Pernafasan
Tidak adanya hambatan jalan nafas tidak menjamin pernafasan yang memadai.
Diperlukan adanya pertukaran gas yang memadai untuk memaksimalkan oksigenasi dan
eliminasi karbon dioksida. Pernafasan membutuhkan fungsi dari paru-paru, dinding dada, dan
diafragma yang memadai. Oleh karena itu, dokter harus dengan cepat memeriksa dan
mengevaluasi setiap komponen tersebut.
Untuk distensi vena jugularis, posisi dari trakea dan dinding dada, dapat melakukan expose
pada leher dan dada pasien. Lakukan auskultasi untuk memastikan aliran gas di paru-paru.
Inspeksi secara visual dan palpasi dapat mendeteksi cedera pada dinding dada yang mungkin
membahayakan pernafasan. Perkusi pada toraks juga dapat mengidentifikasi kelainan, tetapi
selama adanya resusitasi yang bising ,evaluasi ini mungkin tidak akurat.
Pemeriksaan klinis
Selama secondary survey, pemeriksaan fisik mengikuti urutan dari kepala, struktur
maksilofasial, tulang belakang dan leher, abdomen, pelvis, periuneum/rektum/vagina, sistem
musculoskeletal, dan sistem neurologi.
Kepala
Secondary survey dimulai dengan melakukan evaluasi kepala untuk mengidentifikasi
seluruh injuri neurologis yang bekaitan atau jika ada injuri lainnya. Seluruh kulit kepala dan
kepada harus diperikasa untuk mengetahui jika ada laserasi, kontusi atau fraktur. Karena
edema disekitar mata maka diperlukan pemeriksaan lebih dalam pada area mata dengan
melakukan pemeriksaan:
Visual acuity
Pupillary size
Hemorrgafe of conjunctiva and/or fundi
Penetrating injury
Contact lenses (remove before edema occurs)
Dislocation of the lens
Ocular entrapment
Struktur Maksilofasial
Pemeriksaan pada wajah sebaiknya meliputi palpasi pada seluruh strukur tulang,
penilaian oklusi, pemeriksaan intraoral dan jaringan lunak.
Trauma maksilofasial yang tidak berkaitan dengan obstruksi jalan napas atau perdarahan
hebat sebaiknya dirawat hanya setekag oasueb stabil dan injuri yang mengancam nyawa telah
teratasi, Diperlukan penanganan spesialis yang sesuai, manajemen definitif dapat ditunda
dengan aman tanpa perawatan lain. Pasien dengan fraktur midfasial daoat juga mengalami
fraktur pada cribriform plate.
Masalah Pencegahan
Edema fasial pada pasien dengan injuri Melakukan pemeriksaan ocular
fasial yang meluas dapat dihindarkan sebelum terjadi edema
pemeriksaan lengkap pada mata. Meminimalkan edema berkembang
dengan melakukan elevasi kepala
pada kasur (reverse Trendelenburg
position ketika diduga terjadi injuri
pada tulang berlakang)
Beberapa fraktur maksilofasial seperti Pertahankan indeks tinggi pada
fraktur nasal, non-displaced zygomatic kecurigaan dan peroleh gambaran
fracture bisa sulit untuk mengidentifikasi jika diperlukan
secara dini pada proses evaluasi Sering melakukan evaluasi pasien
Secondary Survey
Secondary survey adalah evaluasi dari kepala hingga kaku pada pasien trauma, meliputi
riwayat lenkap dan pemeriksaan fisik serta penilaian kembali tanda vital. Potensi untuk
mengalami kehilangan suatu cedera atau gagal menangani injuri yang parah khususnya pada
pasien yang tidak stabil