DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Keperawatan
Dosen pengampu:
1B D3 Keperawatan
Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, saya telah
berusaha semaksimal mungkin yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif
bagi saya ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk
Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa saya harapkan demi untuk melengkapi dan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dokumentasi penting serta merupakan sumber informasi baik untuk ilmu keperawatan
sendiri sebagai alat komunikasi tanggung jawab dan tanggung gugat, maupun disiplin
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti
makna dalam hal tanggung jawab dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan
fungsi dan peran dituntut untuk dapat mendokumentasikan seluruh pekerjaan yang
pasien amat diperlukan karena hukum. Dengan kata lain, melalui pencatatan secara
tertulis tindakan atau terapi yang diberikan kepada pasien, seorang perawat harus bisa
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
dan pelaporan yang dilakukan semua perawat terhadap pelayanan keperawatan yang
telah diberikan kepada klien, berguna untuk klien, perawat dan tim kesehatan lain
sebagai tangung jawab perawat dan sebagai bukti dalam persoalan hukum.
klien. Dokumentasi baik berupa kertas, elektronik, audio maupun visual yang dapat
digunakan untuk memantau kemajuan klien serta dapat dijadikan alat komunikasi
dengan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini juga mencerminkan perawat yang diberikan
kepada klien. Standar praktek ini menjelaskan peraturan dan persyaratan hukum untuk
dokumentasi keperawatan. Standar ini juga untuk membantu perawat memahami dan
menerapkan standar praktek sesuai dengan tatanan layanan dimana perawat tersebut
bertugas.
dokumentasi merupakan yang tidak bisa dipisahkan, dalam pencapaian mutu kualitas
pelayanan asuhan. Setiap pelaksanaan tugas dalam keperawatan harus ada bukti yang
3
tercatat dan nantinya bila ada sesuatu yang terjadi bisa ditelusuri semenjak awal dari
format yang telah tersedia dan dibubuhi dengan inisial dan tanda tangan/paraf nama
perawat dan juga dalam rekam medis pasien. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
pada pasien, dari proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, penentuan
perawat dengan anggota tim kesehatan lainnya. Sebagai sarana untuk melakukan
4
Standar dokumentasi keperawatan perlu dibuat untuk:
n. Sebagai bukti legal dan sah untuk tanggung jawab perawat kepada klien.
menerapkan standar praktek pelayanan keperawatan, ada baiknya mengetahui tentang prinsip
5
Pada prinsipnya pendokumentasian dalam pelayanan keperawatan akan
antar profesi
6
Berikut prinsip-prinsip dokumentasi dalam keperawatan:
keperawatan.
cepat.
berlaku.
1. Brivety (Ringkas)
sehingga dalam penulisannya tidak perlu menggunakan kata atau kalimat yang
7
bertele-tele atau tidak penting. Prinsip ringkas atau brivety ini berlaku untuk
2. Legibility (Keterbacaan)
3. Accuracy (Akurat)
pasalnya segala hal yang berkaitan dengan klien harus benar-benar sesuai
keperawatan mengenai klien seperti identitas, hasil lab, data pemeriksaan fisik,
adalah dalam urusan pemberian obat oleh perawat kepada klien. Tidak boleh
a. Sebagai alat pembuktian yang sah apabila ada gugatan dari pihak manapun
dan pembiayaan.
Bahkan, pasien dapat meminta perkiraan biaya semua tindakan yang belum, sedang
dengan evaluasi.
pasien, sebagai sarana evaluasi terhadap pasien serta tindakan keperawatan yang
diberikan.
i. Alat pemantau kualitas dan kompetensi perawat. Proses ini diperlukan sebagai
2. Bagi organisasi profesi, dapat digunakan sebagai pegangan hukum dalam upaya
b. Merupakan sumber data pendidikan dan pengajaran karena berisi kronologis asuhan
2. Membedakan tanggung gugat perawat dari tanggung gugat anggota tim pelayanan
kesehatan lain.
kualitas).
perawatan dan untuk mencatat status klien atau respons klien (Subekti, I., Hadi, S., &
Ngesti, 2012).
1. Menjadi alat komunikasi antar perawat dan dengan tenaga kesehatan lain.
keperawatan.
10
2.5 Pendekatan Model Dokumentasi Keperawatan
sesuai dengan presdur dan format untuk memberikan gambaran mengenai pemberian
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara
hukum yang sangat penting. Tanpa dokumentasi keperawatan maka semua implementasi
keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal
tanggung jawab dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai
pekerjaannya. Oleh karena itu ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh
Ada tiga aspek penting dalam dokumentasi keperawatan yaitu komunikasi, proses
pendokumentasian keperawatan.
1. Komunikasi.
kepada rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang apa yang sudah, sedang
2. Dokumentasi keperawatan
3. Standar dokumentasi
dan kuantitas dokumentasi keperawatan Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebag
Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), Progress Notes, CBE (Charting By
Exception), PIE (Problems Intervention & Evaluation), Focus. Agar dapat melakukan
pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku supaya terhindar dari
kesalahan.
Untuk dapat lebih memahami secara konseptual dan aplikasi Sistem Informasi
Kesehatan, kita mulai dengan memahami konsep dasar Sistem Informasi Kesehatan
A. Pengertian Sistem
12
yang disampaikan oleh beberapa ahli di bawah ini:
c. Suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari berbagai unsur yang
lingkungan tertentu.
prosedur, menurut pendapat FitzGeald (1981) yang dikutif oleh Sauerborn dan
Lippeveld (2000).
banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau sistem bagian. Ciri yang mendasari suatu sistem adalah :
13
meliputi data, informasi, indicator, prosedur, teknologi, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan
kesehatan yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang mengandung
teknologi sistem informasi sangat cepat dan penyajian informasi yang cepat dan
dibutuhkan. Begitu juga terjadi pada sistem rumah sakit dimana dari pencatatan
yang terkait lainnya. Dengan adanya sistem informasi memudahkan rumah sakit
14
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengolahan data
berdasarkan bukti.
15
pengambilan keputusan (Decision Support System).
desentralisasi di bidangkesehatan.
disaggregate/ individu.
madani.
ada.
sistem kesehatan.
Nasional
tentang informasi yaitu menurut UUD 1945 Pasal 28: Setiap orang
lintas sector.
19
pendokumentasian secara SOR (Source Oriented Record), POR
catatan masing-masing.
komponen yaitu :
20
c. Lembar riwayat medik atau penyakit.
d. Catatan perawat.
dicatat.
kepada klien.
21
5) Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak.
interpretasi/analisa.
pikiran anggota tim. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr.
dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat
a. Data Dasar
Data dasar berisi kumpulan dari data atau semua informasi baik
22
subyektif maupun obyektif yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali
masuk Rumah Sakit atau pertama kali diperiksa, Data dasar mencakup :
1. Pengkajian keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
b. Daftar Masalah
daftar masalah ini berada didepan dari catatan medik. Daftar masalah ini
dalam catatan klinik tersebut. Bila masalah sudah teratasi juga diberi
catatan dan diberi tanggal kapan masalah tersebut teratasi juga diberi
catatan dan diberi tanggal kapan masalah tersebut teratasi dan petugas
lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan
pulang.
antara lain :
keperawatan.
26
5. Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah
2. Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak
belum disetujui, atau tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan
sangat lambat.
27
flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia.
tindakan.
yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang
pemulangan pasien.
Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik
bangsal , walaupun ada juga standar khusus yang disusun sesuai unit
28
masing- masing.
CBE meliputi :
3. Grafik record.
7. Daftar diagnose.
informasi lain.
dituliskan.
29
6) Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.
permanen.
checklist.
30
asuhan keperawatan primer. Pada keadaan klien yang akut, perawat
dan pengkajian sistem tubuh dan diberi tanda PIE setiap hari. Setelah itu
sesungguhnya.
jam).
Evaluation)
mudah digambarkan.
situasi keperawatan.
proses orientasi dan klien fokus. Hal ini digunakan proses keperawatan
kolum.
“Problem”.
keperawatan.
dikenali.
pada format.
istilah umum.
33
encana tindakan keperawatan
yang akan dicapai oleh pasien tersebut. Sistem pengkodean ini, tidak
kesehatan
disediakan:
kegiatannya meliputi :
36
prototipe yang berfokus pada mengkonfigurasi aplikasi CND
terdiri dari :
keperawatan.
dari:
Diagnosis Association)
Model pendokumentasian menurut NANDA (NIC NOC) diantaranya antaralain:
Association)
Domain 2. Nutrisi
Domain 4. Aktivitas/istirahat
energi.
Domain 5. Persepsi/kognisi
Domain 8. Seksualitas
dari terminologi.
aplikasi teknis tertentu dalam subjek studi, profesi, dll. (English Oxtord
2020).
40
Taksonomi adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan klasifikasi,
dalam satu laci (domain) kita dapat menyimpan semua informasi yang
perawatan hewan, dan lain-lain. Di dalam setiap folder file (kelas), Anda
dalam kelas, ordo, famili, genus, dan spesies (Quammen 2007). Kita
sehingga ketika kita ingin berbicara tentang diagnosis itu sendiri, kita
41
tertentu memersepsikan bidang pengetahuan yang signifikan dari disiplin
profesi tertentu.
perhatian profesional.
efektif dan etis. Standar ini merupakan salah satu komitmen profesi
diagnosis keperawatan.
a. Rasional
43
intervensi keperawatan dalam rangka mencapai peningkatan, pencegahan
b. Kriteria Struktur
keperawatan
menetapkan
yang terkait
c. Kriteria Proses
(E), gejala/tanda (S) atau terdiri dari masalah (P) dan penyebab (E).
c. Bekerja sama dengan klien, dekat dengan klien, dan petugas kesehatan
d. Kriteria Hasil
44
a. Diagnosis keperawatan divalidasi oleh klien bila memungkinkan
keterampilan khusus
b. Tidak perlu mempelajari cara kerja suatu alat atau benda yang
pengambilan keputusan
penulis
1) Lembar pengkajian
yaitu:
46
c. Sebagai dokumen yang legal dan dapat diterima di
pengadilan
diberikan kepada klien dan dapat digunakan sebagai bukti bagi tenaga
berwenang.
pemantauan berulang)
keperawatan
47
Pedoman yang dapat digunakan oleh perawat dalam
sistem
yaitu:
a. Pengkajian
48
c. Perencanaan keperawatan
d. Pelaksanan Keperawatan
f. Sistem pembayaran
keperawatan.
lain- lain).
sistem komputer rumah sakit dengan dokumentasi keperawatan yang diisi oleh
seperti ahli gizi, fisioterapi dan disiplin ilmu lain. Dokumentasi keperawatan
menjadi lebih akurat, lebih lengkap, lebih menghemat waktu dan perawat akan
antara lain:
Data pasien harus siap sedia untuk digunakan dan waktu yang
50
memperbaiki, seperti data masuk yang tidak benar, kata-kata
pasien
pribadi
tidak diharapkan
c. Jumlah catatan
51
Software informasi keperawatan yang membatasi penggunaan
f. Resistensi
sistem
tersebut
i. Biaya
kebutuhan pembeli
juga
pencatatan
dan mencatat data yang menjelaskan respon manusia yang mempengaruhi pola-
53
2. Tujuan dari diagnosa keperawatan adalah untuk menginterpretasikan
Kesehatan
2016):
diidentifikasikan.
3. Untuk meyakinkan garis dasar informasi yang ada dan untuk bertindak
pasien.
5. Untuk mensuplai data yang cukup guna memberikan alasan akan kebutuhan
informasi yang ada tentang pasien yang dikumpulkan dari interview pasien,
riwayat kesehatan pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan tes diagnostik
lainnya.
1. Tipe-tipe Pengkajian
a. Pengkajian awal pengkajian awal terjadi ketika pasien masuk dalam fasilitas
ditunjuk kepada formulir data keperawatan norsing data base form kop
kesehatan personalnya.
56
d. Pengkajian kembali pengkajian kembali berarti bahwa perawat harus
untuk penggunaan umum suatu agen untuk penggunaan spesifik pada unit
pada lembar yang sesuai. ini dapat dikategorikan sebagai data penguat atau data
yang dikembangkan.
4. Kata Penguat
Data penguat adalah informasi yang diulang atau data yang sudah
keputusan klinis, maka penggunaannya harus selalu dicatat dalam catatan klinis.
57
dalam kasus yang sama alat yang digunakan tersebut disahkan oleh agen sebagai
formular.
kesehatan.
penyebab atau faktor risiko pada masalah aktual atau masalah resiko pasien.
58
S : Sign atau symptom (tanda dan gejala) merupakan pernyataan khusus tentang
perilaku reaksi pasien yang sesuai dengan keadaan pasien terhadap masalah
semua perawat.
pengkajian data.
diagnosa perawatan.
karakteristik Mayor adalah elemen data yang harus selalu ada untuk suatu tabel
diagnosa yang digunakan titik karakter minor adalah elemen data yang biasanya
diagnosa aktual, kecuali ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan segera
(untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan sebelumnya atau sesudah diagnose).
etiologi.
NANDA.
10. Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah-
61
1. Pentingnya Dokumentasi Rencana Tindakan
yang dapat digunakan dalam masalah, aktual, resiko atau kemungkinan reaksi
manusia
1. Bentuk rencana tindakan sederhana yang mana ditulis dengan tangan dan
keperawatan.
penting :
1. Diagnosa Keperawatan
kehidupan klien.
2. Kriteria Hasil
medis berdasarkan masalah klien dan bantuan yang di terima kliem adalah hasil
yang di harapkan.
dari hari ke hari yang harus dilalukan dan didokumentasikan dengan cermat.
untuk pencapaian tujuan atau hasil yang diharapkan. Bagian dari pengumpulan
63
data ini memprakarsai tahap evaluasi proses keperawatan. Implementasi dicatat
di CP 4 atau flow sheet yang bersamaan pula menilai perkembangan pasien yang
spesifik.
keperawatan yang ada dalam rencana keperawatan. Tindakan dan respon pasien
4. Beri tanda tangan dan nama ielas pada tempat yang tersedia.
karena tidak dicatat, maka perawat B memberikan obat kembali dengan nama
dan dosis yang sama. Kesalahan ini bisa saja terjadi, terutama jika pasien dan
malpraktek.
subyektif (S) data obyektif (O), analisa permasalahan (A) klien berdasarkan S
dan O, serta perencanaan ulang (P) berdasarkan hasil analisa data diatas.
Evaluasi ini disebut juga evaluasi proses. Semua itu dicatat pada formulir catatan
3. Evaluasi keperawatan oleh mahasiswa dengan alasan agar mereka setiap hari
pendekatan SOAP.
posisi high fowler dan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
65
oksigen 4 liter/menit. Setelah dilakukan tindakan selama 30 menit, pasien tidak
dilakukan tindakan dan tindakan yang diberikan adalah efektif secara kritikal dan
sebagai evaluasi proses, yaitu evaluasi terhadap respon yang segera timbul
bagaimana pasien bereaksi secara fisik, emosi, Sosial dan spiritual terhadap
intervensi yang baru saja diterima. Respon ini mudah didokumentasikan karena
respon ini relatit dapat diamati. Perawat membuat pernyataan formatit terntang
Pernyataan formatif ini merujuk pada peran perawat tehadap respon pasien yang
pengumpulan data dari pasien yang didasari data pada saat sekarang. Pernyataan
formatif atau evaluasi formatif atau evaluasi proses tidak boleh menggunakan
suhu=370C.
respon pasien dan perilaku dalam konteks hari-hari sebelumnya, minggu atau
perkembangan ke arah tujuan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah
proses keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi itu sendiri.
4. Menilai apakah tujuan dalam rencana tercapai atau tidak. Jika hasil yang
cukup realitas untuk pasien, apakah pasien menganggap bahwa tujuan itu
1. SOAP
yang dievaluasi).
2. SOAPIER
68
Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang
diharapkan.
3. D. A. R.
69
Format dokumentasi D. A. R membantu perawat untuk mengatur
BAB III
70
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
terabaikan. Pendokumentasian yang tidak efisien dan tidak efektif akibat dari
komunikasi antar perawat maupun profesi lain. Maka dari itu penting bagi
3.3 Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
Dinarti,S.Kp, MAP, Ns. Ratna Aryani, S.Kep, Heni Nuraeni S.Kep, Ns. Reni Chairani,
T.M. Marrelli, RNc, MA, MSN. 2008. Buku Saku Dokumentasi Keperawatan (Nursing
https://adoc.pub/kebijakan-sistem-informasi-kesehatan-nasional-pusat-data-dan.html
https://sis.binus.ac.id/2019/07/05/sistem-infofrmasi-kesehatan-sik/
https://eprints.umm.ac.id/74435/3/BAB%20II.pdf
https://pustaka.uinsu.ac.id/index.php?p=show_detail&id=24091&keywords=
http://repo.poltekkes-palangkaraya.ac.id/1876/1/MODUL%201.pdf
T. Heather Herdman, PhD, RN, FNI, FAAN Shigemi Kamitsuru, PhD, RN, FNI Camila
Takáo Lopes, PhD, RN, FNI,2021. NANDA International, Inc. Nursing Diagnoses
Nursalam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika
https://id.b-ok.asia/book/11765205/fd0b68
Yustiana Olfah. 2013. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer dan Acuan Praktik
https://id.b-ok.asia/book/11765122/c100d6
Depkes R.I (1995). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah
EGC. 2002
Carpenito, Lynda juall. Diagnosa keperawatan : aplikasi pada praktek klinis, edisi 6. Jakarta :
73