FASILITATOR
145070401111024
SEKRETARIS
145070400111006
: MOCHAMMAD YUSUF
145070400111005
HILDA OCTAVIANI
145070401111014
DONNY RAMADHAN
145070401111015
ANNA PERMADANI
145070401111025
ELSAVIRA ASKANDAR
145070401111026
DYAN NOVITA W.
145070401111029
FAISAL RIFAI
145070407111006
ISRA
145070407111006
145070407111024
145070407111025
Pasien laki-laki 22 tahun dating ke dokter gigi mengeluh gigi bawah kanan
berlubang dan terasa ngilu tajam jika terkena makanan dan minuman dingin.
Selanjutnya dokter gigi melakukan pemeriksaan intraoral dengan sonde dan
ditemukan karies yang dalam pada oklusal gigi 47. Pada pemeriksaan radiograf
terlihat gambaran radiolusen mencapai dentin dan hampir ke pulpa pada gigi 47
dan didapatkan diagnose pulpitis reversible pada gigi 47. Selanjutnya dilakukan
perawatan pulp capping dengan cara kavitas dibersihkan terlebih dahulu
kemudian diberi 2 macam bahan pelapis. Pasien diminta dating 2-4 minggu lagi
untuk dilakukan evaluasi melalui pemeriksaan klinis dan radiografs sebelum
dilakukan penumpatan.
KATA SULIT
-
KATA KUNCI
-
Pulp capping
Bahan pelapis
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa gigi 47 berlubang & terasa ngilu tajam?
2. Apakah penyebab karies gigi semakin dalam?
3. Termasuk jenis karies apakah gigi 47 pada pemeriksaan radiograf?
4. Apa saja bahan pulp capping?
5. Apa tujuan dilakukannya pulp capping?
6. Ada berapa macam perawatan pulp capping?
7. Mengapa dalam perawatan pulp capping harus diberi 2 macam bahan
pelapis?
8. Mengapa harus dilakukan pulp capping? Tidak langsung ditumpat saja?
9. Bagaimana prosedur pulp capping?
terkena
rangsangan
makanan
dan
minuman
dingin
yang
- Diberikan basis
- Diberikan cotton pellet, lalu ditumpat sementara
10.
11. Tidak menyebabkan iritasi pulpa
- Tidak toxic
- Solubilitas rendah
- Dapat meredakan dentin yang sensitive
- Dapat merangsang pembentukan dentin reparative
- Tidak menimbulkan rasa panas saat diaplikasikan
- Mempunyai kekuatan yang cukup
- Mudah diaplikasikan
12.Untuk
merangsang
pembentukan
dentin
reparative
sehingga
Pasien
Pulpitis reversibel
Pulp capping
Tumpat sementara
Evaluasi
LEARNING ISSUES
1. Perawatan Pulp Capping
a) Defnisi
b) Tujuan
c) Macam
d) Prosedur
e) Indikasi & Kontraindikasi
2. Bahan Pelapis
a) Defnisi
b) Tujuan
c) Macam
d) Syarat & Kriteria
3. Evaluasi
a) Tujuan
b) Indikator
LEARNING OUTCOMES
I.
untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang
akan merangsang pembentukan dentin reparative (Harty dan Oston, 1993)
b) Tujuan
-
ke
mempertahankan
vitalitasnya.
Dengan
demikian
terbukanya
pulpa.
Kaping
pulpa
indirek
hanya
dipertimbangkan jika tidak ada riwayat pulpagia atau tidak ada tandatanda pulpitis irreversible. (Walton & Torabinejad, 2008 ; 429)
Indirect Pulp Capping adalah perawatan pada pulpa yang masih tertutup
lapisan dentin tipis karena karies yang dalam. Pada teknik ini obat-obatan
yang digunakan tidak berkontak langsung dengan pulpa.Pulp capping
tidak langsung memerlukan lebih dari dua kali kunjungan. Indirect pulp
capping dirasa lebih memberi hasil yang diharapkan dari pada metode
direct pulp capping. Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa
sudah sangat tipis sekali, yaitu pada karies profunda.
Agar perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital dan bebas dari
inflamasi. Biasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan
ekskavasi. Apabila hal ini terjadi maka tindakan selanjutnya adalah
dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih radikal lagi yaitu
amputasi pulpa (Pulpotomi).
Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa sudah sangat tipis
sekali, yaitu pada karies profunda. Tekniknya meliputi pembuangan
semua jaringan karies dari tepi kavitas dengan bor bundar kecepatan
rendah. Lalu lakukan ekskavasi sampai dasar pulpa, hilangkan dentin
lunak sebanyak mungkin tanpa membuka kamar pulpa. Basis pelindung
pulpa yang biasanya dipakai adalah Zinc Okside Eugenol atau dapat juga
dipakai kalsium hidroksida yang diletakkan didasar kavitas. Apabila pulpa
tidak lagi mendapat iritasi dari lesi karis diharapkan jaringan pulpa akan
berekasi secara fsiologis terhadap lapisan pelindung dengan membentuk
dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital
dan bebas dari inflamasi. Biasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat
dilakukan ekskavasi. Apabila hal ini terjadi maka tindakan selanjutnya
adalah dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih radikal lagi
yaitu amputasi pulpa (Pulpotomi).
berhasil maka pulpa disekitar daerah terbuka harus vital dan dapat terjadi
proses perbaikan.
Keuntungan Direct Pulp Capping antara lain :
1.Mempertahankan ketuhan dan vitalitas pulpa.
2.Memperbaiki dan penutup pulpa yang terbuka
3.Menghemat waktu perawatan.
4.Mempertahankan fungsi gigi.
Bahan diaplikasikan langsung ke jaringan pulpa. Daerah yang terbuka
tidak
boleh
terkontaminasi
oleh
saliva,
kalsium
hidroksida
dapat
diletakkan di dekat pulpa dan selapis semen Zinc Okside Eugenol dapat
diletakkan di atas seluruh lapisan pulpa dan biarkan mengeras untuk
menghindari tekanan pada daerah perforasi bila gigi direstorasi. Pulpa
diharapkan tetap bebas dari gejala patologis dan akan lebih baik jika
membentuk dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil maka pulpa
disekitar daerah terbuka harus vital dan dapat terjadi proses perbaikan.
d) Prosedur
1) Indirect Pulp Capping
PROSEDUR
a. Daerah gigi harus diisolasi dari kelembaban dan disarankan
memakai isolator karet.
b. Semua dentin bagian tepi yang karies disingkirkan dengan bur
bulat besar atau ekskavator.
c. Bagian
dalam
yang
langsung
berdekatan
dengan
pulpa
dari
semen
OSE
dimasukkan
sekalian
sebagai
tambalan sementara.
f.
ditujukan
terhadap
penempatan
kalsium
tekanan.
Kemudian
kavitas
dapat
dibersihkan
dan
amalgam
atau
tambalan
sementara
menggunakan
mahkota aluminium.
e) Indikasi & Kontraindikasi
1) Indirect Pulp Capping
Perawatan ini dapat dilakukan pada gigi sulung dan gigi permanen
muda yang kariesnya telah luas dan sangat dekat dengan pulpa.
Tujuannya adalah untuk membuang lesi dan melindungi pulpanya
sehingga jaringan pulpa dapat melaksanakan perbaikannya sendiri
dengan membuat dentin sekunder. Dengan demikian terbukanya
jaringan
pulpa
dapat
terhindarkan.
Indikasi
Lesi dalam dan tanpa gejala yang secara radiografk sangat dekat
ke pulpa tetapi tidak mengenai pulpa.
Pulpa masih vital.
Bisa dilakukan pada gigi sulung dan atau gigi permanen muda.
Kontra Indikasi
Nyeri spontan nyeri pada malam hari.
Pembengkakan.
Fistula.
Peka terhadap perkusi.
Gigi goyang secara patologik.
Resorpsi akar eksterna.
Resorpsi akar interna.
Radiolusensi di periapeks atau di antara akar.
perawatan
pulp
capping.
Indikasi
Gigi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis dengan
besar tidak lebih dari 1mm persegi dan di kelilingi oleh dentin bersih
serta
tidak
ada
gejala.
gejala.
II.
BAHAN PELAPIS
a) Defnisi
Adalah bahan-bahan yang diletakkan berupa lapisan tipis dan funsi
utamanya untuk memberikan suatu perlindungan terhadap iritasi
kimiawi. Bahan ini tidak berfungsi sebagai penyekat panas.
b) Tujuan
-
Sebagai
lapisan
menghasilkan
pelindung
penyekat
terhadap
terhadap
panas,
iritasi
dan
kimia,
menahan
Mendukung
pemulihan
dari
pulpa
yang
cedera
dan
c) Macam
1) Bahan Pelapik
Oksida Seng Eugenol (OSE)
Sifat-sifat:
Bakteriostatik
Kekuatannya rendah
Fungsi:
Sebagai liner
Tumpatan sementara
Manipulasi:
Kalsium hidroksida :
Sifat-sifat:
pH alkalis (11-12)
Bakteriostatik
Fungsi:
Meningkatkan
atau
mempercepat
pembentukan
dentin
Manipulasi:
Prosedur penumpatan:
2) Liner / Basis
Semen oksida seng eugenol
Sifat-sifat:
Manipulasi:
Mudah larut.
Kekuatan cukup.
Sebagai isolator.
Semen
yang
perlindungan
baru
diaduk
vernis/
basis
mengiritasi
lain
dapat
pulpa
tanpa
menyebabkan
Untuk
merekatkan
restorasi-restorasi
pengecoran
gigi,
Digunakan
sebagai
kompresif besar.
bahan
basis
bila
pelu
kekuatan
Manipulasi:
Semen polikarboksilat
Sifat-sifat:
-
Fungsi:
-
Manipulasi:
-
Mencampur
bubuk
dan
cairan
dengan
perbandingan
Biokompatibilitas baik.
Antikariogenik
Bakteriostatik
3) Varnish
Suatu bahan dari resin yang dilarutkan dalam suatu pelarut dan
membuat lapisan tipis/flm pada kavitas setelah diulaskan.
Sifat-sifat:
Isolator
Fungsi:
Sebagai liner
Manipulasi:
pada
preparasi
kavitas
yang
merupakan
pembalut
Bahan
harus
merangsang
perbaikan
pulpa
yaitu
dengan
III.
EVALUASI
a) Tujuan
-
b) Indikator
Perawatan berhasil :
-
Faktor keberhasilan
vital,
penutupan
membantu
apikal
pada
kelanjutan
pertumbuhan
gigi
pertumbuhannya
yang
akar
dan
belum
pada
daerah
pulpa
yang
terbuka.
Faktor kegagalan
Keberhasilan perawatan
vital,
penutupan
membantu
apikal
kelanjutan
pertumbuhan
gigi
pertumbuhannya
pada
yang
akar
dan
belum
pada
daerah
pulpa
yang
terbuka.
Kegagalan perawatan
jaringan
pulpa.
penyembuhan
Hal
ini
menyebabkan
pulpa
proses
terhambat.
timbulnya
keluhan,
misalnya
gigi
sensitive
terhadap
rangsang panas dan dingin atau gejala lain yang tidak diinginkan.
Kemudian pada pemeriksaan objektif dengan radiograf dilihat
adanya gambaran radiolusen yang menunjukkan gumpalan darah
atau terjadinya resorpsi internal.
DAFTAR PUSTAKA
Baum, Lloyd, dkk. 1997. Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Jakarta: EGC.
Baum, Philips. 1995. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Jakarta : EGC.
E.A.M Kidd, B.G.N. Smith, H.M Pickard. 2002. Manual Konservasi Restorasi
Menurut Pickard. Jakarta : EGC.
Ford, T. R Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Jakarta: EGC.
Heasman,
Peter.
2003.
Master
Dentistry-Restorative
Dentistry,
Paediatric
Kidd, Edwina A.M. & Sally Joyston Bechal. 1992. Dasar-dasar Karies. Jakarta :
EGC.
Mount, G.J, Hume, W.R. 1998. The Preservation and Restoration of Tooth
Structure. Publisher : Mosby.