Anda di halaman 1dari 13

Oleh dr.

Anita

Membuat Keputusan Klinik


Membuat Keputusan Klinik
● Pengumpulan data
– Subyektif
– Obyektif
● Diagnosis kerja
● Penatalaksanaan klinik
● Evaluasi hasil implementasi
tatalaksana
7 Langkah Utama MKK
1. Pengumpulan data utama dan relevan
untuk membuat keputusan
2. Menginterpretasikan data dan
mengidentifikasi masalah
3. Membuat diagnosis atau menentukan
masalah yang terjadi/dihadapi
4. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan
intervensi untuk mengatasi masalah
5. Menyusun rencana pemberian asuhan
atau intervensi untuk solusi masalah
6. Melaksanakan asuhan/intervensi terpilih
7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas
asuhan atau intervensi
Langkah Pertama

Cara Pengumpulan Data


● Anamnesis dan observasi langsung :
Berbicara dengan ibu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai
kondisi ibu dan mencatat riwayatnya.
Mengamati perilaku ibu dan apakah
ibu terlihat sehat atau sakit, merasa
nyaman atau nyeri.
● Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi
● Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan
laboratorium, USG, Rontgen, dsb.
● Catatan medik
Langkah Kedua

Interpretasi Data

Untuk membuat diagnosis,


diperlukan:
● Data yang lengkap dan akurat
● Kemampuan untuk
menginterpretasi/analisis data
● Pengetahuan esensial, intuisi
dan pengalaman yang relevan
dengan masalah yang ada
Langkah Ketiga
Membuat Diagnosis
& Mengenali Masalah
● Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu,
ketuban pecah dini 2 jam
● Masalah : kehamilan yang tidak diinginkan
atau takut untuk menghadapi persalinan
● Contoh: Ibu hamil dengan bayi makrosomia
(diagnosis jelas) dan bayi dengan selamat
dilahirkan tetapi tetap harus diwaspadai
adanya masalah (hipoglikemia BBL atau
perdarahan pascapersalinan e.c. atonia
uteri)
Langkah Ke Empat
Menilai Kebutuhan dan Persiapan
Menghadapi Masalah
 Birth Preparedness and Complication Readiness
 Contoh: Ibu hamil dengan PEB dengan
tekanan darah yang tidak terkontrol maka
perlu konsultasi dengan spesialis obstetri
terdekat
 Contoh kasus Distosia Bahu:
› Mendadak dihadapi dan harus ditangani penolong
tanpa bantuan siapapun. Bila tidak terlatih maka ia
tidak tahu tanda-tanda distosia bahu sehingga tidak
tahu apa yang perlu disiapkan.
› Bayi tidak dapat dilahirkan dan kemudian meninggal
dunia karena penolong tidak terampil untuk
mengatasi hal tersebut
Langkah Kelima

Menyusun rencana asuhan atau


intervensi
● Rencana asuhan/intervensi untuk ibu mengacu
pada kajian data, identifikasi kebutuhan/kesiapan
asuhan/ intervensi, dan menilai kemampuan yang
dimiliki.
● Agar ibu bersalin ditangani secara baik dan
terlindungi dari berbagai masalah atau penyulit
potensial dapat mengganggu kualitas pelayanan,
kenyamanan dan keselamatan ibu dan bayi.
● Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik
kepada ibu dan keluarganya agar mereka
mengerti manfaat yang diharapkan dan upaya
untuk menghindarkan ibu dan bayi dari masalah
yang mungkin terjadi.
Contoh asuhan

Asuhan Kala I
● denyut jantung janin: setiap ½ jam
● frekuensi dan lamanya kontraksi
uterus: setiap ½ jam
● nadi: setiap ½ jam
Asuhan pada Tali Pusat Menumbung
● Pemberian oksigen nasal 6L/menit
● Mengatur posisi ibu bersalin
● Pemantauan DJJ
Langkah Enam

Melaksanakan Asuhan

● Laksanakan secara tepat waktu dan aman.


● Kenali dan hindarkan akibat buruk penyulit
● Pastikan ibu dan/atau BBL menerima asuhan
atau perawatan yang mereka butuhkan.
● Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang
alternatif dan pilihan intervensi yang sesuai
dengan kondisi yang sedang dihadapi
● Perhatikan: penolong sering dihadapkan pada
pilihan yang sulit karena ibu dan keluarga
meminta ia menentukan intervensi padahal hal
ini terkait dengan hak klien dan kewajiban
petugas untuk memperoleh hasil terbaik
Langkah Ketujuh
Memantau dan Evaluasi Hasil Penerapan
Intervensi
 Tentukan apakah perlu di kaji ulang atau
diteruskan sesuai dengan rencana kebutuhan saat
itu.
 Proses kajian data, membuat diagnosis, memilih
intervensi, menilai kemampuan, implementasi
asuhan atau intervensi dan evaluasi adalah proses
sirkuler (melingkar).
 Jika saat evaluasi terjadi perubahan kondisi ibu
atau BBL, sesuaikan asuhan yang diberikan untuk
menangani kebutuhan tersebut.
 Asuhan atau intervensi bermanfaat apabila
masalahnya selesai atau memberi dampak yang
menguntungkan terhadap diagnosis yang telah
ditegakkan.
 Asuhan dan intervensi harus efisien, efektif, dan
dapat diaplikasikan pada kasus serupa dimasa
datang.
Faktor-Faktor Yang Menentukan
Pilihan Asuhan
 Bukti-bukti ilmiah
 Rasa percaya ibu terhadap penolong persalinan
 Pengalaman saudara atau kerabat untuk kasus
yang serupa
 Tempat dan kelengkapan fasailitas kesehatan
 Biaya yang diperlukan
 Akses ketempat rujukan
 Luaran dari sistem dan sumberdaya yang ada

Anda mungkin juga menyukai