Affan Mustafa :
Devi Nurrahmawati :
Halima :
Ida Ayu KW :
Nurtusliawati :
Setting 1
Di ruang keperawatan ICU terdapat sebuah meja dan dua buah kursi dengan
tumpukan buku di atas meja. Diruang tersebut terdapat seorang perawat senior
berusia 35 tahun sedang menulis dibuku catatan keperawatan, kemudian seorang
perawat praktek dengan usia 22 tahun datang dengan wajah lugunya sesaat
keduanya bercakap-cakap.
Perawat senior :Kalau begitu sekarang kamu masuk ke ruang x, disana ada
pasien yang harus diberi obat karena jadwalnya dia di injeksi obat.
Perawat senior :Kamu lihat dulu status pasien dalam buku status
Setting 2.
Diruangan ICU terdapat sederet tempat tidur dengan salah satunya berbaring
pasien yang bernama Nn.N dengan diagnosa medis Gagal ginjal dengan stadium
V. Terlihat Ibu pasien sesekali mengusap dadanya seperti berdo’a untuk
kesembuhan anaknya dari luar ruangan yang terbaring ditempat tidur.
Perawat junior :Begini saya disini ingin memberi obat kepada Nn.N, tapi
melalui injeksi/di syuntik sekalian mau dilakukan pemeriksaan.
Kemudian masuklah perawat junior ke ruang ICU dengan peralatan yang dia
bawa dengan bersikap ramah terhadap pasien. Sesekali pasien hanya
mengeluarkan suara Heegg-Heeg berulang- ulang seperti mendengkur ketika
dilakukan injeksi obat dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Perawat junior :Saya suster x. Saya akan meberikan obat melalui injeksi,
insaallah obat ini dapat membuat adek lebih baik.
Setelah perawat junior memberikan obat kemudian dia melakukan pengkajian dan
melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien tersebut.
a. Identitas pasien
Nama : Nn. N
Umur : 22 tahun
Jenis : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Cirebon
No Register : 596xxxx
Nama :Ny.M
Umur : 46 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien :Ibukandung
1. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
ibu Pasien mengatakan anaknya sesak nafas
b) Riwayat penyakit sekarang
Satu minggu yang lalu SMRS klien hanya ingin kontrol / periksa
penyakit yaitu gagal ginjal yang telah tiga tahun dialaminya di RS
X. Klien mengatakan mengalami kekambuhan jika minum air
terlalu banyak. Jika kambuh pasien mengalami sesak nafas
lamanya bisa sehari penuh, bila sesak nafas yang bisa dilakukan
oleh pasien dirumah yaitu dengan tidur di dekat kipas angin
sehingga udara lebih cepat masuk dan sesak berkurang. Selain itu
pasien juga mengalami bengkak pada tangan dan kakinya serta
mengalami gangguan dalam BAK, yaitu BAK tidak lancar, air
kencing sedikit dan warna keruh. Karena pada saat periksa keadaan
pasien dalam kondisi memburuk sehingga dokter memutuskan
untuk rawat inap.
c) Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
4. Pemeriksaan Fisik
c. TTV
TD : 170/130 mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 30 kali/ menit
T : 37,50C
d. Kepala : Mesocephal, tidak ada luka
Pa : Taktil Fremitus
lemah
Pe : Redup
Au : SD Vesikular
Ronkhi basah
IC VI linea mid
clavicula
Pe : Redup
Aa : Terdengar BJ 1 dan BJ 2
tambahan
Abdomen : I : Datar
frekuensi 4x/menit Pa :
Tidak ada masa, tidak ada nyeri
tekan Pe : Timpani
g. Genital :
Terrpasang kateter,
h. Ekstremitas
i. Kulit
Ibu : Mbaaak...mbaak
Perawat junior : ibu tenang dulu saya akan melaporkan k perawat ruangan
ya bu,
Berselang tiga menit dari laporan perawat junior ke perawat senior lapor ke dokter
jaga. Kemudian ketiganya pun sudah berada di ruang ICU melakukan
pertolongan, sekiranya pasien dapat diselamatkan.
Setelah dilakukan tindakan kepada pasien berulang kali. Dokter hanya bisa
menggelengkan kepala dan menyatakan pasien tidak dapat tertolong.
Perawat junior pergi keluar bersama perawat senior menemui keluarga pasien
yang pada saat itu ibu pasien menangis khawatir anaknya tidak dapat tertolong,
Perawat senior : Maaf ibu, kami dan semua tim medis sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anak ibu, tetapi kehendak tuhan
mengatakan lain.
ibu pasien terkejut kemudian menangis histeris tidak dapat membendung air
matnanya.
Perawat senior : Begini ibu, kami dan tim medis sudah upayakan
semaksimal mungkin. Akan tetapi yang maha kuasa sudah berkehendak lain. Ibu
dan keluarga harus tabah,Sabar dan ikhlas ya ibu.