Abses adalah kumpulan pus akibat dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Pus
merupakan kumpulan sel sel jaringan lokal yang mati, sel darah putih serta
mikroorganisme penyebab infeksi. Abses pada rongga mulut dapat terjadi akibat infeksi
dentoalveolar. Infeksi dentoalveolar dapat didefinisikan sebagai infeksi pada gigi dan
jaringan sekitarnya
Macam macam Abses
Abses periapikal
Stadium subperiosteal
Pembengkakan belum terlihat jelas
Warna mukosa normal
Perkusi gigi (+)
Rasa sakit (dalam 1-2 jam kemudian berkurang)
Palpasi (+) konsistensi keras dan terdapat nyeri tekan
Stadium serosa
Abses sudah menembus periosteum dan masuk ke dalam tunika serosa dari tulang
dan sudah ada pembengkakan
Mukosa hiperemi dan merah
Rasa sakit yang mendalam
Palpasi (+) konsistensi keras tetapi tidak fluktuasi
Stadium submucosa
Pembengkakan tampak jelas
Rasa sakit mulai menghilang
Mukosa merah, kadang pucat
Perkusi (+) sakit pada gigi yang terlibat
Palpasi sedikit sakit, konsistensi lunak, sudah ada fluktuasi
Stadium subkutan
Pembengkakan sudah dibawah kulit
Tepi inflamasi merah, bagian tengah pucat
Konsistensi sangat lunak seperti bisul yang mau pecah
Derajat elastisitas kulit kencang dan berfluktuasi tidak nyata
Prinsip melakukan insisi dan drainase
a. Melakukan insisi pada kulit dan mukosa yang sehat. Insisi yang dilakukan pada
sisi fluktuasi jaringan nekrotik dapat menyebabkan kerutan, jaringan parut yang
tidak estetis
b. Tempatkan insisi pada daerah yang dapat diterima secara estetis, seperti di
bawah bayangan rahang atau pada lipatan kulit alami.
c. Apabila memungkinkan tempatkan insisi pada posisi yang bebas agar drainase
sesuai dengan gravitasi.
d. Lakukan pemotongan tumpul, drainase abses awalnya dilakukan dengan
hemostat yang dimasukkan kedalam rongga abses dengan paruh tertutup,
kemudian digunakan dengan lembut untuk mengeksplorasi rongga dengan paruh
terbuka dan ditarik lagi dengan paruh terbuka. Pada saat pemotongan tumpul
sedang dilakukan, jaringan lunak dipijat lembut untuk memudahkan evakuasi
nanah
e. Tempatkan drain (lateks steril atau catheter) dan stabilkan dengan jahitan.
f. Jangan tinggalkan drain pada tempatnya lebih dari waktu yang ditentukan,
lepaskan drain apabila drainase sudah minimal (2-5 hari). Adanya drain dapat
mengeluarkan eksudat dan dapat menjadi pintu gerbang masuknya bakteri
penyerbu sekunder.
g. Bersihkan tepi luka setiap hari dalam keadaan steril untuk membersihkan
bekuan darah dan debris.
Incisi dan drainase Abses
Incisi adalah merupakan pembuatan jalan keluar pus secara bedah dengan
menggunakan blade
Drainase adalah Tindakan eksplorasi untuk mengeluarkan pus dari dalam jaringan
Tujuannya mencegah terjadinya perluasan abses / infeksi ke jar lain, mengurangi
rasa sakit serta menurunkan populasi bakteri
Tahapan incisi dan drainase abses
1) Inform consent
3) Penerapan anastesi dilakukan dengan anastesi infiltrasi pada daerah sekitar drainase abses
4) Agar meminimalizir dari penyebaran mikroba ke jaringan sekitar maka harus diperhatikan ketika
melakukan insisi:
- Insisi dan drainase dilakukan pada saat yang tepat, yaitu fluktuasi positif
5) Drainase abses diawali dengan memasukkan hemostat ke dalam rongga abses dengan
ujung tertutup, eksplorasi dilakukan kemudian dikeluarkan dengan ujung terbuka.
Bersamaan dengan eksplorasi dilakukan pijatan lunak untuk mempermudah pengeluaran pus
6) Kemudian drain karet ditempatkan dalam rongga abses dan difiksasi dengan jahitan pada
salah satu tepi insisi untuk untuk menjaga insisi menutup dan drain tidak lepas.
7) Perawatan pendukung yaitu dengan pemberian antibiotik, berupa antibiotik
penisilin atau erythromycin serta obat analgesik (kombinasinarkotik/nonnarkotik)
sebagai penghilang rasa sakitnya. Dapat juga ditambah dengan kumur larutan saline
(1 sendok teh garam + 1 gelas air) yang dikumur setelah makan.
KIE
Komunikasian pd pasien telah dilakukan pembedahan untuk mengilangkan nanah
Informasikan bahwa terdapat drain untuk membantu mengeluarkan nanah dan
diberi jahitan untuk menutupi luka
Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan rongga mulut
Kontrol 2-5 hari setelah perawatan
Edukasi pasien untuk tidak makan minum terlalu panas
TERIMAKASIH