Anda di halaman 1dari 37

Nama : yunita lestari padang

Nim : p01031217098

Prodi: DIV 6B

KASUS : NEFROPATI DIABETIK

Seorang pasien wanita berumur 58 tahun dengan nefropati diabetik. TB 148 cm, BB 49
kg dengan edema pada kaki. BBI 48 kg.
Hasil lab :
Hb =7,4 mg/dl, ureum = 186 mg/dl, kreatinin = 3,1 mg/dl, kolesterol = 286 mg/dl,
trigliserida = 182 mg/dl, asam urat = 9,9 mg/dl, gula darah puasa 286 mg/dl, 2jPP = 381 mg/dl,
Natrium = 137 mg/dl, kalium = 5,9 mg/dl, TD = 170/100 mmHg

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR DAN PERHITUNGAN DIET

1. Assesment Gizi

. DATA PERSONAL
KATEGORI DATA KODE DATA
Nama Pasien wanita
Umur CH.1.1.1 58 tahun
Jenis kelamin CH.1.1.2 Perempuan
ANTROPOMETRI
Tinggi badan AD.1.1.1 148 Cm
Berat badan AD.1.1.2 49 Kg
IMT AD.1.1.5 22,37 Kg (Normal)
BBI 43,2 Kg
DATA BIOKIMIA
HB 7,4 mg/dl Rendah (N: 11-16 mg/dl)
Kolesterol 286 mg/dl Tinggi (N:200-239 mg/dl)
Ureum 186 mg/dl Tinggi (N:6-20 mg/dl)
Kreatinin 3,1 mg/dl Tinggi (N: 0,5 – 1,1 mg/dl)
Trigliserida 182 mg/dl Tinggi (N:150 -199 mg/dl)
Asam urat 9,9 mg/dl Tinggi (N:5,7 – 7,2 mg/dl)
Gula darah puasa 286 mg/dl
Gula 2JPP 381 mg/dl
Natrium 137 mg/dl
Kalium 5,9 mg/dl
FISIK/KLINIK
Diagnosa medis Nefropati diabetik
Tekanan darah 170/100 mmHg Tinggi

2. Diagnosis Gizi
 NI,2,3 kekurangan intake nutrisi enteral berkaitan dengan gangguan absorbsi
atau metabolisme zat gizi ditandai dengan asupan zink kurang nilai (Hb) 7,4 mg/dl.
 NC.2.2 perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan gangguan
metabolisme ditandai dengan Hb rendah, kolesterol tinggi, ureum tinggi, kreatinin tinggi,
trigliserida tinggi, asam urat tinggi serta tekanan darah tinggi.

3. Intervensi Gizi

 Tujuan :
1. Mencegah progresivitas kerusakan ginjal
2. Mempertahankan st. Gizi optimal
3. Mengendalikan kadar glukosa darah
4. Mengendalikan kadar lipida darah
5. Mengendalikan tekanan darah
6. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Protein
1. Pembatasan protein merupakan hal yg penting
2. Protein sesuai dg tkt penurunan fungsi ginjal
3. Anjuran : 0,8 gr/kgBB/hari (10% dari total energi)
4. Fungsi ginjal sdh sangat buruk (GFR/CCT 10-15 ml/mnt), asupan protein 0,6
gr/kgBB/hari
5. Asupan 50% berasal dari protein bernilai biologi tinggi
6. Jika ada terapi HD : 1,2 gr/kgBB/hari
7. Jika CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) : 1,3-1,5 gr/kgBB/hari (20%
dari total energi)
 Energi : 35 kcal/kgBB/hari
 Karbohidrat 60% dari total energi utamakan KH kompleks anjuran konsumsi sukrosa
lebih liberal konsumsi gula 5% dari total energi (DM tanpa komplikasi)pasien ND dg
CAPD : 35-40% KH berasal dari asupan makanan, 15% berasal dari cairan peritoneal
(dekstrosa)
 Lemak 30% dari total kalori sumber dari lemak tdk jenuh ganda maupun tunggal, yaitu
minyak wijen, jagung, zaitun. Lemak jenuh <10% Kolesterol <300 mg/hari
 Garam : 1000-3000 mg Na/hari, tergantung tekanan darah, ada tidaknya oedema/asites
serta pengeluaran urin/hr Px ND HD : 1000 mg + 2000 mg apabila jumlah urine sehari
1000 ml
 Kalium : kalium darah pd batas normal hiperkalemia : 1600-2800 mg/hari
(40mg/kgBB/hari hindari makanan tinggi kalium px ND HD : 2000 mg + jumlah urine
sehari
 Fosfor :jika hiperfosfatemia (kadar fosfat >6mg/dl), asupan fosfor dibatasi anjuran
asupan : 8-12 mg/kgBB/hr serum fosfat darah pd batas 4-6 mg/l obat pengikat fosfat
diminum bersamaan dg waktu makan
 Kalsium : jika hipokalsemia (kadar kalsium darah <8,5 mg/dl) berikan suplemen kalsium
dlm bentuk tablet (kalsium karbonat) asupan : 1200 mg/hari kadar kalsium darah : 8,5-
11 mg/dl
 Cairan : disesuaikan dg jumlah pengeluaran urine sehari + pengeluaran cairan mel
keringat dan nafas (±500 ml)
 Sumber fosfor : susu dan hasil olahannya, hati, ikan sarden, udang, kc kedelai, tahu,
tempe dan kacang2an
 Sumber natrium : garam dapur, penyedap makanan (MSG), soda kue, zat pengawet,
makanan yg menggunakan bahan2 tsb dlm pengolahannya
 Sumber kalium : pisang, tomat, alpukat, jambu biji, jeruk, rebung, bayam, daun pepaya,
daun singkong, kentang, singkong, labu kuning, susu, santan kelapa

 Perhitungan :
Energi = 35 kcal/kgBB/hari
Energi = 35 X 49 Kg
Energi = 1.715 Kkal

Protein = 10% X 1.715 Kkal = 42,87 Gr


4
Karbohidrat = 60% X 1.715 Kkal = 257,25 Gr
4
Lemak = 30% X 1.715 Kkal = 57,16 Gr
9

Pembagian makanan dalam sehari :


Makan pagi = 20% X 1.715 Kkal = 343 Kkal
Snack pagi = 10% X 1.715 Kkal = 171,5 Kkal
Makan siang = 30% X 1.715 Kkal = 514,5 Kkal
Snack siang = 10% X 1.715 Kkal = 171,5 Kkal
Makan malam = 20% X 1.715 Kkal = 343 Kkal
Snack malam = 10% X 1.715 Kkal = 171,5 Kkal

4. Monitoring dan Evaluasi Gizi

PARAMETER PENGUKURAN/ WAKTU TARGET TERUKUR


PENGAMATAN
Antropometri BB Setiap hari Mempertahankan/menurunkan
berat badan (tidak ada oedem)
Biokimia Pemantauan kadar: Sesuai waktu Hasil mendekati kadar normal
paruh/ Hasil mendekati kadar normal
rekomendasi Hasil mendekati kadar normal
dokter Hasil mendekati kadar normal
Fisik/Klinis Tekanan darah Setiap hari Mendekati normal
HB
Kolesterol
Ureum
Kreatinin
Trigliserida
Asam urat
Gula darah puasa
Gula 2JPP
Natrium
Kalium

Dietary Asupan makanan Setiap hari Asupan engi dan protein cukup
dan zat gizi (Minimal 80% dari kebutuhan)

MENU MAKANAN
Makanan Lunak Diet Diabetes Melitus Rendah Protein

Waktu Hidang Bahan Ber Kal Prot Le Ha Ca Fe Na


an at H N ma (gr) (m (mg) (mg)
(gr) (gr) k g)
(gr)
PAGI BUBUR Beras 50 179 3,7 1 37,6 16 0,9 1,5
DAGIN Daging 60 170,9 16,1 11 0,0 7,8 1,1 43,8
G A Wortel 20 7,2 0,2 0 1,6 0,0 0,0 0,0
AYAM Minyak 5 43,1 0,0 5 0,0 0,3 0,0 0,0
SNAC BUBUR Ubi 50 56,0 1,2 0 13,1 4,5 0,3 1,5
K UBI Santan 50 35,5 0,3 3 1,5 1,5 0,1 2,0
Gula 10 36,9 0,1 0 9,4 37, 0,0 3,8
merah 7
SIANG NASI Beras 60 216,5 4,0 0 47,7 4,8 0,7 0,0
BUBUR Ikan 60 67,3 12,8 1 0,0 28, 0,2 33
8

Wortel 40 14,4 0,4 0 3,2 0,0 0,0 0,0


Pepaya 10 39 0,6 0 9,8 24 0,1 3,0
0
SNAC PUDIN Tepung 50 190,5 0,2 0 54,7 1,0 0,1 4,5
K G maizen
BUAH a
BUAH 10 65 0,5 0 17 10, 0,0 2.0
NAGA 0 0
Gula 5 19,3 0,0 0 5 0,1 0,0 0,1
pasir
MALA BUBUR Beras 50 180,4 3,3 0 39,8 4,0 0,6 0,0
M NASI Ayam 60 170,9 16,1 11 0,0 7,8 1,1 43,8
capcay 50 18 0,5 0 4,0 0,0 0,0 0,0

Margari 5 31,8 0,0 3 0,0 0,0 0,0 0,0


n
SNAC Setup 10 37 0,6 0 7,8 2,4 0,1 1,6
K melon 0
Madu 40 121,6 0,1 0 33 0,0 0,0 1,6
JUMLAH 1.718,8 61,9 39, 280,
8 2

KASUS : TINGGI ENERGI TINGGI PROTEIN

1. Seorang anak UT Berusia 2 tahun 4 bulan di rawat di RSUD dengan keluhan utama
BAB Cair (+) sejak 3 bulan sebelumnya masuk RS, nafsu makan turun, 2 bulan sebelum
masuk RS keluhan kembali muncul dan terdapat bercak putih di lidah dan mulut, 1
minggu sebelum masuk RS pasien di rawat di RS swasta, karena tidak mempunyai
biaya makan pulang paksa, keadaan pasien semakin lemas. Sewaktu masuk RS
terdapat dehidrasi ringan-sedang, sudah dilakukan rehidrasi di IGD RSUD kemudian
dipindahkan ke ruang rawat inap anak. BB masuk 6,25 kg, TB masuk 86 cm, BB target
12 kg, LLA 9 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Hb 7,3 gr/dl, suhu tubuh
38,7 ˚C. Muntah 2x sehari, diare (+) 5x sehari, penurunan nafsu makan (+). Di rumah
pasien hanya makan nasi tim yang dihaluskan 2x sehari @2 sendok makan. Nasi tim
dengan lauk ceker ayam tanpa sayur. Ibu pasien juga memberikan pisang. Minum susu
LLM 3x @30 ml @1 sendok teh takar satu minggu sebelum masuk RS. Pasien masih
minum ASI, susu formula sudah diberikan pada usia 1 bulan.

Nama : UT No RM :
ASUHAN GIZI
Umur : 2 Tahun 4 Bulan Bangsal/kamar :
Diagnosis Medis : Kurang Energi Protein
PENGKAJIAN / ASSESSMENT GIZI
A. Antropometri
BB : 6,25 kg TB : 86 cm IMT : 8,5 kg/m² LLA : 9 cm LK:
BBI : 12,8 kg BB/U : TB/U : BB/TB LLA/U:

Kesimpulan : Dari hasil IMT pasien, status gizi pasien sangat kurus, BB pasien kurang
dari 50% dari BB sesuai umur pasien.
B. Biokimia
Hb= 7,3 gr/dL (Anemia)

Kesimpulan : Dari data hasil lab dapat diketahui bahwa pasien mengalami anemia
dikarenakan kadar Hb rendah.
C. Klinis/Fisik
BAB cair (+)
Nafsu Makan Menurun (+)
Muntah (+)
Bercak Putih dilidah dan dimulut
Suhu Tubuh : 38,7°C (diatas Normal)

Kesimpulan : Dari data hasil pemeriksaan klinis/fisik nafsu makan menurun, muntah
diakibatkan karna adanya bercak putih dimulut, diare dan suhu tubuh tinggi (diatas
normal).
D. Dietary History
1. Alergi Makanan : Tidak ada
2. Pantangan Makanan : Tidak ada
3. Diet yang dijalani : Tidak ada
4. Asupan Makanan : Nasi tim dengan lauk ceker ayam tanpa sayur 2 kali/
hari @2sdm, Pisang, Susu LLM 3 x 30 ml @1sdt, Masih minum ASI, susu formula
sudah diberikan pada usia 1 bulan.
Energi : kkal Protein : gr Lemak : gr KH : gr
Kesimpulan : Alergi makanan dan pantangan serta diet yang sedang dijalani tidak
disebutkan. Namun terdapat asupan inadekuat zat gizi makro dan mikro, diakibatkan
kebiasaan makan yang buruk seperti hanya makan nasi dengan ceker ayam tanpa
adanya sayur .tidak diberikan ASI Ekslusif.
E. Riwayat Penyakit Pasien
 Keluhan utama BAB cair (+) sejak 3 bulan sebelum masuk RS
 Nafsu makan turun 2 bulan sebelum masuk RS
 Terdapat bercak putih dilidah dan mulut 2 bulan sebelum masuk RS
 Keadaan semakin lemas 1 minggu sebelum masuk RS
 Terdapat dehidrasi ringan-sedang 1 minggu sebelum masuk RS.

DIAGNOSIS GIZI
NI-5.2 : Intake protein dan energi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama
berkaitan dengan kekurangan dalam mendapatkan makanan ditandai dengan IMT = 8,5
kg/m² (kurang dari 18,5 kg/m²) menandakan underweight

NC-3.1 : Berat badan kurang dari normal berkaitan dengan intake energi kurang dan
keterbatasan mendapatkan makanan ditandai dengan LLA = 9 cm (kurang dari 12,5 cm)
menandakan Klasifikasi KEP.

NB-2.3 : Tinglat pengetahuan yang kurang berkaitan dengan keterbatasan tingkat social dan
ekonomi ditandai dengan pemberian ASI Eksklusif hanya sampai usia 1 bulan, pilihan
makanan yang tidak tepat, tidak bervariasi dan tidak mengikuti pola makan seimbang.

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet
 Memberikan energi dan zat gizi guna mencegah hipoglikemia
 Memberikan energi dan zat gizi guna mengatasi dehidrasi
 Memberikan energi dan zat gizi guna mencegah dan mengatasi kekurangan zat
gizi mikro
 Memulihkan kondisi kesehatan
 Meningkatkan status gizi anak
2. Bentuk Makanan : Makanan Cair Penuh
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi 80 - 100 kkal / kg BBA/ hari
 Protein 1 – 1,5 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
 Cairan 130 ml / kg BBA / hr (tanpa edema)
 Mineral mix 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula
 Rendah Laktosa
 Diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau 3 jam (8 kali)
 ASI diberikan setelah pemberian formula
5. Terapi Diet : (F-75) + ASI
6. Kebutuhan Gizi :
Energi = (80 - 100 kkal) x BBA
= (80 - 100 kkal) x 6,25 kkal
= (500 - 625 kkal)

Protein = (1 - 1,5 gr) x BBA


= (1 - 1,5 gr) x 6,25 kg
= (6,25 - 9,4 gr)

Cairan = 130 ml / kg BBA / hari


= 130 ml x 6,25 kg
= 812,5 ml

IMPLEMENTASI / PEMESANAN DIET


Diet : (F-75) + ASI Bentuk : Makanan Cair Penuh Ekstra : -

RENCANA MONITORING EVALUASI

Parameter Pengkuruan / Waktu Target Terukur


Pengamatan
Antropometri BB Seminggu Sekali Normal
Bikomia Hb Sewaktu Normal
(Sesuai Anjuran Dokter)
Fisik/Klinik Bercak putih dilidah, mulut
Nafsu makan menurun
Normal
Muntah Setiap hari
Status diare
Suhu tubuh
Dietary Asupan Makan Setiap hari Asupan Terpenuhi

RENCANA KONSULTASI
1. Tujuan Diet :
Memberikan pendidikan / pelatihan tentang pengetahuan dan keterampilan bagi
keluarga pasien yang bertujuan untuk menunjang perubahan perilaku yang diperlukan
agar mencapai keadaan sehat optimal dan kualitas hidup yang lebih baik.

2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi 80 - 100 kkal / kg BBA/ hari
 Protein 1 – 1,5 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
 Cairan 130 ml / kg BBA / hr (tanpa edema)
 Mineral mic 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula
 Rendah Laktosa
 Diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau 3 jam (8 kali)
 ASI diberikan setelah pemberian formula
3. Bahan Makanan :
Dianjuran : Susu skim bubuk, gula pasir, minyak sayur, larutan elektrolit,
tepung beras
Tidak Dianjurkan : (Sumber protein hewani yang dimasak dengan banyak minyak /
santan kental); (Sumber protein nabati yang dimasak dengan
banyak minyak / santan kental); (Sayuran yang dimasak dengan
banyak minyak / santan kental); (santan kental); (minuman rendah
energi); (bumbu yang tajam: cabe dan merica).

DAFTAR MENU SEHARI

Waktu Hidanga Bahan Ber Kal Prot Lemak (gr) KH (gr) Ca Fe


n Makan at H N (gr) (mg) (mg)
an (gr) (gr)

Untuk FORMU Tp. 25 92,0 8,9 0 12,9 323,0 0


8 kali LA Susu
Pemb 75 Skim
e - Dengan Gula 60 232,2 0 0 59,9 0,6 0,1
rian Tepung Pasir
atau Minyak 20 172,4 0 20 0 0 0
Setiap Sayur
3 jam Caira 20
sekali Elk. ml
Tp. 30 108,3 2,0 0 23,9 2,4 0,2
Beras
Air 100
Putih 0 ml
TOTAL 604,9 10,9 20 96,7 326 0,3
Setela (ASI)
h
diberi
F-75
Nama : UT Jenis Diet : (F-75 dengan tepung) + ASI

2. OK anak usia 2 tahun 11 bulan dengan BB 6,5 kg. Mengalami diare, rewel, apatis,
adanya oedema pada kaki. Rambut seperti jagung , kusam dan mudah lepas. Jika pada
sore hari maka pasien setiap berjalan suka menabrak benda yang ada di depannya.
Menurut ibunya pasien selama ini sulit untuk makan, karena giginya keropos dan suka
memuntahkan nasi yang ada dimulutnya. Menu yang disajikan setiap siang terdiri dari
nasi sebanyak 4 sendok makan, ikan sepotong kecil dan sayur 1 sendok makan, namun
jika pagi dan malam hari pasien hanya mengkonsumsi nasi dengan mie instan tanpa
telur setengah mangkuk kecil. Suhu tubuh 38˚C, Hb 8,7 mg/dl dan albumin darah 3
mg/dl.
FORMULIR ASUHAN GIZI
Nama : OK No RM :
ASUHAN GIZI
Umur : 2 Tahun 11 Bulan Bangsal/kamar :
Diagnosis Medis : Kurang Energi Protein (Marasmic-Kwashiorkor)
PENGKAJIAN / ASSESSMENT GIZI

 Antropometri
BB : 6,5 kg TB : cm IMT : kg/m² LLA : cm LK :
BBI : 12,2 kg BB/U : TB/U : BB/TB : LLA/U:

Kesimpulan : Dari data antropometri, menurut BB pasien, status gizi pasien sangat
kurus karena BB pasien kurang dari 50% dari BB sesuai umur pasien.
 Biokimia
Hb = 8,7 gr/dL (Anemia)
Albumin = 3 gr/dL (Defisiensi Protein)
Kesimpulan : Dari data hasil lab dapat diketahui bahwa pasien mengalami anemia
dikarenakan kadar Hb rendah dan kekurangan protein dikarenakan albumin darah
rendah dari batas normal yang seharusnya.
 Klinis/Fisik
Diare (+)
Rewel dan Apatis
Oedema pada Kaki
Rambut Jagung
Rabun Senja
Gigi Keropos
Suhu Tubuh : 38°C (diatas Normal)

Kesimpulan : Dari data hasil pemeriksaan klinis/fisik terdapat oedema, rewel, rambut
jagung, rabun senja, karies gigi, diare, dan suhu tubuh tinggi (diatas normal) yang
merupakan ciri-ciri dari anak yang kekurangan energy protein dengan kategori
kwashiorkor.
 Dietary History
5. Alergi Makanan : Tidak ada
6. Pantangan Makanan : Tidak ada
7. Diet yang dijalani : Tidak ada
Asupan Makanan : Pagi dan malam (nasi dengan mi instant tanpa telur
setengah mangkuk kecil); siang (nasi 4 sdm, ikan sepotong kecil dan sayur 1 sdm)
Energi : kkal Protein : gr Lemak : gr KH : gr

Kesimpulan : Alergi makanan dan pantangan serta diet yang sedang dijalani tidak
disebutkan. Namun terdapat asupan yang inadekuat pada zat gizi makro dan zat gizi
mikro diakibatkan kebiasaan makan yang buruk seperti pagi dan malam hanya makan
nasi dengan mie instan.
 Riwayat Penyakit Pasien

DIAGNOSIS GIZI

NI-5.2 : Intake protein dan energi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu mengenai makanan dan gizi ditandai
dengan Albumin Darah = 3 gr/dL (kurang dari 3,5 gr/dL) menandakan adanya
malnutrisi

NC-3.1 : Berat badan kurang dari normal berkaitan dengan pemberian makan yang
tidak tepat serta pola makan tidak seimbang ditandai dengan BB = 6,5 kg (BB/U ≤ -3
SD) menandakan status gizi buruk.

NB-2.6 : Gangguan memasukkan makanan atau minuman ke dalam mulut berkaitan


dengan keterbatasan kekuatan fisik atau gerakan ditandai dengan adanya penolakan
untuk makan dan mengunyah akibat karies gigi.
INTERVENSI GIZI

 Tujuan Diet
 Memberikan energi dan zat gizi guna mencegah hipoglikemia dan dehidrasi
 Memberikan energi dan zat gizi guna mencegah dan mengatasi
kekurangan zat gizi mikro
 Memulihkan kondisi kesehatan
 Meningkatkan status gizi anak

 Bentuk Makanan : Makanan Cair Penuh


 Cara Pemberian (Route) : Oral
 Syarat Diet :
 Energi 80 - 100 kkal / kg BBA/ hari
 Protein 1 – 1,5 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
 Cairan 100 ml / kg BBA / hr (dengan edema)
 Mineral mix 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula
 Rendah Laktosa
 Diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau 3 jam (8 kali)
 Terapi Diet : (F-75)
 Kebutuhan Gizi :
Energi = (80 - 100 kkal) x BBA
= (80 - 100 kkal) x 6,5 kkal
= (520 - 650 kkal)
Protein = (1 - 1,5 gr) x BBA
= (1 - 1,5 gr) x 6,5 kg
= (6,5 - 9,7 gr)
Cairan = 100 ml / kg BBA / hari
= 100 ml x 6,5 kg
= 650 ml
IMPLEMENTASI / PEMESANAN DIET

Diet : (F-75) Bentuk : Makanan Cair Penuh


Ekstra : -

RENCANA MONITORING EVALUASI

Parameter Pengkuruan / Waktu Target Terukur


Pengamatan
Antropometri BB Seminggu Sekali 12,2 kg
Bikomia Hb Sewaktu Normal
Albumin Darah (Sesuai Anjuran Dokter)
Fisik/Klinik Oedema, Rewel, Rambut
Jagung, Rabun Senja, Normal
Setiap hari
Karies Gigi, Diare, Suhu
Tubuh
Dietary Asupan Makan Setiap hari Asupan Terpenuhi

RENCANA KONSULTASI

1. Tujuan Diet :
Memberikan pendidikan / pelatihan tentang pengetahuan dan keterampilan bagi keluarga
pasien yang bertujuan untuk menunjang perubahan perilaku yang diperlukan agar
mencapai keadaan sehat optimal dan kualitas hidup yang lebih baik.

2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi 80 - 100 kkal / kg BBA/ hari
 Protein 1 – 1,5 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
 Cairan 100 ml / kg BBA / hr (dengan oedema)
 Mineral mic 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula
 Rendah Laktosa
 Diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau 3 jam (8 kali)

3. Bahan Makanan :
Dianjuran : Susu skim bubuk, gula pasir, minyak sayur, larutan elektrolit,
tepung beras
Tidak Dianjurkan : (Sumber protein hewani yang dimasak dengan banyak minyak /
santan kental); (Sumber protein nabati yang dimasak dengan banyak
minyak / santan kental); (Sayuran yang dimasak dengan banyak
minyak / santan kental); (santan kental); (minuman rendah energi);
(bumbu yang tajam: cabe dan merica).

DAFTAR MENU SEHARI


Nama : OK Jenis Diet : (F-75 dengan tepung)

Waktu Hidanga Bahan Bera Kal Prot Lema KH Ca Fe Vit. K


n Makan t (gr) H N k (gr) (gr) (m (m C (mg
an (gr) (gr) g) g) (m )
g)
Untuk FORMU Tp. 25 92,0 8,9 0,5 12, 32 0 2,8 348
12 kali LA Susu 9 3 ,6
Pemb 75 Skim
e - Dengan Gula 70 270, 0 0 69, 0,7 0,1 0 1,2
rian Tepung Pasir 9 9
atau Minyak 18 155, 0 18,0 0 1,1 0 0 0
Setiap Sayur 2
2 jam Caira 20
sekali Elk. ml
Tp. 35 126, 2,3 0,2 27, 2,8 0,2 0 20,
Beras 3 8 3
Air 1000
Putih ml

3. Pasien anak laki-laki usia 50 bulan, anak kedua dari seorang ayah yang bekerja sebagai
pekerja bangunan dan ibunya bekerja sebagai buruh cuci dan anak tersebut selalu
dibawa saat bekerja. Untuk kebutuhan keluarga sehari, rata-rata menghabiskan Rp.
20.000,-. Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan luas 3 x 5 meter.
Pasien mendapat ASI saja hanya 4 bulan dan setelah itu ASI tidak keluar. Sejak 1 tahun
yang lalu pasien sering demam dan hanya diberi obat penurun panas. Tinggi badan (TB)
100 cm, berat badan (BB) saat masuk rumah sakit 11 kg, BB 6 bulan yang lalu 13 kg.
Pasien di rawat di rumah sakit dikarenakan panas tinggi, muntah-muntah, batuk pilek
dan perut kejang.
 Diagnosis dokter KEP dan Pneumonia
 Hasil pemeriksaan Biokimia awal masuk rumah sakit :
JENIS SATUAN BATAS HASIL
PEMERIKSAAN NORMAL PEMERIKSAAN
Hb g/dl 12-16 10
Albumin Mg/dl 3,5-5 3
Total Protein Mg/dl 6-7,6 7,5
Leukosit Ribu/mL 4800-1000 19550
Trombosit Ribu/mL 150.000-450.000 581.000

 Hasil pemeriksaan klinis iga gambang


 Obat yang diberikan : Streptomycin dan INH
 Riwayat makan pasien sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Pagi : bubur ayam ½ porsi dan susu kental manis 1 penukar
Siang : nasi ½ penukar dan ikan lele goreng 1 penukar
Sore : biskuit 2 keping dan teh manis 1 gelas
Malam : nasi ½ penukar, mie instan ½ penukar dan telur rebus 1 penukar
Pada hari ke 10 pasien dirawat di rumah sakit, pasien mendapat makanan F100 dan
makanan lumat, tetapi pasien hanya menghabiskan 70%.
FORMULIR ASUHAN GIZI

Nama : (Anak Laki-laki) No RM :


ASUHAN GIZI Umur : 50 Bulan (4,2 Bangsal/kamar :
Tahun)
Diagnosis Medis : Kurang Energi Protein dan Pneumonia
PENGKAJIAN / ASSESSMENT GIZI

 Antropometri
BB : 11 kg TB : 100 cm IMT :11 kg/m² LLA : cm LK :
BBI : 18,2 kg BB/U : TB/U : BB/TB : ≤ -3 SD LLA/U:
BB 6 bulan yang lalu : 13 kg

Kesimpulan : Berdasarkan BB/TB maka kategori status gizi pasien ialah gizi buruk dan
terjadi penurunan BB sebesar 15% dalam waktu 6 bulan.
 Biokimia
Hb = 10 gr/dL (Anemia)
Albumin = 3 mg/dL (Defisiensi Protein)
Total Protein = 7,5 mg/dL (Normal)
Leukosit = 19.500 Ribu/mL (diatas Normal)
Trombosit = 581.100 Ribu/mL (diatas Normal)

Kesimpulan : Dari data hasil lab dapat diketahui bahwa pasien mengalami anemia
dikarenakan kadar Hb rendah dan kekurangan protein dikarenakan albumin darah
rendah. Selain itu kadar leukosit dan trombosit darah tinggi.
 Klinis/Fisik
Panas Tinggi
Muntah-Muntah
Batuk Pilek
Perut Kejang
Iga Gambang (+)

Kesimpulan : Dari data hasil pemeriksaan klinis/fisik terdapat keluhan muntah, batuk
pilek, perut kejang, panas tinggi dan adanya iga gambang pada pasien sebagai tanda
klinis kondisi dengan status gizi buruk jenis marasmus.

 Dietary History
 Alergi Makanan : Tidak ada
 Pantangan Makanan : Tidak ada
 Diet yang dijalani : Tidak ada
Asupan Makanan : Pagi: bubur ayam ½ porsi dan susu kental manis 1
penukar; Siang: nasi ½ penukar dan ikan lele goreng 1 penukar; Sore: biskuit 2
keping dan teh manis 1 gelas; Malam: Nasi ½ penukar, mi instan ½ penukar dan
telur rebus 1 penukar
Energi : 762,5 kkal (50% dari total kebutuhan)
Protein : 29,25 gr (89% dari total kebutuhan)
Lemak : 20,25 gr (48% dari total kebutuhan)
KH : 112 gr (10% dari total kebutuhan)

Kesimpulan : Alergi makanan dan pantangan serta diet yang sedang dijalani tidak
disebutkan. Namun terdapat asupan energi, lemak, dan karbohidrat yang inadekuat,
pola makan pasien tidak seimbang, tidak mengkonsumsi sayur dan buah sehingga
kekurangan asupan zat gizi mikro. Selain itu pemberian ASI hanya sampai usia 4 bulan
 Riwayat Penyakit Pasien
 Terjadi penurunan BB sebesar 15% dalam waktu 6 bulan
 Pasien tinggal bersama orang tua yang bekerja dengan penghasilan kurang dan
pola asuh kurang memperhatikan kesehatan dan gizi.

DIAGNOSIS GIZI
NI-2.1. Asupan makan peroral tidak adekuat berkaitan dengan asupan makan yang kurang
memenuhi kebutuhan baik jumlah dan jenisnya ditandai dengan asupan makan selama
dirumah sakit hanya mencapai 70 %.
NC-2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan asupan makan yang
kurang dan adanya kebutuhan zat gizi yang meningkat (katabolisme) akibat penyakit infeksi
(Pneumonia) ditandai dengan Hb = 10 gr/dL (≤ 12 gr/dL) dan Albumin darah = 3 mg/dL (≤
3,5 mg/dL) menunjukkan kadar Hb dan Albumin darah dibawah batas normal.
NB-2.3. Tingkat pengetahuan yang kurang berkaitan dengan keterbatasan tingkat sosial dan
ekonomi ditandai dengan pemberian ASI hanya sampai 4 bulan, pilihan makanan yang tidak
tepat, tidak bervariasi dan tidak mengikuti pola makan seimbang.

INTERVENSI GIZI

 Tujuan Diet
 Meningkatkan Asupan makan mencapai ≥ 80% dari kebutuhan dalam waktu 2
hari
 Meningkatkan nilai laboratorium terkait gizi (Hb, Albumin) mencapai angka
normal
 Meningkatkan berat badan 500 gr/minggu sampai mencapai BBI sesuai umur
(≥18,2 kg).
 Memberikan energi dan zat gizi guna mencegah dan mengatasi kekurangan zat
gizi mikro
 Memulihkan kondisi kesehatan
 Meningkatkan status gizi anak

 Bentuk Makanan : Makanan Cair Penuh – Makanan Saring


 Cara Pemberian (Route) : Oral
 Syarat Diet :
 Energi 150 - 220 kkal / kg BBA/ hari
 Protein 4 – 6 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
 Cairan 150 - 200 ml / kg BBA / hr
 Mineral mix 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula

 Terapi Diet : F-100 + Makanan Anak (BB > 7 kg)


 Kebutuhan Gizi :
Energi = (150 - 220 kkal) x BBA
= (150 - 220 kkal) x 11 kkal
= (1.650 – 2.420 kkal)

Protein = (4 - 6 gr) x BBA


= (4 - 6 gr) x 11 kg
= (44 - 66 gr)

Cairan = (150 - 200 ml) / kg BBA / hari


= (150 - 200 ml) x 11 kg
= (1.650 – 2.200 ml)
IMPLEMENTASI / PEMESANAN DIET
Diet : F-100 + Makanan Anak Bentuk : Makanan Cair Penuh – Makanan Saring
Ekstra :-
RENCANA MONITORING EVALUASI

Parameter Pengkuruan / Waktu Target Terukur


Pengamatan
Antropometri BB Seminggu Sekali Normal
Bikomia Hb
Sewaktu
Albumin Darah
(Sesuai Anjuran Normal
Leukosit
Dokter)
Trombosit
Fisik/Klinik Muntah
Batuk Pilek
Normal
Perut Kejang Setiap hari
Iga Gambang
Suhu Tubuh
Dietary Asupan Makan Setiap hari Asupan Terpenuhi

RENCANA KONSULTASI

1. Tujuan Diet :
 Memberikan pendidikan / pelatihan tentang pengetahuan dan keterampilan bagi
keluarga pasien yang bertujuan untuk menunjang perubahan perilaku yang
diperlukan agar mencapai keadaan sehat optimal dan kualitas hidup yang lebih
baik.
 Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pola gizi seimbang dan pemilihan
makanan yang tepat untuk tumbuh kembang anak Balita selama perawatn di
Rumah Sakit.

2. Prinsip/Syarat Diet :
1. Energi 150 - 220 kkal / kg BBA/ hari
2. Protein 4 – 6 gr / kg BBA / hari (diutamakan protein hewani)
3. Cairan 150 - 200 ml / kg BBA / hr
4. Mineral mix 20 ml (8 gr) / 1000 ml formula

3. Bahan Makanan :
Dianjuran : Susu skim bubuk, gula pasir, minyak sayur, larutan elektrolit,
tepung beras
Tidak Dianjurkan : (Sumber protein hewani yang dimasak dengan banyak
minyak / santan kental); (Sumber protein nabati yang dimasak
dengan banyak minyak / santan kental); (Sayuran yang
dimasak dengan banyak minyak / santan kental); (santan
kental); (minuman rendah energi); (bumbu yang tajam: cabe
dan merica).

DAFTAR MENU SEHARI

Nama : UT Jenis Diet : F-100 + Makanan Bayi


Waktu Hidanga Bahan Berat Kal Prot Lema KH (gr) Fe
n Makanan (gr) H (gr) N (gr) k (gr) (mg)

Untuk FORMU Tp. Susu 85 313 30,3 1,8 43,8 0


4 kali LA SKIM
Pemberi 100 Gula Pasir 50 193 0 0 50 0,1
an Minyak 60 517 0 60 0 0
07.00, Sayur
11.00, Caira Elk. 20 ml
15.00, Tp. Beras 35 126 2,3 0,2 27,8 0,2
19.00 Air Putih 1000
ml
Untuk FORMU Tp. Beras 10 36 0,7 0,1 7,9 0,1
3 kali LA IKAN Ik. Gabus 60 50 10,9 0,4 0 0,2
Pemberi Minyak 12 103 0 12 0 0
an Jeruk 60 55 0,6 0,3 14 0,2
09.00, Air Putih 400
13.00, ml
21.00
Untuk 1 SARI Jeruk M 330 155 3 0,3 38,9 0,3
Gula Pair 26 101 0 0 26 0
x BUAH
Pemberi
an
17.00
TOTAL 1.651 47,9 75,1 208 1,1

KASUS : 1 FISTULA ENTEROKUTAN

Ibu JK, berusia 40 tahun dengan TB 160 cm, BB awal 70 kg. Penderita sejak 1 tahun yg
lalu mengalami perdarahan yg lebih banyak setiap menstruasi, terakhir mengalami perdarahan
yg lebih banyak dan lebih lama. Seminggu yl os mengalami sakit pd seluruh perut, MRS dg
diagnosa awal Tuba Ovarial Abses. Sehari MRS os menjalani operasi laparatomy dg diagnosa
prabedah Ca. Corpus uteri grade III. Hasil PA tidak terdapat keganasan
Dari hasil laporan operasi dilakukan insisi mid line sepanjang 20 cm dan didapat
perlekatan ileum buli-buli, uterus dan dinding posterior, di dapat PUS ±200 ml, massa tumor
dan perforasi ileum dgn diameter 2 cm.
Os setelah operasi dipuasakan selama 5 hari dan diberi infus dextrose 5%. 6 hari
setelah operasi, luka operasi mengalami infeksi, dilakukan test norit dan positif mengalami
fistula enterokutan.
Hasil laboratorium :
Hb : 10,2 gr/dl
Hitung lekosit : 19700
LED : 42
Hitung trombosit : 332000
Creatinin : 1,7
Albumin : 3,1
Globulin : 4,0
GDP : 80
JAWABAN

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR DAN PERHITUNGAN DIET

 Assesment Gizi

DATA PERSONAL
KATEGORI DATA KODE DATA
Nama Ibu JK
Umur CH.1.1.1 40 Tahun
Jenis kelamin CH.1.1.2 Perempuan
RIWAYAT MEDIS
Keluhan pasien CH.2.1.1  Mengalami perdarahan yg lebih banyak
dan lebih lama
 Seminggu mengalami sakit pada seluruh
perut
ANTROPOMETRI
Tinggi badan AD.1.1.1 160 cm
Berat badan AD.1.1.2 70 kg
IMT AD.1.1.5 27,34 (Overwight)
BBI 54 kg
DATA BIOKIMIA
HB 10,2 gr/dl Rendah
Albumin 3,1
Hitung lekosit 19700
LED 42
Trombosit 332000
Creatinin 1,7
Globulin 4,0
GDP 80

FISIK/KLINIK
Diagnosa medis  Diagnosa awal Tuba Ovarial Abses
 Menjalani operasi laparatomy dg diagnosa prabedah Ca.
Corpus uteri grade III (tidak ganas)
 Dilakukan test norit dan positif mengalami fistula
enterokutan.

Gangguan Insisi mid line sepanjang 20 cm dan didapat perlekatan ileum


buli-buli, uterus dan dinding posterior, di dapat PUS ±200 ml,
massa tumor dan perforasi ileum dgn diameter 2 cm.

ASUPAN MAKANAN
Asupan Diberi infus dextrose 5%.
 Diagnosis Gizi
1. NI.1.5 kelebihan intake energi berkaitan dengan pengobatan dan meningkatkan
nafsu makan ditandai dengan nilai IMT >25 yaitu 27,34 Kg status overwight.
2. NC.2.2 perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
terjadinya sakit perut seluruh tubuh dan perdarahan yang lebih banyak setiap
menstruasi ditandai dengan nilai kadar Hb rendah yaitu 10,2 gr/dl.

 Intervensi Gizi
 Tujuan :
 Meningkatkan/mempertahankan status Gizi pasien
 Mempercepat penyembuhan luka
 Mengganti cairan 7 elektrolit yg hilang
 Memberikan makanan sesuai kebutuhan
 Syarat :
1. TETP
2. Tinggi albumin, zn, vit. C dan vit. A
3. Bentuk makanan sesuai kondisi px
4. Menghindari makanan yg bergas & merangsang
5. Pemberian makanan bertahap
6. Kebutuhan cairan sesuai keluaran
A. Kebutuhan Protein :
 Untuk Rumatan : berikan 1,0-1,5 gr/kgBB/hr
 Untuk Replesi : berikan 1,5-2 gr/kgBB/hr
 Untuk dengan kehilangan berlebihan berikan 2-2,5 gr/kgBB/hr
 Kebutuhan Lemak 1-2 gr/kgBB/hr : ALE 4%/hr

 Perhitungan
RME = 656 + (9,6 x BBA kg) + (1,7 x TB cm) – (4,7 x U Tahun)
RME = 656 + (9,6 x 70 kg) + (1,7 x 160 cm) – (4,7 x 40 Tahun)
RME = 656 + 672 + 272 – 188
RME = 1.412 Kkal

SF = 0,1 x 1.412 Kkal


SE = 141,2 Kkal

DIT= 0,1 x 1.412 Kkal


DIT= 141,2 Kkal

AEE = 0,3 x 1.412 Kkal


AEE = 423,6 Kkal

TEE = RME + SF + DIT + AEE


TEE = 1.412 Kkal + 141,2 Kkal +141,2 Kkal + 423,6 Kkal
TEE = 2.118 Kkal

Kebutuhan Zat Gizi :


Protein = 20 % X 2.118 Kkal = 105.9 Gr
4

Lemak = 25 % X 2.118 Kkal = 58,83 Gr


9

Karbohidrat = 55 % X 2.118 Kkal = 291,22 Gr


4

Pembagian makanan sehari :


Makan pagi = 350 Kkal
Snack pagi = 325 Kkal
Makan siang = 400 Kkal
Snack siang = 325 Kkal
Makan malam = 400 Kkal
Snack malam = 300 Kkal

 Monitoring dan Evaluasi Gizi

PARAMETER PENGUKURAN/ WAKTU TARGET TERUKUR


PENGAMATAN
Antropometri BB Setiap hari Mempertahankan/menurunkan
berat badan (tidak ada oedem)

Biokimia Pemantauan kadar: Sesuai waktu Hasil mendekati kadar normal


Hb paruh/ Hasil mendekati kadar normal
Albumin rekomendasi Hasil mendekati kadar normal
Ureum dokter Hasil mendekati kadar normal
Kreatinin

Fisik/Klinis - - -
Dietary Asupan makanan Setiap hari Normal/ cukup
dan zat gizi
MENU MAKANAN

Waktu Hidangan Bahan Berat Kal Prot Lemak Ha Ca Fe


H N (gr) (gr) (mg) (mg)
(gr) (gr)
PAGI SONDE Telur 40 62 5 4 0,4 20 0,4
ayam
margarin 10 63,6 0,0 7 0,0 0,0 0,0
T.susu 2 116 5,4 4 12,9 192,5 0,9

T.maizena 20 72,2 0,1 0 18,3 0,4 0,0

Gula 10 38,7 0,1 0 10,0 0,1 0,0

SNACK FORTE Tempe 60 119,5 11,4 4 10,2 55,8 1,1


PAGI
Minyak 10 86,2 0,0 10 0,0 0,6 0,0
T.terigu 40 145,6 4,1 0 30,5 6,0 0,3

Gula 20 77,4 0,0 0 20,0 0,2 0,0

SIANG SONDE Telur 40 62 5 4 0,4 20 0,4


PUDING ayam
margarin 10 63,6 0,0 7 0,0 0,0 0,0
T.susu 2 116 5,4 4 12,9 192,5 0,9

T.maizena 20 72,2 0,1 0 18,3 0,4 0,0

Gula 10 38,7 0,1 0 10,0 0,1 0,0

SNACK AIR Melon 200 77,9 1,2 0 19,6 48,0 0,2


SIANG MELON Gula pasir 50 193,5 0,0 0 50,0 0,5 0,2

MALAM SONDE Telur 40 62 5 4 0,4 20 0,4


PUDING ayam
margarin 10 63,6 0,0 7 0,0 0,0 0,0
T.susu 2 116 5,4 4 12,9 192,5 0,9

T.maizena 20 72,2 0,1 0 18,3 0,4 0,0

Gula pasir 10 38,7 0,1 0 10,0 0,1 0,0

SNACK EKSTRA Ikan 200 167,8 36,4 1 0,0 22 1,0


MALAM K IKAN gabus
GABUS
JUMLAH 1937, 84,6 65,3 255,
4 0
KASUS : 2 FISTULA ENTEROKUTAN

Mn, laki-laki umur 15 tahun,pelajar SMP. 7 hari sebelum masuk RS, os memperbaiki
antena TV, tangan memegang pipa antena lalu tersengat listrik, pakaian terbakar, sempat
dirawat di RSUD dan sekarang di rujuk ke RS pusat.
Diagnosis dokter combustio grade III 38%. Pasien merasa susah BAB dan sulit
menelan, dan merasakan nyeri pada luka bakar. TB 160 cm, BB 55 kg, Hb 11,2 gr/dl, albumin
2,06 gr/dl, K = 3,7 mmol/L (N=3,6-5), Cl : 86,7 mmol/L (N=98-100), GDS 156 mg/dl (N=75-115),
SGOT= 64, SGPT=140, TD = 106/48, RR = 25x/mnt, Nadi = 80x/mnt, Suhu tubuh = 38oC. Hasil
recall : E = 30,4%, P=67,5%, L=24,83%, KH=64,7%. Tidak makanan pantangan dan alergi.

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR DAN PERHITUNGAN DIET

 Assesment Gizi

DATA PERSONAL
KATEGORI DATA KODE DATA
Nama Mn
Umur CH.1.1.1 15 Tahun
Jenis kelamin CH.1.1.2 Laki-Laki
Pendidikan CH.1.1.6 SMP
RIWAYAT
Keluhan pasien CH.2.1.1 Merasa susah BAB dan sulit menelan, dan
merasakan nyeri pada luka bakar.
ANTROPOMETRI
Tinggi badan AD.1.1.1 160 Cm
Berat badan AD.1.1.2 55 Kg
IMT AD.1.1.5 21,48 Kg ( Normal )
BBI 54 Kg
DATA BIOKIMIA
HB 11,2 gr/dl Normal
Albumin 2,06 gr/dl Rendah
Kalium 3,7 mmol/L Normal
CL 86,7 mmol/L Normal
GDS 156 mg/dl Tinggi
SGOT 64
SGPT 140

FISIK/KLINIK
Diagnosa medis Combustio grade III 38%.
Gangguan GIT Merasa susah BAB dan sulit menelan
Tekanan darah 106/48 Rendah
RR 25x/mnt
Nadi 80x/mnt
Suhu 38oC. Tinggi
ASUPAN MAKANAN
Asupan energi total FH.1.1.1 30,4%,
Asupan lemak total FH.1.5.1.1 24,83%,
Asupan protein total FH.1.5.2.1 67,5%,
Asupan karbohidrat total FH.1.5.3.1 64,7%.
Kesimpulan Asupan makanan dibawah batas normal (asupan kurang)

 Diagnosis Gizi

 NI.1.1 peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan katabolik illness ditandai


dengan demam, luka bakar, dengan derajat 38%
 NI.1.4 intake energi tidak mencukupi berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi
karena katabolik ditandai dengan rasil recall E = 30,4%, P=67,5%, L=24,8%, KH=64,7%
 NC.1.1 Kesulitan menelan berkaitan dengan penyebab mekanis luka bakar ditandai
dengan sulit menelan
 NC.1.4 perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan akibat luka bakar ditandai
dengan pasien mengalami susah BAB
 NC.2.2 perubahan nilai lab terkait zat gizi khusus berkaitan dengan gangguan
metabolisme ditandai dengan GDS, Hb, SGOT, SGPT, Albumin

 Intervensi Gizi

1. Syarat Diet
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair nutrisi enteral dini (NED)
2. Protein tinggi yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
5. Vitamin diberikan di atas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
6. Cairan tinggi 2,5 L/hari Kehilangan cairan 1,2 L (2 ml/kgBBx24 jamx % LB)
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Mineral dalam bentuk suplemen
2. Bentuk makanan : makanan cair penuh
Syarat diet Cair Penuh
1. Tidak merangsang saluran cerna
2. Bila diberikan lebih dari 3 kali harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein
3. Kandungan energi minimal 1 kkal/ml
4. Sebaiknya osmolaritas <400 Mosml.
3. Terapi diet : Diet Luka Bakar II
Perhitungan :

TEE = 25 kkal/kgBB aktual + 40 kkal x % luas luka bakar


TEE = (25 x 55 kg) + (40 x 38)
TEE = 1.375 + 1.520
TEE = 2.895 kkal

Kebutuhan zat gizi :


Protein = 25% x 2.895 kkal = 180,93 gr
4
Lemak = 20% x 2.895 kkal = 64,33 gr
9
Karbohidrat = 55% x 2.895 kkal = 398,06 gr
4

 Monitoring dan Evaluasi Gizi

PARAMETER PENGUKURAN/ WAKTU TARGET TERUKUR


PENGAMATAN
Antropometri BB Setiap hari Mempertahankan/menurunkan
berat badan (tidak ada oedem)

Biokimia Pemantauan kadar: Sesuai waktu


Hb paruh/ Hasil mendekati kadar normal
Albumin rekomendasi Hasil mendekati kadar normal
GDS dokter Hasil mendekati kadar normal

Fisik/Klinis Tekanan darah Setiap hari Mendekati normal (120/80 mmHg)


Respirasi Setiap hari Mendekati normal (12-20 x/menit)
Nadi Setiap hari Mendekati normal (90-110 x/menit)
Suhu Setiap hari Mendekati normal (36- 37 0 C)
Frekuensi BAK Setiap hari Frekuensi BAK meningkat
(normal)

Dietary Asupan makanan Setiap hari


dan zat gizi
Asupan Energi Asupan engi dan protein cukup
Asupan Protein (Minimal 80% dari kebutuhan)
Asupan Lemak Cukup asupan lemak
Cukup asupan karbohidrat
MENU MAKANAN

Waktu Hidangan Bahan Berat Kal Prot Lemak Ha Ca Vit


H N (gr) (gr) (mg) C
(gr) (gr) (mg)
PAGI SOUP Ayam 100 155,1 12,6 10 1,1 50 0,0
AYAM
Tepung 50 190,5 0,2 0 45,7 1,0 0,0
maizena
Margarin 20 127,2 0,0 14 0,0 0,0 0,0
Gula 30 116,1 0,0 0 30,0 0,3 0,0
pasir
SNACK JUS Pir 200 94,2 1,8 0 23,6 80 106
PAGI BUAH manis
Gula 50 193,5 0,0 0 50,0 0,5 0,0
pasir
SIANG NASI TIM Beras 70 252,6 4,7 0 55,7 5,6 0,0
Ayam 70 199,4 13 13 0,0 9,1 0,0
Tahu 40 30,4 3,2 1 0,8 42,0 0,0
Wortel 80 28,9 0,8 0 6,3 0,0 14,4
Daun 50 10,5 0,6 0 2,5 10,0 3,5
bawang
SNACK BUBUR Kacang 60 69,6 4,6 0 12,5 14,4 0,0
SIANG jagung
Tepung 50 190,5 0,2 0 45,7 1 0,0
maizena
Susu 100 41,1 3,5 2 5,0 50 2
MALAM SOP Ketang 70 65,1 1,4 0 15,1 3,5 9,1
DAGING
Daging 60 161,3 14,9 10 0,0 2,4 0,0
Tahu 40 30,4 3,2 1 0,8 42,0 0,0
Wortel 40 14,4 0,4 0 3,2 0,0 7,2
SNACK JUS eortel tomat 200 30,1 4,6 0 4,2 148 50
MALAM tomat
Wortel 200 72,2 2,0 1 15,8 0,0 36
Gula 100 387 0,0 0 99,9 1,0 0,0
pasir
JUMLAH 2.460,0 77,6 59,1 417,6

KASUS : GAGAL GINJAL KRONIK


Tuan S, usia 50 tahun, pekerjaan sebagai satpam Pabrik Tekstil, mempunyai 4 (empat)
orang anak dan seorang istri. Tinggi badan 165 cm, berat badan 49 kg. Dirawat di rumah sakit
karena mengeluh nafsu makan makan menurun, mual, muntah ( apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan ), cegukan, buang air kecil hanya sedikit tapi tidak sakit. BAK lancar.
Penderita mempunyai riwayat menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan satu tahun yang
lalu pernah dirawat karena ada batu ginjal.

Hasil pemeriksaan diperoleh data sebagi berikut :


3. Keadaan umum : tampak sakit berat dan sesak napas
4. Mata : konjungtiva anemis
5. Abdomen : datar, supel
6. Ekstrimitas : tidak oedema
7. Suhu : 37,5˚ C, tensi 17/130 mmHg, nadi 88x/menit
8. Ureum dara : 337,55 mg/dl (N:10-50 mg/dl)
9. Kreatinin darah : 21,00 mg/dl (N: 0,5-1,1 mg/dl)
10. Asam urat : 10,3 mg/dl
11. Natrium : 130 mmol/L (N: 135-150 mmol/L)
12. Kalium : 6,9 mmol/L (N: 3,5-5,5 mmol/L)
13. Hemoglobin : 6,9 gr/dl
14. Volume produksi urin sehari : 700 cc/hari

Diagnosis medis GGK. Hasil anamnesa gizi, pasien mempunyai pola makan tiga kali sehari,
tidak ada elergi terhadap bahan makanan tertentu, senang makanan yang manis, tempe dan
tiap malam mempunyai kebiasaan minum kopi .
FORMULIR ASUHAN GIZI

ASUHAN GIZI Nama : Tn.S No RM :


Umur : 50 Tahun Bangsal/kamar :
Tanggal Masuk :
Diagnosis Medis : Gagal ginjal kronik pre dialysis
PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI
4. Antropometri
BB : 49 kg TB : 165 cm IMT : 18,0 kg/m² LLA : LK: BBI : 58,5 kg

Kesimpulan : Dari data antropometri pasien, dilihat dari IMT status gizi pasien kurus
atau BB kurang.
5. Biokimia
• Ureum darah : 337,55 mg/dL (N : 10-50 mg/dL) (tinggi)
• Kreatinin darah : 21,00 mg/dl (N : 0,5 – 1,1 mg/dl) (tinggi)
• Asam urat : 10,3 mg/dl (tinggi)
• Natrium : 130 mmol/L (N : 135-150 mmol/L) (rendah)
• Kalium : 6,9 mmol/L (N : 3,5-5,5 mmol/L) (tinggi)
• Haemoglobin : 6,9 gr/dl (rendah)
• Volume (produksi) urin sehari : 700 cc/hari (rendah)

Kesimpulan : Dari data hasil lab dapat diketahui bahwa pasien mengalami anemia.
Kemudian kadar ureum, kreatinin,, asam urat, dan kalium dalam darah termasuk
tinggi sementara kadar natrium pasien termasuk rendah serta volume produksi urin
pasien dalam sehari cukup rendah.
6. Klinis/Fisik
Pasien nafsu makan menurun, mual,muntah (apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan), cegukan,buang air kecil hanya sedikit tetapi tidak sakit, BAK lancer.
B. Keadaan umum : tampak sakit berat, dan sesak nafas
C. Mata : konjungtiva anemis
D. Abdomen : datar,supel
E. Ekstrimitas : tidak oedema
F. Suhu : 37,50C , tensi 170/130 mmHg, nadi 88x/menit

Kesimpulan : dari hasil data klinis/fisik yang diperoleh, dapat diketahui bahwa pasien
mengalami gangguan fisik dan klinis mulai dari gangguan GIT yang menyebabkan
terjadinya mual dan muntah.

7. Dietary History
4. Alergi Makanan : Tidak ada
5. Pantangan Makanan : Tidak ada
6. Diet yang dijalani : Tidak ada
7. Asupan Makanan Energi : - kkal Protein :- gr Lemak : - gr KH :- gr
Kesimpulan : dari data dietary fiber yang diperoleh, pasien tidak mengalami alergi
pada makanan, dan tidak ada diet yang sedang dijalani

8. Riwayat Penyakit Pasien


Pasien mempunyai riwayat menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan satu tahun yang
lalu pernah dirawat karena batu ginjal.

DIAGNOSIS GIZI
NC-3.1 : BB kurang berkaitan dengan asupan tidak adekuat ditandai dengan IMT = 18,0
dibawah garis normal
NC-1.4 : gangguan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan perubahan struktur anatomi
gastro intestinal tract ditandai dengan nafsu makan menurun, adanya mual dan muntah.
NC-2.2 : perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi berkaitan dengan adanya gangguan
fungsi ginjal dan endoktrin ditandai dengan ketidaknormalan kadar ureum, kreatinin, asam
urat, natrium dalam darah, kalium, hemoglobin hingga volume produksi urin dalam sehari.

INTERVENSI GIZI
7. Tujuan Diet
4. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender dan
kebutuhan fisik.
5. Meningkatkan berat badan agar mencapai berat badan standar.
6. Meningkatkan asupan energy dan zat gizi agar mencapai 100%
7. Nilai laboratorium terkait gizi mencapai normal.
8. Bentuk Makanan : makanan lunak
9. Cara Pemberian (Route) : Oral
10. Syarat Diet :
 Asupan KH 35 kkal/kgBB/hari untuk pasien dewasa, sementara untuk pasien
kelompok usia lanjut 30-35 kkal/kgBB/hari
 Protein sesuai dengan tingkat penurunan fungsi ginjal, anjuran protein : 0,8
gr/kgBB/hr (10% dari total energy) apabila fungsi ginjal sudah sangat buruk
maka asupan protein 0,6 gr/kgBB/hari, jika ada terapi HD asupan proteinnya
1,2 gr/kgBB/hr, jika CAPD (Continuous ambulatory peritoneal dialysis) : 1,3-1,5
gr/kgBB/hr (20% dari energio total)
 Asupan lemak 30% dari total energy
 Mineral perlu diperhatikan asupannya. Natrium,kalium dan fosfor adalah
contoh mineral yang perlu dibatasi.
 Cairan harus diperhatikan, untuk pasien predialisis cairan dapat diberikan
sampai dengan 3000 ml per hari, namun pasien dialysis cairan <1500 ml
perhari

11. Terapi Diet : Diet GGK pre dialysis


12. Kebutuhan Gizi :
Energi = 35 kkal x BBI
= 35 kkal x 58,5 kg
= 2.047,5 kkal
Lemak = 30% x 2.047,5 kkal
9
= 68,25 g
Protein = 10% x 2.047,5 kkal
4
= 204,75 g
KH = 60% x 2.047,5 kkal
4
= 307,12 g
Cairan = 3000 ml perhari

IMPLEMENTASI/PEMESANAN DIET

Diet : GGK pre dialisis Bentuk : makanan lunak Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI

Parameter Pengkuruan/Pengamatan Waktu Target Terukur


Antropometri BB Seminggu Sekali Normal
Bikomia Ureum darah
Kreatinin darah
Asam urat
Natrium Sewaktu ( Sesuai
Normal
Kalium Anjuran Dokter )
Haemoglobin
Volume (produksi) urin

Fisik/Klinik TD, Mata, Suhu, nadi


Sewaktu ( Sesuai Normal
Anjuran Dokter )
Dietary Asupan Makan Setiap hari Asupan Terpenuhi
RENCANA KONSULTASI
 Tujuan Diet :
 Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender dan
kebutuhan fisik.
 Meningkatkan berat badan agar mencapai berat badan standar.
 Meningkatkan asupan energy dan zat gizi agar mencapai 100%
 Nilai laboratorium terkait gizi mencapai normal.

 Syarat Diet :
 Asupan KH 35 kkal/kgBB/hari untuk pasien dewasa, sementara untuk pasien
kelompok usia lanjut 30-35 kkal/kgBB/hari
 Protein sesuai dengan tingkat penurunan fungsi ginjal, anjuran protein : 0,8
gr/kgBB/hr (10% dari total energy) apabila fungsi ginjal sudah sangat buruk maka
asupan protein 0,6 gr/kgBB/hari, jika ada terapi HD asupan proteinnya 1,2
gr/kgBB/hr, jika CAPD (Continuous ambulatory peritoneal dialysis) : 1,3-1,5
gr/kgBB/hr (20% dari energio total)
 Asupan lemak 30% dari total energy
 Mineral perlu diperhatikan asupannya. Natrium,kalium dan fosfor adalah contoh
mineral yang perlu dibatasi.
 Cairan harus diperhatikan, untuk pasien predialisis cairan dapat diberikan sampai
dengan 3000 ml per hari, namun pasien dialysis cairan <1500 ml perhari

 Bahan Makanan :
 Dianjurkan : apel, bawang, ikan kaya asam lemak omega 3, putih telur, bunga
kol
 Dilarang : daging kalengan, ikan kalengan dan kerang, keripik asin dan kacang
asin, mie instan, acar, makanan cepat saji, minuman bersoda, bir
 Dibatasi : makanan yang mengandung fosfor (seperti susu dan produk susu,
ikan, ayam ,daging, kacang-kacangan, gandum, cokelat), makanan yang
mengandung kalium tinggi (seperti jeruk, pisang, alpukat, melon, kiwi, kentang,
tomat, bayam, asparagus, nasi merah dan roti)
DAFTAR MAKANAN SEHARI

Nama : Tn. S Jenis Diet : GGK pre dialisis


Wa Hidangan Bahan Bera Kal Prot Lem Ha Ca Fe Vit Vit
ktu t H N ak (gr) (m (mg) A C
(gr) (gr) (gr) g) (SI (m
) g)
07. Bubur B. Putih 50 180, 3,3 0 39,8 4,0 0,6 0,0 0,0
00 4
Ikan kukus Ikan 50 56,0 10, 1 0,0 24, 0,2 21, 0,0
Kembu 7 0 5
ng
Setup Buncis 40 14,0 0,8 0 3,2 18, 0,2 26, 4,0
Buncis + 4 8
Wortel Wortel 40 14,4 0,4 0 3,2 0,0 0,0 0,0 7,2

Buah Pir 50 19,5 0,3 0 4,9 12, 0,1 67, 31,


0 5 0

10. Puding Labu 35 37,8 1,2 0 3,2 0,7 0,2 4,6 2,1
00 Labu Kuning
Kuning Agar- 10 0,0 0,0 0 3,2 0,0 0,0 0,0 0,0
Agar
Gula 10 77,4 0,0 0 4,9 0,2 0,0 0,0 0,0

13. Sup Bihun B. Putih 50 180, 3,3 0 39,8 4,0 0,3 0,0 0,0
00 4
Steam Ayam 50 142, 13, 9 0,0 6,5 0,7 19, 0,0
Ayam 4 4 5
Setup Brokoli 40 10,0 0,6 0 2,2 18, 0,2 5,2 12,
Wotel 8 8
Buah Nanas 50 24,5 0,2 0 6,2 3,5 0,2 1,0 7,5

16. Kue Labu 35 13,6 0,3 0 3,1 4,9 0,1 14 3,5


00 Lumpur Kuning 0,4
Labu Tepung 30 109, 3,1 0 22,9 4,5 0,4 0,0 0,0
Kuning Terigu 2
Telur 25 38,8 3,2 2 0,3 12, 0,3 47, 0,0
Ayam 5 5
Gula 10 38,7 0,0 0 10,0 0,1 0,0 0,0 0,0
Margari 5 31,8 0,0 0 0,0 0,0 0,0 12, 0,0
n 5

19. Bubur B. Putih 50 180, 3,3 0 39,8 4,0 0,3 0,0 0,0
00 4
Telur T. 55 85,3 6,9 5 0,6 27, 0,7 10 0,0
Ceplok Air Ayam 5 4,5

Nugget Tahu 35 69,7 6,7 2 5,9 32, 0,8 0,3 0,0


Toufu 5
Tepung 30 109, 3,1 0 22,9 4,5 0,4 0,0 0,0
Terigu 2
Minyak 5 43,1 0,0 5 0,0 0,3 0,0 25 0,0
0,0
Tumis Wortel 40 14,4 0,4 0 3,2 0,0 0,0 0,0 7,2
Wortel +
Kool
Kool 40 10,0 0,6 0 2,2 18, 0,2 5,2 12,
8 8
Minyak 3 25,9 0,0 3 0,0 0,2 0,0 15 0,0
0,0
Buah Pir 50 19,5 0,3 0 4,9 12, 0,1 67, 31,
0 5 0

Anda mungkin juga menyukai