Anda di halaman 1dari 13

1

Tips menolong orang pingsan


1. Postural hypotensi
Tekanan darah yang kadang-kadang menurun, dapat menimbulkan mual, nanar atau juga pingsan. Postural
hypotensi biasanya dapat dirasakan jika kita berdiri mendadak (tiba-tiba) setelah duduk, berbaring atau jongkok/
membungkuk. Orang yang berdiri lama (pada upacara bendera) biasanya pingsan yang terjadi karena postural
hypotensi. Berdiri yang lama menyebabkan meningkatnya tahanan perifer di daerah ekstremitas bawah (kaki)
sehingga menyebabkan arus balik Vena (aliran vena ke Jantung) berkurang, sehingga menyebabkan turunnya
tekanan darah.
Pengobatan sendiri
Jika ini yang anda alami, biasakan bangkit secara pelan-pelan sehabis duduk atau tiduran.
Usahakan menghindari berdiri lama. Jika pun harus berdiri lama, banyaklah bergerak dan gerakkan kaki dan
telapak kaki untuk merangsang agar darah mengalir ke seluruh tubuh. Lunglai semacam ini biasanya tidak perlu
dicemaskan, namun jika hal ini sering anda alami, bicarakan hal ini dengan dokter.
2. Pingsan dan lunglai di masa hamil
Sering terjadi karena tekanan darah menurun akibat mengendurnya otot-otot di sekitar pembuluh darah.
Pengobatan sendiri
Usahakan menghindari berdiri lama. Jaga kondisi dan konsumsi makanan yang cukup.
3. Rendahnya kadar gula darah
Rendahnya kadar gula darah juga menjadi penyebab pingsan. Hal ini juga menimbulkan pusing, letih, gemetar,
gagap, kesemutan di tangandan bibir, dan sakit kepala.
Pengobatan sendiri
Segera makan jika ada gejala-gejala serangan akan terjadi. Biasakan membawa permen. Minuman manis juga
akan membuat anda lebih baik. Jika mengidap Diabetes, dan telah beberapa kali pingsan, konsultasikan dengan
dokter anda.
4. Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama
Berdiri di panas terik dalam waktu yang lama bisa menyebabkan pingsan.
Pengobatan sendiri
Segera pindahkan ke tempat yang sejuk, jika perlu dikompres agar panasnya turun.
Pertolongan Pertama Pada Pingsan
Jika suatu saat sedang upacara bendera, tiba-tiba ada yang pingsan, apa yang kita lakukan???
Pertama dilakukan adalah :
1. Periksa jalannya nafas.
Apakah jalannya nafas ada yang menghalangi ( lidah yang terdorong ke belakang, ada obstruksi , dll).
Bagaimana pernafasannya. Apakah teratur? Atau tidak? Jika tidak teratur berarti memang harus diberi
pertolongan dokter.
2. Pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, tidak panas.
Hati-hati dalam memindahkan pasien. Jika ada cedera kepala/leher, maka proses pemindahan pasien bukan
menjadi pilihan tindakan kita.
3. Baringkan pasien dengan kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala.
Pasien dibaringkan dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala. Hal ini dimaksudkan agar aliran
darah ke bagian kepala lebih lancar.
4. Jangan mengerubungi pasien. Karena dapat menghalangi aliran udara.
5. Jika sudah sadar, dan nafas sudah teratur bisa diberikan permen, preparat glukosa, atau teh manis.
6. Amati keadaan umum pasien. Jika perlu tindakan pertolongan lebih, segera bawa ke dokter/ rumah sakit.
a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu
banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala

Perasaan limbung
Pandangan berkunang-kunang

Telinga berdenging

Nafas tidak teratur

Muka pucat

Biji mata melebar

Lemas

Keringat dingin

Menguap berlebihan

Tak respon (beberapa menit)

Denyut nadi lambat

Penanganan
1.
2.

Baringkan korban dalam posisi terlentang


Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung

3.

Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan

4.

Beri udara segar

5.

Periksa kemungkinan cedera lain

6.

Selimuti korban

7.

Korban diistirahatkan beberapa saat

8.

Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan

b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan
yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan
elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan
cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi
Dehidrasi ringan

Defisit cairan 5% dari berat badan


Penderita merasa haus

Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang

Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan


Nadi lebih dari 90x/menit

Nadi lemah

Sangat haus

Dehidrasi berat

Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan


Hipotensi

Mata cekung

Nadi sangat lemah, sampai tak terasa

Kejang-kejang

Penanganan
1.
2.

Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock


mengganti elektrolit yang lemah

3.

Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada

4.

Memberantas penyebabnya

5.

Rutinlah minum jangan tunggu haus

c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.


Gejala

Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas


Terdengar suara nafas tambahan

Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)

Irama nafas tidak teratur

Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)

Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan
1.
2.

Tenangkan korban
Bawa ketempat yang luas dan sejuk

3.

Posisikan duduk

4.

Atur nafas

5.

Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan
kesehatan dll.

4
Gejala

Kepala terasa nyeri/berdenyut


Kehilangan keseimbangan tubuh

Lemas

Penanganan
1.
2.

Istirahatkan korban
Beri minuman hangat

3.

beri obat bila perlu

4.

Tangani sesuai penyebab

e. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.


Gejala

Perut terasa nyeri/mual


Berkeringat dingin

Lemas

Penanganan
1.
2.

Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
Beri minuman hangat (teh/kopi)

3.

Jangan beri makan terlalu cepat

f. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat
kerusakan pada jantung.
Gejala

Nyeri di dada
Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk

Kadang sampai tidak merespon terhadap suara

Denyut nadi tak teraba/lemah

Gangguan nafas

Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung

Kepala terasa ringan

Lemas

Kulit berubah pucat/kebiruan

Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress,
tegang.
Penanganan
1.
2.

Tenangkan korban
Istirahatkan

3.

Posisi duduk

4.

Buka jalan pernafasan dan atur nafas

5.

Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan

6.

Jangan beri makan/minum terlebih dahulu

7.

Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

f. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara
kejiwaan mencari perhatian.
Gejala

Seolah-olah hilang kesadaran


Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)

Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan
1.
2.

Tenangkan korban
Pisahkan dari keramaian

3.

Letakkan di tempat yang tenang

4.

Awasi

g. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu
dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala

Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri


Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah

Kadang disertai pusing

Penanganan
1.
2.

Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman


Tenangkan korban

6
3.

Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung

4.

Diminta bernafas lewat mulut

5.

Bersihkan hidung luar dari darah

6.

Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

h. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.


Gejala

Nyeri pada otot


Kadang disertai bengkak

Penanganan
1.
2.

Istirahatkan
Posisi nyaman

3.

Relaksasi

4.

Pijat berlawanan arah dengan kontraksi

i. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
Gejala

Warna kebiruan/merah pada kulit


Nyeri jika di tekan

Kadang disertai bengkak

Penanganan
1.
2.

Kompres dingin
Balut tekan

3.

Tinggikan bagian luka

J. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
Gejala

Bengkak
Nyeri bila tekan

Kebiruan/merah pada derah luka

Sendi terkunci

Ada perubahan bentuk pada sendi

7
Penanganan
1.
2.

Korban diposisikan nyaman


Kompres es/dingin

3.

Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan

4.

Tinggikan bagian tubuh yang luka

k. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Gejala

Terbukanya kulit
Pendarahan

Rasa nyeri

Penanganan
1.
2.

Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)


Tutup luka dengan kasa steril/plester

3.

Balut tekan (jika pendarahannya besar)

4.

Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:


1.

2.

Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:


o Keluarkan tanpa menyinggung luka
o

Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)

Evakuasi korban ke pusat kesehatan

Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan
tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.

l. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja.
Penghentian darah dengan cara
1.

Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll

1.

Fisika:

Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan

Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi

1.

Kimia: Obat-obatan

2.

Biokimia: vitamin K

8
3.

Elektrik: diahermik

m. Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian
Gejala

Perubahan bentuk
Nyeri bila ditekan dan kaku

Bengkak

Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah

Ada memar (jika tertutup)

Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Jenisnya

Terbuka (terlihat jaringan luka)


Tertutup

Penanganan
1.

Tenangkan korban jika sadar


Untuk patah tulang tertutup

1.

1. Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)


Sensasi (respon nyeri)
Sirkulasi (peredaran darah)
1.
1.

Ukur bidai disisi yang sehat

2.

Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah

3.

Pasang bantalan didaerah patah tulang

4.

Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka

5.

Ikat bidai

6.

Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka


1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V

9
4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup
Tujuan Pembidaian
1.

Mencegah pergeseran tulang yang patah

2.

memberikan istirahat pada anggota badan yang patah

3.

mengurangi rasa sakit

4.

Mempercepat penyembuhan

n. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas
(api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
Penanganan
1.
2.

Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen


Perhatikan keadaan umum penderita

3.

Pendinginan

Membuka pakaian penderita/korban

Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres
air

1.

Mencegah infeksi
o

Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka

Penderita dikerudungi kain putih

Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

2.

Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama

3.

Bila luka bakar luas penderita diKuasakan

4.

Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama
perjalanan.

5.

Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

o. Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin


Gejala

Menggigil/gemetar
Perasaan melayang

Nafas cepat, nadi lambat

Pandangan terganggu

10

Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan
1.
2.

Bawa korban ketempat hangat


Jaga jalan nafas tetap lancar

3.

Beri minuman hangat dan selimut

4.

Jaga agar tetap sadar

5.

Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)

p. Keracunan makanan atau minuman


Gejala

Mual, muntah
Keringat dingin

Wajah pucat/kebiruan

Penanganan
1.
2.

Bawa ke tempat teduh dan segar


Korban diminta muntah

3.

Diberi norit

4.

Istirahatkan

5.

Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik

q. Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk
mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang
terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko
infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:

Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka,
diantaranya:
1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad
keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular
terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Hematotoksin (keracunan dalam)


2.

Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)

11
3.

Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan
mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena
rata-rata penderita biasanya takut mati.
Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
1.
2.

Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat

3.

Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan

4.

Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian


aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan
setiap 15 menit selama + 30 detik

Letakkan daerah gigitan dari tubuh

Berikan kompres es

Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk
menghilangkan rasa nyeri

Perawatan luka
o

Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas

Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini
dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular
tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).

5.

Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)

6.

Perbaikan sirkulasi darah

7.

Kopi pahit pekat

Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv

Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

Obat-obatan lain
o

Ats

Toksoid tetanus 1 ml

Antibiotic misalnya: PS 4:1

2. Gigitan Lipan
Ciri-ciri

12
1.
2.

Ada sepasang luka bekas gigitan


Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam

Penanganan
1.
2.

Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik


Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik

3. Gigitan Lintah dan Pacet


Ciri-ciri
1.

Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)

Penanganan
1.
2.

Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam


Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya


Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa
sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.
Perhatian:

Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau
pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu
dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping
Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

menangani orang keracunan


orang yang mengalami keracunan bisa diberikan norit atau susu (jika norit tidak ada). Norit ini hanya menyerap
racun yang ada di saluran cerna saja, norit ini sifatnya menyerap vitamin dan gizi yang ada pada makanan
sehingga orang yang mengalami keracunan harus terus diberikan air putih untuk menggantikan zat yang diserap
tersebut.
Mengapa susu dapat diberikan pada orang yang mengalami keracunan karena susu mengikat racun yang ada
dalam tubuh agar tidak beredar dalam tubuh dan susu juga dapaat menrangsang muntah sehingga racun bisa ikt
keluar.
Namun untuk korban keracunan bensin atau minyak tanah tidak boleh diberikan norit atau susu karena kan
membahayakan korban sehingga langkah yang paling tepat untuk korban keracunantersebut adalah langsung
bawa ke rumah sakit.

Gejala
Demam Berdarah
Gejala yang timbul pada penderita DB adalah:

13
1. Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
2. Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang
air atau muntah.
3. Muncul bintik-bintik merah. Gejala ini mungkin tidak muncul jika demam
yang dialami baru sebentar. Cara melihat bintik merah ini dengan tes
tourniquet yaitu dengan menjepit pembuluh darah mirip seperti saat Anda
hendak memeriksa tekanan darah. Setelah tahap ini, biasanya bintik
merah akan terlihat.
4. Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang
kembali. Pada masa ini sebaiknya berhati-hati agar tidak menganggap
sudah sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.

Tipus
Gejala yang terjadi pada tipus adalah:
1. Awalnya, demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus
meningkat bertahap sampai > 38 derajat Celcius.
2. Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada
pagi hari. Inilah yang membedakan demam tifus dengan demam pada
demam berdarah.
3. Nyeri perut dan diare.
4. Batuk dan sakit tenggorokan.

Anda mungkin juga menyukai