DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Syayyidah Fatimah Azzahra
Annisa Fauziah Yusri
Yaya Wijaya
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas anugrah, kesempatan dan pemikiran yang diberikan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ”Konsep Dokumentasi Keperawatan”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang studi
mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pendokumentasian pada keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini dan yang akan
datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 5
C. Tujuan........................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk
pelayanan bio, psiko, sosio, dan spiritual komprehenshif yang ditujukan kepada individu,
kelompok, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia. Pelayanan dalam keperawatan berupa bantuan, diberikan karena orang yang memiliki
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, dan kurangnya kemauan menuju
kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Pelayanan profesional keperawatan memiliki
cara yang menjamin tercapainya tujuan dengan optimal dan dapat dipertanggung-jawabkan
secara moral dan hukum. Metodologi yang dimaksud adalah proses keperawatan. Proses
keperawatan adalah suatu cara pemecahan masalah klien yang sistematis dan dilaksanakan
sesuai dengan kaidah atau aturan keperawatan. Oleh karena itu, proses keperawatan ini
merupakan inti dari praktik keperawatan dan sekaligus sebagai isi pokok dokumentasi dalam
keperawatan. Dengan begitu, pengelompokan dokumentasi mengikuti tahapan proses
keperawatan yaitu dari pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan, sampai pada akhirnya
evaluasi keperawatan.
Dokumentasi asuhan keperawatan adalah suatu catatan yang berisi seluruh data yang dibutuhkan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan,
dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum. Pendokumentasian merupakan bukti legal
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit. Kualitas pelayanan di suatu rumah sakit salah satunya
dapat dilihat dari pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan (Wang, Hailey, & Yu,
2011). Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan sebagai bukti tindakan keperawatan sudah
dilakukan secara profesional dan legal sehingga dapat memberikan perlindungan pada perawat
dan pasien (Iyer & Camp, 2005). Dokumentasi berguna bagi rumah sakit dalam meningkatkan
standar akreditasi, sebagai alat komunikasi antar profesi, indikator pelayanan mutu, bukti
tanggung jawab, dan tanggung gugat perawat, sumber data dan sebagai sarana penelitian.
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting dalam aspek hukum, kualitas pelayanan,
komunikasi, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Berhubungan dengan perlindungan hukum,
dokumentasi asuhan keperawatan dapat memberi bukti yang berharga tentang kondisi pasien
dan pengobatannya dan dapat bersifat kritis dalam menentukan standar perawatan apakah
telah dipenuhi atau tidak.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses dokumentasi keperawatan
2. Bagaimana standar dokumentasi keperawatan
3. Bagaimana aspek legal serta manajemen resiko
4. Bagaimana menganalisa laporan asuhan keperawatan
C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah dokumentasi keperawatan
2. Membahas lebih lanjut tentang konsep pendokumentasian pada keperawatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis,
dan dapat dipertanggung jawab kan, menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimana
proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan
pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin
konsistensi dan proses kerja yang sistematik, dan menetapkan hubungan timbal balik antar
satuan kerja.
7
Menurut Yustiana & Abdul tahun 2016 standar dokumentasi yang lengkap menunjukkan
tiga komponen dimana setiap komponen disertai indikator. Komponen standar
dokumentasi terdiri dari:
Standar 1 : Komunikasi
Perawat melakukan dokumentasi yang berisi informasi yang akurat, relevan dan
komprehensif mengenai kondisi klien, kebutuhan klien, intervensi keperawatan dan hasil
kesehatan klien.
Indikator Perawat
a)Memberikan tanda tangan lengkap atau inisial, dan gelar profesional dengan semua
dokumentasi.
b) Memberikan tanda tangan lengkap, dan inisial pada data base saat initialling
dokumentasi.
c)Memastikan bahwa dokumentasi tulisan tangan terbaca dan menggunakan tinta
permanen.
d) Menggunakan singkatan dan simbol yang masing-masing singkatan dan simbol
tersebut memiliki interpretasi berbedadan telah disepakati dan diterima dalam bidang
pelayanan dan profesi kesehatan.
e)Mendokumentasikan saran, perawatan atau layanan yang diberikan kepada individu
dalam kelompok, kelompok khusus, komunitas atau populasi (misalnya: sesi
pendidikankelompok).
f) Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan teknologi informasi dan
telekomunikasi (misalnya: memberikan terapi melaluitelepon).
g) Mendokumentasikan inform consent ketika perawat memberikan pengobatan atau
intervensi tertentu dan advokasi kebijakan dokumentasi yang jelas dan prosedur yang
konsisten dengan Standar Asuhan Keperawatan (SAK).
8
termasuk penilaian, perencanaan, intervensi (independen dan kolaboratif) dan
evaluasi.
b) Mendokumentasikan informasi baik berupa data objektif maupun data subjektif.
c) Memastikan bahwa rencana perawatan jelas, terkini, relevan dan individual untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan klien.
d) Meminimalkan duplikasi informasi dalam catatankesehatan.
e) Mendokumentasikan komunikasi yang signifikan dengan anggota keluarga/orang
lain yang signifikan, pengganti pengambil keputusan dan penyedia perawatan
lainnya.
f) Memastikan bahwa data informasi perawatan klien telah disimpan dalam dokumen
hard copy sementara (seperti KARDEX, laporan shift atau buku komunikasi) serta
disimpan dalam catatan kesehatan permanen. Sebagai contoh, jika sistem
elektronik tidak tersedia, perawat harus memastikan bahwa informasi yang
disimpan dalam dokumen sementara dimasukkan dalam sistem elektronik bila telah
tersedialagi
9
g) Dokumen apapun yang tak terduga, kejadian tak terduga atau abnormal untuk klien,
harus di rekam berdasarkan fakta kejadian dengan berkaiatan dengan proses perawatan.
Standar 3 : Keamanan
Perawat melindungi informasi kesehatan klien dengan menjaga kerahasiaan dan
menyimpan informasi sesuai dengan prosedur yang konsisten sesuai dengan standar
profesional dan etika berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan.
Indikator Perawat
a)Memastikan bahwa informasi perawatan klien yang relevan diambil dalam catatan
kesehatan klien, seperti yang didefinisikan oleh kebijakan rumah sakit.
b) Mempertahankan kerahasiaan informasi kesehatan klien, termasuk password atau
informasi yang diperlukan untuk mengakses catatan kesehatanklien.
c)Memahami dan mematuhi kebijakan, standar dan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan kerahasiaan, privasi dan keamanan.
d) Mengakses informasi hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki kebutuhan
profesional untuk memberikan perawatan.
e)Menjaga kerahasiaan klien lain dengan menggunakan inisial atau kode ketika mengacu
pada klien lain dalam catatan kesehatan klien (misalnya, menggunakan inisial ketika
mengutip teman sekamar klien).
f) Memfasilitasi hak-hak klien untuk mengakses informasi kesehatan tentang dirinya.
g) Memeriksa dan mendapatkan salinan catatan kesehatan, seperti yang didefinisikan oleh
kebijakan rumah sakit.
h) Memperoleh persetujuan dari klienatau pengganti pengambil keputusan untuk
menggunakan dan mengungkapkan informasi kepada orang lain di luar lingkaran
perawatan, sesuai dengan peraturan yang relevan.
i) Menggunakan metode yang aman untuk mengirimkan informasi kesehatan klien
(misalnya, menggunakan garis aman untuk fax atau e-mail).
j) Mempertahankan catatan kesehatan sesuai dengan kebijakan dan peraturan organisasi
dan melakukannya sebagai bagian dari tanggungjawabperawat.
k) Memastikan penghancuran dokumen yang sudah tidak diperlukan dengan aman dan
menjaga rahasia dokumen tetap terjaga.
10
C. Aspek Legal Serta Manajemen Resiko
Dokumentasi legal yang isinya merupakan kondisi perkembangan klien biasanya
dituliskan dalam bentuk chart.chart memuat segala proses dan perkembangan klien yang
dituliskan secara akurat. Chart mempunyai dua fungsi yaitu.sebagai penyedian data
mengenai klien dan merupakan laporan yang dapat menjaga standar pelayanan.adapun
komponen komponen dari data yang legal adalalah sebagai berikut:
1.Kondisi fisik mental, dan emosional.
2.Pengkajian ,obrservasi,statuskesehatan dan hasillaboratorium.
3.Perilaku.
4.Respon terhadap stimulus ,perubahan vuisual dan pendengaran respons verbal terhadap
pertanyan ,respons terhadap lingkungan dan perubahanperilaku.
5.Asuhan keperawatanterapeutik.
6.Perawat yang rutin kontrolnyeri,terapi darah dan penggantian cairanintravena.
7.Pengawasan asuhan keperawatan.
8.Memonitor aktivitas motorik tanda tanda vital ,status neurologi, kardiovaskular cairan
dan nutrisi.
9.Respons klien terhadap terapi.
10. Keseimbangan cairan konsumsimakanan intake dan output,status sirkulasi dan
pernapasan serta edukasi dan nyeri.
Berikut ini adalah pedoman dalam membuat sebuah dokumen yang legal.
Mengetahui tentang konteks malpraktik.
Memberikan informasi yang akurat mengenai informasi klien seperti terapi dan
asuhankeperawatan.
Mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan misalnya: pengkajian
keperawatan ,riwayat kesehatan klien ,rencana asuhan keperawatan dan intervensi.
Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan masalah yang kompleks
ataunyang membutuhkan perawatan yangintensif.
Dokumentasi yang legal selalu mencerminkan apa yang telah terjadinya dan yang telah
dilakukan.
11
Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi antara penyediaan asuhan antara
tenaga kesehatan lain dan perawat .
Dokumentasi yang rutim selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien.
12
orang atau lebih. Littlefield 1995 ´ Sebagai suatu kejadian atau proses terjadi dari sesuatu
ketidak setujuan. Dari dari dua orang / organisasi dimana seseorang tersebut menerima
sesuatu yang mengancam kepentingannya. Sebagai suatu proses, konflik dimanifestasikan
sebagai suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok dimana
setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang
.
13
• Dokumentasi hukum. Informasi dari file-file tersebut dapat membantu para profesional dari
sistem kesehatan untuk menunjukkan kebutuhan lembaga keperawatan tertentu, serta layanan
rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan merupakan
salah satu alat pembuktian atas perbuatan perawat selama menjalankan tugas
pelayanan keperawatan. Sehingga dokumentasi asuhan keperawatan menjadi hal yang
penting sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam
menjalankan tugasnya.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini di persembahkan. Harapan penyusunan untuk
mengembangkan potensi yang ada dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami. Kritik
dan saran sangat kami harapkan dari pembaca, khususnya dari Ibu dosen yang telah
membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/septianraha/manajemen-resiko-pada-pendokumentasian-27648075
https://osf.io/pyj7u/download/?format=pdf#:~:text=Tujuan-,Adanya%20standar%20dokumentasi
%20keperawatan%20bertujuan%20untuk%20memberikan%20pernyataan%20tentang%20kualitas,atau
%20pedoman%20dalam%20tindakan%20keperawatan.
https://osf.io/2dkzt/download/?format=pdf
https://osf.io/9hgxv/download/?format=pdf
15