Anda di halaman 1dari 11

PENATALAKSANAAN CARDIAC ARREST PADA IBU HAMIL FASE

PRA RUJUKAN

Kelas : C DIV Kebidanan Alih Jenjang


Kelompok 1
1. Andi Asmayanti
2. April Lia Sari
3. Ayu Andini Wahyuddin
4. Cici Pradinatalia
5. Darmiati
6. Dita kristiana Bokko
7. Firotika Danthy
8. Hasmawati

BANTUAN HIDUP DASAR

Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami

keadaan mengancam nyawa.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) PADA IBU HAMIL

Resusitasi pada ibu hamil ada faktor-faktor yang memperkecil

keberhasilan usaha resusitasi pada ibu hamil antara lain adanya

perubahan anatomi yang mempersulit dalam menjaga potensi jalan nafas

dan melakukan intubasi, perubahan patologis ini antara lain edema laring,

faktor fisiologis berupa peningkatan konsumsi oksigen, dan

kecenderungan untuk pneumonia aspirasi.


Para trimester ketiga, faktor terpenting adalah penekanan vena kava

inferior dan gangguan aliran balik vena oleh uterus yang membesar ketika

bumil berbaring terlentang. Kondisi yang menyulitkan ini diperberat lagi

oleh kondisi obesitas.

Respon yang cepat/ sigap adalah esensial. Begitu diagnosis henti

nafas dan atau henti jantung telah tegak, maka pasien harus diposisikan

secara benar dan BLS segera dilakukan. BLS tetap diteruskan hingga

terpasang infuse intravena, dan faktor-faktor penyebab terkoreksi (contoh:

hipovolemia), dan perlengkapan, obat-obatan, dan personel telah siap.

A. Danger

Pastikan sebelum menolong korban, penolong mengamati segi

keamanan diri penolong, lingkungan, dan korban.

B. Response

Cek respon korban dengan teknik “touch and talk” yaitu dengan

menepuk atau menggoyang- goyangkan bahu korban bersamaan

dengan memanggil nama atau sebutan koban atau lakukan

rangsangan nyeri. Kemungkinan kesadaran korban:

1. Korban sadar (Cek respon -----> korban berespon)

 Biarkan korban pada posisi dimana korban ditemukan.

 minta bantuan dengan berteriak dan menghubungi tim yang

lebih expert.
 Tetap mengawasi kemungkinan terjadinya cedera yang lain.

2. Korban tidak sadar (Cek respon ------> korban tidak berespon)

Teriak meminta bantuan dan menghubungi tim yang lebih

expert.

C. Circulation

Cek nadi korban (ibu hamil = nadi karotis). Jika lebih dari 10 detik

nadi sulit dideteksi maka segera lakukan kompresi dada. Kompresi

dada dilakukan dengan cara:

1. Atur posisi korban. Pastikan korban pada posisi supinasi/

terlentang di atas permukaan yang keras dan datar.

2. Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas

prosesus simfoideus ke sisi kiri menggunakan dua tangan,

tangan pertama diatas tangan yang lain dengan jari saling

bertaut dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban.

3. Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan

setidaknya 100-120 x/menit. Kedalaman kompresi 2 inchi atau

5-6 cm.

4. Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) oleh

satu atau dua penolong.

5. Nadi dievaluasi setiap 2 menit.

a. Jika napas (-) dan nadi (-) = kompresi dan ventilasi 30:2
b. Jika napas (-) dan nadi (+) = Ventilasi 10 kali/menit

c. Jika napas (+) dan nadi (+) = beri recovery position

D. Airway (Jalan Napas)

1. Buka Jalan napas.

a. Kombinasi Head tilt dan chin lift.

Teknik ini dilakukan jika korban tidak mengalami cedera

servikal. Membaringkan korban terlentang pada permukaan

yang datar dan keras. Meletakkan telapak tangan pada dahi

pasien. Menekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan

telapak tangan. Meletakkan ujung jari telunjuk dan jari

tengahdari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang

rahang pasien. Menengadahkan kepala dan menahan/

menekan dahi pasien secara bersamaan sampai kepala

pasien pada posisi ekstensi.

b. Jaw Trust

Membaringkan korban terlentang pada permukaan yang

datar dan keras. Mendorong ramus vertikal mandibula kiri

dan kanan ke depan sehingga barisan gigi bawah berada di

depan barisan gigi atas.

2. Cek Jalan napas.

Cek hembusan napas dan perkembangan dinding dada.


a. Jalan Napas Tersumbat

Miringkan pasien ke salah satu sisi. Keluarkan apa saja

objek yang terlihat dalam mulut. Ambil gigi palsu yang

lepas. Tinggalkan gigi palsu yang utuh pada tempatnya.

b. Jalan Napas Bersih

Pertahanakan jalan napas terbuka dan cek adanya

pernapasan normal. Jika dalam beberapa menit terdengar

suara seperti gurgling, atau batuk dengan pergerakan dada

dan abdomen, perlakukan tetap seperti tidak

bernapas,karena pernapasan ini tidak efektif

c. Breathing

 Beri nafas buatan 2x

 Dengan Volume tidal, dengan teknik :

- Mouth to mouth (mulut ke mulut)

- Mouth to Barrier Device (Mulut dengan penghalang/

tisu/ kain)

- Mouth to nose (mulut dengan hidung)

EVALUASI

Evaluasi dilakukan tiap 2 menit

 Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas

adekuat (frekuensi napas > 12 kali/ menit)


Kapan pijat jantung dihentikan ?

1. Pasien sudah ada yang respon

2. Datang tim yang lebih ahli (advance)

3. Penolong kelelahan

4. Terdapat tanda kematian yang jelas

5. Do not Resuscitate/DNR (keluarga menolak untuk dilakukan

tindakan resusitasi).

SIMULASI IBU HAMIL CARDIAC ARREST

Narasi : Pada hari Jumat, 26 Juli 2019, Pukul 10.00 Wita, Seorang ibu

hamil yang datang ke Puskesmas untuk memeriksakan

kehamilannya, pada saat melakukan pendaftaran tiba-tiba terjatuh

(pingsan). Kemudian petugas Rekam medik yang melihat korban

dan segera melakukan tindakan yang sesuai. Kondisi ibu hamil

pada saat itu mengalami henti nafas dan henti jantung.

1. Pastikan aman diri, pasien dan lingkungan

2. Menilai Tingkat Kesadaran Korban

3. Panggil bantuan orang terdekat -> teriak minta tolong

Orang yang mendengar teriakan segera menghubungi petugas

yang lebih expert.

4. Cek Nadi pada Arteri Karotis (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar
nilai pernafasan dengan cara :

a. Look – lihat pergerakan dada atau perut

b. Listen – Dengar udara keluar masuk dari hidung

c. Feel: rasakan adanya udara dari mulut atau hidung

dengan pipi atau punggung tangan.

5. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala. Teknik head tilt chin

lift (Non trauma) atau Jaw Trust(Trauma Leher)

6. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus

atau 2 menit. 1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas

adekuat ( frekuensi napas > 12 kali/ menit).

11. Setelah tenaga kesehatan yang lebih advance datang, penanganan

dilanjutkan dengan pemasangan oksigen dan infus.

12. Jika ada keluarga pasien yang datang, tenaga kesehatan

memberitahu kondisi dan tindakan yang diberikan kepada korban,

selanjutnya melakukan informed concent untuk segera dirujuk ke

fasilitas yang lebih memadai.

13. Pasien dirujuk ke Rs

Anda mungkin juga menyukai