Soal :
Apakah secara statistik ada perbedaan bermakna (α=0.05) skor halitosis antara tiga obat kumur
setelah responden yang berbeda-beda berkumur dengan obat kumur A (grup 1, n=19), obat
kumur B (grup 2, n=19), dan obat kumur C (grup 3, n=19)? Ho nya adalah tidak ada perbedaan
bermakan antara ketiga obat kumur dalam mengeliminasi halitosis.
Jawab :
Pada data ini, uji normalitas yang dipakai adalah Saphiro Wilk, karena data masing-masing
kelompok berjumlah kurang dari 50.
Data skor halitosis Obat kumur A memiliki nilai Sig.0.881>0.05, maka data berdistribusi
normal.
Data skor halitosis Obat kumur B memiliki nilai Sig.0.446>0.05, maka data berdistribusi
normal.
Data skor halitosis Obat kumur C memiliki nilai Sig.0.199>0.05, maka data berdistribusi
normal.
-
Nilai Levene Statistic 0.311 dengan nilai Sig.0.734 > 0.05, maka variable dependen
memiliki varian yang homogen.
Karena data bedistribusi normal dan variable terikat memiliki varian yang homogen,
maka dapat dilakukan uji One Way Anova.
Interpretasi: Karena nilai Sig. 0.788 > 0.05, maka rata-rata skor halitosis ketiga obat
kumur tersebut sama (tidak berbeda secara signifikan).
Interpretasi: Tabel Tukey HSD di atas memperlihatkan bahwa skor halitosis memiliki
Sig.> .05, artinya tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara ketiga obat kumur
tersebut.
Rerata dan standar deviasi (SD) didapatkan dari hasil analisa deskriptif, sedangkan p value dari hasil
significancy between group Skor Halitosis Anova