Fisiologi Tekanan Darah
Fisiologi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam
pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Tekanan darah diatur
melalui beberapa mekanisme fisiologis untuk menjamin aliran darah ke jaringan yang
memadai. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (cardiac output, CO) dan resistensi
pembuluh darah terhadap darah. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa melalui
jantung per menit, yaitu isi sekuncup (stroke volume, SV) x laju denyut jantung (heart rate,
HR). Aliran darah yang mengalir di sirkulasi dalam periode waktu tertentu, secara
keseluruhan adalah 5000 ml/menit pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat.
Isi sekuncup jantung dipengaruhi oleh tekanan pengisian (preload), kekuatan yang dihasilkan
oleh otot jantung, dan tekanan yang harus dilawan oleh jantung saat memompa (afterload).
Afterload meningkat bila tekanan darah meningkat, atau bila terdapat stenosis (penyempitan)
katup arteri keluar. Peningkatan afterload akan menurunkan curah jantung jika kekuatan
pada tiga faktor, yaitu viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan jari-jari
pembuluh. Viskositas darah terutama ditentukan oleh sel darah merah yang beredar. Dalam
keadaan normal, faktor ini relatif konstan dan karenanya kurang begitu penting dalam
mengontrol resistensi. Namun, kadang viskositas darah dan resistensi terhadap aliran berubah
karena kelainan jumlah sel darah merah. Jika sel darah merah jumlahnya berlebihan maka
aliran darah menjadi lebih lambat dari normal. Luas permukaan ditentukan oleh panjang
maupun jari-jari pembuluh darah. semakin panjang pembuluh, semakin besar luas permukaan
dan semakin besar resistensi terhadap aliran. Tekanan maksimal yang ditimbulkan pada arteri
sewaktu darah disemprotkan ke dalam pembuluh tersebut selama sistol disebut tekanan
sistolik, rerata adalah 120 mmHg. Tekanan minimal di dalam arteri ketika darah mengalir
keluar menuju ke pembuluh yang lebih kecil di hilir sewaktu diastole disebut tekanan
Regulasi jangka pendek tekanan darah dilakukan terutama oleh refleks baroreseptor.
Baroreseptor sinus karotis dan arkus aorta secara terus-menerus memantau tekanan arteri
rerata. Jika mendeteksi penyimpangan dari normal maka kedua baroreseptor tersebut
memberi sinyal ke pusat kardiovaskular medula, yang berespon dengan menyesuaikan sinyal
otonom ke jantung dan pembuluh darah untuk memulihkan tekanan darah kembali normal.
Kontrol jangka panjang tekanan darah melibatkan pemeliharaan volume plasma yang sesuai
melalui kontrol ginjal atas keseimbangan garam dan air. Tekanan darah dapat meningkat
1. Kontrol neurogenik
Pusat vasomotor terdiri dari nucleus tractus solitarius di medula dorsalis dan separuh
bagian medulla ventral dan pusat lainnya di pons dan mesencephalon. Baroreseptor arteri
bekerja ketika terjadi distensi dinding pembuluh darah dengan cara meningkatkan aktifitas
impuls saraf aferen. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas saraf simpatis eferen dan
menambah respon tonus vagus. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya bradikardia dan
vasodilatasi.
2. Renin-angiotensin system
peptide angiotensin I yang sebelumnya dalam keadaan inaktif. Lalu Angiotensinogen I ini
Konsentrasi yang tinggi angiotensin II menekan sekresi renin melalui umpan balik negatif.
Angiotensin II bekerja secara spesifik pada reseptor AT1 dan AT2 menyebabkan kontraksi
otot polos dan pelepasan aldosteron, prostasiklin, dan katekolamin. Sistem renin
natrium.
3. Mekanisme Endotel
bradikinin, sodium nitroprusside dan nitrat. Pada pasien – pasien dengan hipertensi,
vasokonstriktor yang kuat. Sensitifitas terhadap endotelin-1 pada pasien hipertensi tidak lebih
baik daripada orang yang memiliki tekanan darah normal. Namun menghilangnya efek
vaskuler endotelin-1 dapat terjadi karena berkurangnya jumlah Nitric oxide (NO) yang
4. Steroid Adrenal
oleh retensi natrium dan air (mineralokortikoid) atau peningkatan reaktivitas vaskular
angiotensin II.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2012.
2. Machfudz A. Hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pada siswa SMA.
SKRIPSI-2015. 2015 Jun 8.