Npm : A1L017038
SOAL
2. Penguasaan konten apa yang perlu diketahui oleh siswa untuk mencegah
Pemerkosaan? Kemukakan tip-tip yang dapat direkomendasikan!
a. Obsesif-kompulsif b. Parafilia
g. Parasomnia h. ADHD
i. Pedofilia j. Demensia
JAWABAN
3) Sebaiknya tidak bepergian sendiri. Apalagi jika lokasi yang dituju cukup
jauh dan malam hari.
4) Jika terpaksa pergi sendiri, sebaiknya hindari tempat yang sepi dan rawan.
5) Jangan mudah tergoda dengan rayuan dan iming-iming orang yang baru di
kenal.
6) Selektif dan hati-hati terhadap orang yang meminta bantuan. Seringkali niat
baik kita justru dimanfaatkan orang lain. Tidak sedikit orang yang berpura-
pura meminta pertolongan, tetapi ternyata justru mengarahkan korban ke
tempat yang sepi.
7) Ada baiknya juga bagi para perempuan untuk belajar Bela diri. Bela diri
bisa menjadi pelindung yang cukup bisa diandalkan kaum perempuan
disaat-saat darurat.
8) Jikapun tidak dapat Bela diri, kaum perempuan bisa menyimpan alat-alat
perlindungan diri seperti jarum pentul, peniti, bubuk merica / cabai atau alat
kejut.
Contoh kasus :
Miranda memakai (pil dan alkohol) untuk menghilangkan rasa sakit yang ia
rasakan dalam hati. Miranda merupakan seorang ibu dari dua anak berusia 36
tahun, yang secara fisik dianiaya oleh suaminya, Carl. Miranda tidak memiliki
self esteem, ia merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Miranda telah
melepaskan diri dari kekerasan keluarga dengan menikah di usia 17 tahun,
berharap bahwa pernikahan akan memberinya kehidupan yang lebih baik.
Beberapa tahun pertama perkawinannya bebas penganiayaan namun
segalanya berubah saat Carl kehilangan pekerjaan dan mulai banyak minum.
Saat itu, Miranda telah memiliki dua anak dan merasa terjebak. Dia
menyalahkan dirinya sendiri untuk kehidupan keluarga yang tidak bahagia,
untuk kebiasaan minum Carl, untuk kesulitan belajar anaknya. Satu-satunya
yang dapat dilakukan oleh Miranda adalah minum atau mengkonsumsi pil.
Paling tidak ia tidak perlu memikirkan mengenai berbagai masalah untuk
sementara waktu.
6. 5 ciri penting label abnormalitas :
a. Obsesif-kompulsif
b. Parafilia
c. Amnesia Disosiatif
d. Skizopreniauisme
e. Hipokondriasis
f. Sindrom Savant
g. Parasomnia
1) Tidur sambil berjalan – ditandai dengan gerakan badan penderita seperti
berjalan sambil tertidur, dan sesaat setelah terbangun penderita akan
mengalami disorientasi atau kebingungan.
2) Confusional Arousals – berupa kebingungan saat terbangun yang
ditandai dengan mengalami proses berpikir yang sangat lama untuk
mengenali keadaan sekitar, dan bereaksi lambat terhadap perintah atau
pertanyaan yang diajukan sesaat baru terbangun dari tidur.
3) Mimpi buruk – suatu mimpi yang mengganggu waktu tidur seseorang dan
membuat seseorang terbangun dari tidur. Hal dapat terjadi berulang dan
dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan dan kesulitan
tertidur (insomnia) atau kembali tertidur setelah terbangun dari mimpi
buruk.
4) Night terrors – adalah gangguan yang ditandai dengan rasa ketakutan
yang membuat seseorang berperilaku abnormal seperti berteriak,
memukul, bahkan menendang. Saat terbangun, penderita tidak dapat
mengingat dengan benar apa yang sebenarnya terjadi.
5) Sleep paralysis – atau “ketindihan”, ditandai dengan kesulitan
menggerakkan badan saat baru mulai tertidur atau saat terbangun, dan
dapat terjadi dalam beberapa kali dalam waktu satu kali tidur. Gejala ini
tidak terlalu berbahaya namun dapat menimbulkan ketakutan bagi
seseorang yang sudah pernah mengalaminya.
h. ADHD
1) Sulit fokus : ini terjadi karena mereka tidak mendengarkan instruksi
dengan baik, melewatkan detail penting yang disampaikan orang lain,
atau tidak menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Mereka sangat
mudah melamun, pelupa, dan muda kehilangan benda yang ia miliki.
i. Pedofilia
2) Berniat atau sudah melakukan perilaku seksual dengan anak (13 tahun
ke bawah) dalam rentang waktu paling lama 6 bulan sebelum dilakukan
diagnosa.
j. Demensia