FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR) PADA MAHASISWA DI PONTIANAK CRITICAL APPRAISAL 1. Overview The Paper The publishing journal and the year
• Apakah jurnal ini diterbitkan oleh
penerbit terpercaya? Ya, jurnal ini diterbitkan oleh penerbit terpercaya (Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa)
• Apakah jurnal ini terbaru dan relevan
digunakan pada era saat ini? Ya, jurnal ini termasuk baru dan relevan karena diterbitkan pada tahun 2017. 2. Report Title • Apakah jumlah kata dalam judul telah memenuhi syarat penulisan artikel penelitian? Ya, jumlah kata pada judul jurnal ini yaitu 12 kata (ketentuan penulisan judul yaitu 10-15 kata).
• Apakah judul telah mewakili atau
menggambarkan isi serta tujuan penelitian? Ya, judul jurnal telah memberikan gambaran mengenai isi penelitian. Author • Apakah latar belakang pendidikan peneliti sesuai dengan bidang/masalah yang diteliti? Ya, peneliti memiliki latar belakang pendidikan dan departemen yang sesuai dengan bidang/masalah yang diteliti.
• Apakah korespondensi ditulis
secara lengkap? Tidak, korespondensi kurang ditulis secara lengkap, hanya terdapat alamat, serta email peneliti saja. 3. Introduction (Background) • Apakah pendahuluan pada jurnal ini telah menjelaskan mengapa penelitian ini dianggap perlu dilakukan? Ya, dalam pendahuluan menjelaskan latar belakang penelitian ini dilakukan.
• Apakah dalam pendahuluan
menyertakan data-data/referensi sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini? Ya, terdapat data-data/referensi sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. 4. Material and Methods • Apakah jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan konsep dan prosedur penelitian yang dilakukan? Ya, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
• Apakah sampel diambil secara acak
(random)? Tidak, sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sampling. continued … • Apakah terdapat kriteria inklusi dan eksklusi? Tidak, dalam penelitian ini tidak terdapat kriteria inklusi dan eksklusi.
• Apakah penelitian ini telah
mendapatkan persetujuan komite etik? Tidak dicantumkan, jurnal penelitian ini tidak mencantumkan komite etik continued … • Apakah rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel tepat? Kurang tepat, karena tidak dicantumkan bagaimana rumus untuk mendapatkan jumlah sampel tersebut.
• Apakah uji statistik yang digunakan
sesuai dengan konsep penelitian? Ya sesuai, uji statistik yang digunakan adalah uji chi-squared test. 5. Result • Apakah data-data hasil penelitian disajikan secara terperinci? Ya, data-data hasil penelitian disajikan secara terperinci dalam bentuk tabel. 6. Discussion • Apakah terdapat teori yang mendukung hasil penelitian? Ya, terdapat teori yang mendukung hasil penelitian. 7. Applicability • Apakah hasil penelitian dapat diterapkan? Ya, hasil penelitian ini dapat diterapkan. 8. Reference • Apakah seluruh evidence based yang digunakan relevan dengan masalah yang diteliti? Ya, evidence based yang digunakan relevan dengan masalah yang diteliti. P.I.C.O PROBLEM • Apthous ulser merupakan ulser pada mukosa mulut yang rekuren (berulang) terasa sakit dan tidak diketahui penyebabnya. • Stomatitis aftosa rekuren (SAR) adalah salah satu kelainan mukosa yang paling sering terjadi dan menyerang kira-kira 15-20% populasi di Inggris. • Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit- langit dalam rongga mulut. SAR tergolong ulkus yang merupakan suatu luka terbuka dari kulit atau jaringan mukosa yang memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan yang sedikit demi sedikit, biasanya berupa bercak putih kekuning-kuningan baik tunggal maupun berkelompok • Penyakit ini sangat mengganggu bagi penderitanya, karena penyakit ini bermanifestasi di dalam rongga mulut yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan. Sehingga tidak jarang penderita yang mengalami penyakit ini nafsu makannya berkurang asupan gizi untuk tubuh juga berkurang karena kekurangan vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 dan zat besi • Gangguan ini dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan bicara, mengunyah, menelan bahkan kelainan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang lama dengan frekuensi kejadian yang sering terjadi INTERVENTION • Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di 5 kampus terbesar di Pontianak yang berjumlah 38.030 mahasiswa • Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari 5 kampus terbesar di Pontianak, dengan sampel minimal 279 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental yaitu siapa saja mahasiswa yang ditemui akan terpilih menjadi sampel. • Data diperoleh melalui wawancara langsung dan observasi. Analisis data dilakukan secara bertahap meliputi analisis univariat, bivariat diuji secara statistik Chi Square dengan derajad ketepatan 95% (α = 0,05), dan multivariat untuk mengetahui pengaruh hubungan variabel bebas mana yang lebih berkaitan erat hubungannya dengan variabel terikat. COMPARISON • Hubungan antara genetik dengan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) • Hubungan antara Trauma Sikat Gigi dengan Riwayat Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) • Hubungan antara Frekuensi Menyikat Gigi dengan Riwayat Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) • Hubungan antara Konsumsi Air Putih dengan Riwayat Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) • Hubungan antara Stres dengan Riwayat Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) OUTCOME • Faktor Genetik dan trauma sikat gigi dengan riwayat Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) memiliki pengaruh sebagai penyebab terjadinya penyakit SAR pada mahasiswa di Pontianak TERIMAKASIH