Anda di halaman 1dari 6

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KECELAKAAN DENGAN

CEDERA KEPALA DAN FRAKTUR KAKI

Patah tulang umumnya disebut fraktur, yang digolongkan menjadi 2

macam, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Pada fraktur tertutup,

tulang yang patah tidak sampai keluar melewati kulit, sedangkan pada

fraktur terbuka, sebagian atau keseluruhan tulang yang patah terlihat

menembus kulit atau ada bagian luka sobek didaerah lokasi patah tulang.

Kasus seperti ini diperlukan penanganan yang cepat karena korban

kemungkinan kehilangan banyak darah dan rawan infeksi.

Penyebab patah tulang, adalah :

 Insiden traumatis seperti cedera olahraga, kecelakaan dan jatuh.

 Kondisi seperti osteoporosis dan beberapa jenis kanker yang

menyebabkan tulang patah lebih mudah, yang berarti bahkan

trauma ringan dan jatuh dapat menjadi serius.

Gejala patah tulang antara lain :

1. Korban merasa atau mendengar bunyi patahan tulang.

2. Bagian yang terluka terasa nyeri, terutama ketika disentuh atau

digerakkan.

3. Gerakan bagian tubuh yang terluka tidak normal atau tidak seperti

biasanya.

4. Terjadi pembekakan.
5. Ujung tulang terlihat (bila menembus kulit).

6. Terlihat ada perubahan bentuk.

7. Bagian tubuh yang luka terlihat membiru.

Pertolongan pertama ketika terjadi patah tulang, antara lain :

1. Berusahalah untuk tetap tenang.

2. Cek kesadaran korban

3. Hubungi tim medis atau bawalah korban ke rumah sakit untuk

pertolongan lebih lanjut.

4. Jangan mencoba untuk mengembalikan posisi tulang, terutama

tulang yang terlihat keluar.

5. Jangan memberikan korban makanan atau minuman untuk

dikonsumsi.

Setelah petugas emergency datang :

1. Cek kembali kesadaran pasien

2. Bila terdapat trauma cervikal, buka jalan nafas dengan tekhnik jaw

trust atau memasang sevical coller, untuk mempertahankan jalan

nafas

3. Cek bersihan jalan nafas, apakah ada sumbatan atau tidak. Pasang

oksigen

4. Cek nadi carotis dan radialis

5. Lakukan pemasangan infus


6. Lakukan rapid trauma survey dengan pemeriksaan head to toe.

Pasang bidai pada daerah fraktur.

7. Periksa eksposure, lakukan lock roll, kemudian periksa bagian

belakang korban.

8. Mobilisasi ke ambulans, menuju ke tingkat pelayanan yang lebih

memadai.

Penanganan tim yang advance:

1. Kaji ulang air way, breathing, circulation dan disability.

2. Cek tanda-tanda vital

3. Bersihkan luka pasien dan lakukan penjahitan bila terdapat luka

terbuka.

4. Uji kembali tingkat kesadaran klien/ pasien

5. Lakukan pendokumentasian.

Simulasi pertolongan pertama pada cedera:

Seorang pengendara motor mengalami kecelakaan lalu lintas pada

hari rabu, 31 Juli 2019 pukul 12.00 wita di Jl.merdeka, seorang ibu yang

melihat kejadian tersebut segera menghubungi Rumah Sakit terdekat,

agar segera mendapat pertolongan.

Pasien dalam keadaan tidak sadar / pingsan, dengan luka- luka

goresan di tubuh serta luka terbuka dikaki korban, pasien juga mengalami

fraktur/ patah tulang kaki.


 Initial assesment

Seorang ibu yang menghubungi petugas kesehatan

Call center :

- hallo, call centre Rumah Sakit Umum Provinsi?

- Ada yang bisa saya bantu bu?

- Iya bu, oh, iya gimana bu?

- Baik bu

Call center menghubungui ambulans emergency

Cs. Ambulance:

- hallo, dengan ambulance emergency Rumah sakit umum

provinsi.

- Oke, iya

- Jadi korban berjumlah 1 orang dengan cedera kaki, korban

tidak sadar, posisi korban berada di pinggir jalan merdeka

- Siap

Ketua TIM: baiklah pasien mengalami fraktur pada kaki untuk pembagian

timnya:

- Airway :

- Breathing:

- Circulation :

- Disability
Anggota tim: Siap !!!

Tim menuju ke tempat kecelakaan

1. Cek kembali kesadaran pasien

2. buka jalan nafas dengan tekhnik jaw trust . Cek bersihan jalan

nafas, apakah ada sumbatan atau tidak. Pasang oksigen

3. Cek nadi carotis dan radialis

4. Lakukan pemasangan infus

5. Lakukan rapid trauma survey dengan pemeriksaan head to toe.

Pasang bidai pada daerah fraktur.

6. Periksa eksposure, lakukan lock roll, kemudian periksa bagian

belakang korban.

7. Mobilisasi ke ambulans

Pasien di Rumah sakit

1. Cek kepatenan air way, breathing, circulation dan disability

 Lihat, dengar dan rasakan hembusan nafas dan

dengarkan denyut jantung

 Atur kebutuhan oksigen, dan atur tetesan infus

2. cek tanda- tanda vital

3. bersihkan luka dan lakukan hecting luka.

4. kaji ulang tingkat kesadaran pasien (tanya nama dan apa

yang dirasakan).
Ketua tim mengkaji ulang kondisi pasien

- GCS: 11

- Tanda-tanda vital:

- Tekanan darah: 110/70 mmHg

- Nadi : 62x / menit

- Suhu : 36oc

- Pernafasan :23x/ menit

- ABC clear

- Disability: Clear

Anda mungkin juga menyukai