Anda di halaman 1dari 16

-Pulp capping : suatu

perlindungan terhadap pulpa


sehat yang hampir tereksponasi
atau sudah tereksponasi kecil
dengan obat obatan antiseptik
atau sedatif agar pulpa sembuh
kembali serta mendapatkan
vitalitas dan fungsi yang normal
Manfaatnya :
Ÿ Dapat mempertahankan gigi.

Ÿ Kamu dapat menghindari


prosedur yang lebih kompleks
dan invasif seperti saluran akar.

Ÿ Prosedur pulp capping umumnya


lebih murah dibandingkan
saluran akar
Umumnya, perawatan saluran
akar dilakukan ketika gigi
memiliki rongga yang dalam dan
mencapai ruang pulpa.
Perawatan saluran akar
melibatkan pengangkatan pulpa
bersama jaringan ikat yang
menempel. Ruang pulpa yang
kosong
kemudian diisi dan disegel. Hal
ini akan mencegah
perkembangan infeksi mikroba.
Jika pengisian pulpa tidak
dilakukan, maka gigi yang sakit
harus dicabut melalui
pembedahan.

Namun, jika pulpa tidak terinfeksi


tapi terbuka karena pembusukan
atau cedera traumatis, maka
prosedur invasif rendah yang
disebut pulp capping adalah
wajib. Prosedur ini melibatkan
penempatan bahan sedatif untuk
menutupi dan melindungi pulpa
dari infeksi mikroba lebih lanjut. 

Tergantung pada tingkat


kerusakan dan jenis gigi, dokter
gigi akan menentukan jenis pulp
capping yang tepat untuk
memulihkan gigi.
Ada 2 jenis pulp caping , direct
dan in direct
Ÿ Pulp capping direct
Perawatan pulp
capping direct direkomendasikan
ketika ruang pulpa terbuka.
Prosedur perawatan, yaitu:

Ÿ Bagian gigi yang rusak atau


terinfeksi dihilangkan.

Ÿ Bahan sedatif ditempatkan


langsung di atas pulpa. Hal
tersebut untuk melindungi
jaringan pulpa dari agen
berbahaya dan membuat zona
kaya sel pulpa memperbaiki
dentin. Biasanya pembentukan
dentin dimulai dalam waktu 30
hari setelah prosedur pulp
capping dilakukan.
Ÿ Selanjutnya, tambalan
sementara atau permanen
ditempelkan pada gigi,
menyegelnya sehingga kekuatan
dan strukturnya dapat dipulihkan.
Ÿ Pulp Capping Indirect

Jika dokter gigi menemukan


bahwa ruang pulpa tidak terbuka
meskipun karies bergerak jauh di
dalam gigi, prosedur pulp
capping indirect diperlukan.
Langkah-langkah dapat
perawatan gigi ini meliputi:

Ÿ Bagian yang membusuk


dihilangkan dan ruang kecil
untuk menutupi lapisan pulpa
dibiarkan.

Ÿ Bahan pengisi obat penenang


diterapkan pada dentin. Hal
tersebut membantu dalam
remineralisasi untuk
memperbaiki lapisan dentin yang
membusuk. Proses
penyembuhan memakan waktu
sekitar 8 bulan. Sampai saat itu,
pasien akan diberikan alat
restoratif sementara untuk
menutupi gigi.
Ÿ Kemudian, dokter gigi
mengevaluasi apakah dentin
diperbaiki dan diregenerasi
dengan benar. Jika ya, alat
restorasi permanen dipasang
untuk memperbaiki struktur gigi
serta kekuatannya. 

Umumnya, prosedur pulp


capping indirect diresepkan jika
gigi sangat terinfeksi tapi pulpa
tidak menunjukkan tanda-tanda
infeksi

# Diagnosa pulp capping ada 2


yaitu pulpitis reversible dan
pulpitis irevelsibel:
Pulpa merupakan jaringan lunak
satu-satunya yang berada di gigi,
dimana di dalam pulpa terdapat
saraf dan pembuluh darah yang
bertugas untuk memberikan
suplai nutrisi kepada gigi. Pulpitis
dapat dibedakan menjadi
reversibel dan ireversibel.
Pulpitis reversibel merujuk pada
kondisi dimana pulpa mengalami
inflamasi ringan dan masih bisa
diselamatkan. Sementara itu,
pada pulpitis ireversibel,
inflamasi dan gejala sudah berat,
dan pulpa tidak dapat lagi
diselamatkan. Pulpitis ireversibel
merupakan salah satu alasan
tersering pasien memerlukan
perawatan gigi darurat.
Kebanyakan kasus pulpitis
disebabkan infeksi oportunistik
pada kamar pulpa oleh bakteri
komensal oral. Port
d’entry paling umum dari bakteri
tersebut adalah karies gigi.
Gejala utama dari pulpitis adalah
nyeri. Pada kasus pulpitis
reversibel, pasien merasakan
nyeri durasi singkat setelah gigi
terpapar suhu panas atau dingin.
Pada kasus pulpitis ireversibel,
rasa nyeri bertahan lebih lama.
Pada pemeriksaan intraoral, bisa
didapatkan karies gigi dan perlu
dilakukan tes vitalitas pulpa.
Dokter bisa memberi stimulus
pada pulpa dengan melakukan
perkusi, kemudian mengamati
apakah pasien merasakan nyeri.
Dokter
juga bisa menggunakan alat
elektrik untuk menguji vitalitas
pulpa.[3,4]

Penatalaksanaan pulpitis
reversibel dilakukan dengan
eliminasi iritan dan penempatan
bahan restorasi dengan atau
tanpa bahan kaping pulpa. Pada
pulpitis reversibel, bisa dilakukan
restorasi langsung karena
jaringan peradangan pulpa
masih dapat sembuh seperti
sedia kala.

Pada pulpitis ireversibel,


penatalaksanaan yang dilakukan
adalah pulpektomi karena
jaringan pulpa sudah tidak dapat
sembuh dan telah mengarah
pada kondisi nekrosis pulpa.
Oleh karenanya, jaringan pulpa
harus diambil terlebih dahulu dan
diganti dengan bahan pengisi
saluran akar. Jika pasien
mengalami tanda infeksi
sistemik, maka dapat diberikan
antibiotik sistemik
berupa amoxicillin 500 mg setiap
8 jam.
Jika pasien alergi terhadap
penicillin, dapat
diberikan clindamycin 150-300
mg setiap 6 jam.[3,5]

Pulpitis yang tidak mendapat


perawatan dapat berkembang
menjadi nekrosis pulpa
dan periodontitis. Pulpitis juga
dapat menyebabkan komplikasi
sistemik seperti endokarditis,
gangguan pernapasan,
gangguan ginjal, angina
Ludwig, selulitis, osteomyelitis
rahang, sinusitis purulen, mening
itis, hingga abses otak. Edukasi
untuk menyelesaikan perawatan
dan memelihara kebersihan oral
(dental hygiene) dapat
mencegah komplikasi ini

Anda mungkin juga menyukai