar 10,17%, sedangkan untuk usia 20 tahun ke atas didapatkan prevalensi yang berbeda-beda,

yaitu di Malaysia 17,16% dan Indonesia adalah 26,45%.


Anatomi Kulit

1
Epidermis

2
Dermis

3
Subkutis
Definisi
Dermatitis seboroik adalah Kelainan kulit
papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya
kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan.
Epidemiol
ogi
- Dermatitis seboroik menyerang 3 - 5%
populasi.
- Paling banyak terjadi pada 3 bulan awal
kehidupan dan usia 40-70tahun,
memuncak pada usia 40 tahun.
- Laki > wanita
- Pada remaja, bentuk ketombe sering
ditemui
- Pada kelompok HIV prevalensi DS
etiopatogen
esa

Etiologi  IDIOPATIK
Etiologi berkaitan munculnya dermatitis seboroik ada 3 faktor

Aktifitas kelenjar
sebasea Peran mikroorganisme Kerentanan individu

6
Etiopatogenesis

1. Aktivitas kelenjar
sebasea
• Terbentuk minggu 13-16 dari kehamilan
• Menempel  folikel rambut  lipid  ductus sebaseus 
sebum  kanal folikel  permukaan kulit

2. Aktivitas kelenjar sebasea

 Mallassezia furfur
3. Kerentanan
individu
• Obat-obatan
• Kelainan neurotransmitter
• Faktor fisik
• Proliferasi epidermal menyimpang
Patogenesis
Pertumbuhan dari P.
Faktor predisposisi
Ovale Meningkat

Aktivasi dari sitem imun


melalui limfosit T dan sel
Langerhans mengaktifkan
sistem komplemen

Reaksi inflamasi pada


tubuh terutama
kelenjar sebasea
Mediator Inflamasi

Histamin Peradangan pada Menyebar ke daerah


daerah kelenjar sekitar
sebasea (supraorbital, vertex, dahi,
Berikatan dengan glabella, telinga, dan leher
reseptor
Sekresi kelenjar
minyak meningkat
Eritema Gatal

Digaruk
Bercak minyak
Papula menyebabkan
kekuningan
erosi kulit
Gambaran klinis

Pityriasis Sicca Pityriasis Steatoides


Lesi kering, berawal dri bercak kecil yang Tipe lesi basah, berskuama berminyak
melus ke seluruh kulit kepala berupa berwarna kuning, eritema ringan sampai
deskuama kering, gatal, terkadang ada berat, akumulasi krusta yang tebal
inflamasi ringan  dandruff
Dermatitits seboroik
infantil
• Pada usia 2 minggu – 10 minggu
• Predileksi : kulit kepala, lipatan kulit, wajah, dada, leher
• Efloresensi : krusta berminyak dan tebal berwarna
kuning kecoklatan, terdapat cradle cap
Dermatitis seboroik
dewasa
• Bersifat Kronis
• Predileksi pada pertengahan alis, dahi, kelopak mata atas,
lipatan nasolabial nares lateral, kuping, dada punggung
belakang atas dan umbilikus
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan morfologi khas lesi
eksema dengan skuama kuning berminyak di
area predileksi
Diagnosis banding

Psoriasis Kandidosis Otomikosis


skuama lebih tebal berlapis Pada intertrigenosa
kandidosis terdapat eritema Akan terlihat elemen jamur pada
transparan seperti mika, predileksi berwarna merah cerah berbatas sediaan langsung. Otitis eksterna
didaerah eksentor (lutut, siku dan tegas dengan satelit-satelit di menyebabkan tanda radang, jika
punggung) dan kulit kepala. sekitarnya. akut terdapat pus.
Penatalaksanaa
Tujuan terapi :
n
Meredakan tanda dan Menghasilkan struktur dan
gejala fungsi kulit yang normal
Rekomendasi praktis tatalaksana DS

01 DS skalp dan area berambut

02 DS non skalp

03 Kelompok usia: Dewasa dan Bayi


Terapi DS untuk scalp dan area berambut
Kelas produk Formulasi Cara Pemakaian

DS Ringan
Anti jamur topikal Siklopiroks 1-1,5% sampo
Ketokonazol 1-2% sampo, 2% foam gel, 20 2-3 x/minggu
mg/g hydrogel
AIAFp Piroctone olamine/bisabolol/glycyrrhetic 2-3 x/minggu
acid/lactoferin sampo

Keratolitik Asam salisilat 3% sampo 2-3 x/minggu


Tar 1-2% sampo 1-2x/minggu
Agen Lain Zinc pyrithione 1-2% sampo 2-3 x/minggu
Kortikosteroid Kelas I
topikal (kelas I-II) Hidrokortison 1% linimen dan solutio 0,1% losio
Kelas II 1 x/hari hingga 4 minggu
Aklometason 0,05% salepDesonide 0,05% krim
Terapi DS untuk scalp dan area berambut
Kelas produk Formulasi Cara Pemakaian
DS Sedang-Berat
Kortikosteroid Kelas I
topikal (kelas I-II) Hidrokortison 1% linimen dan solutio 0,1%
losio 1 x/hari hingga 4 minggu
Kelas II
Aklometason 0,05% salepDesonide 0,05%
krim
Kortikosteroid Kelas III
topikal (kelas III-IV) Flusinolon asetonid 0,01% sampo 2 x/minggu, diaplikasikan selama 5 menit, untuk 2
Kelas IV minggu
Klobetasol Propionat 0,05% sampo
Anti jamur sistemik Itrakonazol 100 mg kapsul Bulan pertama : 200 mg/hari selama 1 minggu,
selanjutnya 200 mg/hari selama 2 hari/bulan hingga
11 bulan
Terbinafin 250 mg kapsul Regimen kontinyu: 250 mg/hari selama 4-6 minggu
Regimen intermiten: 250 mg/hari selama 12 hari per
bulan selama 3 bulan

Flukonazol 50 mg/kapsul 50 mg/hari selama 2 minggu atau 200-300


mg/minggu selama 2-4 minggu
Algoritma terapi untuk pasien dewasa dengan DS
pada scalp dan area berambut
Terapi DS non scalp
Kelas Produk Formulasi Cara Pemakaian
DS Ringan
Anti Jamur Topikal Siklopiroks 1% krim 2 x/hari selama 4 minggu
Ketokonazol 2% krim
AIAFp Piroctone olamine/ alglycera/ 2 x/hari selama 4 minggu
bisabolol krim
Kortikosteroid Topikal (kelas I) Hidrokortison 1% krim dan salep 2 x/hari selama 4 minggu

Topikal Calcineurin Inhibitor Pimekrolimus 1% krim 2 x/hari selama 4 minggu


Takrolimus 0,1% salep
DS Sedang-Berat
Kortikosteroid Topikal (kelas II) Aklometason 0,05% salep 2 x/hari selama 4 minggu
Desonide 0,05% krim
Anti Jamur Sistemik Itrakonazol 100 mg kapsul Bulan pertama : 200 mg/hari selama 1 minggu,
selanjutnya 200 mg/hari selama 2 hari/bulan
hingga 11 bulan
Terbinafin250 mg Regimen Kontinyu : 250 mg/hari selama 4-6
minggu
Regimen intermiten : 250 mg/hari selama 12 hari
per bulan selama 3 bulan
Flukonazol 50 mg kapsul 50 mg/hari selama 2 minggu atau 200-300
mg/minggu selama 2-4 minggu
Algoritma terapi untuk pasien dewasa
dengan DS pada non scalp
Terapi DS
pada bayi
Prognosis
 Prognosis umumnya baik.
 Penyakit ini berlangsung selama bertahun-
tahun untuk beberapa dekade dengan
periode peningkatan pada musim panas dan
periode eksaserbasi di musim dingin.
 Dermatitis seboroik pada bayi biasanya
berkepanjangan dari minggu ke bulan.
Laporan
Kasus
IDENTITAS PASIEN
❏Nama: Tn. X
❏Usia: 25 tahun
❏Pekerjaan: tukang parkir
❏Alamat: Bukittinggi
❏Tanggal masuk poli: 29
April 2021
Keluhan
Utama
Seorang laki-laki datang berobat ke
poli kulit dan kelamin RSUD Achmad
Mochtar Bukittinggi dengan keluhan
beruntusan merah bersisik yang terasa
gatal pada kulit kepala berambut dan
wajah sejak 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit.
Riwayat penyakit
sekarang
● Timbul bercak-bercak merah disertai sisik yang terasa gatal pada area kulit kepala yang

berambut dan wajah sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya muncul di kulit kepala, 1 minggu

kemudian menyebar ke area wajah yang bertambah banyak dan bersisik.

● Gatal dirasakan semakin memberat di siang hari saat matahari sedang terik-teriknya dan saat

sedang berkeringat.

● Keluhan disertai rambut berketombe

● Keluhan demam disangkal

● Keluhan nyeri disangkal


Riwayat Penyakit Dahulu
● Pasien tidak ada riwayat keluhan serupa sebelumnya
● Riwayat alergi makanan dan minum obat disangkal
● Riwayat bersin-bersin dipagi hari disangkal
● Riwayat dermatitis atopi disangkal
● Riwayat asma disangkal
Riwayat Pengobatan
○ Pasien belum pernah berobat sebelumnya

○ Riwayat mengoleskan obat-obatan kebagian lesi disangkal

○ Riwayat mengonsumsi obat-obatan jangka panjang seperti kortikosteroid atau jamu-jamuan


sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


○ Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien .
Riwayat
Psikososial
 Pasien jarang mandi dan keramas
 Pasien sering memakai topi saat bekerja
 Kebiasaan merokok 1 bungkus perhari
 Kebiasaan minum alkohol dan konsumsi narkoba
disangkal
Pemeriksaan fisik
1. Status Generalisata

• Keadaan Umum : Sakit sedang


• Kesadaran : CMC
• Status Gizi : Baik
• Pemeriksaan Thoraks : Dalam batas normal
• Pemeriksaan Abdomen : Dalam batas normal
Status dermatologikus
1. Lokasi : kepala dan
wajah 2. Distribusi :
regional
3. Bentuk : tidak
khas
4. Susunan : tidak
khas
5. Batas : tidak
khas
6. Ukuran : lentikuler-
numuler
7. Efloresensi : macula
eritematosa, skuama
Pemeriksaan lain
Kelainan selaput
Kelainan rambut
lender

1
Tidak ditemukan
kelainan 2 Tidak ditemukan
kelainan

Kelainan Kelenjar
kuku Limfa
Tidak ditemukan
3 kelainan 4
Tidak ditemukan

05
pembesaran KGB
Diagnosis Kerja :
Dermatitis
Seboroik
Pemeriksaan Anjuran

 Tidak dilakukan
Diagnosis
banding

Dermatitis Atopi

Psoriasis
Terapi Umum
Hindari faktor pencetus seperti stres
1 dan begadang

Hindari penggarukan dan pengelupasan lesi agar


tidak timbul infeksi sekunder 2

Meningkatkan kebersihan perorangan dan


3 lingkungan

Mandi secara teratur setiap hari.


Perawatan rambut dicuci dan 4
dibersihkan dengan shampoo.
Terapi Khusus
1. Sistemik
 Cetirizine tab 10 mg 1 x sehari

2. Topikal
 Krim ketokonazole 2% (2 x sehari selama 4
minggu)
Shampoo selenium sulfida 2,5% (2-3 x
perminggu)
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam

Quo ad sanationam : Dubia


ad bonam

Quo ad functionam : Bonam

Quo ad kosmetikum : Bonam


kesimpulan
Dermatitis seboroik merupakan penyakit yang bersifat
kronis dan rekuren yang dapat menyerang berbagai
golongn usia. Pengobatan pilihan non terapeutik banyak
dibutuhkan, khususnya untuk menghindari efek samping
maupun interaksi obat yang mungkin terjadi. Pelembab
atau produk kosmetik dengan bahan aktif yang sesuai
dapat menjadi pilihan tatalaksana dermatitis seboroik
jangka panjang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai