Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-
desa terutama desa tertinggal yang jauh dari perilaku hidup sehat.
Sementara itu, kesehatan merupakan salah satu variable pengukur
indeks pembangunan manusia, dan mayoritas masyarakat
indonesia tinggal di pedesaan sehingga menjadi hal yang wajar jika
indeks pembangunan manusia masih bernilai sangat rendah.
Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi salah satu
kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi
salah satu hak yang seharusnya didapatkan oleh semua
masyarakat termasuk masyarakat desa.
Adanya teknologi tepat guna kesehatan diharapkan dapat
menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup
sehat. Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerangan teknologi
tepat guna, khususnya bidang kesehatan yang berkembang
dimasyarakat dan melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil
mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.
Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang
pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology).
Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai
macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena
efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia
kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi
untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Perubahan yang revolusioner dalam dunia kesehatan ini
disebabkan dari penggabungan teknologi dalam bidang kesehatan
yang bisa menimbulkan berbagai macam inovasi dalam teknik
pemeriksaan dan pengobatan yang belum pernah kita lihat

1
sebelumnya. Dalam bidang kebidanan kita biasanya menemui
ketika hamil, biasanya calon ibu akan lebih rajin kontrol untuk
melihat perkembangan janin. Salah satu cara medis untuk melihat
kondisi janin yaitu USG.
Dulu pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam
bentuk gerakan patah-patah. Tapi sekarang dengan resolusi yang
lebih detail akan tampak gerakan janin yang lebih halus (smooth),
fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih jelas sehingga
fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi
USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian USG ?
2. Apa tujuan pemeriksaan USG?
3. Bagaimana skema/ cara kerja USG?
4. Apa saja jenis pemeriksaan USG?
5. Apa saja cara pemeriksaan USG?
6. Bagaimana pemeriksaan USG?
7. Apa saja kelebihan pemeriksaan USG?
8. Apa saja kerugian pemeriksaan USG?
9. Bagaimana persiapan pemeriksaan USG?
10. Bagaimana Kompetensi bidan dalam pemeriksaan USG?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian USG
2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan USG
3. Untuk mengetahui skema/ cara kerja USG
4. Untuk mengetahui jenis pemeriksaan USG
5. Untuk mengetahui cara pemeriksaan USG
6. Untuk mengetahui pemeriksaan USG
7. Untuk mengetahui kelebihan pemeriksaan USG

2
8. Untuk mengetahui kerugian pemeriksaan USG
9. Untuk mengetahui persiapan pemeriksaan USG
10. Untuk mengatahui kompetensi bidan dalam pemeriksaan USG

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian USG (ultrasonography)
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan
alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik
kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-
an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam
bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang
kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi
bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an
memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih
jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser.
Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada
layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser
penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah
hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi
medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian
dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa
membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara
fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil

4
interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu
citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
USG atau Ultrasonography yaitu alat yang prinsip dasarnya
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat
didengar oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang
pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman
(tidak ada Efek radiasi). Sehingga jika digunakan untuk
pemeriksaan kehamilan aman bagi si bayi.

Gambar pemeriksaan USG dalam masa kehamilan


B. Tujuan pemeriksaan USG
Tujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis
perkembangan janin pada setiap trimester. Pada kehamilan
trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya
kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran
bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan
bawaan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini
pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan
lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi
janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan
mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai
jumlah air ketuban, menentukan kondisi plasenta, menentukan

5
ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat pengamatan
aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit
tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.
Umumnya USG memakai sebuah alat
bernama transducer yang ditempelkan di kulit untuk memancarkan
gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Namun, ada beberapa
teknik USG yang perlu memasukkan transducer ke dalam tubuh.
Teknik ini membutuhkan transducerkhusus.
Selain itu, perkembangan teknologi membuat hasil pencitraan
USG bukan saja lebih akurat, namun juga bisa digunakan dengan
tujuan lebih spesifik. Beberapa tujuan pemakaian dan
jenis USG yang digunakan antara lain:
1. Mendapatkan pencitraan dari rahim dan ovarium
melalui USG transvaginal.
2. Mendapatkan visualisasi jaringan perut dan organ di
dalamnya melalui USG abdomen.
3. Memonitor denyut jantung pada janin, biasanya
memakai teknologi Doppler.
4. Memonitor perkembangan janin pada ibu hamil.
5. Memantau struktur tulang tengkorak, otak, dan jaringan di
dalam kepala bayi.
C. Skema cara kerja USG
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau
dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap
pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang
akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini
adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi

6
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.
Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU.
D. Jenis Pemeriksaan USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi
yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat
dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang
berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3
dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang
diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat
melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran
darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai
keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini
meliputi:

7
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d. Doppler arteri umbilikalis.
e. Reaktivitas denyut jantung janin.
E. Cara Pemeriksaan Menggunakan USG
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pervaginam
a. Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan
pemeriksaan dalam.
b. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
c. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
d. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
e. Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
f. Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
a. Probe USG di atas perut.
b. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
c. Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati
otot perut, lemak baru menembus rahim.
F. Pemeriksaan USG
1. Trimester I
a. Memastikan hamil atau tidak.
b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan
tanda kehidupannya.
c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan
selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
2. Trimester II:
a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.
b. Menentukan lokasi plasenta.

8
c. Mengukur panjang serviks.
3. Trimester III:
a. Menilai kesejahteraan janin.
b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
c. Melihat posisi janin dan tali pusat.
d. Menilai keadaan plasenta.
G. Kelebihan USG
1. Tidak Terjadi Efek Samping
2. Yang harus dipahami, USG tidak menggunakan radiasi, tapi
gelombang suara yang relatif aman selama dilakukan oleh
seorang yang ahli. Namun harus diingat, USG hanyalah alat
bantu yang tidak tertutup kemungkinan memberikan informasi
yang kurang tepat. Alat USG maksimal digunakan selama 30
menit dan bayi harus dalam keadaan diam. Bila bergerak, bisa
jadi gambarnya hilang dari layar komputer, sehingga harus
diulang lagi. Lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi pemanasan
yangg akan merusak sel janin. Alat ini menggunakan
gelombang suara dan menghasilkan energi, besarnya tidak
boleh lebih dari 100 miliwattjoule/cm persegi. Kalau melebihi
akan timbul efek pemanasan, lama-lama cairan sitoplasma akan
menimbulkan gelembung udara yang disebabkan pemanasan.
Karena sel ini tertutup, maka gelembung udara akan saling
mendesak. Akhirnya sel tersebut bisa pecah, dan mati. Coba
bayangkan misalnya yang kena adalah sel di pusat mata, pusat
intelektual atau pusat perilaku, tentu risiko yang ditimbulkan
sangat besar. Namun hingga kini, belum pernah ada bayi yang
terlahir cacat karena efek USG selama masa kehamilan.
3. Bisa Mendeteksi Kanker Payudara
4. USG tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan
kandungan. USG juga dapat digunakan untuk memeriksa
adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini hanya bisa

9
digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan
payudaranya masih padat.
5. Bila timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara
akan segera terdeteksi apakah ada kelainan termasuk tumor
ganas atau sebaliknya. Sedangkan, bagi wanita di atas usia 40
tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau
gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan
mamografi (pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar
x) karena payudaranya mempunyai jaringan lemak yang
dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
H. Kekurangan USG
1. Tidak 100% Akurat
2. Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak
100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan
bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
3. Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
4. Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik
mengoperasikan alat USG.Sebenarnya untuk pengoperasian
alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
5. Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan
daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan
menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada
keterbatasan.
6. Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat
masing-masing keadaan bayi secara detail.
7. Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
8. Usia kehamilan di bawah 20 minggu.

10
a. Air ketuban sedikit.
b. Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia
kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.
I. Persiapan pemeriksaan
1. Persiapan alat dan bahan
a. Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil
pemeriksaan juga tetap baik. Hidupkan peralatan USG
sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian
peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG,
hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat
ketidaktahuan operator USG.
b. Perhatikan tegangan listrik, karena tegangan yang terlalu
naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.
Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS.
c. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan
semua peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser
(penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan
memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti
kuman yang tidak merusak transduser (informasi ini dapat
diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG).
d. Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya,
rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai
terinjak atau terjepit. Setelah semua rapih, tutuplah mesin
USG dengan plastik penutupnya. Hal ini penting untuk
mencegah mesin USG dari siraman air atau zat kimia
lainnya.Agar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang
sebagai penanggung jawab pemeliharaan alat tersebut.
2. Pencegahan infeksi
Cuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan
pasien, setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya,

11
dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat
mencegah penyebaran infeksi.
3. Persiapan Pasien
a. Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, ia sudah
harus memperoleh informasi yang cukup mengenai
pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi penting
yang harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil
pemeriksaan, cara pemeriksaan (termasuk posisi pasien)
dan berapa biaya pemeriksaan.
b. Caranya dapat dengan memberikan brosur atau leaflet atau
bisa juga melalui penjelasan secara langsung oleh dokter
sonografer atau sonologist. Sebelum melakukan
pemeriksaan USG, pastikan bahwa pasien benar-benar
telah mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan
pemeriksaan USG atas dirinya.
c. Terangkan secara benar dan penuh pengertian bahwa USG
bukanlah suatu alat yang dapat melihat seluruh tubuh janin
atau organ kandungan, hal ini untuk menghindarkan
kesalahan harapan dari pasien.
4. Persiapan Pemeriksa
Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti, cocokkan
identitas pasien, keluhan klinis dan pemeriksaan fisik yang ada;
kemudian berikan penjelasan dan ajukan persetujuan lisan
terhadap tindak medik yang akan dilakukan.
Tips Untuk Melakukan USG (Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG)
1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan.
2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam
dalam bentuk CD-ROM dimana animasi disimpan dalam format
jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti hasil
USG 2D selama ini.

12
4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang
berumur 24-28 minggu, dimana air ketuban masih cukup
sehingga muka bayi dapat terlihat.
5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG
transvaginal, dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih
kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian minum 2-3
gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda
dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam
keadaan kosong.
6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.
J. Standar kompetensi bidan dalam menggunakan USG
USG biasanya digunakan oleh dokter namun itupun tidak
sembarang dokter bisa menggunakan sebelum ia mendapatkan
pelatihan dan ilmu mengenai penyakit dalam dan USG. Baru-baru
ini kemudian banyak bidan yang melangkah lebih maju dengan
menggunakan USG dalam praktiknya. Kemudian muncul pro dan
kontra mengenai izin bagi bidan untuk menggunakan USG.
Salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki bidan adalah
mampu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi terkini. Berikut adalah dasar-dasar yang dapat
dijadikan rujukan untuk standar kompetensi dan melihat kebolehan
bidan dalam penggunaan USG :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 230/Menkes/SK/2010
tentang kurikulum
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang
sertifikasi tenaga kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1464/Menkes/X/2010
tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan
4. International Confideration of Midwives , Essential
Competencies for Basic Midwifery Practices, 2011
5. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

13
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008
tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 1
tahun 2008 tentang jabatan fungsional bidan
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang
standar asuhan kebidanan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/III/2007
tentang standar profesi bidan
10. Hasil kongres bidan tahun 2012 menyatakan bahwa bidan
diperbolehkan menggunakan USG sesuai dengan batas-batas
kompetensinya, hasil USG tidak boleh digunakan untuk
mendiagnosa, hanya untuk memastikan posisi janin saja kurang
lebihnya, dan dalam menggunakannya sangat dianjurkan
bahkan harus bidan melakukan pelatihan, kursus, atau training
USG terlebih dahulu. USG yang boleh digunakan bidan hingga
saat ini baru sampai USG 2 dimensi saja. Salah satu
manfaatnya bagi bidan adalah efisiensi waktu, jika secara
manual mengetahui posisi bayi dalam kandungan akan
memakan waktu yang lebih lama bahkan bisa mecapai
setengah jam per pasien dibandingkan dengan menggunakan
USG, bayangkan jika sang bidan memiliki banyak pasien yang
antri, dengan efisiensi waktu tersebut juga bidan dapat
menerima pasien lebh banyak daripada sistem manual yang
pastinya akan memperoleh keuntungan yang lebih dibanding
jika manual dari segi finansialnya.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam dunia medis, penerapan ilmu teknologi berperan penting
terutama pada alat-alat yang di gunakan untuk proses pemeriksaan
dan pengobatan. Salah satu alat dalam dunia medis yang
berhubungan dengan komponen komputer adalah USG (Ultra
Sonografi) dan Doppler.
USG (Ultra Sonografi), Doppler melibatkan teknologi komputer
dalam proses kerjanya, seperti halnya komputer, alat USG harus
saling melengkapi setiap komponennya, dalam arti jika satu
komponen tidak ada atau tidak lengkap, maka alat USG tidak
dapat berfungsi dengan maksimal.
Tujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis
perkembangan janin pada setiap trimester. Pada kehamilan
trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya
kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran
bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan
bawaan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini
pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan
lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi
janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan
mendiagnosis adanya janin kembar.
B. Saran
Sebagai mahasiswa kesehatan, kita tidak tidak boleh puas dan
hanya mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam bidang
kesehatan saja, melainkan turut serta mengembangkan ilmu
pengetahuan teknologi seiring dengan perkembangan jaman, agar
dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan, kita dapat
menggunakan atau mengaplikasikan ilmu teknologi yang berupa
alat-alat medis yang canggih.

15
DAFTAR PUSTAKA
Sulstyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika

Prawiroharjdjo, Sarwono. 2004. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina


Pustaka Prawirodihardjo.

http://petrisiaagutina.blogspot.com/2014/04/kasus-penerapan-it-dalam-
kebidanan.html

https://jeep2707.wordpress.com/2012/09/05/peranan-bidan-dalam-
pemanfaatan-teknologi-informasi/.

http://lasinran.blogspot.com/2012/07/komputer-usg-kebidanan.html..

http://elgaorganreporduksi.blogspot.com/2014/03/manfaat-it-dlam-
kebidanan.html.

16

Anda mungkin juga menyukai