Anda di halaman 1dari 12

MNT pada Penyakit Dalam

Laporan
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen Asuhan Gizi Klinik
Yang dibina oleh Ibu Dwipa

Disusun oleh
Kelompok 5

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN GIZI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Agustus 2022
BAB II
FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS

Nama : Ny. N Jenis Kelamin : perempuan


Umur : 36 tahun No. Register : 448603
Tanggal MRS : Minggu, 18 April 2022 Diagnosis medis : Post SC + Hipertensi Kronis

Diagnosis Gizi
Assessment Intervensi Rencana Monev
(PES)
Data Dasar Identifikasi Masalah
1. Diagnosis Medis:
Post SC (Sectio Caesarea) PD-1.1.21 Tanda-tanda vital NI-1.2 peningkatan ND.1.2. PD-1.1.21 Tanda-tanda vital

+ hipertensi klinis Tekanan darah tinggi kebutuhan energi yang Modifikasi jenis atau Tekanan darah tinggi per
pemeriksaan
berkaitan dengan jumlah makanan dan zat
pemenuhan kebutuhan gizi (diet TETP, tinggi
nutrisi janin yang Fe, vitamin C,dan
ditandai dengan rendah Na)
tekanan darah tinggi

2. Keluhan utama
Lemas dan nyeri pada luka
bekas SC

3. Riwayat penyakit CH-1.2.1 Pasien/klien CH-1.2.1 Pasien/klien


a. sekarang: memiliki riwayat penyakit memiliki riwayat penyakit

hipertensi hipertensi hipertensi

b. dahulu: hipertensi

4. Skrining gizi FH.1.2.2.2. NB.1.1. E.1.3. FH.1.2.2.2. Jenis


a. Riwayat makan dahulu Jenis makanan tidak Pengetahuan yang Informasi terkait Diet makanan
- pola makan 3 kali/ tepat (ikan laut asap) kurang dikaitkan Rendah Garam
hari dengan makanan dan
- makanan pokok zat gizi berkaitan..
berupa nasi (2 ctg dengan kurangnya
setiap kali makan) informasi ditandai oleh
- lauk hewani yang konsumsi makanan
sering dikonsumsi: tinggi natrium (ikan laut
ayam, telur, kan asap)
laut asap
(2-3x/hari)
- Lauk nabati: tahu
dan tempe (2-3x/
hari)
- Sayur yang sering
dikonsumsi: bayam
dan sawi diolah
tumis (2 3x/hari)
- Buah yang sering
dikonsumsi: Pisang
dan pepaya
(1-2x/hari)
- Pasientidak
memperhatikan
penggunaan garam
dalam masakan
Riwayat Makan Sekarang:
Energi: 2054.3 kkal (90,7 %) FH. 1.2.2. NI.2.1. Kekurangan FH. 1.2.2.
Protein: 66.6 gram (56%) Asupan makanan kurang intake makanan dan Asupan makanan
Lemak: 42.8 gram (85%)
(protein dan lemak): minuman oral berkaitan (protein dan lemak)
Karbohidrat: 326.9 gram
FH.1.6.2.3. Kekurangan dengan meningkatnya FH.1.6.2.3. Intake
(101,5%)
intake mineral(Fe) kebutuhan energi pasca mineral (Fe)
Fe: 12,1 mg (67.3%)
operasi yang ditandai
oleh intake pron, lemak,
Vitamin C: 82,4 mg (68,6 %) Fe, dan Vitamin C C)
Natrium: 752.2 mg (< 800) FH.1.6.1.2. tidak adekuat FH.1.6.1.2 Intake
mg)
Kekurangan intake Vitamin C
Vitamin C

b. Antropometri
BB-79 kg (sebelum
melahirkan) LILA-32cm
TB-155 cm Status Gizi:
Normal (berdasarkan
LILA)
c. Biokimia
NI.5.10.1
Hb: 11,1 g/dl (N:13,5-
BD.1.10.1. Kadar Hb Kekurangan intake BD.1.10.1. Kadar Hb
18)
kurang dari normal mineral Fe berkaitan BD.1.10.2. Kadar
Hematokrit: 31,3% (N:
BD.1.10.2. Kadar: dengan meningkatnya Hematokrit
42 51%)
Hematokrit kurang dari kebutuhan zat gizi
normal pasca operasi ditandai
oleh asupan kadar Hb
dan hematokrit kurang
dari normal

d. Fisik klinis NL.5.4.


Lemas dan nyeri pada Penurunan kebutuhan
luka bekas operasi PD. 1.1.9. Tekanan zat gizi natrium PD. 1.1.9. Tekanan
TD-160/90 mmHg darah lebih dari normal berkaitan dengan darah
(N-120/80 mmHg) hipertensi ditandai oleh
Suhu 36° C tekanan darah lebih dari
Nadi = 114 kali/memit normal
RR = 18 kali/menit

5. Riwayat personal
- Usia 36 tahun
- Jenis kelamin PR
- Agama : islam
- Riwayat
kehamilan : 1 kali
SC
- Pendidikan : SMP
- Pekerjaan pasien :
IRT
- Pekerjaan suami:
sopir
RENCANA INTERVENSI GIZI
1) Tujuan Pemberian Diet
- Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan status gizi, agar pasien dapat
melakukan aktifitas normal
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
- Mengendalikan kadar hemoglobin dan tekanan darah agar mencapai batas
normal
- Membatasi asupan natrium yang dikonsumsi oleh pasien
2) Kebutuhan Zat Gizi
Energi : 1924,5 kkal
Protein : 99 gram
Lemak : 53,45 gram
Karbohidrat : 264,62 gram
3) Jenis Diet
Diet TETP
4) Pemberian Edukasi
1. Menjelaskan tentang diet TETP kepada pasien dan keluarga.
2. Menjelaskan tujuan pemberian diet.
3. Memberi saran pemberian makanan untuk pasien.
4. Memberikan edukasi tentang makanan yang tinggi Fe dan rendah Na

PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BB = 79 kg (sebelum melahirkan)
LILA = 32cm
TB = 155 cm
Status Gizi: Normal (berdasarkan LILA)
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (155 – 100) – 10% (155 – 100)
= 55 – 5,5
= 49,5 Kg
BEE = 655 + (9,6 BBI) + (1,7 TB) – (4,7 U)
= 655 + (9,6 x 49,5) + (1,7 x 155) – (4,7 x 36)
= 655 + 475,2 + 263,5 – 169,2
= 1224,5
Energi = BEE x FA x FS
= 1224,5 x 1 x 1
= 1224,5 kkal
Kondisi menyusui 0-6 bulan (+700 kkal)
Energi = 1224,5 + 700
= 1924,5 kkal
Protein = 2g/ Kg BB
= 2 x 49,5
= 99 gram
99 x 4
= x 100 %=20,57 %
1924,5
Lemak = 25% x 1924,5 kkal
481,125
=
9
= 53,45 gram
Karbohidrat = 55% x 1924,5 kkal
1058,475
=
4
= 264,62 gram
MENU DIET TETP PADA IBU PASCA MELAHIRKAN

Waktu Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh Fe Na Vit C


(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram) (mg) (mg) (mg)
Pagi Nasi Beras 40 142,8 3,36 0,68 30,84 0,72 10,8 0
(07.00) Ikan Bumbu Kuning Ikan Patin 50 66 8,5 3,3 0,55 0,8 38,5 0
Orek Tempe Tempe Kedelai Murni 50 100,5 10,4 4,4 0,7 2 4,5 0
Sayur Bening Kelor Kelor 30 46 2,55 0,8 7,15 3 30,5 11
Wortel 40 18 0,5 0,3 3,95 0,5 35 9
Buah Potong Melon 190 37 0,6 0,4 7,8 0,4 27 0
Sub Total 410,3 25,91 9,88 50,99 7,42 146,3 20
Snack Pagi Arem-Arem Beras 20 71,4 1,68 0,34 15,42 0,36 5,4 0
(10.00) Hati Ayam 10 26,1 2,74 1,61 0,16 1,58 106,8 0
Juas Sirsak Sirsak 60 39 0,6 0,18 9,78 0,36 1,2 12
Gula 10 39,4 0 0 9,4 0,01 0,1 0
Sub total 136,5 5,02 2,13 25,36 2,3 113,4 12
Siang
(12.00)

Sub total
Snack
Siang
(15.00)
Sub total
Malam
(18.00)

Sub total
Snack
malam
(20.00)

Sub total
Total kebutuhan
Persentase
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Pengamatan dan Monitoring - Evaluasi terdiri dari:
1. Antropometri
Memantau IMT dan status gizi pasien. Pengukuran berat badan dan
tinggi badan dilakukan di awal pengkajian dan di akhir pengamatan.
2. Biokimia (bila ada hasil pemeriksaan laboratorium terbaru)
Data laboratorium dimonitor hanya jika dilakukan tes laboratorium.
Monitoring terhadap pemeriksaan hasil lab dapat menentukan berhasil atau
tidaknya terapi yang diberikan. Parameter ini dilakukan dengan melihat
perkembangan pemeriksaan laboratorium di catatan medik pasien.
Keberhasilan dari terapi yang diberikan apabila hasil laboratoriumnya
sudah sampai batas normal atau mendekati batas normal.
3. Fisik/ Klinis
Monitoring keadaan fisik/klinik: KU, Nadi, RR, Suhu, dan TD.
Penilaiannya dilakukan dengan cara melihat dari data rekam medis
pasien.
4. Dietary
 Asupan Energi Total (FH 1.1.1.1)
 Asupan Protein Total (FH 1.5.2.1)
 Asupan Lemak Total (FH 1.5.1.1)
 Asupan Karbohidrat Total (FH 1.5.3.1)
 Asupan Vitamin C (FH-1.6.1.2)
 Asupan Fe (FH-1.6.2.3)
 Asupan Natrium (FH-1.6.2)
Dietary intake untuk mengetahui perubahan asupan makanan pasien
dilakukan dengan cara food recall 24 jam. Asupan yang dimonitor yaitu
asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, Vitamin C, Fe, dan Natrium.
5. Edukasi
Tingkat pengetahuan (FH 1.2.2.2)
Pasien dan keluarga pasien memahami tentang diet TETP serta
pasien menjalankan dietnya atau patuh terhadap diet yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai