Tekanan darah tinggi adalah hasil interaksi antara cardiac output (CO) dan
total peripheral resistance (TPR). Volume intravaskular merupakan determinan
utama untuk kestabilan tekanan darah. Keadaan ini tergantung TPR dalam
keadaan vasodilatasi atau vasokontriksi. Bila asupan NaCl meningkat, maka ginjal
akan merespon agar ekskresi garam juga meningkat melalui urine. Tetapi bila
upaya mengeksresi NaCl melebihi ambang kemampuan ginjal, maka ginjal akan
meretensi H2O sehingga volume intravaskular meningkat.Pada saat CO
meningkat, terjadi ekspansi volume intravaskular sehingga tekanan dara akan
meningkat. Seiring berjalannya waktu TPR juga akan meningkat, lalu secara
berangsur CO akan turun menjadi normal lagi akibat autoregulasi.
Persaraf autonom terdiri dari sistem saraf simpatis, yaitu saraf yang
menstimulus saraf viseral melalui neurotransmitter seperti katekolamin, epinefrin,
dan dopamin. Sedangkan sistem saraf parasimpatis adalah yang menghambat
sistem saraf simpatis dan bekerja secara automatis mengikuti siklus sirkardian.
Karena pengaruh lingkungan misalnya genetik, stress kejiwaan, rokok dan
sebagainya, akan terjadi aktivasi sistem saraf simpatis berupa kenaikan
katekolamin, nor epinefrin (NE), dan sebagainya. Selanjutnya neurotransmitter ini
akan meningkatkan denyut jantung yang diikuti kenaikan CO, sehingga tekanan
darah akan menigkat akhirnya akan mengalami agregasi platelet.
Disusun Oleh:
Sherlia Desfina
1710070100054
Pembimbing :
BUKITTINGGI
2021