Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA PENYAKIT ANAK


Kasus : HIV AIDS

Dosen Pengampu:
dr. Arisanty Nur Setia R, M.Gizi

Disusun Oleh :
Vebbia Ainur Qoriah
G42192268

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
STUDI KASUS
An. Q Wanita 4 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah,
demam, diare, sariawan. Hasil pemeriksaan pasien TB 80 cm BB 12 kg, orang tua
meninggal karena HIV AIDS 3 tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan darah dan
pemeriksaan lanjutan didapatkan diagnosa medis pasien yaitu HIV AIDS.
Berdasarkan wawancara, pengetahuan pengasuh mendapatkan hasil bahwa
pengasuh pasien memahami makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
untuk diit HIV AIDS.

A. Identitas Pasien
Nama : An.Q No. RM : -
Umur : 4 tahun Ruangan : -
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal MRS : -
Agama : - Alamat : -
Pekerjaan : - Diagnosa Medis : HIV AIDS
Pendidikan : - Suku/Bangsa : -

B. Riwayat Penyakit
RPS Mual, muntah, demam, diare, sariawan.
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
Diagnosis Medis HIV AIDS

C. Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan -
Makanan yang tidak disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan -
Perubahan berat badan -
D. Data Antropometri
No Domain Data Keterangan
AD-1.1.1
1 80 cm
Tinggi Badan
AD-1.1.2
2 12 kg
Berat Badan Aktual
BB/TB : Resiko
Z-score :
gizi lebih
AD-1.1.6  BB/TB : +1.8
BB/U : Normal
3 Indeks Pola  BB/U : -1.95
TB/U : Sangat
Pertumbuhan  TB/U : - 5.28
Pendek

Kesimpulan :
Status gizi pasien menurut BB/TB beresiko gizi lebih, TB/U Sangat
pendek, sedangkan menurut BB/U normal.
E. Data Biokimia
F. Fisik Klinis

No Domain Data Keterangan


1 PD-1.1.5 Mual + Abnormal
2 PD-1.1.5 Muntah + Abnormal
3 PD-1.1.9 Demam + Abnormal
4. PD-1.1.5 Diare + Abnormal
5. PD-1.1.5 Sariawan + Abnormal
Kesimpulan :
Pasien memiliki gangguan system pencernaan berupa diare, mual, muntah,
dan sariawan. Juga disertai demam.
G. Riwayat Makan
H. Lain – Lain
Orang tua meninggal karena HIV AIDS 3 tahun yang lalu.
NCP
Assessment Gizi Monitoring dan
Diagnosis Gizi Intervensi Gizi
Data Dasar Identifikasi Masalah Evaluasi
Antropometri
AD-1.1.6 AD-1.1.6 NC-3.3 E-1 AD-1.1.6
Indeks pola Indeks pola Berat badan berlebih Memberikan edukasi Indeks pola
pertumbuhan/ peringkat pertumbuhan/ peringkat berkaitan dengan asupan kepada keluarga pertumbuhan/peringkat
persentil persentil pasien dalam energi berlebih yang pasien terkait pola persentil pasien normal
TB/U : -5,28 (sangat kategori sangat pendek ditandai dengan BB/TB makan gizi seimbang berdasarkan BB/TB akan
pendek) berdasarkan TB/U, +1,8 untuk mengejar dipantau dengan
BB/TB : +1,8 (beresiko beresiko gizi lebih pertumbuhan pasien pengukuran antropometri
gizi lebih) berdasarkan BB/TB setiap 3 hari sekali
C-2
Memberikan
konseling gizi kepada
keluarga pasien terkait
motivasi dan strategi
supaya pasien dapat
mencapai status gizi
normal
Biokimia
Fisik Klinis
Mual PD-1.1.5 NC-1.4 ND-1.2.1 PD-1.1.5
Muntah Pasien mengalami mual, Perubahan fungsi Pasien diberikan diet Keluhan mual, muntah,
Demam muntah, diare dan gastrointestinal berkaitan modifikasi tekstur diare dan sariawan pasien
Diare sariawan dengan perubahan lunak menjadi normal yang
Sariawan struktur/fungsi akan dipantau pada
PD-1.1.9 gastrointestinal ditandai pemeriksaan berikutnya
Pasien mengalami dengan mual, muntah,
demam dan diare PD-1.1.9
Suhu tubuh pasien
menjadi normal yang
akan dipantau pada
pemeriksaan berikutnya
Dietary History
PRESKRIPSI DIET
Diet yang diberikan Diet HIV/AIDS
Bentuk makanan Lunak
Cara pemberian makanan Oral
Frekuensi makan 3 makanan utama dan 2 makanan selingan
Tujuan Diet :
1. Menormalkan status gizi dan daya tahan tubuh
2. Mencapai & mempertahankan BB Normal
3. Memberi asupan gizi makro (kebutuhan 2000-3000 kalori/hari) & mikro (vit
& mineral) sesuai kebutuhan
4. Meningkatkan kualitas hidup
5. Menjaga interaksi obat & makanan
6. Memberikan kebebasan pasien memilih mak. Sesuai dengan kemampuan
makanan & diet yg diberikan.
Prinsip Diet HIV :
1. Zat gizi dihitung sesuai kebutuhan individu
2. Protein tinggi; 1,1 – 1,5 g/kg BB. Protein berkualitas tinggi & mudah
dicerna.
3. Lemak cukup: 10 – 25 % dari kebutuhan energi total.
4. Banyak sayuran dan buah (kaya vitamin & mineral)
5. Hindari makanan yang merangsang pencernaan.
6. Cairan cukup sesuai dengan keadaan pasien.
7. Bentuk makanan dimodifikasi sesuai keadaan pasien.
8. Hindari makanan diawetkan dan beragi
9. Makanan bebas pestisida & zat kimia

 Kebutuhan Zat Gizi dalam Sehari


 BMR = (16,969 x BB) + (1,618 x TB) + 371,2
= (16,969 x 12)+ (1,618 x 80) + 371,2
= 203,62 + 129,44 + 371,2
= 704,3 kkal

AIDS = 704,3 + (704,3 x 10%)


= 704,3 + 70,43
= 774,73 kkal

Kenaikan Suhu = 774,73 + (774,73 x 13%)


= 774,73 + 100,71
= 875,44 kkal

TEE = BMR x Fa x Fs
= 875,44 x 1,3 x 1,5
= 1.707,1 kkal
- Min = 1.536,4 kkal
- Maks = 1.877,81 kkal
 Protein = 1,5 x 12
= 18 gram x 4
= 72 kkal
- Min = 64,8gram
- Maks = 79,2 gram
 Lemak = 10% x 1707,1
= 170,71 kkal 9
= 18, 96 gram
- Min = 17,06 gram
- Maks = 20,8 gram
 Karbohidrat = Energi – (Protein + Lemak)
= 1707,1 – (72+170,71)
= 1.805,81 kkal 4
= 451,45 gram
- Min = 406,3 gram
- Maks = 496,5 gram

 Pembagian Menu Dalam Sehari


1. Makan pagi dan malam ( 25% dari total kebutuhan )
a. Energi : 25% x 1.707,1 = 426,8 kkal
 Min – Maks = 384,1 – 469,5 kkal
b. Protein : 25% x 72 = 18 gram
 Min – Maks = 16,2 – 19,8 gram
c. Lemak : 25% x 18,96 = 4,74 gram
 Min – Maks = 4,26 – 4,95 gram
d. Karbohidrat : 25% x 451,45 gram = 112,8 gram
 Min – Maks = 101,52 – 124,08 gram
2. Makan siang ( 30% dari total kebutuhan )
a. Energi : 30% x 1.707,1 = 512,13 kkal
 Min – Maks = 460,91 – 563,34 kkal
b. Protein : 30% x 72 = 5,4 gram
 Min – Maks = 4,86 – 5 ,94 gram
c. Lemak : 30% x 18,96 = 5,68 gram
 Min – Maks = 5,11 – 6,25 gram
d. Karbohidrat : 30% x 366,1 gram = 109,83 gram
 Min – Maks = 98,84 – 120,81 gram
3. Selingan pagi dan sore ( 10 % dari total kebutuhan )
a. Energi : 10% x 1.707,1 = 170,71 kkal
 Min – Maks = 153,63 – 187,78 kkal
b. Protein : 10% x 18 = 1,8 gram
 Min – Maks = 1,62 – 1,98 gram
c. Lemak : 10% x 18,96 = 1,89 gram
 Min – Maks = 1,7 – 2,08 gram
d. Karbohidrat : 10% x 366,1 gram = 36,61 gram
 Min – Maks = 32,94 – 40,27 gram
MENU DALAM SEHARI

Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh


(Gram) (Gram) (Gram) (Gram)
Makan Bubur jagung beras 60 214.2 5.04 1.02 46.26
pagi jagung 10 36.6 0.98 0.73 6.91
(07.00) Ayam giling ayam
20 59.6 3.64 5 0
Semur tahu Tahu 15 12 1.635 0.705 0.12
Sayur bayam bayam 50 16 0.9 0.4 2.9
Selingan Bubur kacang kacang
(10.00) hijau saring hijau 25 27.25 2.175 0.125 4.575
gula 15 59.1 0 0 14.1
santan 30 10.5 0 1.05 0.3
pisang 20 25.4 0.28 0.04 6.72
Makan Bubur Beras 70 249.9 5.88 1.19 53.97
siang tim pati santan Patin 25 33 4.25 1.65 0.275
(13.00) santan 10 3.5 0 0.35 0.1
Tempe kukus tempe 20 40.2 4.16 1.76 2.7
Sup wortel wortel 25 7 0.175 0.125 1.575
minyak 5 43.5 0.05 4.9 0
Sari melon melon 35 12.95 0.21 0.14 2.73
Selingan Bubur buah pisang 45 18 0.63 0.09 15.12
sore wortel 25 9 0.25 0.15 1.975
(16.00) telur 15 23.1 1.86 1.62 0.105
susu
kedelai 25 10.25 0.875 0.625 1.25
tepung
terigu 20 66.6 1.8 0.2 15.44
Makan Bubur beras 70 249.9 5.88 1.19 53.97
malam Daging bumbu daging 40 19.6 2.32 0.2 2.12
(19.00) kecap giling
kecap
manis 5 2.25 0.05 0.005 0.55
Tim tahu tahu 25 20 2.725 1.175 0.2
Tumis labu labu siam 10 3 0.06 0.01 0.67
siam minyak 5 43.5 0.05 4.9 0
Sari pepaya pepaya 10 4.6 0.05 0.01 1.22
SAP PADA PASIEN HIV AIDS

Pokok bahasan : Gizi Pada Pasien HIV AIDS


Tempat : Rumah Sakit X
Waktu : 15 menit
Hari/Tanggal : Senin, 3 Januari 2022
Sasaran : Keluarga Pasien

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, Keluarga dapat mengerti dan
memahami pemenuhan nutrisi pada kondisi HIV AIDS.

B.Tujuan Khus us

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit keluarga pasien dapat :

- Menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang


- Menjelaskan kembali tujuan diet TKTP dengan baik dan benar
- Menyebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diet TKTP
- Menyebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan

C. Metode : Ceramah, diskusi

D. Media : Leaflet

E.Materi :

1. Pengertian HIV

HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang


menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif
lama dapat menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma
penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Infeksi HIV terkait banyak
organ. HIV mengganggu kemampuan respon imun yang sesuai. Malnutrisi dan
komplikasinya lebih berdampak buruk bagi tubuh. HIV seringkali menyebabkan
penurunan status gizi. Status gizi yang menurun pada orang yang terinfeksi HIV
dikaitkan dengan perkembangan penyakit, peningkatan morbiditas dan penurunan
kualitas hidup, tidak tergantung pada defisiensi imun dan viral load

2. Diet untuk pasien HIV/AIDS

Diet yang baik untuk pasien HIV adalah diit HIV/AIDS. Diet Tinggi Kalori Tinggi
Protein (TKTP) bertujuan memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat badan hingga mencapai normal.
Demam dan infeksi dapat semakin meningkatkan kebutuhan protein. Selain itu,
peningkatan asupan energi juga diperlukan jika terjadi infeksi, demam, dan pneumonia.

Frekuensi Makan yaitu 3x makanan utama dan 2x makanan selingan

Tujuan Diet :

 Menormalkan status gizi dan daya tahan tubuh


 Mencapai & mempertahankan BB Normal
 Memberi asupan gizi makro (kebutuhan 2000-3000 kalori/hari) & mikro (vit &
mineral) sesuai kebutuhan
 Meningkatkan kualitas hidup
 Menjaga interaksi obat & makanan
 Memberikan kebebasan pasien memilih mak. Sesuai dengan kemampuan
makanan & diet yg diberikan

Prinsip Diet HIV :

 Zat gizi dihitung sesuai kebutuhan individu


 Protein tinggi; 1,1 – 1,5 g/kg BB. Protein berkualitas tinggi & mudah dicerna.
 Lemak cukup: 10 – 25 % dari kebutuhan energi total.
 Banyak sayuran dan buah (kaya vitamin & mineral)
 Hindari makanan yang merangsang pencernaan.
 Cairan cukup sesuai dengan keadaan pasien.
 Bentuk makanan dimodifikasi sesuai keadaan pasien.
 Hindari makanan diawetkan dan beragi
 Makanan bebas pestisida & zat kimia
3.Bahan makanan Indonesia yang dianjurkan dikonsumsi

 Tempe atau produknya mengandung protein dan Vitamin B12 untuk


mencukupi kebutuhan Odha dan mengandung bakterisida yang dapat
mengobati dan mencegah diare.
 Kelapa dan produknya dapat memenuhi kebutuhan lemak sekaligus
sebagai sumber energi karena mengandung MCT (medium chain trigliseride)
yang mudah diserap dan tidak menyebabkan diare. MCT merupakan enersi
yang dapat digunakan untuk pembentukan sel.
 Wortel mengadung beta-karoten yang tinggi sehingga dapat meningkatkan
daya tahan tubuh juga sebagai bahan pembentuk CD4. Vitamin E bersama
dengan vitamin C dan beta-karoten berfungsi sebagai antiradikal bebas. Seperti
diketahui akibat perusakan oleh HIV pada sel-sel maka tubuh menghasilkan
radikal bebas
 Kembang kol, tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se untuk mengatasi dan
mencegah defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukan CD4
 Sayuran hijau dan kacang-kacangan, mengandung vitamin neurotropik B1, B6,
B12 dan zat gizi mikro yang berguna untuk pembentukan CD4 dan
pencegahan anemia
 Buah alpukat mengandung lemak yang tinggi, dapat dikonsumsi sebagai
makanan tambahan. Lemak tersebut dalam bentuk MUFA (mono unsaturated
fatty acid ) 63% berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menurunkan LDL. Di
samping itu juga mengandung glutathion tinggi untuk menghambat replikasi
HIV

Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan


Sumber karbohidrat Semua bahan makanan Bahan makanan yang
kecuali yang menimbulkan menimbulkan gas seperti
gas ubi jalar
Sumber protein hewani Susu, telur, daging,  Daging dan ayam
dan
ayam tidak berlemak, ikan berlemak, kulit ayam, telur
mentah dan setengah
matang, hidangan laut
mentah, daging mentah

Sumber protein nabati Tempe, tahu, dan kacang Kacang merah


hijau
Sumber lemak Minyak, margarin, santan, Semua makanan yang
dan kelapa dalam jumlah mengandung lemak tinggi (
terbatas digoreng, bersantan, kental)
Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang
menimbulkan gas seperti menimbulkan gas seperti
labu kuning, wortel, kol, sawi, dan ketimun.
bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, dan tomat
Buah-buahan Pepaya, pisang, jeruk, apel, Buah- buahan yang
dan sebagainya menimbulkan gas, seperti
nangka dan durian
Bumbu Bmbu yang tidak Bumbu yang merangsang
merangsang seperti, seperti cabe,
bawang merah, bawang lada,asam,cuka dan jahe
putih, daun salam,
ketumbar, laos, kecap
Minuman Sirup, the dan kopi Minuman bersoda dan
mengandung alkohol

Prosedur Kegiatan :

Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan a. Membuka acara a.Menjawab salam
dengan b. Mendengarkan
mengucapkan penyuluh
salam kepada menyampaikan
sasaran topik dan tujuan
b. Menyampaikan c.Menyetujui
topik dan tujuan kesepakatan waktu
penkes kepada pelaksanaan penkes
sasaran
c. Kontrak waktu
untuk kesepakatan
pelaksanaan penkes
dengan sasaran
5 menit Kegiatan inti Menjelaskan materi a. Menyampaikan
penyuluhan kepada pengetahuannya
sasaran dengan tentang materi
menggunakan penyuluhan
leaflet b. Mendengarkan
penyuluh
menyampaikan
materi
5 menit Evaluasi/penutup a.Memberikan a. Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
sasaran tentang b. Mendengarkan
materi yang sudah c.Mendengarkan
disampaikan penyuluh menutup
penyuluh acara dan
b.Menyimpulkan menjawab salam
materi yang telah
disampaikan
kepada sasaran
c. Menutup acara
dan mengucapkan
salam serta
terimakasih kepada
sasaran

Daftar Pustaka :

Almatsier Sunita , Buku Penuntun Diet, Jakarta : Pt Gramedia

Anda mungkin juga menyukai