Cahyaningrum,S.SiT.,M.Kes
Kekerasan terhadap perempuan semakin kompleks dan beragam, dengan intensitas yang meningkat, terjadi di lintas ruang,
baik di ranah domestik, publik dan negara.
Kekerasan domestik dan relasi personal semakin mengkhawatirkan, baik KDRT, kekerasan seksual termasuk incest yang
dilakukan oleh orang-orang dekat yang diposisikan sebagai wali, kepala keluarga dan yang bertanggungjawab melindungi.
Kasus inses adalah kekerasan yang kompleks, selain pelaku orang-orang yang seharusnya melindungi (dari ayah, paman, kakak dan lain-lain),
kasusnya kerap tersembunyi atau terungkap sangat lambat, kerap tidak diproses secara hukum, juga ditutupi untuk menjaga nama baik keluarga.
Marital rape dalam perspektif korban adalah kekerasan terhadap istri dalam bentuk persetubuhan paksa dengan cara tidak
manusiawi dan menyebabkan penderitaan.
Kasus-kasus kekerasan dalam pacaran (KDP) adalah kasus urutan terbesar setelah KTI. Dampak KDP antara lain kehamilan
tidak dikehendaki, aborsi yang berisiko secara medis maupun legal, kelahiran anak di luar perkawinan.
Kasus femisida (pembunuhan perempuan karena dia perempuan) semakin mencolok, baik jumlah (34 kasus) maupun pola
sadisme dan agresinya.
Kejahatan cyber terus menyasar perempuan dengan berbagai pola dari pembunuhan karakter, penipuan, pelecehan seksual melalui
serangan di dunia maya yang berdampak langsung dan berjangka panjang pada korban, serta pelakunya sulit dideteksi.
Kasus kekerasan terhadap pekerja migran perempuan masih terus terjadi, baik dari pemberangkatan, transit, hingga
pemulangan.
Pemberantasan prostitusi melalui kriminalisasi , termasuk prostitusi online justru semakin merentankan perempuan korban. Selain itu dapat
mengaburkan perlindungan korban, menjauhkan efek jera pada pelaku sex trafficking yang mengeksploitasi perempuan dalam pusaran prostitusi.
Risiko Kesehatan Mental yang Dialami oleh Korban Kekerasan Seksual
Pada Anak-
Pada Remaja
Anak
•1. Keterlambatan perkembangan diri •Gejala depresi
•Kecemasan, ketakutan, dan ketidakpercayaan terhadap
•2. Kecemasan dan ketakutan orang lain, sehingga berujung pada konsumsi alkohol
berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang
•Perilaku menyakiti diri
•3. Ketidakpercayaan terhadap orang •Tidak percaya diri
lain •Mencoba melakukan upaya bunuh diri
•Mengalami gangguan makan (anoreksia maupun
•4. Peningkatan amarah dan agresif bulimia)
ketika berada pada lingkungan sebaya •Hubungan yang tegang dengan keluarga
•Kurangnya komitmen emosional dalam hubungan yang
•5. Mengisolasikan diri serius
•6. Tingkat percaya diri yang rendah. •Mengalami masalah perilaku
Dampak Psikologis Kekerasan Terhadap Perempuan
1. Reaksi emosi
•Baik kekerasan yang berlangsung bertahun-tahun maupun yang baru akan terjadi akan berdampak besar bagi sisi emosi seorang
perempuan. Di satu sisi, penyintas bisa merasa menyalahkan diri sendiri atau sebaliknya, begitu marah pada situasi.Biasanya, emosi-
emosi negatif ini juga disertai rasa takut, tidak mudah percaya, sedih, rapuh, dan malu. Sangat mungkin orang yang pernah
mengalami kekerasan terhadap perempuan akan merasa dirinya tak lagi berharga.Pada akhirnya, segala jenis reaksi emosi akibat
kekerasan terhadap perempuan ini membuat seseorang bisa menutup diri dari sekitar. Mulai dari keluarga, sahabat, pasangan,
bahkan dunia.
2. Dampak psikologis
•Tak hanya emosi, sisi psikologis penyintas kekerasan terhadap perempuan juga akan terpengaruh. Bahkan, meskipun kekerasan yang dialaminya
telah cukup lama berlalu. Jenis-jenis dampaknya bisa berupa mimpi buruk yang berhubungan dengan kekerasan, flashback, sulit
berkonsentrasi, depresi, hingga post-traumatic stress disorder.Apabila kondisi ini menjadi semakin parah, sebaiknya tidak didiamkan begitu
saja. Salah jika menganggap dampak psikologis pada korban kekerasan terhadap perempuan akan hilang seiring dengan berjalannya
waktu.Seiring dengan kehidupan, akan ada pemantik-pemantik yang membuat memori buruknya muncul kembali. Lebih baik jika penyintas
diberikan jenis terapi psikologi sesuai dengan kondisi yang dialaminya.
3. Reaksi fisik
•Tentu kondisi fisik tak bisa berbohong jika seorang perempuan pernah mengalami kekerasan. Baik itu kekerasan hanya terjadi satu
kali maupun terus menerus – seperti kasus KDRT – akan ada dampaknya secara fisik. Luka fisik akibat kekerasan terhadap
perempuan mungkin bisa mereda setelah beberapa waktu.Meski demikian, tubuh dan reaksi fisik tidak bisa berbohong. Akan ada
perubahan mulai dari siklus tidur, pola makan, hingga respons terhadap ancaman. Sangat masuk akal apabila penyintas kekerasan
terhadap perempuan menjadi lebih sensitif terhadap bunyi atau sentuhan tertentu yang mengingatkannya kembali pada kekerasan
yang pernah dialaminya.
4. Kepercayaan diri
•Masih berhubungan dengan sisi psikologis, penyintas kekerasan terhadap perempuan juga bisa mengalami masalah dengan
kepercayaan diri. Lagi-lagi, ini terjadi karena kerap mengalami kekerasan sehingga merasa dirinya tidak berguna.Ketika
kepercayaan diri ini runtuh, maka ada kemungkinan merembet pada hal lain seperti cemas berlebih pada situasi tertentu,
menghindari tempat atau orang tertentu, terus menerus merasa sedih, bahkan bisa muncul keinginan untuk mengakhiri
hidup.
Bagi penyintas, harus bicara atau diam?
•Beberapa jenis narkoba dapat menyebabkan efek jangka pendek berupa terjadinya gangguan
Menyebab
mood atau suasana hati. Efek ini dapat berlanjut dan semakin parah hingga
menimbulkan gangguan depresi
•Misalkan saja pada orang yang mengonsumsi ekstasi. Saat mengonsumsi ekstasi, kamu membuat
otak melepaskan serotonin lebih banyak dari biasanya. Serotonin adalah zat kimia yang berperan
kan depresi
penting dalam mengatur suasana hati.
•Seiring waktu, simpanan alami serotonin dapat berkurang dan ini yang akhirnya dapat
menimbulkan depresi pada seseorang. Namun, pengaruh ini berbeda-beda pada setiap orang,
sehingga perlu dipastikan melalui diagnosis yang tepat.
Membuat •Skizofrenia adalah salah satu gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya sulit
membedakan mana hal yang nyata dan tidak. Jika seseorang mengalami skizofrenia
kondisi dan menggunakan narkoba, seperti ganja, ternyata dapat memperburuk keadaannya.
•Semakin muda usia seseorang mulai menggunakan ganja, maka akan lebih besar
kemungkinannya mengidap skizofrenia.
kejiwaan •jika lahir dari orang tua dengan skizofrenia akan membuatmu berisiko terkena
penyakit yang sama. Jika kamu menggunakan ganja, maka risikonya akan semakin
semakin buruk
tinggi.
Bahaya kabar duka/Berita buruk
terhadap kesehatan mental
Doomscrolling atau juga
disebut doomsurfing adalah kecenderungan
untuk terus-menerus berselancar atau
menelusuri berita buruk, meskipun itu berita
mengecewakan ataupun menyedihkan.
Mengapa orang melakukan doomscrolling?
orang beralih ke media sosial untuk mendapatkan informasi selama masa stres.
banyak orang beralih ke berita bukan untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang terjadi di luar
sana, melainkan karena informasi yang diberikan tidak selalu jelas dan menyeluruh atau kadang tanpa
jawaban. akhirnya merasa takut, frustrasi, tak berdaya atau marah.
Jenis kekerasan grafis yang ditampilkan di media sosial bisa menimbulkan trauma dan
bisa merugikan kesehatan mental jika terus jadi bagian dari kehidupan seseorang
Bagaimana menghindari doomscrolling?
4. Tingkatkan aktivitas
•Kegiatan-kegiatan seperti meditasi, pernapasan, dan yoga
5. Hilangkan sifat perfeksionisme 6. . Luangkan waktu istirahat
•Penelitian menunjukkan, bahwa sikap •Jangan lupa untuk istirahat di sela kerja dan
biasanya dikaitkan dengan peningkatan pada otak dan
membuat kadar kortisol menjadi lebih rendah. Penelitian perfesionisme dapat dengan cepat berubah aktivitas harian. Selain itu, Anda juga bisa
menunjukkan, ketika manusia melakukan kegiatan yang menjadi usaha yang tidak sehat. Ini karena
berorientasi pada masa kini dan melupakan masa lalu, maka mengharapkan hasil yang selalu sempurna dan
meluangkan waktu untuk melakukan
ada kemungkinan untuk berkembang. Selain itu, melakukan mempertahankan jadwal kerja yang tidak sesuatu yang dapat memperbarui tubuh,
kegiatan dan menyibukkan diri dengan aktivitas yang
bermanfaat dapat menekan tingkat kecemasan dan
manusiawi rentan membuat seseorang jiwa, dan pikiran, seperti bernyanyi di
menghindarkan seseorang untuk terjebak di masa lalu. menghadapi risiko gangguan kesehatan mental. dalam mobil atau jalan cepat.