Rumah
Sakit bila ada
Vitiligo vulgaris
• lesi multipel dengan pola
distribusi tersebar simetris
• gambaran paling umum dari
vitiligo generalisata
• khas banget baru liat pasti tau
Vitiligo akrofasial(pd akral dan Vitiligo campuran
wajah)
oKombinasi dari tipe vulgaris
oLesi pada ujung distal jari-jari dan akrofasial (bisa mengenai
tangan dan orifisium fasial mukosa wajah, terblok2 dia terbagi2)
dalam pola sirkumferensial
Vitiligo universal Vitiligo fokal
o Depigmentasi menyeluruh atau hampir o Satu atau beberapa makula pada satu
menyeluruh pada tubuh daerah tapi tidak terdistribusi secara pola
o bentuk paling berat susah diobati segmental
Vitiligo mukosal Vitiligo segmental
odepigmentasi pada membran o makula multipel yang terdistribusi
mengikuti dermatom serta unilateral tidak
mukosa melewati garis tengah tubuh(mengenai
sebelah)
Fenomena Koebner Leukotrikia
• Vitiligo dapat terjadi pada lokasi terjadinya • Depigmentasi pada rambut dalam lesi
trauma kulit makula vitiligo
• pada penyakit psoriasis ada fenomena koebner • prediksi respon terapi yang buruk
• koebner fenomena : daerah yg tertekan atau • pd daerah lesi (depigmentasi) rambutnya
mengalami trauma dapat mengalami lesi memutih, pengobatan tidak responsif
Fenotipe Klinis Spesifik Yang Jarang Terjadi
• Vitiligo trikrom: adanya patch hipopigmentasi antara kulit normal dan kulit
depigmentasi total ada 3 warna
• Vitiligo quadrikrom: ditemukan warna keempat (coklat tua) pada lokasi
repigmentasi perifolikular
• Vitilifo pentakrom: terdapat lima warna: (1)putih, (2) coklat terbakar matahari, (3)
coklat muda, (4) coklat tua dan (5) hitam
• Vitiligo confetti atau vitiligo ponctue: makula depigmentasi kecil-kecil menyerupai
punctata diatas makula hiperpigmentasi atau kulit normal
• Vitiligo merah: lesi depigmentasi yang terjadi memiliki tepi yang meninggi dan
kemerahan
• Vitiligo biru: gambaran berupa lesi abu-abu kebiruan pada kulit
• Prognosis buruk bila: durasi waktu yang lama dari penyakit,
adanya fenomena Koebner, leukotrikia dan keterlibatan mukosa
Pengobatan
• Dasar terapi vitiligo: repopulasi melanosit (repopulasi adl adanya bercak2
atau pulau2 melanin pada daerah2 lesi) kl ada yg sprti itu brrti responnya
bagus biasanya spontan tapi ada juga yg diinduksi lewat terapi. nnti
diharapkan itu berkembang
• Repigmentasi dapat berlangsung spontan atau diinduksi lewat terapi
• Pola repigmentasi yang paling sering terjadi berbentuk perifolikular
• Pengertian depigmentasi vitiligo bila tercapai repigmentasi 50%-75% di
daerah lesi
• WL untuk monitoring respon terapi
• Narrowband Ultraviolet B (NB-UVB)
• Paling aman dan efektif untuk lesi luas
• Memiliki efek samping jangka pendek lebih ringan (eritema & nyeri) dan
efek samping jangka panjang lebih sedikit (penebalan epidermal, atropi &
fotokarsinogenesis)
• Dosis tetap awal 0,21 J/cm2 2 kali seminggu➔dosis naik 20% setiap sesi
terapi sampai tercapai dosis eritema minimal (dosis terendah yang masih
menghasilkan eritema yang terlihat pada kulit depigmentasi dalam 24
jam)
• Waktu terapi selama 9 bulan untuk mencapai repigmentasi maksimal
• Bila dalam jangka waktu 3 bulan tidak ada perubahan bisa diklasifikasikan
sebagai tidak responsif
• Lokasi paling responsif: wajah, badan,lengan, kaki
• Lokasi yang paling kurang responsif: telapak tangan & telapak kaki
• Fotokemoterapi (PUVA)
• Terapi utama untuk vitiligo luas
• PUVA: kombinasi topikal atau oral 8-methoxy-psoralen dengan radiasi
UVA (320-400 nm)
• Psoralen (methoxsalen) diberikan dalam dosis oral 0,4mg/kgBB, 1-2 jam
sebelum paparan UVA➔ utk pasien tdk respon dengan topikal PUVA
• Untuk terapi PUVA topikal, methoxsalen 0,1% diaplikasikan pada daerah
vitiligo 30-60 menit sebelum terpapar radiasi UV➔lesi 20%>
• E/S reaksi fototoksik
• Setelah pengobatan oral, harus memakai kacamata yang dapat memblok
UVA, tabir suryabroad-spectrum dan memakai pakaian yang dapat
melindungi kulit
• PUVA tidak direkomendasikan digunakan pada anak-anak dibawah usia
12 tahun➔ katarak dan kanker kulit
• topikal bila lesinya lokal dan oral bila lesinya luas
• Kortikosteroid Sistemik
• Terapi denyut dalam jangka waktu yang pendek
• Untuk mencegah terjadinya penyebaran depigmentasi yang cepat
• ex dexamethason
• Kortikosteroid Topikal
• Terapi lini pertama untuk vitiligo lokalisata
• Direkomendasikan untuk lesi pada wajah, lesi-lesi ringan dan pada anak-anak.
• Penggunaan mudah, tingkat kompatibilitas tinggi, biaya rendah
• Menghasilkan pola repigmentasi lebih difus
• Repigmentasi yang terjadi lebih cepat akan tetapi kurang stabil
• Lesi lokalisata diobati dengan kortikosteroid golongan fluorinated potensi tinggi
(salep klobetasol propionate 0,05%) -selama 1-2 bulan➔ bertahap diturunkan
ke potensi yang lebih rendah (contohnya krim hidrokortiskon butirat 0,1%)
• Hati-hati pemakaian disekitar kelopak mata ➔ peningkatan tekanan intraokular
& eksaserbasi glaukoma
• E/S atrofi kulit, telangiektasis, striae dan dermatitis kontak (terjadi penyusutan ,
jelek jadinya)
• Calcineurin Inhibitors
• Memperbaiki jaringan kerja sitokin yang terganggu
• Calcineurin inhibitors topikal (salep takrolimus 0,03% - 0,1%; salep
pimekrolimus 1%)➔lesi vitiligo lokalisata pada wajah dan leher
• Lebih efektif dipakai dalam kombinasi dengan UVB frekuensi tinggi
• Keuntungan: cara kerja yang selektif, tidak menyebabkan atrofi kulit, dan
penyerapan secara sistemik
• sering diberikan terutama untuk daerah wajah, mirip steroid tapi tidak
memiliki efek samping atrofi
• Derivat Vitamin D Topikal
• Salep calcipotriol (0,005%), Salep tacalcitol (20 μg)
• Menginduksi supresi imun dari kulit
• Untuk vitiligo lokalisata
• Keuntungan: Jarang terjadi atrofi kulit dan aplikasinya yang mudah
• Pseudokatalase
• Untuk memperbaiki aktivitas katalase yang berkurang pada epidermis pasien
vitiligo, mengurangi H2O2 yang berlebihan dan memungkinkan terjadinya
perbaikan aktivitas enzim pada kulit vitiligo (jarang dilakukan)
• Terapi Laser
• UV B Narrowband excimer laser (XeCl) dan monochromatic excimer light (MEL)
• Untuk mengobati vitiligo lokalisata
• Memberikan hasil dengan kualitas estetika yang optimal
• Pengobatan Bedah
• Dilakukan pada pasien vitiligo stabil (krna dia tidak memberikan respon thdp
pengobatan)
• Luas lesi yang terbatas (≤ 3% dari luas permukaan tubuh)
• E/S: infeksi, hiperpigmentasi postinflamasi, repigmentasi yang tidak rapi,
gambaran cobble stone, jaringan parut
• Suspensi Epidermal Tanpa Kultur
• Meng-graft suspensi yang tidak dikultur berisi baik keratinosit dan melanosit
• Dipindahkan ke kulit resipien melalui lokasi-lokasi tertentu(dibali blm ada)
• Minigrafting
• Metode bedah yang paling umum dipakai
• Perforasi multipel dibuat pada daerah kulit resipien menggunakan alat punch
ukuran 1,0 – 1,2 mm dengan jarak 3-4mm satu sama lain
• Selanjutnya, minigraft diambil dari kulit donor menggunakan alat punch yang
sama dan dipindahkan ke daerah lokasi lesi pada resipien menggunakan forceps
kecil atau jarum hipodermik
• Repigmentasi terjadi disekitar setiap minigraft dengan penyebaran pigmen
selebar 2-5mm
• Epidermal Grafting
• Menggunakan alat sedot khusus
• Daerah resipien disiapkan untuk memindahkan epidermis dengan menggunakan metode beku nitrogen
cair atau dermabrasi superfisial atau laser ablasio
• Epidermis Dengan Melanosit
• Suspensi epidermal dikumpulkan dari sedikit sampel kulit yang diambil dari donor dan dipersiapkan
menggunakan digesti trypsin 0,25% dan ditanam dalam lempengan kultur. Setelah 3 minggu, lapisan
epidermis diambil dari wadah kultur dan ditransplantasikan ke daerah kulit resipien yang depigmentasi
yang sebelumnya dibersihkan dengan metode beku nitrogen cair. Dermablasi superfisial, laser atau
bedah diatermal
• Suspensi Melanosit
• Suspensi melanosit yang dikultur secara in vitro diperoleh melalui metode yang sama menggunakan
media kultur yang terdefinisi dan spesifik seperti Ham’s F12. Selama masa pengkulturan, sel-sel pigmen
meningkat jumlahnya dan ketika kepadatannya mencapai 100.000 melanosit/cm2 bisa ditransplantasikan
ke daerah yang dipersiapkan.Suspensi menyebar ke daerah resipien dan ditutup selama seminggu,
memberikan pemulihan jaringan yang baik.Besarnya populasi sel yang diperoleh dari suatu daerah donor
yang kecil mewakili besarnya keuntungan yang bisa diperoleh dalam mengobati daerah vitiligo yang luas
untuk satu sesi pengobatan.
• Mikropigmentasi
• Untuk lesi vitiligo pada daerah-daerah mukosa dan mukokutaneus
• Men-tattoo granula pigmen inert ke dalam dermis pada jaringan kolagen dan matriks ekstraselular pada
kedalaman 1-2mm
• Digunakan kombinasi dari pigmen putih, kuning, hitam, merah dan coklat.
• dengan tatto, bagian yg lesi ditatto biasanya disesuaikan
• DEPIGMENTASI
• Menggunakan ether monobenzyl 20% dari hidrokuinon (MBEH;
monobenzone), yang menginduksi hilangnya melanosit melalui mekanisme
nekrotik jaringan tanpa mengaktivasi caspase cascade atau fragmentasi DNA
• MBEH dioleskan selama 28 jam untuk mendeteksi adanya hipersensitivitas
• Kemudian diaplikasian dua kali sehari selama satu tahun➔ depigmentasi
yang ireversibel
• Perlindungan terhadap paparan sinar matahari untuk mencegah kanker kulit
non melanoma
• kl lesinya luas/menyeluruh , dibalikan justru diputihkan semua
• efek samping kanker kulit karena fungsi melanin itu melindungi
• Kamuflase, Perlindungan Terhadap Sinar Matahari & Dukungan
Psikologis (dikasi makeup aja)
• Pencegahan
• Sampai saat ini belum ada yang efektif kecuali menghindari pemicu ex sinar
matahari
MELASMA (flek pd wajah)
• Muncul pada area yang terpapar sinar matahari pada wajah
• E/ genetik, hormonal, radiasi UV
• Faktor pencetus : pil KB, terapi pengganti hormon estrogen, disfungsi
tiroid/ovari, tumor ovari, kosmetik, nutrisi, obat-obatan fototoksik & fotoalergik,
obat epilepsi
• Jarang terjadi sebelum pubertas, sering pada wanita khususnya usia reproduktif,
kehamilan(”mask of pregnancy”), kulit gelap
• Pencegahan: perlindungan terhadap sinar matahari
• Pengobatan:
• Pigmentasi epidermal lebih responsif terhadap pengobatan topikal
• Hidrokuinon, tretinoin, asam azeleat, rucinol, asam kojik
• Formula Kligman (hidrokuinon, tretinoin, dan topikal steroid ringan)
• Peeling kimia (dikelupasin pake obat)
• Terapi laser
• Dapat menghilang setelah penghentiaan hormon dan/atau menghindari sinar matahari
• Lesi berupa makula berwarna kecoklatan
dengan tepi tidak teratur, asimetri,
distribusi biasanya pada wajah , sering
membentuk pola retikuler
• Terdapat tiga pola mayor distribusi lesi:
(1) sentrofasial (63%: dahi, hidung, dagu,
bibir bagian atas), (2) malar (21%:
hidung dan pipi), (3) mandibular (16%:
ramus mandibula)
• Dada anterior dan lengan bagian dorsal
juga dapat terkena
• WL: membedakan melasma epidermal,
dermal dan campuran (lesi dermal
sering lebih tidak tampak)
LENTIGO SIMPLEKS
• Suatu kondisi hiperplasia melanosytic intraepidermal dan peningkatan
formasi melanin (kl kita liat itu gabisa, definisi ini berdasar histopatologi)
• Merupakan faktor risiko dari melanoma, basal cell cancer, dan squamous
cell cancer