Prognosis merupakan prediksi dari kemungkinan perjalanan penyakit, lama (durasi), dan hasil akhir dari penyakit berdasarkan

pengetahuan tentang pathogenesis dan keberadaan faktor resiko dari suatu penyakit. Prognosis ini dibuat setelah menentukan diagnosis dan sebelum rencana perawatan. Prognosis dapat dibagi menjadi; 1. Excellent prognosis (prognosis sempurna) Tidak ada faktor sistemik/lingkngan yang mengiringi perjalanan penyakit yang diderita Pasien sangat kooperatif

2. Good prognosis (prognosis bagus) Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut; Kemungkinan kontrol faktor etiologi dan pemeliharaan gigi yang adequate Pasien kooperatif Tidak ada faktor sistemik/lingkungan, (jika ada) faktor sistemik tersebut terkontrol 3. Fair prognosis (prognosis sedang) Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut; Kemungkinan pemeliharaan gigi yang adequate Kerja sama pasien dapat diterima Terdapat faktor sistemik/lingkungan yang terbatas dalam mendukung kesehatan gigi 4. Poor prognosis (prognosis jelek) Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut; Terdapat kegoyangan gigi Kesultan dalam pemeliharaan dan atau kerja sama pasien yang ragu-ragu Terdapat faktor sistemik/lingkungan

5. Questionable prognosis (prognosis yang dipertanyakan) Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut; Terdapat kegoyangan gigi

Daerah sulit dijangkau dalam perawatan dan juga terdapat faktor sistemik/lingkungan

6. Hopeless prognosis (prognosis tanpa harapan) Daerah gigi tidak dapat dilakukan pemeliharaan Terdapat faktor sistemik/lingkungan yang atidak terkontrol

Prognosis pada skenario masih dapat dikatakan excellent prognosis, karena yang pertama tidak ada faktor sistemik/lingkungan yang menyertai penyakit yang diderita, kemudian pasien juga dapat dikatakan kooperatif dilihat dari keinginan pasien datang ke dokter ggi untuk memeriksa keluhannya serta masih belum terdapat penyebaran dari Abses perikoronal yang diderita oleh pasien atau masih terlokalisir.