BERDASAR BUKTI
PENGERTIAN
Jika ditinjau dari pemenggalan kata (inggris) maka Evidance berarti bukti atau fakta
sedangkan Based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai, dan menggunakan
hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis (Walyani, 2015).
EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat
profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis.
EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni
bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et
al, 2003).
MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidance based antara lain:
a. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
b. Meningkatkan kompetensi
c. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
d. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
EBM PADA KEHAMILAN
3. Praktik yang berdasarkan bukti( evidence based practice). Praktik kebidanan sekarang
lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman prktik terbaik dari
paa praktisi dari seluruh penjuru dunia.
– Kunjungan ANC
– Tujuan ANC
– Kebijakan program
• Ukur TT dan BB
• Ukur tekanan darah
• Ukur tiggi fundus uteri
• Pemeberian imunsasai TT
CONTOH EBM PADA KEHAMILAN
1. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup di luar rahim melalui jalan lahir. (Diana, S dkk. 2019)
2. Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan
yang tidak diperlukan atau tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi
pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar
dan aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi.
3. Bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan atau membantu
keluarga untuk memberikan dukungan persalinan
5 BENANG MERAH
1) Tampon Vagina. Tampon ini menyerap darah tetapi tidak menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan tetap terjadi dan dapat
menyebabkan infeksi.
2) Mencegah Perdarahan Pasca persalinan yang disebabkan oleh Atonia Uteri
Upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan dimulai pada tahap yang paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus
menerapkan upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan, diantaranya manipulasi minimal proses persalinan,
penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pascapersalinan.
3) Laserasi/episiotomy
Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak lagi dilakukan secara rutin karena dengan perasat khusus, penolong
persalinan akan mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan
minimal pada perineum.
4) Retensio plasenta
Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mencegah perdarahan, mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta
dengan pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.
LANJUTAN
Evidence based midwifery didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat profesional
dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tuguh bidan berorientasi akademis. Dalam melakukan asuhan kebidanan
bayi baru lahir yang berdasarkan evidence based kita dapat melakukan tindakan yang diterapkan dengan
mengikuti perkembangan dalam bidang kesehatan yang diantaranya meliputi:
– Baby Friendly
– Memulai Pemberian ASI Sejak Dini dan Ekslusif
– Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir Dengan Kontak Kulit Ke Kulit
– Pemotongan Tali Pusat
– Perawatan Tali Pusat
– Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Dan Balita
EBM PADA NIFAS
Definisi
Posnatal artinya suatu periode yang tidak kurang dari 10 atau lebih dari 28 setelah
persalinan. Dimana selama waktu itu kehadiran yang continue dari bidan kepada ibu dan
bayi sedang di perlukan bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kompiliasi dan penyulit
pada masa postnatal.
Tujuan Kunjungan Nifas
a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya.
CONTOH EBM PADA NIFAS
a) Gurita atau sejenisnya. Selama 2 jam pertama atau selanjutnya penggunaan gurita
akan menyebabkan kesulitan pemantauan involusi uteri
b) Memisahkan ibu dan bayi. Bayi bebar-benar siaga selama 2 jam pertama setelah
kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kontak ke kulit untuk
mempererat bonding attachment serta keberhasilan pemberian ASI
TERIMA KASIH