1
Nina P. Lumonang
2
Maya Moningka
2
Vennetia R. Danes
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: n.lumonang_146@yahoo.com
Abstrak: Kebisingan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dihindari akibat
kemajuan teknologi. Gangguan pendengaran akibat bising ialah tuli sensorineural, yang pada
awalnya tidak disadari, karena belum mengganggu percakapan sehari-hari. Faktor resiko
terjadinya tuli ialah antara lain intensitas bising, lama masa kerja, lama terpajan bising dalam
sehari, ketaatan pemakaian Alat Pelindung Telinga (APT). Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan adanya hubungan antara bising dan fungsi pendengaran pada teknisi mesin kapal
yang bersandar di Pelabuhan Bitung. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan
rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 20 orang. Hasil pengukuran kebisingan
mendapatkan intensitas bising 87 dB dan 93 dB. Dari 20 petugas hanya 7 orang yang bekerja
melebihi NAB kebisingan yang telah ditetapkan. Hasil pemeriksaan dengan audiometri
mendapatkan 3 orang (15%) yang menderita tuli dan 17 orang (85%) normal. Analisis bivariat
menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara gangguan pendengaran dan intensitas bising
(p=0,008). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara bising dan fungsi pendengaran
pada teknisi mesin kapal di pelabuhan Bitung.
Kata kunci: bising, teknisi mesin kapal, fungsi pendengaran
728
Lumonang, Moningka, Danes: Hubungan bising dan fungsi pendengaran ...
>10 tahun dengan intensitas kebisingan sikap individu, dan kepatuhan individu
lebih dari 85 dB lebih rentan mengalami memakai alat pelindung telinga.10 Pada
penurunan pendegaran.5 penelitian ini, hasil analisis bivariat dengan
Berdasarkan data kuesioner didapat- uji Spearman mendapatkan hasil yang
kan bahwa teknisi yang sering signifikan oleh karena teknisi yang bekerja
menggunakan APT berjumlah 10 orang dan pada intensitas bising 87 dB lebih sedikit
teknisi yang jarang menggunakan APT mengalami gangguan pendengaran
berjumlah 10. Dari 10 orang yang jarang dibanding dengan teknisi yang bekerja pada
menggunakan APT didapatkan 3 orang intensitas 93 dB. Selain itu, faktor-faktor
mengalami gangguan pendengaran dengan seperti lama bekerja, lama paparan bising,
jenis ketulian sensorineural. Tuli dan penggunaan APT juga sangat
sensorineural timbul secara bertahap, berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
biasanya terjadi 8-10 tahun paparan. pendengaran pada teknisi.
Pemeriksaan audiometri nada murni
didapatkan tuli sensorineural nada tinggi SIMPULAN
(umumnya 3000-6000 Hz) dan pada Berdasarkan hasil penelitian dapat
frekwensi 4000 Hz sering terdapat takik disimpulkan bahwa terdapat hubungan
(notc) yang patognomonik untuk jenis bermakna antara bising dan fungsi
ketulian ini.6 Kenaikan ambang pendegaran pendengaran pada teknisi mesin kapal di
mula-mula pada frekuensi 4000 Hz, tetapi pelabuhan Bitung.
bila paparan berlangsung lama maka
kenaikan nilai ambang batas sementara SARAN
akan menyebar ke frekuensi lain. Kenaikan Bagi responden, kesadaran
nilai ambang batas pendengaran akan menggunakan Alat Pelindung Telinga perlu
menjadi permanen terutama pada intensitas ditingkatkan karena dapat membantu
frekuensi 3000-6000 Hz.7 Gangguan mengurangi paparan bising dalam
pendegaran akibat bising biasanya tidak mencegah terjadinya gangguan
disadari sampai ambang pendengaran bunyi pendengaran.
nada percakapan yaitu 500, 1000, 2000,
3000 Hz dan >25 dB.8 Derajat ketulian DAFTAR PUSTAKA
ditentukan berdasarkan ISO (International 1. Permatasari YA. Hubungan Tingkat
Standard Organitation) dengan patokan Kebisingan dengan Gangguan
normal yaitu 0-25 dB.7 Psikologis Pekerja di Bagian Weaving
Penelitian Manoppo et al.9 pada di PT. X Batang, Jawa Tengah. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2013;2(1).
petugas Operation dan Loading di Bandara
Available from: http:
Sam Ratulangi Manado. Penelitian
//ejournals1.undip.ac.id/index.php.
dilakukan pada 20 orang petugas, yakni 9 2. Bashiruddin J, Soetirto I. Buku Ajar Ilmu
orang petugas Loading dan 11 orang Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
petugas Operation. Tingkat intensitas Kepala dan Leher (Edisi 7). Jakarta:
kebisingan dari kedua tempat ini berbeda Fakultas Kedokteran Universitas
yaitu petugas loading 75 dB dan petugas Indonesia; p. 42.
operation 85 dB. Dari hasil penelitian ini 3. Tjan H, Lintong F, Supit W. Efek Bising
didapatkan bahwa petugas loading tuli 1 Elektronika terhadap Gangguan Fungsi
orang, normal 8 orang dan petugas Pendengaran pada Pekerja di
operation tuli 3 orang dan normal 8 orang. Kecamatan Sario Kota Manado,
Berdasarkan analisis bivariat dengan Sulawesi Utara. eBM. 2013;1(1):34-49.
4. Permaningtyas LD, Darmawan AB,
uji Spearman didapatan hasil yang Krisnansari D. Hubungan Lama Masa
signifikan dengan nilai p = 0.008 (<0.05). Kerja Dengan Kejadian Noise-Inducted
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan Hearing Loss pada Pekerja Home
seseorang menjadi tuli ialah frekuensi Industry Knalpot di Kelurahan
kebisingan, jenis kebisingan, masa kerja, Purbalingga Lor. Mandala of Health.
731
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
732