Anda di halaman 1dari 10

RESUME PEMERIKSAAN FISIK SISTEM B1-B6

Dosen Pengampu :

Faridah, SST., M.Kes

Oleh :

Safitri Aisyah Putri

NIM 2010098

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA

TAHUN 2020/2021
Pemeriksaan Sistem Pernafasan (Breathing)
B1

Pemeriksaan fisik

Prosedur pemeriksaan untuk memperoleh data mengenai tubuh dan keadaan fisik pasien
untuk membantu mendiagnosis kondisi pasian. Pemeriksaan fisik tidak dapat menentukan
penyebab dari suatu kelainan fisik. fungsi utama sistem pernafasaan : mensuplai O2 untuk
kebutuhan sel tubuh dan mengeliminasi CO2.

Saluran nafas bagian atas terdiri dari :

- Nasopharynx

- Oropharynx

- Larynx

Saluran nafas bagian bawah terdiri :

- Trakea

- Bronkus

- Bronkeolus

- Saccus alveolaius

- Alveoli

Mekanisme pernafasan

- Ventilasi pulmonal > gerakan udara keluar dan masuk kedalam paru paru

- Gerakan bergantung dari perubahan volume udara dalam rongga toraks. normal bernafas
12-20x/menitSelama inspirasi, Diafragma berkontraksi.

Peningkatan tekanan intratorakal > kompersi alveolus > udara keluar

Transportasi O2 dan CO2

Oksigen dibawah oleh darah dan berikatab dengan Hemoglobin atau larut dalam plasma.
Kombinasi Hb dengan O2 adalah Oxyhemoglobin

Pengkajian Fungsi Respirasi

- Anamnesa untuk nenentukan masalah pada sistem respirasi. Anamnesa diarahkan pada
keluhan utama seperti sesak nafas

- Kesuliatan nafas saat baring telentang, nyeri saat nafas


- Sejak kapan batuk, apakah disertai gejala lain

- Apa dan kapan mengalami mimisan

- Dan seterusnya

Physical Assesment

pengkajian fisik seperti inspeksi, palpasi, perkusidan auskultasi.

alat yang diperlukan seperti tongue blade, penlight, nasal speculum, stetoskop.

Adapun 3 bunyi nafas yang berbeda :

1. Bunyi nafas Vesicular : Lembut, didengar datas area paru. Ratio 3:1 inspirasi lebih panjang
dari ekspirasi

2. Bunyi nafas Brochovesicular : Bunyi sedang, Ratio 1:1, didengar pada bagian depan atas
bronkus utama pada bagian belakangan antara skapula

3. Bunyi nafas Bronchial : Bunyi keras, terpisah antara inspirasi dan ekspirasi, Ratio2:3
ekspirasi lebih panjang dari inspiras, Didengardiatas manubrium

Inspeksi

inspeksi nasal cavity > deviasi septum, mukosa kemerahan > infeksi, sekret purulen > Infeksi
sinus, sekretencer > alergi, polip> alergi lama

Perkusi area paru-paru

Redup pada klien atelektasis, pneumonia lobaris, pleural effusion.

Auskultasi paru-paru

Bunyi nafas bronchial dan bunyi nafas bronchovesicular akan menurun pada atelektasis,
emphysema, asthma, pleural effusion. Meningkat pada pneumonia lobaris.
Pengkajian Keperawaan Sistem Kardiovaskuler

B2
Pemeriksaan Fisik :

- Pemeriksaan fisik umum dan khusus pada jantung


- Sebelumnya akan dilakukan observasi pasien secara keseluruhan termasuk mengukur
tekanan darah, denyutt nadi dll.

Fisik Diagnostik Jantung dan Aorta

- Atrium kanan. Merupakan bagian jantung yang terletak paling jauh di sisi kanan,
yaitu kira-kira 2 cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi sendi kostosternalis ke-3
sampai ke-6.
- Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar proyeksi jantung pada dinding dada.
Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan
apeks jantung.

Inspeksi

 Atrium kanan. Merupakan bagian jantung yang terletak paling jauh di sisi kanan,
yaitu kira-kira 2 cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi sendi kostosternalis ke-3
sampai ke-6.
 Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar proyeksi jantung pada dinding dada.
Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan
apeks jantung.
 Yang perlu diperhatikan adalah Titik Impuls Maksimum (Point of Maximum
Impulse). 
 Normalnya berada pada ruang intercostals V pada garis midklavikular kiri. 
 Apabila impuls maksimum ini bergeser ke kiri berarti ada pembesaran jantung kiri
atau jantung terdorong atau tertarik kekiri.

Palpasi

Untuk mengetahui suhu, edema dan denyutan. Pemeriksa dapat menekan tempat tersebut
dengan ketentuan :

+ 1 = cekung sedikit yang cepat hilang.

+ 2 = cekung menghilang dalam waktu 10-15 detik.

+ 3 = cekung dalam yang menghilang dalam waktu 1-2 menit.

+ 4 = bebas cekungan hilang dalam waktu 5 menit atau lebih.


Auskultasi
Pada pemeriksaan Auskultasi
Pada pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendengar bunyi arteri. ksaan ini dapat
digunakan untuk mendengar bunyi arteri.
Pengkajian Keperawatan Sistem Persyarafan (Neurologi)
B3
Sistem syaraf
Sistem syaraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersembung terdiri dari jaringan
saraf. Fungi sistem saraf antara lain :
- Mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi
- Mengantarkan informasi dari suatu tempat satut ke tempat yang lain
- Mengolah informasi
Sistem saraf dibedakan atas 2 divisi anatomi :
1. Sistem saraf pusat : Otak dan sumsum tulang belakang
2. Sistem saraf perifer : divisi aferen dan divisi eferen

Pengkajian Sistem Persyarafan


Pengkajian sistem persyarafan merupakan salah satu aspek terpenting untuk dilakukan
dalam rangka menentukan diagnosa keperawatan tepat dan sesuai
Tujuan pemeriksaan fisik persyarafan adalah mengevaluasi keadaan fisik klien secara
umum dan menilai apakah adaindikasi penyakit lain selain neurologisnya.

1. Menyiapkan peralatan pemeriksaan fisik persyarafan


2. Menanyakan riwayat penyakit terdahulu, pengobatan, riwayat keluarga dan sosial
3. Pmeriksaan fisik dengan menentukan dengan GCS (Glasglow Coma Scale)
4. Inspeksi, mengamati adanya berbagai kelainan pada neurologis
5. Pemeriksaan refleks
6. Pemeriksaan kekuatan dan tonus otot
7. Pemeriksaan status kesadaran yaitu penilaian kualitatif dan kuantitatif
8. Pemeriksaan syaraf kranial
9. Pemeriksaan motorik
10. Pemeriksaan sensorik
Pengkajian keperawatan sistem Perkemihan
B4

Pemeriksaan fisik sistem perkemihan


 emeriksaan fisik sistem perkemihan adalah pemeriksaan yang dilakukan pada : 
o Ginjal
o Vesika urinaria, dan 
o Meatus urinaria. 

 Pemeriksaan fisik sistem perkemihan dilakukan dengan metode: 


o Inspeksi 
o Auskultasi
o Palpasi dan 
o Perkusi.
Tujuannya adalah mendapatkan kesan kondisi dan fungsi organ perkemihan dan juga
untuk msngetahui keluhan klien yang muncul dari sistem perkemihan.

Langkah-langkah pemeriksaan fisik sistem perkemihan


Persiapan alat :
1. Stetoskop
2. Sarung tangan bersih
3. Alat tulis
4. Bengkok

Pemeriksaan inspeksi :
Posisi terlentang. Inspeksi pada
- Abdomen, mencatat ukuran, kesimetrisa, warna kulit, tektur, tugor, kulit
- Kulit dan membran mukosa yang pucat, indikasi gangguan ginjal yang menyebabkan
anemia
- Penurunan turgor kulit merupakan indikasi dehidrasi
- Edema, indikadi retensi dan penumpukkan cairan

Pemeriksaan auskultasi :
Menggunakan diafragma untuk mengauskultasi bagian atas sudut kostovertebral dan
kuadran atas abdomen. Jika bunyinya bising pada aorta abdomen dan arteri renalis, maka
indikasi adanya gangguan aliram darah ke ginjal.

Pemeriksaan ginjal :
Palpasi ginjal kanan dan kiri, yaitu
1. Atur posisi klien supinasi, lakukan dari senelah kanan
2. Letakkan tangan kanan/kiri dibawah costa 12
3. Letakantangan kanan dibagian atas sedikit kebawah lengkung iga
4. Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan menekan ke bawah.

Perkusi ginjal :
Dilakuan untuk mengaji adanya nyeri dan perkusi ini dilakuan pada akhir pemeriksaan
Palpasi verika urinaria :
Digunkan untuk memeriksa adaanya kesimetrisan, lokasi,ukuran dan sensai. Dalam kondisi
normal , vesika tida teraba.
Langkah-langkah palpasi vesika urinaria :
1. Atur posisi pasien supinasi
2. Lakukan palpasi dibawah umbilikus ke arah bawah mendekati simfisis
3. Palpasi adanya distensi kandung kemih

Perkusi Vesika Urinaria


Pemeriksaan Meatus, pemeriksaan meatus bukan pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan fisik
sistem perkemihan. Pemeriksaan ini sering dilakukan pada pasien dengan gangguan sistem
perkemihan infeksi.
Pemeriksaan Keperawatan Sistem Pencernaan
B5

Pengertian sistem pencernaan


Sistem pencernaan adalah proses perubhana makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim menjadi lebih sederhana agar
mudah dicernah.

Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat kesehatan
1. Nyeri
2. Indigesti
3. Gas usus atau sendawa
4. Mual dan muntah
5. Perubahan defekasi dan karakteristik feses
b. Riwayat dahulu :
- Penyakit yang pernah diderita
- Penggunaan obat
- Alergi

Pemeriksaan fisik abdomen

Inspeksi : Pengamatan bentuk perut secara umum, warna kulit permukaan perut, adanya
retraksi, penonjolan, striae, inflamasi, pengeluaran umbilius,gerakan perut saat inspirasi dan
ekspirasi

Auskultasi : memperhatikan bising usus

Perkusi : adanya timpani, hipertimpan. Perkusi ini menentukan ukuran dan lokasi organ
abdomen.

Palpasi : untuk mengidentifikasi massa abdomen, dilakukan disemuua kuadran, dengan


palpasi ringan sedalam 1cm. Dan penekanan sedalam 4 cm.
Pengkajian fisik sistem Muskuloskeletal dan integumen
B6

Sistem integumen
Sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorinya, termasuk rambut,
kuku, kelenjar keringat dan reseptor saraf khusus.
Fungsi sistem integumen :
1. Melindungi struktur internal
2. Mencegah masuknya kuman penyebab penyakit
3. Mengatur suhu tubuh
4. Melakukan proses ekskresi melalui keringat
5. Melindungi bahaya sinar matahari
6. Memproduksi vitamin D

Anda mungkin juga menyukai