DAN PENANGANANNYA
PENDAHULUAN
▪Infeksi menurut topazian → proses masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme
tersebut → penetrasi dan menghancurkan host
secara perlahan-lahan → berkembang biak.
Sinusitis
Menurut pendapat Topazian dan Goldberg (1994)
mikroorganisme yang sering menjadi penyebab →
Alpha Hemolytic Streptococcus dan Staphylococcus .
A B
Hal yang sama dikemukakan oleh Thoma (1969), Costich dan White
(1971), Topazian dan Goldberg (1994).
BLOK 19
Kegoyangan gigi ê:
Hipersementosis atau ankilosis akar
Ankilosis sering terjadi pd:
Gigi m sulung yg persistensi dan submerged
Gigi nonvital yang pernah dirawat endodontik
bbrp tahun sebelum dicabut.
Sebaiknya dilakukan ekstraksi secara bedah
Kondisi mahkota
Karies luas, restorasi amalgam luas, post endodontik -> mudah
rusak saat diekstraksi. Gigi perlu dielevasi setinggi mungkin,
agar tang dapat diaplikasikan seapikal mungkin utk menjepit
akar dibandingkan mahkota
36-70% : 6-25% :
fraktur fraktur
mandibula maxilaris
TRAUMA OROMAKSILOFASIL
Maksilofasial dibagi menjadi tiga bagian
Maksilofasial dibagi menjadi tiga bagian
Fraktur orbital
! fraktur pada tulang
internal orbita
! fraktur pada rima orbita
! Fraktur orbital dengan
fraktur fasial lainnya
! Fraktur apex orbital:
foramen optik
Pemeriksaan Radiologis
! Depresi atau angulasi
! Epistaksis
! Nyeri tekan
! Krepitasi
! Deviasi septum
! Hematoma septum
FRAKTUR ZYGOMA
TULANG ZYGOMA
Zygoma didukung oleh 4 regio
KLASIFIKASI
Luka
Tingkat Kontaminasi
• luka tak terinfeksi, • luka dalam kondisi • Luka terbuka kurang • luka terbuka lebih dari
dimana tidak terjadi terkontrol, tidak ada dari empat jam, empat jam dengan
proses peradangan material kontamin dengan tanda tanda infeksi di kulit
(inflamasi) dan infeksi, dalam luka inflamasi non-purulen sekitar luka, terlihat
dan kulit disekitar luka • Kemungkinan • Kemungkinan infeksi pus dan jaringan
tampak bersih timbulnya infeksi luka luka 10% – 17% nekrotik
• Kemungkinan adalah 3% – 11% • Kemungkinan infeksi
terjadinya infeksi luka luka 40%
sekitar 1% – 5%
Berdasarkan kedalaman
luka
• Stadium I: superfisial: warna dasar luka
merah, epidermis utuh
• Stadium II: partial thickness: merah,
melibatkan epidermis-dermis
• Stadium III: full thickness: merah,
epidermis hingga sebagian hipodermis
• Stadium IV: deep fullthickness:
epidermis hingga seluruh hipodermis,
hingga otot dan tulang
• Unstageable: warna dasar luka hitam/
kuning ! jaringan mati
Luka Akut Luka Kronis
• Luka Tusuk
• Penyebab adalah benda runcing
tajam atau sesuatu yang masuk ke
dalam kulit
• Merupakan luka terbuka dari luar
tampak kecil tapi didalam mungkin
rusak berat, jika yang mengenai
abdomen/thorax disebut vulnus
penetrosum (luka tembus).
Vulnus Contussum
• Luka Kontusio
• Penyebabnya benturan benda yang keras.
• Luka ini merupakan luka tertutup, akibat dari kerusakan pada soft tissue dan ruptur pada pembuluh darah
menyebabkan nyeri dan berdarah (hematoma)
• Bila kecil maka akan diserap oleh jaringan di sekitarya jika orga dalam terbentur dapat menyebabkan akibat
yang serius.
Vulnus Scissum/Insivum
• Luka Sayat
• Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda
tajam atau jarum merupakan luka terbuka akibat
dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif, tepi
luka tajam dan licin
Vulnus Schlopetorum
• Luka Tembak
• Penyebabnya adalah tembakan, granat.
• Pada pinggiran luka tampak kehitam-hitaman, bisa
tidak teratur
• Kadang ditemukan corpus alienum.
Vulnus Morsum
• Luka Gigitan
• Penyebab adalah gigitan binatang atau
manusia, kemungkinan infeksi besar
bentuk luka tergantung dari bentuk gigi
Vulnus Perforatum
• Luka Tembus
• Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol.
• Penyebab oleh karena panah,tombak atau proses infeksi yang
meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan.
Vulnus Amputatum
• Luka Terpotong
• Luka potong, pancung dengan penyebab benda
tajam ukuran besar/berat, gergaji.
• Lukamembentuk lingkaran sesuai dengan organ yang
dipotong.
• Perdarahan hebat, resikoinfeksi tinggi, terdapat
gejala pathom limb
Vulnus Combustion
• Luka Bakar
• Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia.
• Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat mulai dari lepuh (bula-carbonissi/hangus
sampai sensasi nyeri dan atau anesthesia.
Fase Penyembuhan Luka
● Ada tiga fase: ● Koagulasi:
● Fase Inflamasi ● Proses Koagulasi!mengaktifkan
● Fase Proliferasi kaskade
● Fase Remodelling komplemen!mengaktifkan
bradikinin, anafilatoksin C3a &
C5a!mnybbkan
FASE INFLAMASI vasodilatasi&premeabilitas
● Fase sejak tjd luka sampai hari vaskular>>>!eksudasi,oedem,
ke-5 ● Tanda2nya:
● Pembuluh darah ● Kemerahan (Rubor)
terputus!perdarahan! ●Hangat (Kalor)
vasokonstriksi!hemostasis! ● Nyeri (Dolor)
agregasi trombosit!mbntk jala
fibrin!menyumbat perdarahan ● Bengkak (Tumor)
● Hemostasis:
● Agregasi
trombosit!berdegranulasi!mel
epaskan
kemoatraktan!menarik sel
radang!mengaktivasi fibroblast
lokal, sel endotel &
vasokonstriktor
● F.fibroplasia!luka dipenuhi
FASE PROLIFERASI sel
● Disbt jg fase fibroplasia krn radang,fibroblast&kolagen
proses proliferasi fibroblast !jg tjd
yg menonjol angiogenesis!mbntk
● Berlangsung pd akhir jar.kemerahan dg
F.Inflamasi – akhir minggu permukaan berbenjol halus
ke-3 (jar.granulasi)
● Fibroblast: berasal dr sel ● Epitel tepi luka yg terdiri
mesenkim yg blm dr sel basal terlepas dr
berdiferensiasi!akan dasarnya&pindah mengisi
mnghslkn permukaan luka, t4
mukopolisakarida, AA
glisin&prolin(bhn dsr serat awalnya akan terisi sel baru
kolagen utk dr proses mitosis
mempertautkan luka) ● Proses ini akan berhenti
● Serat kolagen yg stlh epitel saling
dibentuk&dihancurkan utk menyentuh & tlh menutup
mnyesuaikn dg tegangan pd slrh permukaan luka
luka yg cenderung tertutup
mengerut
● Tarikan pd tepi
luka!disbbkn aktivitas
kontraktil miofibroblast
● Akhir fase ini tjd regangan
luka hingga 25% jar.normal
! F.remodelling kekuatan
serat kolagen >>> krn
menguatnya ikatan intra-
&antarmolekul
FASE REMODELLING
● Tjd proses pematangan yg terdiri dr:
● Penyerapan jar.yg berlbh
● Menyerap smua yg mjd abnormal krn
luka
● Oedem&sel radang diserap
● Sel muda mjd sel matang
● Kapiler baru menutup&diserap kembali
● Kolagen berlbh diserap&sisanya
mengerut sesuai dg besarnya regangan
● Fase ini berlangsung berbln2&berhenti ktk
semua tanda radang menghilang
● Dihasilkn jar.parut yg pucat,tipis&lentur
● Akhir fase perupaan ulang mampu
menahan regangan kira2 80% kulit normal
Faktor2 yg mempengaruhi penyembuhan luka
Perdarahan • Menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada garis jahitan,
infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain).
preprostetik)
9. GIGI TERPENDAM
- Kasus ini perlu dipertimbangkan untuk pencabutan
- Gigi impaksi sebagian dan tidak dapat erupsi normal krn kekurangan
ruang
- Gigi full impacted pada usia lebih dari 35 thn atau usia lanjut, perlu
16. EKONOMI
- Pasien merasa tidak mampu untuk dirawat konservatif (mahal)
SDH SELESAI
TRISEMESTER KETIGA .
5. KONTRA INDIKASI KARENA FAKTOR LOKAL
1. PASIEN DENGAN RIWAYAT TERAPI RADIASI PADA KANKER. DPT TIMBUL
OSTEORADIONEKROSIS . TINDAKAN HARUS LEBIH HATI2.
2. GIGI DALAM TUMOR GANAS, TDK HRS DICABUT. BILA DICABUT, SEL-
1. AKSES KE GIGI
⚫ Faktor pertama yang dinilai dalam pemeriksaan pasien adalah sejauh mana pasien dapat
membuka mulut.
⚫ Keterbatasan membuka mulut akan mempersulit dokter gigi terutama dalam melakukan
tambalan
⚫ Karies yg besar akan menambah kehancuran gigi sehingga menambah
penempatan tang cabut hrs sejauh mungkin kearah apikal dari akar
gigi dan meyakinkan bahwa tang berada atau menggenggam akar gigi
bukan mahkota gigi
⚫ Bila gigi yang akan dicabut terdapat banyak tumpukan karang
mentalis
- Dokter gigi hrs tahu dimana letak foramen mentalis dalam
proses pencabutan
9. KONFIGURASI AKAR GIGI
1. PENILAIAN HASIL RADIOGRAFI PADA GIGI YANG AKAN
DIEKSTRAKSI, MEMBERIKAN KONTRIBUSI UNTUK
MENENTUKAN TENTANG KESULITAN EKSTRAKSI
2. FAKTOR PERTAMA YANG PERLU DIEVALUASI ADALAH
JUMLAH AKAR GIGI YANG AKAN DIEKSTRAKSI
3. GIGI DENGAN AKAR YANG KHAS ATAU ABNORMAL,
PERLU DILAKUKAN RENCANA PEMBEDAHAN GUNA
MENCEGAH FRAKTUR AKAR
4. DALAM PERENCANAAN PENCABUTAN, DOKTER GIGI HRS
MENGETAHUI BAIK LENGKUNG MAUPUN DIVERGENSI AKAR
PENCABUTAN GIGI
PENCEGAHAN
KOMPLIKASI PERAWATAN
Persiapan pencegahan/
meminimalkan komplikasi
§ Penilaian preoperatif yang cermat
Anamnesa
Pemeriksaan klinis : gigi,
jar. pendukung, jar sekitar
Pemeriksaan radiografis
* Rencana perawatan
Konsul ?
KOMPLIKASI
§ SAAT PROSEDUR PENCABUTAN :
ú Fraktur dentoalveolar
ú Pendarahan
ú OAC
§ SETELAH PENCABUTAN
ú Odem
ú Trismus
ú Hematom
ú Parestesi
ú Nervus paralisis
ú Dry socket
FRAKTUR DENTOALVEOLAR/
TUBEROSITAS
- tekanan alat kurang terkontrol
- karies luas
- perawatan endodontik
- akar divergen, bengkok
- ankilosis
- malposisi gigi
- dasar sinus tipis
Perawatan
Fraktur alveolar
• Penghalusan tulang alveolar
• Reposisi tulang alveolar/ tuberositas
PERDARAHAN
• Pencabutan gigi/ prosedur bedah mengancam
mekanisme hemostatik tubuh karena :
• Pembersihan luka
• Identifikasi sumber perdarahan
• Jaringan granulasi dikuret
• Tulang alveolar tajam dihaluskan
• Penekanan kuat/ gigit tampon/ kain kasa 20-30 menit
• Jika tdk berhenti, aplikasi spone gelatin (spongostan),
surgicel, kolagen granule, fibrin foam, bone wax
• Gigit tampon 30 menit, bila perlu dijahit
• Intruksi ke pasien
Penanganan karena peny sistemik
OSTEOMILITIS ?
• ETIOLOGI :
• Trauma otot/pembuluh darah ruang
infratemporal
• Insersi jarum terlalu dalam
• Perdarahan hebat
• Cairan yg mengandung alkohol/
sterilisasi lain/iritasi
Terapi
• Kompres hangat 20 mt/ jam
• Analgesik/antiinflamsi
• Muscle relaxan
• Fisioterapi pembukaan/penutupan mulut
HEMATOMA ?
HEMATOMA
• Etiologi:
• Rupture pemburuh darah pada saat
insersi jarum
Perawatan :
v penekanan pada daerah perdarahan
v Kompres dingin
v pemberian analgesik/antiinflamsi/
muscle relaksan
OEDEM
§ ETIOLOGI :
ú Trauma
ú Alergy
ú Hemoragi
ú Infeksi
ú Injeksi/ iritasi cairan
EDEMA/ PEMBENGKAKAN
§PENYEBAB :
ú Volume sinus luas
ú Akar gigi dekat sinus
ú Pencabutan gigi Molar
ú Pemakaian elevator tidak terkontrol
Menegakkan diagnosa OAC
§ Ukuran < 2 mm
ú sembuh sendiri
ú pertahankan bekuan darah
ú instruksi tdk meniup udara keras,
ú tidak sering kumur
ú tidak ngisap rokok
PERAWATAN
• Ukuran 2-6 mm :
• Pertahankan bekuan darah
• Dibantu penjahitan 10-14 hari
• Ditutup periodontal pack
• Ditutup akrilik
• Pemberian obat
• antibiotik,
• mukolitik,
• dekongestan nasal spary
Perawatan
• Ukuran > 7 mm
• Penutupan dengan prosedur flap.
Penutupan OAC
perluasan flap
dari bukal
Penutupan OAC
dg flap dari palatal
Cedera Pembuluh Syaraf
• N alveolaris, N mentalis, N lingualis, N nasopalatinus, N fasialis
• Gejala :
• parestesi 2-6 bulan, >6 bl bisa permanen
• bell palsy sementara
• Pencegahan :
• Hindari manipulasi berlebihan di daerah lingual posterior
Perawatan : hindari infeksi dgn antibiotik,
antiinflamasi, roboransia, neurotropik
KESIMPULAN
• Komplikasi pencabutan gigi dapat membahayakan pasien
jika tdk segera ditangani
1 2 3 4
5 6 7 8
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
EKSTRAKSI GIGI
ISCHEMIC HEART DISEASE
EKSTRAKSI GIGI
Kebutuhan O 2 miokardium ↑ saat olahraga/cemas.
ISCHEMIC HEART DISEASE
EKSTRAKSI GIGI
ISCHEMIC HEART DISEASE
EKSTRAKSI GIGI
ISCHEMIC HEART DISEASE
EKSTRAKSI GIGI
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
NEXT
Anxiety
General
Protocol
Reduction
EKSTRAKSI GIGI
PADA PASIEN DENGAN KOMPROMI MEDIS
HIPERTENSI
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
NEXT
Perawatan meliputi :
EKSTRAKSI GIGI
• Monitor tanda vital.
• Hati-hati dalam penggunaan anestesi lokal yang mengan
dung epinefrin
• Setelah bedah, pasien disarankan untuk memeriksakan
hipertensinya ke dokter umum atau spesialis penyakit d
alam.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mung Kontrol Perdarahan :
kin terjadi apabila dila
• Haluskan tulang yang tajam
kukan tindakan pencab • Kuretase jaringan granulasi pada soket
utan gigi pada pasien • Apabila terdapat perdarahan arteri, dikontrol dengan tekanan langsung pada luka atau di
hipertensi dan penggu jepit dengan klem dan dijahit dengan benang nonresorbable
na antikoagulan yaitu r • Menempatkan spons gelatin resorbable pada soket, ditahan dengan jahitan figure of eig
EKSTRAKSI GIGI
bali.
• Konsultasi ke hematologis.
Pencegahan Perdarahan
01 Gali riwayat perdarahan pasien
EKSTRAKSI GIGI
TRIAS GEJALA DM
EKSTRAKSI GIGI
KADAR GULA DARAH
EKSTRAKSI GIGI
m darah akan meningkat
Macam-macam Kondisi Sistemik Lain
• Stroke
• Kelainan katup jantung
• Asma
• Penyakit Paru Obstruktif kronis (PPOK)
• Gagal ginjal
• Transplantasi ginjal dan transplantasi organ
• Gangguan hepar
• Insufiensi adrenal
• Hipertiroid
• Hipotiroid
• Koagulopati herediter
• Gangguan kejang (seizure)
• Alkoholisme
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
• Stroke yaitu kerusakan pada otak akibat terganggunya suplai darah ke otak
• Perlu dicari kemungkinan adanya hipertensi, DM, dislipidemia.
• Pasien biasanya diresepkan antikoagulan (aspilet), dan obat-obatan untuk
Stroke menurunkan tekanan darah.
• Apabila pasien stroke memerlukan tindakan pembedahan, sebaiknya dilak
EKSTRAKSI GIGI
Jantung • Pasien dengan kelainan katup jantung yang akan menjalani prosedur beda
h mulut sebaiknya diberikan antibiotik profilaksis terlebih dahulu: Amoxicil
lin PO 2 gr 1 jam preop, atau Clindamycin PO 600 mg 1 jam preop.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
Hindari penempatan pasien dalam posisi supine, dan monitor respirasi & denyut
nadi.
• Pasien sebaiknya dijadwalkan siang hari agar sekresi lebih bersih.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
Ginjal Seringkali memiliki masalah hipertensi berat.
• Periksa tanda vital sebelum dilakukan tindakan bedah mulut pada pasien.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
luka oral, dan pasien diinstruksikan untuk menghindari hal-hal yang dapat
melepas bekuan darah yang telah terbentuk.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
• Jika gangguan kejang terkontrol dengan baik, dapat dilakukan perawatan bedah
Gangguan mulut standar (tetap menggunakan protokol yang mengurangi cemas).
Kejang (seizure) • Jika kejang tidak dapat terkontrol dengan baik, perawatan sebaiknya
menggunakan sedasi di rumah sakit.
EKSTRAKSI GIGI
Adrenal bedah yang kompleks dan lama.
• Disarankan konsultasi terlebih dahulu ke dokter yang merawatnya mengenai
perlunya steroid tambahan.
• Prosedur minor hanya memerlukan protokol yang mengurangi rasa cemas, dan
monitor tanda vital.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
• Masalah kelenjar tiroid yang paling signifikan dalam tindakan bedah mulut yaitu
tirotoksikosis.
• Gejala awal krisis tirotoksik : gelisah, mual, dan kram abdomen, dan gejala
selanjutnya yaitu demam tinggi, diaforesis (berkeringat), takikardi, dan akhirnya
dekompensasi jantung. Pasien mengalami pingsan dan hipotensif, dan jika tidak
ditangani dapat mengalami kematian.
Hipertiroid
• Kelenjar tiroid sebaiknya tidak dipalpasi karena dapat memicu krisis.
EKSTRAKSI GIGI
• Gejala awal hipotiroid antara lain kelelahan, konstipasi, pertambahan berat badan,
suara serak, sakit kepala, arthralgia, gangguan menstruasi, edema, kulit kering,
Hipotiroid serta rambut dan kuku rapuh.
• Jika gejala hipotiroid ringan, tidak perlu modifikasi khusus dalam perawatan dental
.
KONDISI SISTEMIK LAIN
NEXT
EKSTRAKSI GIGI
Klasifikasi ASA
Dan hubungannya dengan tindakan bedah mulut
Status Fisik Fisik Pasien berdasarkan Klasifikasi ASA dan Hubungannya
dengan Tindakan Bedah Mulut
1 2
Modifikasi perawatan rutin dengan Lakukan konsultasi medis sbg
EKSTRAKSI GIGI
3 4
Menolak untuk melakukan tindakan Merujuk pasien ke spesialis bedah
bedah mulut pada pasien di tempat mulut dan maksilofasial.
praktek.
Daftar Pustaka
01 Hupp JR, Ellis e, Tucker MR. Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery. 7th ed. 2019. Missouri: Elsevier.