Anda di halaman 1dari 46

PROSES ASUHAN GIZI (PAG) PADA

PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK


(PMBA)

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
SISTEMATIKA PENYAJIAN

Rekomendasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Kontak 7+ ≈ Program KIA

Proses Asuhan Gizi pada PMBA

Studi Kasus

PAG pada PMBA 2


REKOMENDASI PEMBERIAN MAKAN
BAYI DAN ANAK (PMBA)

PAG pada PMBA 3


REKOMENDASI
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

Inisiasi Pemberian Pemberian Melanjutkan


1
Menyusu
Dini (IMD)
2
Air Susu Ibu
(ASI)
3 Makanan 4
pemberian
ASI sampai
Pendamping
Eksklusif ASI(MP ASI) anak berusia
mulai bayi 2 tahun atau
usia 6 bulan lebih

PAG pada PMBA 4


Proses menyusu dimulai segera setelah lahir
Inisiasi yang dilakukan dengan cara kontak kulit ke
kulit antara bayi dan ibu dan berlangsung
selama minimal satu jam.
Menyusu
Dini IMD memberikan perlindungan alamiah bagi
bayi, karena ketika bayi merayap di dada ibu,
bayi menjilat kulit ibu dan menelan bakteri non
patogen dari kulit ibu, dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Bayi lebih cepat mendapat kolostrum yang


penting untuk kelangsungan hidupnya.

PAG pada PMBA 5


Pemberian ASI Eksklusif
ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
selama enam bulan (0-5 bulan 29 hari), tanpa
menamb ahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain.
Pemberian ASI dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, sehingga bayi tidak mudah terkena diare
atauinfe ksi lainnya.

PAG pada PMBA 6


Pemberian MP ASI mulai Bayi usia 6 bulan

MP ASI diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan,


untuk melengkapi kekurangan zat gizi yang
terdapat dalam ASI.

Menu MP ASI harus memenuhi prinsip gizi


seimbang, yaitu adanya makanan pokok, protein
hewani, nabati, sayuran dan buah-buahan (menu 4
bintang).

Semakin beragam bahan makanan yang


digunakan untuk MP ASI, maka MP ASI tersebut
akan semakin baik.
PAG pada PMBA 7
Rekomendasi Pemberian MP ASI (6-24 Bulan)…(1)
Rekomendasi
Berapa banyak Tekstur
Usia Frekuensi
setiap
makankali (kekentalan/
konsistensi) Variasi
(per hari)

Mulai 2-3 kali makan Mulai dengan Bubur kental ASI (bayi disusui
berikan ditambah ASI 2-3 sendok sesering yang
makanan makan diinginkan)
tambahan +
ketika anak Mulai dengan Makanan Hewani+
berusia 6 pengenalan rasa Makanan Pokok+
bulan dan secara Kacang + Buah-
perlahan buahan dan
ditingkatkan Sayuran
jumlahnya (makanan lokal)
PAG pada PMBA 8
Rekomendasi Pemberian MP ASI (6-24 Bulan)…(2)
Rekomendasi

Usia Berapa banyak Tekstur


Frekuensi
setiap kali (kekentalan/ Variasi
(per hari)
makan konsistensi)
Dari usia 2-3 kali 2-3 sendok Bubur kental/ ASI (bayi disusui
6 – 9 bulan makan makan penuh makanan sesering yang
ditambah setiap kali makan keluarga diinginkan)
ASI yang +
Tingkatkan dilumatkan Makanan Hewani +
1-2 kali perlahan sampai Makanan Pokok +
makanan setengah dari Kacang + Buah-
selingan cangkir/mangkuk buahan dan Sayuran
berukuran 250 ml (makanan lokal)
PAG pada PMBA 9
Rekomendasi Pemberian MP ASI (6-24 Bulan)…(3)
Rekomendasi
Berapa banyak Tekstur
Usia Frekuensi
setiap
makankali (kekentalan/
konsistensi) Variasi
(per hari)

Dari usia 3-4 kali Setengah dari Makanan keluarga ASI (bayi disusui
9 – 12 makan cangkir/ yang sesering yang
bulan ditambah mangkuk dicincang/dicacah diinginkan)
ASI berukuran 250 +
ml Makanan dengan Makanan Hewani
1-2 kali potongan kecil yang + Makanan
makanan dapat dipegang Pokok + Kacang
selingan + Buah-buahan
Makanan yang dan Sayuran
diiris-iris (makanan lokal)
PAG pada PMBA 10
Rekomendasi Pemberian MP ASI (6-24 Bulan)…(4)
Rekomendasi
Tekstur
Usia Frekuensi Berapa banyak
(kekentalan/ Variasi
(per hari) setiap kali makan konsistensi)

Dari usia 3-4 kali Tiga perempat dari Makanan ASI (bayi disusui
12 – 24 makan cangkir/mangkuk yang diiris- sesering yang
bulan ditambah berukuran 250 ml iris diinginkan)
ASI +
Makanan Makanan Hewani
1-2 kali keluarga + Makanan Pokok
makanan + Kacang + Buah-
selingan buahan dan
(snack) bisa Sayuran
diberikan (makanan lokal)
PAG pada PMBA 11
Melanjutkan pemberian ASI sampai anak
berusia 2 tahun atau lebih
• Saat berusia 6 bulan dan mulai mendapat MP ASI,
bayi harus tetap diberikan ASI sampai usia 24 bulan
atau lebih.
• Tenaga pelaksana gizi atau bidan dapat
menyampaikan 4 Rekomendasi PMBA pada setiap
kontak dengan ibu menyusui (Kontak 7+ ≈ Program
KIA)

PAG pada PMBA 12


KONTAK 7+ ≈ PROGRAM KIA

PAG pada PMBA 13


Sumber: Modifikasi Dr.Utami Roesli dalam Pekan ASI 2017
PAG pada PMBA 14
Keterangan Gambar:
Kontak 1 dan 2:
• Minimal 2 kali dari 4 kunjungan ANC:
K2 (4-5 bulan) dan K3 (6-7 bulan)
• Nakes melakukan edukasi terkait IMD dan ASI

Kontak 3:
• Saat persalinan
• Memastikan penerapan IMD
(jika tidak ada penyulit pada ibu dan bayi)

PAG pada PMBA 15


Keterangan Gambar:
Kontak 4:
• Pada 7-48 jam setelah bayi lahir (KN1)
• Ibu perlu mendapat bantuan menyusui dari tenaga
kesehatan.
• Sebelum ibu kembali ke rumah, nakes perlu memastikan
bahwa ibu mendapatkan dukungan dari keluarga
• Ibu dapat berdiskusi dengan nakes jika ibu memerlukan
bantuan

PAG pada PMBA 16


Keterangan Gambar:

Kontak menyusui selanjutnya pasca bersalin


(Kontak 5-7 dan selanjutnya):
• Hari ke 3-7 (Kontak 5, KN2)
• Hari ke 8-28 (Kontak 6, KN3)
• Bayi berusia 2 bulan (Kontak 7, imunisasi DPT 1)
• Bayi berusia 3 bulan (Kontak 7+, imunisasi DPT 2)
• Bayi berusia 4 bulan (Kontak 7+, imunisasi DPT 3)
• Bayi berusia 9 bulan (Kontak 7+, imunisasi Campak)

PAG pada PMBA 17


PROSES ASUHAN GIZI PADA
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK
(PMBA)

PAG pada PMBA 18


Proses Asuhan Gizi pada PMBA
• Anak yang mengalami gangguan pertumbuhan sebaiknya diperiksakan
kesehatannya ke tenaga kesehatan untuk memperoleh asuhan gizi.
• Proses Asuhan Gizi PMBA, terdiri dari:

Pengkajian Diagnosis Intervensi


(P) (D) (I)

Monitoring dan
Evaluasi (ME)
PAG pada PMBA 19
PROSES ASUHAN GIZI PADA
INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

PAG pada PMBA 20


1
• Prevalensi/proporsi ibu hamil KEK
Antropometri
• Prevalensi/proporsi bayi BBLR

Laboratorium -
P Fisik/Klinis -

• Proporsi/jumlah pengetahuan dan sikap ibu terhadap


Riwayat Gizi IMD
• Proporsi/jumlah bayi yang mendapat IMD (kohort)
PAG pada PMBA 21
• Cakupan program (ANC, Kelas Ibu, Persalinan di
Fasyankes)
• Jumlah/proporsi sikap nakes penolong persalinan
terhadap IMD
• Prevalensi/proporsi riwayat penyakit pada ibu & bayi

P Riwayat Klien • Adanya faktor penyulit


• Akses ke Posyandu/Fasyankes
• Prevalensi/proporsi keluarga dengan PHBS
• Dukungan keluarga
• Sosio budaya, spiritual, psikologis, kebijakan

PAG pada PMBA 22


Rendahnya cakupan IMD di wilayah kerja Puskesmas …
2 Problem (P) Tahun …

• Kurangnya pengetahuan atau komitmen nakes penolong


persalinan untuk melakukan IMD
• Kurangnya dukungan dari fasyankes
• Adanya faktor penyulit dalam persalinan
Etiologi (E)
D • Kondisi budaya yang tidak mendukung
• Kurangnya pengetahuan dan motivasi ibu tentang IMD
• Kurangnya dukungan keluarga maupun kebijakan
setempat

• Rendahnya prevalensi/proporsi bayi yang mendapat IMD


Sign/
• Tingginya prevalensi/proporsi bayi dengan gangguan
Symptom (S) menghisap dan merespon
PAG pada PMBA 23
3 Tujuan
Meningkatkan cakupan bayi mendapat IMD pada
Puskesmas … dari …% pada tahun … menjadi ...% pada
Intervensi
tahun …

• Edukasi tentang IMD kepada nakes penolong persalinan


a. Edukasi • Penyuluhan
• Penyediaan media KIE
I • Berkoordinasi dengan nakes penolong persalinan untuk
mencegah adanya penyulit saat persalinan
b. Koordinasi • Meminta bantuan nakes penolong persalinan agar
Asuhan Gizi melibatkan keluarga dalam pelaksanaan IMD
• Meningkatkan cakupan IMD, penyuluhan/konseling
tentang IMD pada saat ANC
PAG pada PMBA 24
4
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau:
• Jumlah/proporsi bayi baru lahir mendapat IMD
• Tersedianya data bayi mendapat IMD di wilayah kerja Puskesmas

M berdasarkan catatan buku KIA


• Terselenggaranya edukasi IMD pada nakes penolong persalinan
E
Bila target cakupan IMD tidak tercapai, perlu dilakukan pengkajian
ulang

PAG pada PMBA 25


Contoh:

Data cakupan IMD di wilayah kerja Puskesmas A pada tahun 2016 sebesar
10%. Sebagian besar ibu berpendidikan SD dan SMP. Ibu-ibu di wilayah
tersebut jarang memeriksakan kehamilannya di Posyandu maupun
fasyankes. Sebagian besar dari mereka melahirkan di fasyankes, tetapi bayi
mereka tidak mendapatkan IMD.

Bagaimana Proses Asuhan Gizi untuk kasus tersebut?

PAG pada PMBA 26


P D I ME
Riwayat Gizi: Tujuan:
•Jumlah/proporsi
• Cakupan IMD di Rendahnya Meningkatkan cakupan
bayi mendapat
wilayah kerja cakupan IMD di IMD di wilayah
IMD
Puskesmas A wilayah Puskesmas Puskesmas A dari 10%
Tahun 2016 A Tahun 2016 (P) pada Tahun 2016 menjadi •Tersedianya data
sebesar 10% berkaitan dengan 20% pada Tahun 2017. bayi mendapat
kurangnya IMD di wilayah
Riwayat Klien Jenis Intervensi:
dukungan dari Puskesmas A
• Cakupan ANC nakes penolong - Edukasi tentang IMD berdasarkan cat.
di wilayah persalinan (E) yang kepada nakes penolong buku KIA
Puskemas A persalinan
ditandai dengan •Terselenggaranya
masih rendah tidak dilakukannya - Koordinasi dengan edukasi IMD untuk
• Sebagian besar IMD segera setelah nakes tsb untuk nakes penolong
ibu melahirkan bayi lahir (S). mencegah adanya persalinan
di fasyankes penyulit saat persalinan
PAG pada PMBA 27
PROSES ASUHAN GIZI PADA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PAG pada PMBA 28


1 • Prevalensi/proporsi bumil dan busui KEK
• Prevalensi/proporsi bayi BBLR
Antropometri
• Prevalensi/proporsi bayi 0-6 bulan yang tidak naik berat
badannya

Laboratorium -

P Fisik/Klinis -

• Proporsi pengetahuan & sikap ibu terhadap ASI Eksklusif


• Proporsi bayi 0-5 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
Riwayat Gizi
• Proporsi bayi < 6 bulan yang telah mendapat MP ASI
• Pengetahuan ibu menyusui
PAG pada PMBA 29
• Cakupan Program (IMD, D/S, N/D)
• Prevalensi/proporsi riwayat penyakit pada ibu dan bayi
• Jumlah/proporsi ibu yang bekerja
• Jumlah/proporsi kematian ibu

P Riwayat Klien • Akses ke Posyandu/Fasyankes


• Prevalensi/proporsi keluarga dengan PHBS
• Daya beli masyarakat
• Dukungan keluarga
• Sosio budaya, spiritual, psikologis, kebijakan

PAG pada PMBA 30


2 Problem (P)
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas …Tahun …

• Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga


• Kurangnya dukungan (keluarga, tempat kerja dan

D Etiologi (E) fasyankes)


• Tingginya jumlah/proporsi ibu bekerja
• Tingginya jumlah/proporsi kematian ibu

• Banyaknya bayi yang mendapatkan MP ASI sebelum usia


Sign/ 6 bulan
Symptom (S) • Rendahnya cakupan ASI Eksklusif
PAG pada PMBA 31
3 Tujuan Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas ...
Intervensi dari ...% pada tahun… menjadi ...% pada tahun …

• Penyuluhan (kepada ibu hamil dan ibu menyusui,


a. Edukasi keluarga, serta pengelola tempat kerja)
• Penyediaan media KIE

I • Kolaborasi dengan dokter dan nakes lain untuk


pengobatan ibu dan bayi yang sakit
b. Koordinasi • Koordinasi dengan fasyankes yang mempunyai
Asuhan Gizi konselor menyusui
• Kolaborasi dengan lintas sektor, tokoh agama, tokoh
masyarakat, motivator ASI dll
PAG pada PMBA 32
4 Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau :
• Proporsi bayi 0-5 bulan mendapat ASI Eksklusif
• Proporsi/jumlah busui yang dirujuk ke konselor menyusui
• Terselenggaranya penyuluhan tentang ASI Eksklusif kepada busui,
M keluarga, dan tempat kerja
• Cakupan pemberian ASI Eksklusif setelah pasca intervensi
E • Pencatatan pemberian ASI Eksklusif pada kohort ibu dan di klinik atau
praktik bidan swasta dan terintegrasi dengan PWS-KIA

Bila target cakupan ASI Eksklusif tidak tercapai, perlu dilakukan


pengkajian ulang
PAG pada PMBA 33
Contoh:
Data cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas B pada tahun 2016
sebesar 35%. Sebagian besar ibu yang mempunyai bayi 0-5 bulan bekerja
sebagai buruh di pabrik sepatu. Demi mengejar target, mereka hanya diberi
waktu istirahat sebentar dan tidak dapat memerah ASI. Mereka selalu
mengonsumsi makanan ala kadarnya yang dijual di kantin pabrik. Anak
diasuh di rumah oleh nenek dan diberi susu formula dengan menggunakan
dot, bahkan ada yang sudah diberi pisang. Ibu hanya menyusui setelah
pulang kerja.
Bagaimana Proses Asuhan Gizi untuk kasus tersebut?
PAG pada PMBA 34
P D I ME
Riwayat Gizi
Tujuan:
• Cakupan ASI Eksklusif Meningkatkan cakupan ASI
di wilayah Puskemas B Eksklusif di wilayah Puskesmas • Proporsi bayi 0-5 bulan
sebesar 35% Rendahnya cakupan mendapat ASI Eksklusif
B dari 35% menjadi 45% pada
• Perilaku makan Ibu ASI Eksklusif di
tahun 2017. • Proporsi/jumlah ibu
menyusui yang kurang wilayah Puskesmas B Jenis Intervensi: menyusui yang dirujuk
sehat Tahun 2016 (P) -Penyuluhan kepada pengelola ke konselor
• Ibu hanya menyusui berkaitan dengan tempat kerja agar
kurangnya dukungan • Terselenggaranya
setelah pulang kerja mengeluarkan kebijakan dan
Riwayat Klien tempat ibu bekerja (E) penyuluhan untuk
menyediakan fasilitas untuk tempat kerja dan busui
• Sebagian besar ibu yang ditandai dengan mendukung ibu bekerja yang
bekerja di pabrik banyaknya (65)bayi • Pencatatan pemberian
menyusui
sepatu yang mendapat ASI Eksklusif pada
-Penyuluhan kepada ibu
• Kurangnya dukungan MPASI sebelum usia 6 kohort ibu, di klinik
menyusui tentang Manajemen
tempat ibu bekerja bulan (S). dan praktik bidan
ASI selama Ibu Bekerja swasta
karena waktu istirahat
-Koordinasi dengan nakes lain,
singkat dan tidak dapat
lintas sektor, TOMA, dan TOGA
memerah ASI
PAG pada PMBA 35
PROSES ASUHAN GIZI PADA
PEMBERIAN MP ASI ADEKUAT
MULAI USIA 6 BULAN DAN
MELANJUTKAN PEMBERIAN ASI
HINGGA USIA 24 BULAN ATAU LEBIH

PAG pada PMBA 36


• Prevalensi/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan
1 dengan berat badan kurang/sangat kurang (BGM)
• Prevalensi/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan yang
Antropometri tidak naik berat badannya
• Prevalensi/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan
dengan gizi lebih

Laboratorium -

P Fisik/Klinis -
• Pengetahuan dan perilaku ibu tentang PMBA
• Pengetahuan ibu menyusui

Riwayat Gizi • Prevalensi/proporsi bayi yg mendapat MP ASI adekuat


mulai usia 6 bulan
• Proporsi/jumlah bayi dan anak usia 6-24 bulan yang
masih menPAdG paadpa PaMtBAASI
• Cakupan program (ASI Eksklusif, D/S, N/D)
• Prevalensi/proporsi riwayat penyakit pada ibu dan bayi
• Jumlah/proporsi ibu yang bekerja
• Jumlah/proporsi kematian ibu
Riwayat
P Klien
• Akses ke Posyandu/Fasyankes

• Prevalensi/proporsi keluarga dengan PHBS


• Daya beli masyarakat
• Dukungan keluarga
• Sosio budaya, spiritual, psikologis, kebijakan

PAG pada PMBA 38


• Tingginya prevalensi/proporsi pemberian MPASI pada bayi
2 dan anak usia 6-24 bulan tidak adekuat di wilayah
Puskesmas …Tahun …
Problem (P)
• Tingginya prevalensi/proporsi bayi dan anak sebelum usia 2
tahun yang sudah tidak mendapat ASI di wilayah
Puskesmas C…Tahun …

D • Kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu dan


pengasuh tentang MP ASI dan pemberian ASI hingga usia 2
tahun atau lebih

Etiologi (E) • Keterbatasan daya beli untuk menyediakan MP ASI yang


berkualitas
• Tingginya jumlah/proporsi ibu bekerja
• Kurangnya dukungan keluarga maupun tempat kerja
PAG pada PMBA 39
• Banyaknya ibu yang memberikan MP-ASI tidak
Sign/ adekuat

D Symptom
(S)
• Banyaknya ibu sudah tidak menyusui anaknya yang
berusia < 2 tahun

PAG pada PMBA 40


3 • Meningkatkan prevalensi/proporsi bayi dan anak usia
6-24 bulan yang mendapat MP ASI adekuat di wilayah
kerja Puskesmas … dari …% pada tahun … menjadi
Tujuan …% pada tahun …
Intervensi
• Meningkatkan prevalensi/proporsi bayi dan anak usia
6-24 bulan yang masih mendapat ASI di wilayah kerja
I Puskesmas … dari …% menjadi …% Tahun ...

a. Pemberian Pemberian makanan tambahan (PMT) Penyuluhan


berbasis pangan lokal bagi bayi dan anak usia 6-24
Makan bulan di Posyandu

PAG pada PMBA 41


• Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu atau
pengasuh dalam menyediakan MP ASI adekuat
b. Edukasi (penyuluhan atau demo masak)
• Penyediaan sarana KIE

I • Kolaborasi dengan dokter dan nakes lain untuk


pengobatan bayi dan anak 6-24 bulan yang sakit
c. Koordinasi • Kolaborasi dengan lintas sektor dalam rangka
Asuhan Gizi meningkatkan ketersediaan pangan
• Kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,
kader PMBA, dll

PAG pada PMBA 42


4 Monitoring dan evaluasi secara berkala dilakukan dengan melihat :
• Jumlah/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan masih diberikan ASI
• Jumlah/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan mendapatkan MP ASI
yang adekuat
• Prevalensi/proporsi bayi dan anak usia 6-24 bulan yang naik berat
M badannya
• Terselenggaranya penyuluhan atau demo masak tentang penyiapan

E atau pemberian MP ASI yang adekuat

Bila target cakupan tidak tercapai, perlu dilakukan pengkajian


ulang

PAG pada PMBA 43


Contoh:
Data di wilayah kerja Puskesmas C menunjukkan bahwa proporsi bayi dan
anak usia 6-24 bulan yang tidak naik berat badannya sebesar 20%.
Sebagian besar ibunya bekerja dan tidak sempat membuat makanan untuk
anaknya. Anaknya diberi makanan pabrikan yang dibeli di warung dekat
rumah. Sebagian besar dari ibu tersebut juga sudah tidak lagi menyusui.

Bagaimana Proses Asuhan Gizi untuk kasus tersebut?

PAG pada PMBA 44


P D I ME
Antropometri Tujuan:
• Jumlah/proporsi bayi
• Proporsi balita usia Meningkatkan proporsi balita usia
dan anak usia 6-24
6-24 bulan yang Tingginya proporsi 6-24 bulan yang mendapat
bulan masih diberikan
tidak naik BBnya ibu yang memberikan MP ASI adekuat di wilayah kerja
ASI
sebesar 20% MP ASI yang tidak Puskesmas C dari 20% pada Tahun
Riwayat Gizi adekuat di wilayah 2016 menjadi 30% pada Tahun • Jumlah/proporsi bayi
• Kurangnya Puskesmas C (P) yang 2017. dan anak usia 6-24
pengetahuan ibu berkaitan dengan Jenis Intervensi: bulan mendapatkan
• Perilaku pemberian rendahnya • PMT Penyuluhan berbasis MP ASI yang adekuat
makan yang salah, pengetahuan ibu (E) pangan lokal bagi bayi dan anak • Prevalensi/proporsi
anak selalu diberi yang ditandai dengan usia 6-24 bulan di Posyandu bayi dan anak 6-24
MP ASI pabrikan proporsi balita usia • Demo masak untuk menyiapkan bulan yang naik berat
• Ibu sudah tidak lagi 6-24 bulan yang MP ASI yang tepat di Posyandu badannya
menyusui tidak naik Bbnya • Kolaborasi dengan dokter dan • Terselenggaranya
Riwayat Klien sebesar 20% (S). tenaga kesehatan lain untuk penyuluhan atau demo
• Sebagian besar pengobatan bayi dan anak 6-24 masak
Ibunya bekerja bulan yang sakit
PAG pada PMBA 45
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai