Anda di halaman 1dari 16

NUTRITIONAL CARE PROCESS (NCP)

KASUS HEMATOLOGI DAN ANEMIA


INTERMONEV CLINIC 2

Oleh:
Videlia
205070307111016 / 4A3

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS

Nama : Ny. WN Jenis Kelamin : Perempuan


Umur : 32 tahun Registered : 19xxxx
Tanggal lahir : 31-05-1985
Diagnosa Medis : SLE+Anemia

Assessment
Diagnosa Intervensi Monitoring Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah

a. Antropometri NI-2.1 Asupan Makanan ND-1.1 Makanan utama FH-1.2.2 Asupan


BB / BBI : 45,37 kg dan Minuman Per Oral dan snack makanan
estimasi Tidak Adekuat berkaitan - Pemberian diet Tinggi Metode: asupan makanan
TB : 156,72 cm estimasi dengan kondisi pasien mual Energi Tinggi Protein dengan melakukan food
IMT : 18,6 kg/m2 sehingga terjadi penurunan (TETP), tinggi zat besi, recall 24 jam.
estimasi nafsu makan ditandai dengan dan tinggi vitamin C Target: asupan energi dan
LLA : 21,1 cm Tidak ada masalah, status hasil recall pasien energi sesuai kebutuhan zat gizi mencapai 90%-
gizi normal (IMT : 18,6
Tinggi Lutut : 43,5 cm defisit ringan (80%), lemak - Bentuk makanan biasa 120% (Depkes, 1996).
kg/m2)
defisit ringan (80,2%), - Porsi kecil namun Frekuensi: setiap hari.
karbohidrat defisit ringan sering
(92,31%). - Frekuensi pemberian 3 FH-1.6.2 Asupan mineral
kali makanan utama dan Metode: Asupan zat gizi
NI-5.1 Peningkatan 2 kali snack mikro, yaitu zat besi yang
kebutuhan zat gizi spesik berasal dari makanan,
(zat besi) berkaitan dengan ND-3.2 Suplemen vitamin minuman, dan suplemen
diagnosis pasien anemia dan mineral dengan melakukan food
defisiensi zat besi yang Pemberian tablet Fe 1 tablet recall 24 jam.
ditandai dengan kadar Hb 1 kali sehari (15-60 mg) Target: asupan zat besi
rendah (4,4 g/dL) dan PCV (Moriarty-Craige, 2004) mencapai 90%-120%
rendah (15,3%), kondisi (Depkes, 1996)
pasien pucat dan pusing. E-1 Edukasi Gizi - konten Frekuensi: setiap hari
Materi:
NB 1.1 Kurangnya - Edukasi gizi terkait BD-1.10 Profil status
pengetahuan tentang gizi prinsip dan syarat diet anemia
dan makanan berkaitan Tinggi Energi Tinggi Metode: Pemantauan nilai
dengan pasien belum pernah Protein (TETP) dan laboratorium atau rekam
mendapatkan edukasi gizi tinggi zat besi medis terbaru terkait kadar
ditandai dengan pasien tidak - Pilihan bahan makanan Hb dan PCV.
suka mengonsumsi lauk yang dianjurkan, Target: Kadar Hb normal
hewani dan pemilihan bahan dihindari, dan dibatasi (12-16g/dL) dan PCV
makanan tinggi zat besi yang - Gambaran umum normal (35-45%) setelah
kurang tepat. tentang penyakit anemia intervensi dan tidak ada
dan SLE gejala anemia (mual, pucat,
- Pemberian motivasi dan pusing).
untuk makan dan Frekuensi: Setelah
menghabiskan makanan pemeriksaan laboratorium
dengan komponen kembali.
lengkap sesuai isi
piringku PD-1.1 Pemeriksaan fisik
Waktu: 30-60 menit klinis terkait gizi
Frekuensi: 2x, saat Metode: pemeriksaan
kunjungan awal dan akhir pasien terkait demam,
edukasi gizi mual, dan pusing
Media: leaflet dan DBMP Target: suhu tubuh pasien
Sasaran: Ny. WN dan normal, tidak mual, dan
keluarga tidak pusing
Frekuensi: setiap hari
RC-1 Kolaborasi dan ketika melakukan morning
rujukan asuhan gizi recall
Berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain, yaitu dokter FH-4.1 Pengetahuan dan
dan perawat terkait kondisi keterampilan terkait
pasien untuk menurunkan makanan dan gizi
demam, mual, dan pusing, Metode: tanya jawab dan
pemberian diet yang sesuai pre-post test setiap
dengan rencana terapi, dan melakukan edukasi.
jadwal pemberian obat yang Target: Pengetahuan
diberikan oleh dokter terkait pasien dan keluarga
interaksi obat dan makanan. meningkat minimal 80%
dari peningkatan nilai pre-
post test.
Frekuensi: setelah edukasi
dilaksanakan.

b. Biokimia - Kadar Hb dan PCV


Hb = 4,4 g/dL (↓) (↓) menandakan
Leukosit = 7970/ cmm pasien terdiagnosis
(N) anemia
Trombosit = 158 ribu (N)
PCV= 15,3% (↓)

c. Fisik klinis - Peningkatan suhu


KU = cukup tubuh menandakan
Kesadaran = CM kemungkinan terjadi
GCS = 4/5/6 (normal) infeksi SLE
TD = 110/70 mmHg - Pasien mengalami
(normal) mual, pucat, dan
Suhu 37,7ᴼC---- (↑) pusing karena
Nadi = 73x/menit diagnosis anemia
(normal)
RR = 20x/menit (normal)

Mual (+)
Pucat dan pusing
Trasfusi darah PRC 2
kantung

d. Dietary Asupan dahulu


Dahulu: - Tidak suka
- Makanan utama mengonsumsi lauk
2x/hari sering hewani, kecuali ikan
makan camilan karena lembut
- Tidak ada alergi Asupan sekarang:
- tidak suka lauk - Asupan Energi: 1014
hewani hanya kkal (80 %) →
kadang makan defisit ringan
ikan karena - Asupan lemak: 28,17
lembut 1x/mggu gr (80,2%) → defisit
- Mengonsumsi ringan
lauk nabati tahu - Asupan karbohidrat:
dan tempe 1- 139,4 gr (80,5%) →
2x/hari defisit ringan
- Selalu
mengonsumsi
sayur setiap kali
makan (sayur apa
saja mau)
- Suka
mengonsumsi
buah semua jenis
- Mengonsumsi
makanan selingan
buah-buahan atau
jus buah dan
kripik asin
singkong atau
kentang atau
jagung
- Porsi setiap kali
makan nasi 1
centong
- Cara pemasakan
paling sering
digoreng untuk
lauk, disub untuk
sayuran
Sekarang:
Diet RS : Diet TETP
(Nasi) 1200
Recall Asupan :
E : 1014 kkal (80 %) →
defisit ringan
L : 28,17 gr (80,2%)→
defisit ringan
P :58,4 gr (92,31%)→
normal
KH : 139,4 gr (80,5%)→
defisit ringan

e. Ekologi - Chloroquine
- Kebiasaan OR: - dikonsumsi bersama
kali/minggu, makanan untuk
selama : - mengurangi iritasi dan
menit/jam
meningkatkan
- RPD : Anemia
- RPS: SLE bioavailabilitas obat
Anemia - Imuran dikonsumsi
- Ket. Lain-lain: bersama makanan
- Belum pernah untuk mengurangi
mendapat edukasi iritasi
gizi
- Profilas dikonsumsi
bersama atau tidak
Farmakologi bersama makanan
Chloroquine 1 tab
Imuran 1 tab Kesimpulan IOM
Profilas 1 tab Obat-obat yang
dikonsumsi pasien dapat
diminum bersama
makanan untuk
mengurangi efek samping
obat
Nama : Ny. WN
Umur : 32 tahun
Tanggal lahir : 31-05-1985
Diagnosa Medis : SLE+Anemia
Jenis Kelamin : Perempuan
Registered : 19xxxx

INTERVENSI GIZI
PRESKRIPSI DIET
a. Tujuan
● Meningkatkan asupan intake makanan dan minuman per oral pasien.
● Meningkatkan kebutuhan zat gizi spesik (zat besi) pasien.
● Memberikan asupan gizi berkaitan dengan kondisi autoimun
b. Prinsip
● Tinggi energi tinggi protein (TETP)
● Tinggi zat besi (Fe) dan vitamin C
● Tinggi cairan
c. Syarat
● Energi diberikan 1620,71 kkal untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pasien. Energi diberikan lebih tinggi karena pasien
mengalami peningkatan suhu (demam) 37,7⁰C untuk mengompensasi kemungkinan infeksi SLE pada Ny. WN.
● Protein diberikan 20% TEE, yaitu 101.30 gram untuk memenuhi kebutuhan protein dan mencegah inflamasi karena kondisi SLE.
Jenis yang dianjurkan adalah protein hewani dan protein nabati, khususnya yang memiliki kadar zat besi tinggi seperti daging, ikan,
ayam, dll.
● Lemak diberikan 20% TEE, yaitu 36,02 gram untuk memenuhi kebutuhan lemak pasien. Jenis lemak yang dianjurkan adalah asam
lemak tidak jenuh, khususnya asam lemak omega-3 dan omega-6, seperti alpukat, kacang kedelai, tahu, ikan salmon, dll.
● Karbohidrat diberikan 60% TEE, yaitu 222,85 gram untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat pasien. Jenis yang dianjurkan adalah
karbohidrat padat energi.
● Serat diberikan cukup, yaitu 25 gram untuk memenuhi kebutuhan serat pasien. Bahan makanan yang mengandung serat dari sayur-
sayuran dan buah-buahan, seperti bayam, buncis, wortel, dll.
● Cairan diberikan 1.626,06 ml. Cairan diberikan lebih tinggi karena pasien mengalami peningkatan suhu (demam) 37,7⁰C sehingga
dapat menanggulangi dehidrasi pasien. Cairan dapat berasal dari minum air putih atau proses pengolahan makanan.
● Pemberian asupan mikronutrien disesuaikan dengan kondisi pasien:
○ Zat besi diberikan sebanyak 18 mg/hari (AKG, 2019) untuk menanggulangi kondisi anemia. Bahan makanan yang
mengandung tinggi zat besi, seperti kedelai, hati, biji kacang-kacangan, daging ayam, telur, dll.
○ Vitamin C diberikan sebanyak 75 mg/hari (AKG, 2019) untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Bahan makanan yang mengandung tinggi vitamin C, seperti jambu, jeruk, pepaya, dll.
● Bahan makanan yang perlu dihindari, seperti teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin sehingga menurunkan
absorpsi zat besi
● Bentuk makanan biasa dengan jalur pemberian oral
● Frekuensi makan 3x makan utama dan 2x makan selingan
● Makanan diberikan dalam porsi kecil, namun sering dan padat energi untuk mengompensasi mual pasien
d. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
• Kebutuhan energi (Harris-Benedict)
- BMR Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
= 655 + (9.6 × 45.37) + (1.8 × 156.72) – (4.7 × 32)
BMR Wanita = 1222,25 kkal
Penambahan kalori karena demam sebesar 13% setiap 1oC diatas 37,5oC (ADA, 2000)
- FS (Peningkatan suhu 0,2oC)
FS = 2,6% x 1222,25 kkal
= 31,78 kkal
- TEE (Energi) = BMR x FA + FS
= 1222,25 x 1,3 + 31,78
TEE = 1620,71 kkal
• Kebutuhan protein
Protein = (25% x TEE)/4
= 101,30 gram
• Kebutuhan lemak
Lemak = (20% x TEE)/9
= 36,02 gram
• Kebutuhan karbohidrat
Karbohidrat = (55% x TEE)/4
= 222,85 gram
• Kebutuhan cairan (kondisi demam)
Cairan = 35ml x BB + (12% tiap peningkatan 1oC)
= 35 x 45,37 + (2,4%)
Cairan = 1.626,06 ml

• Pembagian waktu makan:


Makan pagi (25%) 405,18 kkal
Snack pagi (10%) 162,07 kkal
Makan siang (30%) 486,21 kkal
Snack sore (10%) 162,07 kkal
Makan malam (25%) 405,18 kkal

MENU SEHARI Ny. WN


Prinsip diet TETP (bentuk biasa)
Energi 1620,71 kkal
Protein 101,30 gram
Lemak 36,02 gram
Karbohidrat 222,85 gram
Cairan 1626,06 ml

Kategor Bahan Bera Energi Protei Lemak Serat Zat besi Cairan Vitamin
Waktu Menu KH (g)
i Makanan t (g) (g) n (g) (g) (g) (mg) (ml) C (mg)
Pagi Bubur beras
MP 50 175,00 40,00 4,00 0,00 0,25 0,20 0,00 0,00
(25%) Ayam putih
Sayur ayam
Komplit LH tanpa 40 50,00 0,00 7,00 2,00 0,00 0,60 0,00 0,00
kulit
S wortel 30 7,50 1,50 0,30 0,00 0,45 0,30 0,00 3,00
S Buncis 30 7,50 1,50 0,30 0,00 0,54 0,21 0,00 1,00
Jamur
S 25 0,00 0,00 3,00 0,00 1,38 0,18 0,00 0,00
kancing
Susu skim susu skim
LH 100 75,00 10,00 10,00 0,00 0,00 2,90 100,00 1,00
cair cair
200
Air putih air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
Total 315 53 24,6 315,00 53,00 24,60 2,00 2,62
B pisang 50 50,00 12,00 0,00 0,00 2,75 0,85 0,00 2,00
strawberr
Banana B 25 5,95 1,16 0,00 0,00 0,50 0,00
y 0,10 8,00
Strawberr
Snack gula Madu 5 12,33 3,00 0,00 0,00 0,08 0,05 0,00 0,20
y Juice
pagi 200
(10%) air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
200
Air putih air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
Total 68,29 16,16 0 68,29 16,16 0,00 0,00 3,33
Beras
Nasi putih MP 75 262,50 60,00 6,00 0,00 0,50 0,30 0,00 0,00
putih
Fillet dori LH Ikan dori 40 50,00 0,00 13,00 2,40 0,00 0,00
0,80 0,00
Siang crispy
minyak minyak 5 50,00 0,00 0,00 5,00 0,00 0,00 0,00 0,00
(30%)
telur
LH 55 75,00 0,00 7,00 5,00 0,00 0,00
sup tahu ayam 1,65 0,00
telur LN Tahu 110 75,00 7,00 5,00 3,00 0,11 3,52 0,00 0,00
air air putih 50 ml 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50,00 0,00
Tumis S brokoli 40 11,60 0,70 1,20 0,00 1,00 0,20 0,00 5,00
brokoli S wortel 20 5,00 1,00 0,60 0,00 0,22 0,20 0,00 3,60
wortel minyak minyak 2,5 25,00 0,00 0,00 2,50 0,00 0,00 0,00 0,00
Jambu
B 50 25,00 6,00 0,00 0,00 1,20 0,00
biji 0,55 35,67
Jus jambu gula Madu 5 12,33 3,00 0,00 0,00 0,03 0,05 0,00 0,20
200
air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
150
Air putih air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 150,00 0,00
ml
Total 591,43 77,7 32,8 591,43 77,70 32,80 17,90 2,84
tepung
MP 10 34,10 6,00 0,03 0,00 0,70 0,00
maizena 0,15 0,00
Pudding LH susu skim 100 75,00 8,00 10,00 0,00 0,00 2,90 100,00 1,00
mangga mangga
Snack sore
(10%) B harum 90 50,00 9,50 0,00 0,00 4,50 0,00
manis 0,18 6,00
200
Air putih air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
Total 159,1 23,5 10,03 159,10 23,50 10,03 0,00 5,20
Beras
Nasi putih MP 75 262,50 60,00 6,00 0,00 0,50 0,30 0,00
putih 0,00
daging Daging
LH 30 50,00 0,00 17,14 7,14 0,00 0,00
cincang sapi 0,78 0,00
Malam teriyaki minyak minyak 2,5 25,00 0,00 0,00 2,50 0,00 0,00 0,00 0,00
(25%) Tempe
bumbu LN tempe 50 75,00 7,00 5,00 3,00 6,90 0,00
kecap 0,75 0,00
bayam S bayam 50 12,50 2,50 0,50 0,00 0,45 1,65 0,00 15,00
bening S jagung 30 7,50 1,35 0,30 0,00 1,05 0,15 0,00 0,60
Air putih air air putih 50 ml 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50,00 0,00
200
Air putih air air putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 200,00 0,00
ml
Total 432,5 70,85 28,94 12,64 8,9 3,63 250 15,6
Total 1566,3 241,21 96,37 32,54 22,88 19,51 1650 82,27
Total Kebutuhan 1620,7 222,85 101,3 36,02 25 18 1626,06 75
96,64 108,24 95,14 90,35 91,52 108,36 101,47 109,69
%Pemenuhan
% % % % % % % %

INTERVENSI EDUKASI

Materi:
- Edukasi gizi terkait prinsip dan syarat diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP), tinggi zat besi, dan tinggi vitamin C
- Pilihan bahan makanan yang dianjurkan, dihindari, dan dibatasi
- Gambaran umum tentang penyakit anemia dan SLE
- Pemberian motivasi untuk makan dan menghabiskan makanan dengan komponen lengkap sesuai isi piringku
Waktu: 30-60 menit
Frekuensi: 2x, saat kunjungan awal dan akhir edukasi gizi
Media: leaflet dan DBMP
Sasaran: Ny. WN dan keluarga
Daftar Pustaka

Handayani D. dan Kusumastuty I. 2017. DIAGNOSIS GIZI. Malang: UB Press.


Kemenkes RI. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Dirjen Gizi Masyarakat
Kemenkes, R. I. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 28 tahun 2019 tentang angka kecukupan
Kemenkes, R.I. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta, Kemenkes RI.
Kemenkes, R.I. 2014. PMK RI No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Indonesia: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Persatuan Ahli Gizi Indonesia & Asosiasi Dietisien Indonesia. 2019. PENUNTUN DIET DAN TERAPI GIZI, EDISI 4. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
TKPI, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Indonesia: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai