Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SKENARIO

NO. 8

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah “Penelitian dalam Kebidanan”
Dosen Pengampuh : Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb

NURFADILLA
NIM (B.22.06.256)

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO

TAHUN 2022
Soal Skenario No. 8:

Di beberapa Negara maju, terminasi kehamilan dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Badan
Kesehatan Dunia menyatakan sekurangnya 47.000 wanita meninggal dunia setiap tahunnya
akibat terminasi kehamilan yang tidak aman. Di Indonesia, saat ini kebijakan yang berlaku
adalah terminasi kehamilan hanya dapat di lakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan yang terkadang hanya ada di kabupaten/kota akibatnya sering dijumpai terminasi
kehamilan yang dilakukan oleh paraji atau dukun bayi sehingga meningkatkan risiko kematian
ibu.

Melihat kondisi demikian, selaku manager program KIA di Kabupaten X, Anda di minta untuk
mencari literature tentang pelatihan bidan untuk terminasi kehamilan secara aman.

Jawaban Skenario No. 8 :

Dari beberapa literature dan jurnal yang saya baca sudah ada yang menjelaskan bahwa ada
pelatihan untuk terminasi kehamilan secaran aman oleh bidan. Yang dimaksud dengan terminasi
kehamilan secara aman, bermutu dan bertanggung jawab adalah aborsi yang dilakukan tanpa
paksaan dan dengan persetujuan perempuan yang bersangkutan, yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan professional, mengikuti standar profesi pelayanan yang berlaku, tidak diskriminatif,
atau tanpa mengutamakan imbalan materi dari pada indikasi medis
Menurut PP 61/2014, terminasi kehamilan yang aman, bermutu, dan bertanggung jawab
adalah jika:
a. dilakukan oleh dokter sesuai dengan standar;
b. dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
menteri;
c. atas permintaan atau persetujuan perempuan hamil yang bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;
e. tidak diskriminatif; dan
f. tidak mengutamakan imbalan materi.
Sumber (https://icjr.or.id/wp-content/uploads/2022/01/ICJR-Penyelenggaraan-Kebijakan-Aborsi-Aman-
Bermutu-dan-Bertanggung-Jawab-sesuai-dengan-UU-Kesehatan-di-Indonesia.pdf \)
Hal tersebut didukung oleh literatur/jurnal *R-M Renner yang berjudul Who can provide
effective and safe terminationof pregnancy care? A systematic review menjelaskan bahwa
“Author’s conclusionsLimited evidence indicates that trained mid-level providers may
effectively and safely provide first-trimestersurgical and medical termination of pregnancy
services. Data arelimited by the scarcity of RCTs and biases of the cohort studies”.
Terjemahannya : Kesimpulan penulis Bukti terbatas menunjukkan bahwa penyedia layanan
tingkat menengah yang terlatih dapat secara efektif dan aman memberikan layanan penghentian
kehamilan dan pembedahan trimester pertama. Data dibatasi oleh kelangkaan RCT dan bias studi
kohort Sumber: https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2012.03464.x
Fasilitas layanan harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Fasilitas layanan
aborsi terdiri atas:
a. Puskesmas: yang memiliki Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan
dokter yang telah mengikuti pelatihan
b. Klinik pratama: yang memiliki pelayanan medik dasar dan dokter yang telah mengikuti
pelatihan.
c. Klinik utama atau yang setara: yang memiliki pelayanan medik spesialistik obstetric dan
ginekologi dan/atau pelayanan medik dasar dan dokter yang telah mengikuti pelatihan.
d. Rumah sakit: yang memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang telah mengikuti
pelatihan.
Dalam penelitian Hari Wijoso Tahun 2011 megatakan bahwa Hasil studi menunjukkan bahwa
terjadi perbedaan pemaknaan dalam tindak terminasi kehamilan antara dokter dan pasien.
Adanya pemaknaan yang berbeda membuat jurang pemisah antara kebutuhan dari pasien dan
kemauan dari dokter untuk pemberian di satu sisi dan permintaan di sisi lain terkait tindak
terminasi kehamilan tersebut. Perempuan hamil sebagai pasien yang memerlukan tindak
terminasi kehamilan menghadapi kesulitan mendapat pelayanan kesehatan berupa tindakan
terminasi kehamilan tersebut karena ada nya perbedaan pemaknaan dari tindak terminasi
kehamilan tersebut. Dokter dalam memberi makna pada tindak terminasi kehamilan terbentuk
dari pola interaksinya dengan lingkungan ilmiahnya yang positifistik, tuntunan etik yang
bersumber pada sumpah dokter dan kode etik, juga karena keengganannya berisiko dengan aspek
hukum khususnya aspek pidana.
Sumber : http://eprints.undip.ac.id/40870/
Dalam Penelitian Machmudah tahun 2015 dijelaskan bahwa Penerapan model konsep Need for
Help, sangat tepat dilaksanakan pada pengelolaan ibu hamil dengan PEB dalam kondisi
emergency, yang bertujuan untuk mengatasi masalah fisik dan psikologis agar ibu dan keluarga
dapat membangun koping yang adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Setelah ibu dilakukan
terminasi kehamilan, maka perawat dihadapkan pada kondisi pasien postpartum beserta
bayinya. Asuhan keperawatan maternitas dalam menangani klien postpartum dapat dilakukan
dengan mengaplikasikan model konseptual self care menurut Orem. Perubahan yang terjadi
selama periode postpartum menyebabkan penurunan kemandirian klien untuk memenuhi
kebutuhannya. Perawat berperan membantu meningkatkan kemandirian klien untuk memenuhi
kebutuhan self care nya melalu proses belajar atau latihan dalam bentuk perawatan diri,
menciptakan lingkungan yang memfasilitasi tercapainya kemandirian sehingga peran perawat
dari memberi bantuan penuh bergeser ke bantuan supportive educative.
Sumber : https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKMat/article/view/4014

Dalam penelitian Nasrudi Tahun 2019, menjelaskan bahwa Berdasarkan kasus, kondisi tersebut
dapat mengancam jiwa ibu dan bayi sehingga ditinjau dari aspek medis maka penanganan yang
tepat dilakukan sesuai dengan pedoman terapi preeklamsia berat dan terminasi kehamilan yang
preterm. Namun berdasarkan analisa bioetik, dilema etik yang muncul yaitu prinsip beneficience
dan non-maleficence dengan pengambilan keputusan etik berdasarkan pendekatan Medical
Indication dan Quality of Life. Analisa berdasarkan sudut pandang islam yang terkandung dalam
surat Al-Isra ayat 7;Ar-Rahman ayat 60; Al-Mu’minun ayat 61; dan Al-Maidah ayat 32 serta
teori etik islam
Sumber : UMI MEDICAL JOURNAL https://jurnal.fk.umi.ac.id › article › download
Link literature atau jurnal yang menjelaskan tentang terminasi kehamilan:
1. https://icjr.or.id/wp-content/uploads/2022/01/ICJR-Penyelenggaraan-Kebijakan-Aborsi-Aman-
Bermutu-dan-Bertanggung-Jawab-sesuai-dengan-UU-Kesehatan-di-Indonesia.pdf \
2. https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2012.03464.x
3. http://eprints.undip.ac.id/40870/
4. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKMat/article/view/4014
5. http://digilib.unisayogya.ac.id/3632/
6. https://www.academia.edu/download/33725068/18.4-Draft-Standar-Kompetensi-Bidan-2011.pdf
7. https://jurnal.fk.umi.ac.id
8. http://repository.maranatha.edu/17010/3/9910158_Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai