Anda di halaman 1dari 4

INDIKASI DAN KONTRA-INDIKASI DILAKUKAN PULP CAPPING

Pulp capping/kaping pulpa


 Pulp capping: perawatan dengan pemberian bahan proteksi pulpa atau bahan kapping pulpa dengan
tujuan untuk mempertahankan vitalitas pulpa.

Pulp capping terbagi menjadi dua macam, yaitu:


1. Pulp capping direct: perawatan dilakukan pada pulpa yang sudah terbuka.
2. Pulp capping indirect: perawatan yang dilakukan pada pulpa yang belum terbuka.

Indikasi dilakukan pulp capping:


1. Dilakukan pada gigi dengan pulpa yang terbuka karena faktor mekanis, misalnya terjadi perforasi
pada waktu pengeboran sehingga terjadi perdarah dan timbul rasa nyeri.
2. Pada gigi dengan pulpa terbuka karena trauma yang mengakibatkan tanduk pulpa sedikit terbuka,
sehingga terjadi perdarahan dan timbul rasa nyeri.
3. Pada gigi pulpitis reversibel baik dengan pulpa yang sudah terbuka maupun pulpa yang belum
terbuka.

Indikasi pulp capping direct:

 Dilakukan pada gigi dengan pula yang terbuka karena factor mekanis
misalnya terjadi perforasi pada waktu pengeboran sehingga terjadi
pendarahan dan timbul rasa nyeri (kesalahan operator/ istrogenik.
 Durasi pulpa terbbuka <24 jam.
 Pulpa terekspos sebesar pin point/ 1mm
 Pada gigi dengan pulpa terbuka karena trauma yang mengakibatkan
tanduk pulpa sedikit terbuka, sehingga terjadi pendarahan dan timbul
rasa nyeri.

Indikasi pulp capping indirect:

 Pada gigi pulpitis reversible dengan pulpa yang belum terbuka (selapis
tipis dentin).
 Tidak ada inflamasi pulpa

Kontra indikasi pulp capping direct:

 Terbukti sudah pulpiitis irreversible


 Adanya rasa sakit spontan
 Perkusi (+) sakit
 Adanya pembengkakan
 Adanya lesi periapical
 Insisivus yang immature yang pulpanya sudah mati.
Kontra indikasi pulp capping indirect: Terbukti sudah pulpiitis irreversible

Kontra-indikasi dilakukannya pulp capping:


1. Terbukti telah menjadi pulpitis irreversible
2. Adanya sakit yang spontan
3. Perkusi positif sakit
4. Adanya pembengkakan
5. Adanya lesi periapikal
6. Incisivus yang immatur yang pulpanya sudah mati

Faktor keberhasilan
Keberhasilan perawatan pulp capping direct, ditandai dengan hilangnya rasa sakit, serta reaksi
sensitive terhadap rangsang panas atau dingin yang dilakukan pada pemeriksaan subjektif setelah
perawatan. Kemudian pada pemeriksaan objektif ditandai dengan pulpa yang tinggal akan tetap vital,
terbentuknya jembatan dentin yang dapat dilihat dari gambaran radiografi pulpa, berlanjutnya
pertumbuhan akar dan penutupan apikal.
Sebagian besar peneliti memakai criteria jembatan dentin sebagai indicator keberhasilan perawatan
karena jembatan dentin bertindak sebagai suatu barrier untuk melindungi jaringan pulpa dari bakteri
sehingga pulpa tidak mengalami inflamasi, tetap vital, membantu kelanjutan pertumbuhan akar dan
penutupan apikal pada gigi yang pertumbuhannya belum sempurna. Jembatan dentin terbentuk karena
adanya fungsi sel odontoblas pada daerah pulpa yang terbuka.
Reaksi jaringan dentin terhadap kalsium hidroksida terjadi pada hari pertama hingga minggu
kesembilan, sehingga pasien dapat diminta datang 2 bulan setelah perawatan untuk melakukan control.
Kemudian secara periodic setiap 6 bulan sekali dalam jangka waktu 2 sampai 4 tahun untuk menilai
vitalitas pulpa.
Faktor kegagalan
Pada saat pengeburan, ada kemungkinan mata bur membuat perforasi atap pulpa. Hal ini perawatan
pulp capping indirect berganti menjadi pulp capping direct.
Selain kelarutannya yang rendah, MTA memiliki beberapa nilai positif lainnya
pada tribut, termasuk biokompatibilitas tinggi, bioaktivitas, hidrofilisitas,
radiopasitas, lebih sedikit toksisitas dibandingkan kalsium hidroksida, dan
penyegelan yang baik ability.60-62 MTA telah terbukti meningkatkan
regenerasi ligamentum periodontal, pulpa gigi, dan jaringan peri-
radikuler.61,63 Seperti kalsium hidroksida, ada keraguan dalam literatur
mengenai kemampuan antibakteri MTA

MTA untuk Direct Pulp cap

Anda mungkin juga menyukai