DI SUSUN OLEH
Riska Husnul Khotimah Hasnidar
Riskawati Helvira
Rizka Meilani Iin Jenia
Silvi Cahyani Iin Revalina Sinthia Laji
stefi Indri Ayu
sintia laji Luthfiah Ningsih
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu prioritas
utama dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dengan memberikan
pelayanan berkesinambungan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, melahirkan, dan masa nifas. (Kemenkes RI 2018)
Berdasarkan atas data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 jumlah AKI
sebanyak 97 orang, penyebab kematian terbanyak adalah perdarahan berjumlah 21 orang, hipertensi dalam
kehamilan berjumlah 21 orang, infeksi berjumlah 7 orang, gangguan system peredaran darah berjumalh 10
orang, gangguan metabolik berjumlah 1 orang dan lain-lain berjumlah 37 orang. (Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah, 2019)
Masa nifas merupakan masa setalah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. ( Wahida Yuliyana,dkk 2020). Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini
karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi nya. Di perkirahkan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama
Pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat penting dilakukan yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi
dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
bayi. Selama masa nifas ibu akan mengalami perubahan, sehingga pelayanan atau asuhan
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat (Widyasih, dkk. 2018)
B. TUJUAN UMUM
1.UMUM
Mampu Memberikan Asuhan Kebidanan Dengan Menggunakan SOAP ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post
partum hari pertama dengan ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
2. KHUSUS
1. Mampu Melaksanakan pengkajian data subjektif kepsda ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post partum hari
pertama dengan ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
2. Mampu Melakukan pengkajian data objektif kepada ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post partum hari pertama
dengan ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
3. Mampu menegakkan diagnose/assessment pada ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post partum hari pertama dengan
ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
4. Mampu melakukan tindakan asuhan pada ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post partum hari pertama dengan
ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
5. Penulis mampu melakukan pendokumentasian ibu post partum Ny “J” umur 23 tahun P2A0 post partum hari pertama dengan
ruptur perineum derajat I di Puskesmas Dolo
A. MANFAAT
1. Bagi instansi
Sebagai sumber informasi dan menambah pengetahuan kepada instansi terkait dalam meningkatkan kualitas
pelayanan .
2. Bagi institusi
Sebagai bahan pembelajaran dan sumber pengetahuan untuk penulis selanjutnya dan juga sebagai sumber informasi
bagi rekan-rekan mahasiswa dalam penerapan asuhan kebidanan nifas.
3. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Asuhan yang diberikan kepada ibu nifas yang normal dan merupakan
pengalaman yang dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan dalam penerapan asuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama
masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis
dan banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk
menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik (Yuliana and Hakim 2020).
2. Perubahan Fisiologis dan Psikologi Masa Nifas (Post Partum)
a) . Perubahan Fisiologis Masa Nifas:
1. Perubahan Uterus
2. Perubahan Serviks
3. Perubahan Vagina
4. Perubahan Vulva
5. Perubahan Payudara
6. Perubahan Sistem peredaran darah (kardiovaskuler)
7. Perubahan Sistem Pencernaan
8. Perubahan sistem perkemihan
9. Perubahan sistem integumen
10. perubahan Sistem Muskuloskeletal
11.Perubahan TTV
b). Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas (Post Partum) :
1. Perdarahan hebat
2. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras.
3. Rasa nyeri di perut bagian bawah.
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan.
5. Kehilangan selera makan.
6. Merasa sedih atau tidak mampu mengurus dir sendiri atau bayi.
7. Merasa letih atau bernapas terengah-engah (Wilujeng & Hartati, 2018).
6. Konsep Asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
2. Pemeriksaan fisik
B. KONSEP DASAR SOAP
Pendokumentasian dengan metode SOAP sudah dibahas pada Bab IV yaitu tentang
metode dokumentasi. Namun di bab ini kita ulas kembali. Di dalam metode SOAP, S
adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah analysis, P adalah
penatalaksanaan.
ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE FISIOLOGI PADA NY”J’ P2A0
POST PARTUM HARI KE 1 DI PUSKESMAS DOLO
No.Register : 006874
Tempat pengkajian : Rumah pasien
Tanggal pengkajian :28-01-2022 Waktu pengkajian : 09.30 WITA
4. Riwayat Persalinan :
a. Tempat persalinan : Puskesmas Dolo
b. Jenis persalinan : Pervaginam (Tanpa Alat)
c. Lama persalinan :
Kala I : 12 jam
Kala II : 5 menit (Bayi lahir jam 07:35 wita, JK Laki-laki)
Kala III : 5 menit (Plasenta lahir jam 07:40 lahir lengkap)
Kala IV : 2 jam
Laserasi : Perineum Derajat 1
Hecting : Simple Interupur tanpa anastesi, jahitan dalam sebanyak 2,
jahitan luar sebanyak 6
Perdarahan
1) Kala I : Tidak ada
2) Kala II : 50cc
3) Kala III : 150cc
4) Kala IV : 100cc
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
6. Riwayat Perkawinan
Nikah : Ya
Lama penikahan : ± 2 Tahun
Usia saat menikah : 21 Tahun
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeiksaan umum
Keadaan umum: Baik
Kesadaran : composmentis
TTV TD : 120/80 mmnhg
N : 74 x/m
S : 36,5°c
R : 20 x/m
1) Berat badan sekarang : 58kg
2) Tinggi Badan : 153 cm
1. Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kebidanan/masalah kesehatan
a. Kepala
1) Keadaan rambut hitam dan bersih
c. Leher
1) Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2) Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena jugularis
d. payudara
1) Simetris kiri dan kanan
2) Tidak ada massa / benjolan
3) Areola hitam
4) Putting susu menonjol
5) Ada pengeluaran colosstrum
e. Abdomen
1) Tonus otot perut longgar
2) Tampak linea nigra dan striae albicans
3) Tidak ada bekas luka operasi
f. Genitalia
(1) Robekan tingkat : I
(2) Anastesi : Tidak
(3) Jahitan : terdapat luka jahitan
(4) Pengeluaran Lokhea : Rubra
(5) Warna : Merah
(6) Bau : amis
(7) Konsistensi : encer
4. Pukul 09.43Wita
Mengenjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama genetalia dan sering mangganti celana
dalam jika sudah merasa tidak nyaman
Evaluasi :Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan serta bersedia
melakukannya.
Subjektif
Berdasarkan pengkajian data subjektif yang telah dilakukan pada ny J bahwa ibu umur 23
tahun,tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus
Objektif
Berdasarkan pengkajian data objektif yang telah dilakukan pada ny J bahwa ibu umur 23 tahun,tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus
Assesment
berdasarkan penegakan diagnosa pada ny J umur 23 tahun P2Ao postpartum hari pertama
dengan rupture perineum derajat 1 dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan terori dan kasus
Planning
berdasarkan planning dan tindakan yang telah dilakukan pada ny J umur 23 tahun P2Ao
postpartum hari pertama dengan rupture perineum derajat 1 dalam hal ini ditemukan kesenjangan
terori dan kasus
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
TERIMAKASIH